Anda di halaman 1dari 31

HAND BOOK

12 CLSR
(CORPORATE LIFE SAVING RULES)
PERTAMINA RU II DUMAI
SAMBUTAN GENERAL MANAGER
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua.

PT PERTAMINA (PERSERO) telah mengesahkan Surat Keputusan Nomor Kpts-


12/C00000/2019-S0 tentang Corporate Life Saving Rules. Hal ini disusun
berdasarkan data sta s k contributory factor fatali es dalam kurun waktu tahun
2011 hingga 2018 dan kasus kecelakaan lalu lintas/transportasi tahun 2018 yang
mulai dilakukan pencatatan sebagai Recordable Incident.

Corporate Life Saving Rules (CLSR) adalah elemen kunci dalam komitmen Pertamina
untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk seluruh pekerja, mitra kerja,
kontraktor, dan visitor sehingga dapat dilakukan pencegahan insiden dan
mengurangi ngkat potensi risiko kecelakaan.

Saya meminta seluruh jajaran manajemen, pekerja, mitra kerja, kontraktor, dan
visitor untuk berperan ak f menerapkan CLSR dalam ak vitas pekerjaan kita dan
mendukung operasional yang ada di Pertamina RU II.

Mari kita semua, berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman
dimanapun kita bekerja maupun berak vitas.
Bekerjalah dengan aman dan sehat selalu.
Wassalamuaalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dumai, September 2019


GM REFINERY UNIT II DUMAI

M Dharmariza

1
SAMBUTAN MANAGER HSSE
Untuk mencapai visi PT Pertamina (Persero) menjadi Perusahaan Nasional yang
Berkelas Dunia, maka Guidelines Corporate Life Saving Rules Tahun 2019
merupakan salah satu upaya agar aspek HSSE menjadi budaya bersama dan bisa
melekat pada masing-masing insan Pertamina.

CSLR terdiri dari 12 Elemen yaitu tools & equipment, safe zone posi on, permit to
work, isola on, confined space, li ing opera on, fit to work, working at height,
personal floata on device, system override, asset integrity dan driving safety.

Marilah kita dukung PT Pertamina (Persero) menuju Perusahaan Nasional Bertaraf


Kelas Dunia dengan mematuhi dan melakukan kompetensi pengendalian risiko di
se ap aspek Corporate Life Saving Rules (CLSR), yang diharapkan mampu
menurunkan secara signifikan ngkat risiko incident di PT Pertamina (Persero) dan
pencapaian target KPI zero fatality.

Untuk itu, diperlukan upaya konkret guna mengubah paradigma pekerja untuk
menjadikan CSLR sebagai kebiasaan dalam sikap kerjanya, sebagai kebutuhan
untuk menjamin penerapannya pada se ap tahapan kegiatan. Karena itu, seluruh
jajaran manajemen, pekerja, mitra kerja, kontraktor, dan visitor hendaknya
memahami tujuan filosofi CSLR dan cara untuk mencapai tujuan perusahaan, serta
mengimplementasikan CSLR dise ap area kerja Kilang RU II. ZERO FATALITY YESSS,
INCIDENT NO, PERTAMINA JAYA

Dumai, September 2019


Manager HSSE

Seno Haryono

2
12 Corporate Life Saving Rules wajib diimplementasikan di seluruh wilayah operasional
PT Pertamina (Persero) RU II dengan memperha kan :
1. Se ap pekerjaan dilakukan risk assessment & iden fikasi risiko life saving rules
2. Dilakukan pengendalian bahaya risiko life saving rules
3. Kesiapan tanggap darurat sesuai ngkat risiko pekerjaan
PERMIT

Dumai, September 2019


General Manager SMOM RU II Man Produc on Man. Produc on Man. Eng & Dev Man. MPS Man. Maintenance
Dumai S.Pakning Execu on

