Dosen Pembimbing:
Oleh:
Muhammad Rafdi
190208003
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala
puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta ilmu pengetahuan yang tidak
terhingga. sehingga makalah ini yang berjudul “Pancasila Dalam Kehidupan” sanggup saya
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini masih
jauh dari kata sempurna, baik itu dari segi bahasanya maupun dari segi tata cara penyusunan
kalimatnya. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya masukan ataupun kritikan terhadap
makalah yang telah penulis realisasikan ini agar kedepannya penulis dapat memperbaikinya
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang……………………………………………………………….............1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………....3
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..12
B. Saran…………………………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...…..13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sendiri merupakan sebuah ideologi kokoh di Indonesia dimana apapun aktivitas
kehidupan masyarakat berpedoman kepada Pancasila, terutama saat berhubungan dengan
antar manusia yang yang berbeda-beda suku, ras, dan agama. Maka dari itu, Pancasila
mampu menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia dan sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tak hanya itu saja, Pancasila juga bisa menjadi
dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik dan buruk, benar dan salah sikap,
perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia.
bangsa indonesia adalah bangsa yang beranekaragam suku dan budaya dan juga agama
yang mana ketika suatu bangsa memilki keberagaman khususnya agama maka akan banyak
di temukan permasalahan-permasalahan yang sulit untuk di selesaikan karena ini menyangkut
soal keyakinan dan berkehidupan antar manusia. Dengan adanya pancasila sebagai dasar
Negara, permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi melalui peraturan atau norma-
norma yang terdapat dalam point-point pancasila itu sendiri.
Tak hanya itu, Pancasila juga dijadikan sebagai paradigma dalam berkehidupan. Tujuan
negara adalah yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang rinciannya adalah
“melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia”, hal ini dalam
kapasitasnya tujuan negara hukum formal. Adapun rumusan “memajukan kesejahteraan
umum mencerdaskan kehidupan bangsa” hal ini dalam pengertian negara hukum material,
yang secara keseluruhan sebagai manifestasi tujuan khusus atau nasional. Adapun selain
tujuan nasional juga tujuan internasional “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Hal ini diwujudkan
dalam tata pergaulan masyarakat internasional. Selain iru, Pancasila juga sebagai paradigma
membangun masyarakat madani, pengembangan IPTEK dan IMTAQ, pengembangan bidang
politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang hankam, dana paradigma era reformasi
berkelanjutan.
1
B. Rumusan Masalah
Dalam hal ini, penulis telah menyusun dan merumuskan masalah yang akan penulis
bahas dalam makalah ini, seperti:
a. Pengertian pancasila dalam konteks berkehidupan berbangsa dan bernegara
b. Bagaimana peranan pancasila dalam kehidupan
c. Pancasila Sebagai pandangan hidup
d. Fungsi pancasila dalam berkehidupan
e. Contoh sikap dan perilaku implementasi pancasila dalam kehidupan
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan-rumusan masalah diatas, maka kami memiliki tujuan dalam
menuliskan makalah ini untuk menjelaskan kembali pancasila dalam konteks berkehidupan
guna membantu menyelesaikan isu-isu pemasalahan yang sedang dihadapi negara Indonesia
saat ini yang kerap menyalahi dari kandungan Pancasila itu sendiri. Selain itu,makalah ini
juga bertujuan menggambarkan muatan materi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
agar dapat diterapkan didalam masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini sendiri terdiri dari dua
kata dari bahasa Sanskerta. panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Dalam hal ini,
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pancasila ini sendiri merupakan warisan bangsa dari para pendahulu yang wajib dijaga
dan diterapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kehidupan bangsa saat ini. Dengan
menganut dan mengamalkan makna yang terkandung dalam Pancasila, kehidupan bangsa
Indonesia akan menjadi bangsa yang bermoral tinggi, berkeadilan dan persatuan bangsa akan
terjaga.
