Anda di halaman 1dari 7

Efektivitas Program Aplikasi Jogosuroboyo di Polrestabes Surabaya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai penegak hukum dan pembina

keamanan dan ketertiban masyarakat. Sebagaimana diautur dalam Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002 tentang Polri secara dirumuskan bahwa tugas pokok Polri adalah sebagai penegak

hukum, pelindung, pengayom dan pembimbing masyarakat terutama dalam rangka kepatuhan

dan ketaatan pada hukum yang berlaku.

Fungsi dari kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,

pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Kepolisian sangat berperan penting dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan keamanan dan juga kebutuhan

masyarakat lainnya. Maka dalam penyelenggaraan pelayanan kepolisian diperlukan adanya

peningkatan dalam kinerja pelayanan, khususnya pelayanan dari petugas kepolisian kepada

masyarakat.

Kriminalitas merupakan segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang merugikan

secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang berlaku dalam negara Indonesia

serta norma-norma sosial dan agama. Menurut Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro

(2010:134).

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan perkembangan iptek,

Kepolisian di Indonesia banyak membuat inovasi apalagi semenjak pelantikan Jendral Polisi Tito

Karnavian sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) sejak tanggal 14 Juli 2016.
Kapolri seperti membawa perubahan besar melalui berbagai program yang Profesional, Modern,

dan Terpercaya. Usaha tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dan pelayanan

kepada masyarakat. Dalam mewujudkan visi terpecaya Kapolri telah membuat sebuah strategi 8-

10-11, yakni 8 misi, 10 program, dan 11 komitmen. Salah satu program yang menarik pada

program ke dua yakni “Peningkatan pelayanan publik yang lebih mudah bagi masyarakat dan

berbasis teknologi informasi”. Instruksi Kapolri dalam Program Promoter dengan prioritas

teknologi informasi tentunya berpengaruh pada satuan kewilayahan dibawah naungan Polri.

Satuan kewilayahan (Satwil) Polri terbagi ke dalam Kepolisian Daerah (Polda) yang tersebar di

32 Provinsi dan Kepolisian Resort (Polres) di 400an satuan. Masing-masing mempunyai kondisi

geososial yang luas dan berbeda. Salah satu satwil Polri pada tingkat provinsi adalah Kepolisian

Daerah Jawa Timur.

Polda Jawa Timur mewujudkan Program Promoter Kapolri dengan meluncurkan

terobosan di bidang pelayanan yang inovatif melalui teknologi modern. Peluncuran inovasi dari

3 Polres di Jawa Timur seperti aplikasi milik Polres Gresik, yaitu aplikasi Go Sigap, Polres

Jember membuat E-Siskamling berbasis Android, Polres Lamongan membuat Sistem

Operasional Terpadu Online (Soto Lamongan), dan yang terbaru adalah aplikasi Jogosuroboyo

milik Polrestabes Surabaya.

Aplikasi Jogosuroboyo adalah aplikasi yang digagas oleh Kepala Polrestabes Surabaya

Kombespol Sandy Nugroho pada tahun 2019, pada awal peluncuran Aplikasi Jogosuroboyo

bulan Juli tahun 2019 Aplikasi Jogosuroboyo ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat

untuk mengakses layanan kepolisian di wilayah Surabaya, dalam aplikasi Jogosuroboyo sendiri

terdapat fitur yang terhubung langsung ke Command Center (CC) Polrestabes Surabaya. Salah
satunya fitur laporan, sehingga masyarakat tidak perlu repot-repot datang ke Sentra Pelayanan

Kepolisian Terpadu (SPKT).

Melalui fitur laporan ini, masyarakat bisa melaporkan dugaan tindak pidana yang

dialami. Ada beberapa jenis pelanggaran hukum yang bisa dipilih dalam fitur laporan ini, mulai

dari pencurian, pengelapan, penganiayaan, sampai kasus-kasus asusila seperti pelecehan seksual.

Setelah laporan masuk, petugas akan menghubungi pihak pelapor untuk memberikan petunjuk

terkait langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Selain fitur laporan dalam aplikasi

Jogosuroboyo juga terdapat fitur pengaduan, fitur pengaduan ini dikhususkan untuk melaporakan

pelanggaran hukum yang tidak terkait langsung dengan pelapor. Misalnya, melihat orang

mabuk-mabukan dijalan atau orang yang berkendara ugal-ugalan.

Khusus untuk kejahatan jalanan, pada aplikasi Jogosuroboyo sendiri juga dilengkapi

dengan tombol panic button. Tombol panic button ini dapat ditekan ketika terjadi kasus

kejahatan langsung. Misalnya, penjambretan maupun pembegalan. Tombol panic button sendiri

langsung terhubung dengan Commmand Center (CC) Polrestabes Surabaya. Secara otomatis,

petugas di Commmand Center (CC) akan melacak lokasi korban yang menghubungi. Setelah itu,

petugas akan mengecek jenis kejahatan yang dialami. petugas di Command Center (CC) akan

memberikan arahan kepada korban terkait tindakan yang harus dilakukan. Petugas yang lain

akan menghubungi anggota reserse kriminal (reskrim) yang berada di lapangan. Khususnya,

yang berada di dekat tempat kejadian perkara (TKP). Selain laporan tentang tindak kriminalitas,

dalam aplikasi Jogosuroboyo juga terdapat fitur pelayanan kepolisian online seperti layanan E-

SPKT, Satreskrim, Satlantas, Sabhara, Intelkam, Satnarkoba, dan Binmas.