M Dharmariza Joko Pranoto Ali Mudasir Fajar Basuki Arafat Bayu Nugroho Dedi Susanto Meiman Arifin

Man. RPO Man. Reliability Man. HSSE Man. OPI Unit Man. HC RU II Man. Procurement Unit Man.
Asset Opera on TU II

Novian Tur Istanto Widodo Seno Haryono Muhammad Rahmad Deni Saputra Anwar Muharram Anwar Muharram

Unit Man. COM, REL Man. Finance RU II Man. IT RU II Region Man. Marine I Man. Turn Around
& CSR RU II Dumai Unit

Muslim Dharmawan Dwi Anom Prasetyo Kun Pamungkas Agus Paulus Bangun Arnold Edward

HSSE RU II

3
CORPORATE LIFE SAVING RULES

Corporate Life Saving Rules telah di sahkan dengan Surat


Keputusan Nomor Kpts-12/C00000/2019-S0 dan
perubahanya yang memberlakukan implementasi ZERO
TOLERENCE
CLSR ke seluruh unit operasi dan anak perusahaan
dengan semangat zero tolerance.

Disusun berdasarkan data sta s k contributory factor


fatali es dalam kurun waktu tahun 2011 hingga
tahun 2018 di ak vitas operasi Pertamina
untuk menjadi pembelajaran utama.

Merupakan area/ jenis pekerjaan yang berpotensi


(contributory factor) terjadinya fatality incident, dan
harus dilakukan upaya pengendalian risiko untuk
mengurangi potensi terjadinya fatality incident.

Disusun sebagai bagian dari peraturan keselamatan


Pertamina dan peraturan hukum lainya, dapat di
implementasikan si semua lokasi kerja secara sistema s
dan terukur ngkat kepatuhan & efe fitasnya.
Bertujuan agar semua pekerjaan dengan resiko
nggi dapat dikerjakan dan dioperasikan secara
aman.

4
1. TOOLS & EQUIPMENT
Pas kan peralatan dan perlengkapan
! layak pakai, terawat dan sesuai dengan
pekerjaan yang di lakukan

Penggunaan peralatan dan perlengkapan yang tepat serta layak


pakai, merupakan salah satu kunci pencegahan kecelakaan.

PEKERJA DIHARUSKAN :

Ÿ Mempunyai kompetensi, telah mendapat pela han, memiliki


ser fikat dan otorisasi untuk menggunakan tools & equipment.
Ÿ Waspada terhadap posisi anggota badan yang berpotensi
terhadap bahaya terjepit, tertusuk, terpukul, terpotong dst.
Ÿ Menggunakan tools & equipment sesuai standar, layak pakai,
dalam kondisi baik dan sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
Ÿ Tidak melakukan modifikasi tools & equipment, dak
menggunakan tools & equipment di atas toleransi beban kerja
dan dak melakukan bypass tools & equipment.
Ÿ Menggunakan tools & equipment yang memiliki ser fikat dan
masih berlaku (khusus untuk perlatan yang memerlukan
ser fikasi instansi).
Ÿ Gunakan alat pelindung yang spesifik sesuai dengan hasil
penilaian risiko dan Job Safety Analysis (JSA).
Ÿ Menghen kan pekerjaan dan lakukan Stop Work Authority (SWA)
jika ada keraguan terhadap keselamatan dan pelaksanaan
pekerjaan.

5
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB :

Ÿ Memas kan pelaksana pekerjaan memiliki kompetensi


m e n g o p e ra s i ka n to o l s & e q u i p m e nt s e s u a i d e n ga n
persyaratannya.
Ÿ Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, antara
lain posisi bekerja.
Ÿ Memas kan tools & equipment layak digunakan dan dak
dimodifikasi.
Ÿ Memas kan tools & equipment mempunyai ser fikat yang masih
berlaku.
Ÿ Memas kan tools & equipment dikembalikan ke tempat semula
setelah selesai digunakan dan lokasi pekerjaan dinyatakan aman.
Ÿ Memas kan tersedianya prosedur penggunaan tools &
equipment dan sudah dikomunikasikan kepada semua pelaksana
pekerjaan.
Ÿ Menghen kan pekerjaan jika pekerjaan dak aman untuk
dilaksanakan.