Dalam kedudukannya sebagai dasar filfsafat negara, maka nilai-nilai Pancasila harus
dijabarkan dalam suatu norma yang merupakan pedoman pelaksanaan dalam
penyelenggaraan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Selain itu secara kausalitas
bahwa nilai-nilai pancasila adalah bersifat objektif dan subjektif. Artinya esensi nilai-nilai
Pancasila adalah universal yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Sehingga memungkinkan dapat diterapkan pada negara lain.
Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa tersebut, penyelenggara negara dan
warga negara berprilaku secara baik bersumber pada nilai-nilai pancasila dalam
kehidupannya. Etika kehidupan berbangsa tidak memiliki sanksi hukum. Namun sebagai
semacam kode etik, pedoman etik berbangsa memberikan sanksi moral bagi siapa saja yang
berprilaku menyimpang dari norma-norma etik yang baik. Etika kehidupan berbangsa ini
dapat kita pandang sebagai norma etik negara sebagai perwujudan dari nilai-nilai dasar
pancasila.
Etika dan moral bagi manusia dalam kehiduan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat,
senantiasa bersifat relasional. Hal ini berarti bahwa etika serta moral yang terkandung dalam
sila-sila pancasila, tidak dimaksudkan untuk manusia secara pribadi, namun secara
relasioanal senantiasa memiliki hubungan dengan yang lain baik kepada Tuhan Yang Maha
Esa maupun kepada manusia lainnya.
3
B. Peranan Pancasila Dalam Kehidupan
Dalam konteks berkehidupan, kita akan selalu berhadapan dengan istilah nilai dan norma
dan juga moral dalam kehidupan sehari-hari. Dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud
dengan nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang
menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Demikian pula,
guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak
tersebut. Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala
tingkah laku dan perbuatannya.
Baik dalam hal budaya, keyakinan (agama), suku maupun bahasa yang justru harus
dimulai dari hal yang paling mendasar yakni dari kehidupan bermasyarakat. Sebab Bhinneka
Tunggal Ika mengungkapkan sebuah makna bila meski kita berbeda namun tetap satu jua.
Bila diterapkan dalam keadaan sehari-hari hal tersebut akan tampak saat adanya kerja bakti
maupun Siskamling yang diadakan sebuah lingkungan. Kegiatan tersebut sangat
mencerminkan Pancasila dalam sila Persatuan Indonesia, yang akan bersatu untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat.
kita sadari:
1. Sebagai Pedoman
Pedoman merupakan sesuatu hal yang akan menuntun seseorang untuk bertindak dan
berperilaku sesuai dengan pedomannya tersebut. Sebagai contoh RT dan RW di
Indonesia, merupakan ujung tombak pemerintahan yang langsung berhubungan dengan
masyarakat. Ini sejalan dengan cerminan sila Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, yakni
fungsi dan tugas RT maupun RW dapat bertindak adil didalam kehidupan bermasyarakat.
Seperti contohnya, ada maling tertangkap tangan lantas masyarakat hendak menghakiminya.
4
Disini setiap orang harus meletakkan makna sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
berlaku sebagai pedoman, dengan tidak bertindak anarki. Sebab setiap orang memiliki hak
untuk hidup dan mendapatkan keadilan baik antara korban dan pelaku tersebut. Dan bila
dibiarkan hal ini akan menjadi sebuah pelanggaran hak warga negara, karena meskipun
pelaku maling tadi terbukti bersalah. Namun sebagai warga negara orang tersebut memiliki
hak untuk mendapatkan “Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” tanpa terkecuali.
2. Sebagai Sarana Pendidikan
Pentingnya pendidikan karakter tak hanya untuk anak sekolah saja namun untuk setiap
orang baik tua ataupun muda tanpa membedakan latar belakang yang dimiliki. Karakter
dari nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan sebuah sarana yang tepat untuk
mengajarkan sebuah keterbukaan. Terbuka dalam menerima segala hal baru, dan
mengajarkan generasi muda tentunyan untuk bersikap terbuka yang berlandaskan Pancasila.