Polrestabes Surabaya dalam menjalankan Aplikasi Jogosuroboyo sendiri beroperasi 24

jam Perhari dengan jumlah personel 20 dibagi menjadi 2 Shift dimulai dari jam 7 Pagi sampai
jam 7 malam dan jam 7 malam hingga jam 7 Pagi, namun harapan Kepala Polrestabes Surabaya

masih sangat kurang kepada masyarakat Kota Surabaya dalam menggunakan Aplikasi

Jogosuroboyo ini, pada pelaksanaan Aplikasi Jogosuroboyo ini Polrestabes Surabaya sudah

melakukan berbagai macam sosialisasi melalui media cetak, online, televisi, Perusahaan Bank

Bri, Universitas Airlangga, Intitute Teknologi 10 November. Polrestabes Surabaya pada bulan

Desember 2020 mendapatkan total laporan pengaduan 153 laporan, dengan rincian 91 laporan

tentang kemacetan, 23 laporan tentang Balap liar dan Curas, 39 Laporan tentang Layanan

Kepolisian ( Layanan E-SPKT, Layanan Satreskris, Layanan Satlantas, Layanan Sabhara,

Layanan Intelkam, Layanan Satnarkoba, Layanan Binmas)

Pada bulan Januari 2021 Polrestabes Surabaya mendapat total pelaporan 217 laporan

dengan rincian 127 laporan tentang kemcetan, 19 laporan tentang Balap liar dan Curas, 71

laporan tentang Layanan Kepolisian ( Layanan E-SPKT, Layanan Satreskris, Layanan Satlantas,

Layanan Sabhara, Layanan Intelkam, Layanan Satnarkoba, Layanan Binmas)

Pada bulan Februari 2021 Polrestabes Surabaya mendapat total pelaporan 141 laporan

dengan rincian 104 laporan tentang kemacetan, 18 laporan tentang Balap liar dan Curas, 19

Laporan tentang Layanan Kepolisian ( Layanan E-SPKT, Layanan Satreskris, Layanan Satlantas,

Layanan Sabhara, Layanan Intelkam, Layanan Satnarkoba, Layanan Binmas). Dari data diatas

Polrestabes Surabaya setiap harinya mendapat laporan rata-rata 5 hingga 7 laporan.


Persentase Pelaporan Aplikasi Jogosuroboyo

Desember 2020

Januari 2021 Kemacetan Lalu Lintas


Balap Liar dan Curas
Layanan Kepolisian

Februari 2021

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Sumber : Polrestabes Surabaya, 2021

Berdasarkan fakta laporan perhari yang diungkapkan diatas tampaknya aplikasi

Jogosuroboyo masih belum banyak diketahui oleh masyarakat Kota Surabaya. Maka peneliti

tertarik mengambil judul “Efektivitas Pelaksanaan Aplikasi Jogosuroboyo di Polrestabes

Surabaya”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Efektivitas Pelaksanaan Aplikasi Jogosuroboyo di Polrestabes Surabaya ?

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat efektivitas pada Aplikasi Jogosuroboyo di

Polrestabes Surabaya ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk Menganalisa Efektivitas Pelaksanaan Aplikasi Jogosuroboyo di Polrestabes Surabaya.


2. Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat Efektivitas Pelaksanaan Aplikasi

Jogosuroboyo di Polrestabes Surabaya.

1.4. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian inin dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi, menambah informasi dan

pengetahuan mengenai Pelayanan dan fungsi Aplikasi Jogosuroboyo untuk masyarakat

Surabaya.

2. Secara Praktis

A. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang pelayanan Aplikasi

Jogosuroboyo di Polrestabes Surabaya. Selain itu, melalui penelitian ini peneliti dapat

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan sekaligus dapat menambah

pengetahuan dan wawasan peneliti terkait penerapan Aplikasi Jogosuroboyo di

Polrestabes Surabaya sebagai suatu sistem daring (Online) untuk keperluan

masyarakat Surabaya, sehingga lebih mengehemat waktu dan sebagai syarat untuk

mendapat derajat sarjana pada Ilmu Administasi Publik.

B. Bagi Polrestabes Surabaya.

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi Polrestabes Surabaya

untuk lebih mengoptimalkan sistem pelayanan pada Aplikasi Jogosuroboyo sehingga

lebih dapat menghemat waktu dan tenaga bagi masyarakat Surabaya yang memiliki

keperluan dengan Polrestabes Surabaya.


C. Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat Surabaya tentang ada dan

fungsinya aplikasi Jogosuroboyo.

Anda mungkin juga menyukai