CONTOH IMPLEMENTASI

6
2. SAFE ZONE POSITION
Pas kan Anda bekerja di area dan
! posisi yang aman

Safe zone posi on: area lokasi yang terhindar dari peralatan bergerak
maupun berenergi.

Line of Fire: Batas area yang berbahaya


! Ring of Fire / Hot Zone : Area yang berbahaya

Contoh Ring of Fire / Hot Zone


Ÿ Mengoperasikan alat yang dapat mengarah ke anggota badan
operator (contoh: melakukan pemotongan material ke arah diri
sendiri).
Ÿ Memasuki area pengoperasian mesin berputar/alat angkat
(li ing).
Ÿ Menempatkan diri di antara benda yang dapat meluncur.

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Pas kan bekerja di lokasi yang terhindar dari peralatan yang


bergerak.
Ÿ Iku petunjuk dari petugas yang berwenang.
Ÿ Tidak melewa batas yang telah ditentukan.
Ÿ Konfirmasi dengan pengawas / Asset Holder apakah aman bekerja
di zona dibatasi.

7
Ÿ Patuhi prosedur penggunaan peralatan bergerak yang berlaku.
Ÿ Sepaka ndakan pencegahan dengan pengawas pekerjaan
ke ka bekerja di dekat peralatan bergerak.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB :

Ÿ Pas kan telah membatasi area yang terpapar bahaya (line of fire/
ring of fire/ hot zone) dengan memasang tanda/ barikade/ barrier.
Ÿ Pas kan hanya personil yang bekerja di area yang terpapar ahaya
(line of fire/ ring of fire/ hot zone) dan personil berada di area
aman dari pergerakan peralatan.
Ÿ Pas kan metode sinyal dan komunikasi disepaka dan dipahami
oleh semua orang.
Ÿ Pas kan penerangan cukup apabila pekerjaan dilakukan di malam
hari.

CONTOH IMPLEMENTASI

8
3. PERMIT TO WORK
PERMIT
! Se ap pekerjaan wajib mempunyai
ijin kerja sesuai dengan resikonya

Surat Ijin Kerja Aman (SIKA) adalah sebuah dokumen atau ijin tertulis
untuk pekerjaan berisiko nggi dan dak ru n, biasanya dilengkapi
dengan dokumen pendukung seper Job Safety Analysis (JSA).

Jenis-jenis SIKA :
1.SIKA Pekerjaan Panas
2.SIKA Pekerjaan Dingin
3.SIKA Pekerjaan Ruang tertutup
4.SIKA Radio ak f
5.SIKA Penggalian dan Pergerakan Alat Berat
6.SIKA Pekerjaan listrik

PERMIT
7.SIKA Pekerjaan Bawah Air

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Pas kan mendapat penjelasan tentang proses dan prosedur


pekerjaan sesuai SIKA.
Ÿ Pas kan SIKA masih berlaku.
Ÿ Menjaga dengan baik dokumen SIKA & JSA.
Ÿ SIKA & JSA harus dipahami dan dilaksanakan.

9
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB :

Ÿ Mempunyai kompetensi mengenai ijin kerja.


Ÿ Menentukan jenis pekerjaan yang membutuhkan SIKA.
Ÿ Pas kan hanya pekerja berkompeten yang melakukan pekerjaan
yang berisiko.
Ÿ Pas kan SIKA masih berlaku dan telah ditandatangani oleh pihak-
pihak berwenang.
Ÿ Pas kan mi gasi risiko dan lokasi kerja sudah diperiksa sesuai
yang tercantum dalam SIKA.
Ÿ Mengkomunikasikan seluruh potensi bahaya dan rencana mi gasi
yang tertulis dalam SIKA dan JSA kepada pelaksana pekerjaan.
Ÿ Menghen kan pekerjaan jika terjadi perubahan dan lakukan
review ulang untuk mendapatkan SIKA baru.
Ÿ Pas kan SIKA ditutup jika pekerjaan telah selesai dan seluruhnya
dalam kondisi aman.