Dan bukannya terbuka yang tanpa arah tujuan yang jelas. Mendidik anak-anak untuk dapat
memahami bahwa sila “Persatuan Indonesia” itu sesuatu hal yang penting sebagai
bentuk upaya menjaga keutuhan NKRI.
Dari pada generasi muda hanya menhabiskan waktu tenaga dan pikiran dengan tawuran
yang selain dapat merugikan diri sendiri hal tersebut juga dapat menimbulkan kerugian bagi
masyarakat lainnya. Disinilah seharusnya Pancasila memiliki peranan yakni sebagai
sebuah pendidikan karakter di sekolah yang akan mampu membangun karakter bangsa di era
globalisasi. Dan pembentukan karakter anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Terutama bila orang tua dapat mengetahui betapa pentingnya pendidikan anak usia dini untuk
mengenal Pancasila.
Setiap sila di dalam Pancasila membentuk keterikatan yang saling terkait satu sama lain
yang utuh dan tidat dapat tergantikan. Dengan hal tersebut maka seseorang harus
memahaminya dengan cara menyeluruh, dan tidak menafsirkannya hanya sebagian saja.
Sebab akan merusak mkna yang sesungguhnya disamping itu juga akan merubah tafsiran dan
makna yang sebenarnya yang terkandung di dalam Pancasila tersebut.
5
C. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memberikan panduan secara lengkap berupa
sebuah pedoman didalam berbagai kegiatan serta aktivitas masyarakat dalam menguraikan
atau menjabarkan peraturan baik tentang hak ataupun kewajiban warga negara Indonesia.
Dalam hal itu mengindentifikasikan, jika garis besarnya merupakan pada pedoman berupa
sebuah penerapan nilai serta norma didalam kehidupan masyarakat.
Konsep dasar didalam pandangan hidup terkandung konsep dasar yaitu sebuah pikiran –
pikiran yang di dalamnya tersirat gagasan tentang wujud kehidupan yang dianggap baik serta
dicita-citakan sebuah bangsa. Pikiran dan gagasan pada pandangan hidup tersirat juga pikiran
terdalam serta gagasan sebuah bangsa mengenai wujud atau bentuk kehidupan yang
dipercayai baik. Nilai Pandangan hidup merupakan hasil kristalisasi nilai yang dimiliki
bangsa itu sendiri serta diyakini suatu kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk segera
mewujudkannya.
Dalam proses menyelesaikan beragam persoalan hidup yang terjadi mulai dari
serangkaian permasalahan yang ada disebuah kehidupan masyarakat yang akan mampu
memberikan aturan-aturan berdasarkan Pancasila, kondisi ini dapat terjadi lantaran persoalan
serta konsensu masyarakat selama ini terjadi karena munculnya Pancasila.
Contoh atas kondisi seperti ini yaitutentang Amandemen UUD 1945 yang menyebutkan
mengenai tugas Presiden terpilih karena perwakilan melalui DPR. Lalu pada sekarang ini
UUD tersebut telah di revisi dengan panduan pada dasar Sila 4 Pancasila dimana harus
menyelenggarakan sistem pemerintahan secara demokrasi dipilih oleh rakyat.
Tiap bangsa yang ingin berdiri kokoh serta mengetahui jelas kearah mana tujuannya
yang ingin dicapai membutuhkan sebuah pandangan hidup didalamnya. Dengan pandangan
hidup sebuah bangsa akan memandang suatu persoalan yang akan dihadapi serta menemukan
sebuah cara untuk memecahkan persoalan tersebut. Adanya pandangan hidup suatu bangsa
akan memiliki pegangan atau pedoman cara agar dapat memecahkan masalah politik,
ekonomi, sosial serta budaya pada tingkah masyarakat yang semakin maju serta akan
membangun dirinya.