CONTOH IMPLEMENTASI

10
4. ISOLATION
Pas kan energi sudah diisolasi sebelum
! melakukan pekerjaan dengan aturan Log Out,
Taq Out, Discharge Test

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Mempunyai kompetensi dan kewenangan melakukan isolasi


energi.
Ÿ Menggunakan APD sesuai jenis pekerjaannya.
Ÿ Memas kan peralatan yang diisolasi adalah peralatan yang sesuai
standar dan layak pakai.
Ÿ Memas kan pekerjaan perbaikan alat atau mesin dimulai jika
semua semua sistem yang diisolasi sudah dikunci (Lock Out) &
dilabel (Tag Out).

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB :

Ÿ Memas kan pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi dan


ser fikasi serta menggunakan APD sesuai dengan pekerjaan.
Ÿ Memas kan peralatan yang digunakan sesuai standar.
Ÿ Memas kan label LOTO yang digunakan dalam kondisi baik &
berfungsi.
Ÿ Memas kan kunci dan tagging sesuai dengan peruntukannya.

11
CONTOH IMPLEMENTASI

12
5. CONFINED SPACE
Pas kan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja
! yang valid sebelum sebelum masuk ke dalam
ruang terbatas

Adalah kegiatan di ruang terbatas (confined space), yang memiliki


potensi bahaya kandungan gas beracun, kekurangan oksigen, dan gas
mudah meledak. Kegiatan yang termasuk confined space antara lain
yaitu melakukan ak vitas kerja di dalam tangki, bejana, pipa, dll.

Ruang terbatas diakses pada kondisi yang diperlukan seper


pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan pembersihan. Pas kan
kegiatan di ruang terbatas memiliki SIKA.

ANDA DIHARUSKAN:
Ÿ Memiliki kompetensi melaksanakan pekerjaan dalam ruang
terbatas.
Ÿ Memas kan sudah dapat briefing pekerjaan dari pengawas
pekerjaan.
Ÿ Menggunakan APD sesuai jenis pekerjaan & layak pakai.
Ÿ Membawa peralatan komunikasi selama di dalam confined space.
Ÿ Mematuhi prosedur, JSA & dapat persetujuan dari pengawas
pekerjaan .

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB


Ÿ Memas kan kompetensi pekerja terpenuhi.
Ÿ Memas kan JSA dan ijin kerja sudah tersedia dan telah ditanda
tangani pejabat berwenang sebelum memulai pekerjaaan.

13
Ÿ Memas kan ada Entry Watcher & Entry Supervisor sebelum
masuk ke confined space.
Ÿ Memas kan nama personil & pengendalian waktu tercatat.
Ÿ Memas kan peralatan penyelamatan (rescue) untuk
penyelamatan di ruang terbatas telah disiagakan.
Ÿ Mengkomunikasikan kepada pekerja tentang prosedur pekerjaan
confined space dan diiden fikasi risikonya.
Ÿ Memas kan isolasi energi berbahaya dan lokasi pekerjaan
dinyatakan aman sebelum masuk .
Ÿ Memas kan gas tes ng sudah dilaksanakan dan lakukan
pengukuran gas secara ru n.

CONTOH IMPLEMENTASI

14
6. LIFTING OPERATION
Pas kan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja
! yang valid sebelum sebelum masuk ke dalam
ruang terbatas

ANDA DI HARUSKAN:

Ÿ Memiliki izin kerja pengangkatan.