Bermacam-macam sebuah fungsi atau peranan yang akan diberikan mengenai penerapan
Pancasila sebagai suatu pandangan hidup bangsa, berikut dibawah ini fungsinya :
6
1. Sebuah pedoman untuk menyelesaikan masalah
2. Tata cara penyelenggaraan dibidang politik, sosial, serta ekonomi
3. Menjadi kesepakatan atau perjanjian dalam mewujudkan cita-cita
4. Sebagai alat Pemersatu Bangsa
Pancasila di samping merupakan cita-cita moral bagi bangsa Indonesia, juga sebagai
perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 adalah hasil kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang pada
waktu itu diwakili oleh PPKI. Oleh karena Pancasila merupakan kesepakatan bersama
seluruh masyarakat Indonesia, maka Pancasila sudah seharusnya dihormati dan dijunjung
tinggi.
Pandangan hidup terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur merupakan suatu
wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Fungsi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa adalah kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi
maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya
7
D. Fungsi Pancasila Dalam Berkehidupan dan Bernegara
Dalam Pancasila terkandung suatu kehidupan yang dianggap baik secara universal bagi
bangsa lndoneia. Hal ini karena nilai-nilai Pancasila sudah membumi dalam diri seluruh
masyarakat Indonesia, bahkan sebelum terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berikut Fungsi-fungsi Pancasila dalam berkehidupan dan bernegara:
Dasar negara merupakan alas yang menjadi pijakan dimana memberikan kekuatan suatu
negara untuk berdiri. Pancasila, yang dikenal sebagai pijakan negara Indonesia ini berperan
sangat penting bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Fungsi pokok dari Pancasila tentunya sebagai Dasar Negara yang menjadi sumber dari
segala sumber hukum yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk seluruh
unsur di dalam NKRI seperti pemerintah, wilayah dan rakyat.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila ini berasal dari budaya masyarat
bangsa kita sendiri. Karena sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia, maka Pancasila bisa
disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia.. Setiap manusia di dunia pasti mempunyai
pandangan hidup. Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan
yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur.Pandangan hidup berfungsi sebagai
pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya.
Setiap bangsa tentu punya jiwanya masing-masing atau bahasa kerennya Volkgeish,
yang artinya Jiwa Bangsa atau Jiwa Rakyat. Menurut Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo, Pancasila
itu sudah ada sejak Bangsa Indonesia lahir. Inti dari funsi pancasila sebagai jiwa bangsa
Indonesia ialah agar Indonesia tetap hidup dalam jiwa Pancasila dimana terdapat lima sila
yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
8
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia berarti Pancasila lahir bersama dengan
lahirnya Bangsa Indonesia dimana Pancasila ini memiliki ciri khas yang hanya dimiliki oleh
Indonesia. Pancasila ini digunakan sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan
bangsa dan Negara supaya dapat berdiri kokoh. Jadi pancasila ini sebagai identitas diri
bangsa kita yang akan terus melekat dalam jiwa Bangsa Indonesia hingga sepanjang masa.
Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita –
cita dan logos yang berarti “ilmu”.Jadi Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu pengertian –
pengertian dasar. Pancasila ini hakekatnya suatu pemikiran Bangsa Indonesia diambil dari
nilai-nilai adat-istiadat yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat kita.
Saat Bangsa Indonesia pada saat melakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia dulu
belum punya UUD Negara yang tertulis. untuk mengatasi hal itu PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) sebagai badan tempat perwakilan rakyat Indonesia pada tanggal 18
Agustus 1945 mengesahkan pembukaan dan batang tubuh UUD1945 yang berdasar pada
Pancasila.Jadi, Pancasila ini merupakan hasil perjanjian bersama rakyat untuk selamanya
(kesepakatan nasional).
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum berarti Pancasila mengatur semua
hukum yang berlaku di Indonesia. Segala peraturan perundangan yang ada di Indonesai harus
bersumber dan tidak bertentangan dengan Pancasila. Pancasila itu tercantum dalam ketentuan
tertinggi yaitu dalam Pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan lebih lanjut dari UUD 1945 dan
hukum positif lainnya. Jadi setiap sila-sila yang ada di Pancasila adalah nilai dasarnya, terus
hukum sebagai instrumental atau penjabaran dari sila Pancasilanya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pancasila telah jelas termuat di pembukaan UUD
1945. Jadi Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil
dan makmur yang merata secara materil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.