Ÿ Memiliki kompetensi sebagai Operator Alat Angkat.
Ÿ Pekerja pengangkat dan peralatan harus dalam kondisi dan posisi
yang baik.
Ÿ Melakukan kegiatan pengangkatan dak melebihi kapasitas
beban angkat.
Ÿ Operator agar mengiku aba-aba yang diberikan oleh rigger atau
signal man yang ditunjuk.
Ÿ Memas kan safety devices berfungsi dengan baik termasuk
alarm.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:

Ÿ Memas kan li ing plan tersedia, mengkomunikasikan sehingga


dipahami oleh personel yang terkait.
Ÿ Memasang pembatas area pengangkatan.
Ÿ Memas kan pekerja selalu memakai peralatan pelindung
standar.
Ÿ Memas kan area kerja aman untuk pelaksanaan pekerjaan.
Ÿ Memas kan Pekerja (Operator dan Rigger) memiliki kompetensi.

15
CONTOH IMPLEMENTASI

16
7. FIT TO WORK
Pas kan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja
! yang valid sebelum sebelum masuk ke dalam
ruang terbatas

Pas kan anda memenuhi persyaratan medis dan “fit”untuk bekerja


sesuai pekerjaan.
Tingkat kesehatan pekerja dapat berdampak terhadap keselamatan
dalam pelaksanaan pekerjaan.

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Melakukan pola hidup sehat ( makan makanan sehat dan


olahraga yang cukup) sehingga anda fit untuk melakukan
pekerjaan.
Ÿ Melakukan Medical Check Up (MCU) sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan ( masa berlaku MCU adalah 1 tahun).
Ÿ Melakukan pemeriksaan kesehatan harian sebelum melakukan
pekerjaan.
Ÿ Melaporkan kepada pengawas apabila merasa kurang fit untuk
bekerja.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB :

Ÿ Memas kan se ap personel melakukan MCU sesuai dengan


jadwal yang telah ditentukan.
Ÿ Memas kan se ap personel dalam status fit untuk bekerja.

17
Ÿ Memas kan se ap personel telah melakukan pemeriksaan
kesehatan terutama untuk personel yang melakukan pekerjaan
dengan risiko nggi (seper bekerja di ke nggian, bekerja di ruang
terbatas, awak mobil tanki, operator alat berat, driver, penyelam /
teknik bawah air).
Ÿ Melarang personel untuk bekerja jika belum melakukan
pemeriksaan kesehatan /MCU/ masa berlakunya telah habis.
Ÿ Mengetahui hasil analisis dan pemantuan hasil pemeriksaan
kesehatan se ap personel.

CONTOH IMPLEMENTASI

18
8. WORKING AT HEIGHT
Pas kan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja
! yang valid sebelum sebelum masuk ke dalam
ruang terbatas

Kenakan Full Body Harness Saat Bekerja di Ke nggian > 1.8 meter.
Untuk melindungi pekerja diperlukan juga scaffolding yang telah
diinspeksi dan dinyatakan aman.

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Mempunyai kompetensi dan mendapat pela han bekerja di


ke nggian.
Ÿ Melakukan mi gasi risiko yang tertulis dalam JSA dan ijin kerja.
Ÿ Memas kan ijin kerja untuk bekerja di ke nggian telah
ditandatangani pejabat yang berwenang.
Ÿ Menggunakan peralatan, alat bantu (scaffolfing, EWP dll) yang di
gunakan telah di inspeksi dan di nyatakan dalam kondisi layak
pakai dan aman.
Ÿ Mengenakan APD dan full body harness dengan benar.
Ÿ Pas kan 100% e off.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB :

Ÿ Memas kan pelaksanaan pekerjaan berkompeten dan


berser fikat bekerja di ke nggian.
Ÿ Memas kan keadaan aman sebelum melakukan pekerjaan.