9
E. Contoh Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Bernegara
warga negara Indonesia menjadikan pengamalan terhadap nilai nilai dasar Pancasila
sebagai dasar perjuangan utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berkenegara.
Oleh karena itu pengamalannnya harus diawali dari setiap warga negara Indonesia. Setiap
penyelenggaraan negara yang secara meluas akan berkembang menjadi sebuah pengamalan
Pancasila sebagai kepribadian bangsa oleh setiap lembaga negara maupun lembaga
masyarakat, baik yang berada dipusat maupun di daerah.
Di dalam ilmu ekonomi terdapat sebuah istilah siapa yang kuat maka ialah yang akan
menang, sehingga umumnya dalam pengembangan ekonomi selalunya mengarah pada
persaingan bebas. Dan sangat jarang yang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal
tersebut tentunya sangat tidak sesuai dengan ciri-ciri demokrasi Pancasila yang lebih
mengarah pada ekonomi kerakyatan, yakni perekonomian yang manusiawi yang berdasarkan
pada tujuan guna mensejahterakan rakyat secara luas.
Pengembangan dalam segi ekonomi bukan hanya untuk mengejar pertumbuhan belaka
namun juga demi kemanusiaan juga kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Maka dari
itu sistem perekonomian di Indonesia berdasarkan pada asas ekonomi kekeluargaan untuk
seluruh bangsa.
10
3. Dalam bidang Sosial dan Budaya
Sehingga sangat dibutuhkan peran akhlak dalam pembentukan karakter bangsa supaya
menjadi bangsa yang memiliki karakter Pancasila. Karenanya sebagai cara melestarikan
budaya harus mengangkat nilai-nilai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia Yakni nilai-nilai
Pancasila itu sendiri. Yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
yang berbudaya.
Pada hakikatnya sebuah negara merupakan kumpulan suatu masyarakat hukum. Demi
tegaknya hak dan kewajiban warga negara maka sangat dibutuhkan adanya peraturan
perundang-undangan negara, guna mengatur ketertiban maupun keteraturan warga serta
sebagai landasan hukum persamaan kedudukan warga negara.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila telah melekat dan men-darah daging pada masyarakat Indonesia. Maka masyarakat
Indonesia menjadika Pancasila sebagai pedoman hidup ataupun menjadikan Pancasila
sebagaiperjuangan utama oleh masyarakat banggsa Indonesia. Oleh karena itu, setiap warga
negara mulai menerapkan nilai - nilai pada Pancasila tersebut baik di daerah maupun di pusat.
Dalam kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang sedang dilanda oleh arus krisis
dan disintegrasi maka Pancasila tidak terhindar dari berbagai macam gugatan, sinisme, serta
pelecehan terhadap kredibilitasnya. Namun perlu kita sadari bahwa tanpa adanya “Pancasila”
dalam dasar negara atau ideologi maka suatu bangsa mustahil akan dapat bertahan dalam
menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas masih banyak sekali kesalahan dan masih jauh
daripada kata sempurna. Maka dari itu, penulis mengaharapkan adanya metode penelitian
serta metode observasi dalam membuat serta menkaji makalah agar dalam menyusun
makalah tersebut lebih gampang dan terhindar dari banyak kesalahan dalam menyusun serta
memaparkannya. oleh sebab itu, penulis berusaha memperbaiki makalah tersebut seminimal
mungkin dengan berpedoman lebih banyak lagi sumber yang bisa dipertanggung jawabkan.
Maka dari itu, Penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun agar kedepannya
makalah ini dapat menjadi sempurna.
12
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Sunario, 1999, Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Jakarta: Ditjen Dikti.
Suwarno P.J.,1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Yogyakarta: Kanisius.
Anwar, 2015. Membumikan Pendidikan Karakter: Implementasi Pendidikan Berbobot Nilai
dan Moral, Jakarta: CV. Suri Tatu’uw.
Syairbaini, Syahril, 2002, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
13