19
Ÿ Memas kan ijin kerja dan JSA bekerja di ke nggian tersedia dan
telah mengiden fikasi semua potensi bahaya dan mi gasi risiko
yang harus dilakukan.
Ÿ Memas kan alat bantu untuk bekerja di ke nggian (Scaffolding,
EWP dll) telah dilakukan pemeriksaan oleh personel yang
kompeten.
Ÿ Memas kan tersedianya full body harness dalam kondisi layak
pakai sesuai dengan jumlah personel dikaitkan pada struktur
yang benar (safety line).
Ÿ Mengkomunikasikan prosedur, rencana kerja dan rescue plan
bekerja di ke nggian kepada semua pelaksana pekerjaan.

CONTOH IMPLEMENTASI

20
9. PERSONAL FLOATATION DEVICE
Pas kan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja
! yang valid sebelum sebelum masuk ke dalam
ruang terbatas

“Pas kan pelampung digunakan saat bekerja di area yang memiliki


potensi bahaya tenggelam.”

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Kenakan pelampung dan alat bantu apung lainnya saat bekerja di


area yang memiliki potensi bahaya tenggelam.
Ÿ Kenakan pelampung dengan benar sesuai dengan peruntukannya
(contoh: ukuran yang sesuai, diikat dengan kencang jika
diharuskan, dll).
Ÿ Memas kan kondisi pelampung layak pakai dan dak ada
kerusakan sebelum digunakan.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB :

Ÿ Memas kan semua pekerja menggunakan pelampung sesuai


petunjuk penggunaan personal floata on device.
Ÿ Mengkomunikasikan petunjuk penggunaan PFD kepada seluruh
pelaksana pekerjaan.
Ÿ Sesuai dengan Analisa risiko, pas kan telah diketahui kapan dan
dimana pelampung harus digunakan dan pas kan seluruh
anggota m kerja mengetahui hal tersebut.
Ÿ Memas kan pelampung diinspeksi secara berkala dan layak pakai

21
Untuk orang yang bekerja di dekat air pas kan sarana komunikasi
yang efek f seper radio komunikasi harus siap sedia. Persyaratan
lain yang harus diterapkan adalah sebagai berikut :

Ÿ Jembatan yang digunakan sebagai akses dari Je y menuju Barge


harus disediakan sistem pagar pembatas.
Ÿ Untuk pekerjaan di atas atau di dekat air laut maka pekerja harus
sudah mengiku pela han dan memiliki ser fikat Basic Sea
Survival dan mampu berenang.
Ÿ Floa ng ring harus disediakan pada interval dak lebih dari 15m
terpisah ke ka personil bekerja diatas atau di dekat air atau di tepi
barge.
Ÿ Harus ada petugas safety incharge ke ka personil bekerja diatas
air atau di dekat air atau di tepi tongkang.
Ÿ Pengawas harus memas kan pekerja sudah mendapatkan
pela han first aid atau pertolongan pertama pada kecelakaan.

CONTOH IMPLEMENTASI

22
10. SYSTEM OVERRIDE
Pas kan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja
! yang valid sebelum sebelum masuk ke dalam
ruang terbatas

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Telah dilakukan pengujian resiko dan diotorisasi oleh pihak-pihak


berwenang.
Ÿ Mengisi Surat Ijin Penonak an Emergency Shut Down Device.
Ÿ Dikelola dan dinormalisasi ke ka dak lagi diperlukan.
Ÿ Hanya diterpakan oleh personil yang kompeten.
Ÿ Tidak dipergunakan untuk menjaga system atau peralatan yang
berada dalam kondisi dak aman.
Ÿ Dilakukan pemberitauhan ke shi selanjutnya apabila diperlukan.
Ÿ Diperiksan dan status diverifikasi oleh pengawasan secara
berkala.
Ÿ Bila perlu dilakukan perubahan, maka harus mendapatkan
persetujuan dari pengawas atau pejabat berwenang sebelum
melakukan override / bypass atau menonak an / disabling
safety cri cal equipment.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB :

Ÿ Memas kan pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi


melakukan system override.
Ÿ Memas kan ijin perubahan disetujui oleh pejabat dengan level.

23
Ÿ Memas kan system override dilaksanakan sesuai prosedur dan
sudah dikomunikasikan kepada semua pelaksana pekerjaan dan
asset holder.
Ÿ Memas kan con ngency plan tersedia sebagai mi gasi bahaya.

CONTOH IMPLEMENTASI

24
11. ASSET INTEGRITY
Pas kan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja
! yang valid sebelum sebelum masuk ke dalam
ruang terbatas

Fasilitas operasi yang terpelihara adalah salah satu kunci pelaksanaan


kegiatan operasi yang aman.

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Memas kan adanya ser fikat layak pakai / masa berlaku.


Ÿ Tidak ditemukan cacat fisik yang terlihat.
Ÿ Kenali batas - batas operasional peralatan (misal: batas maksimal
tekanan).
Ÿ Komunikasikan kepada pengawas jika ditemukan kejanggalan /
kondisi abnormal.

PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:

Ÿ Memas kan seluruh peralatan memiliki ser fikat layak pakai /


license to operate.
Ÿ Memas kan perawatan fasilitas dilakukan sesuai jadwal / kondisi.
Ÿ Memas kan dak ada kejanggalan / kondisi abnormal.
Ÿ Memas kan tersedianya prosedur asset integrity dan
dikomunikasikan kepada seluruh fungsi yang terlibat.
·

25
CONTOH IMPLEMENTASI

26
12. DRIVING SAFETY
Pas kan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja
! yang valid sebelum sebelum masuk ke dalam
ruang terbatas

Upaya pencegahan kecelakaan moda transportasi darat yang


digunakan Pekerja dan Mitra Kerja (pengemudi/penumpang)
terhadap ak vitas pekerjaan yang dilakukan.

ANDA DIHARUSKAN :

Ÿ Selalu gunakan Sabuk Keselamatan saat berada di dalam


kendaraan.
Ÿ Tidak melebihi batas kecepatan maximum kendaraan 35 km/jam.
Ÿ Tidak menggunakan Handphone dan alat lainnya saat
berkendara.
Ÿ Dalam keadaan siaga (fit, cukup is rahat, dak terpengaruh obat-
obat terlarang/alkohol).
Ÿ Mematuhi seluruh rambu-rambu keselamatan yang berlaku.
Ÿ Periksa kelengkapan dan kelayakan kendaraan (roda, s r, seat
belt, rem, lampu, spion, klakson, speedometer) sebelum
berkendara.
Ÿ Menggunakan helm untuk kendaraan roda dua.
Ÿ Mengintervensi pengemudi atau penumpang yang dak
mematuhi aturan.
Ÿ Memiliki dan membawa SIM dan surat-surat kendaraan yang
berlaku.
Ÿ Merencanakan rute perjalanan secara aman dan mengiden fikasi
bahaya dan resiko rute yang ditempuh
27
PENGAWAS PEKERJAAN WAJIB:

Ÿ Memas kan seluruh kendaraan Perusahaan telah diperiksa


kelengkapan kelayakan fungsi serta izin dan peruntukannya.
Ÿ Memas kan perawatan & pemeliharaan ru n kendaraan.
Ÿ Memas kan kendaraan dak melebihi daya angkut & kecepatan
maksimum.
Ÿ Memas kan pengemudi telah mendapat pela han keselamatan
berkendara & melaksanakannya.
Ÿ Memas kan pengemudi dalam kondisi siaga (fit, cukup is rahat,
dan dak terpengaruh obat terlarang/alkohol).
Ÿ Memas kan se ap kendaraan Perusahaan telah memiliki rencana
perjalanan aman.

CONTOH IMPLEMENTASI

28
www.pertamina.com

Anda mungkin juga menyukai