Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Rekursif, Vol. 8 No.

1 Maret 2020, ISSN 2303-0755


http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN


PRAKTIK KERJA LAPANGAN BERDASARKAN NILAI
KOMPETENSI DASAR DAN NILAI SIKAP SISWA
MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN RANK ORDER
CENTROID DAN METODE PROFILE MATCHING
(STUDI KASUS : SMKN 1 KOTA BENGKULU)
Anri Qasthari Adyan1, Boko Susilo2, Desi Andreswari3
1,2,3
Program Studi Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu.
Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A INDONESIA
(Telp: 0736-341022; fax: 0736-341022)
1
anriqasthari77@gmail.com
2
bokosusilo@unib.ac.id
3
desi.adreswari@unib.ac.id

Abstrak: Seleksi penempatan praktik kerja lapangan siswa merupakan suatu kegiatan yang
memerlukan kejelian dalam penilaian kompetensi dasar dan nilai sikap. Sehingga penelitian ini
bertujuan untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan penempatan praktik kerja lapangan
siswa secara lebih baik menggunakan metode pembobotan ROC (Rank Order Centroid) dan Profile
Matching yang dapat membantu staf pada bidang Humas yang mengurusi penempataan siswa kelas XI
dalam praktik kerja lapangan di SMKN 1 Kota Bengkulu. Dalam sistem pendukung keputusan ini data
yang diolah adalah nilai kompetensi dasar, nilai sikap, dan standarisasi nilai kompentesi dasar maupun
nilai sikap siswa di lokasi praktik kerja lapangan. Kemudian dengan menggunakan metode yang
ditetapkan, diharapkan dapat diperoleh hasil yang memuaskan agar siswa mendapatkan lokasi tempat
praktik kerja lapangan sesuai dengan keahlian dan kemampuan siswa. Hasil dari penelitian adalah
sistem yang digunakan oleh pengguna untuk memberikan rekomendasikan tempat praktik kerja
lapangan bagi siswa yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan dengan menggunakan metode
pembobotan Rank Order Centroid dan Profile Matching. Pengujian black box untuk menemukan
kesalahan fungsi dan antarmuka sistem dilakukan pada 15 halaman dan 32 skenario, dengan hasil 32
skenario uji berhasil 100% dan berjalan sebagaimana mestinya.
Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Praktik Kerja Lapangan, Rank Order Centroid, Profile
Matching

Abstract : Selection of placement of student that requires carefulness in the assessment


fieldwork practices is one of the activities of basic competencies and the value of

11
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

student attitudes. So this study aims to build I. PENDAHULUAN


a decision support system for fieldwork Dengan kemajuan teknologi informasi

placement practices of students better using sistem pendukung keputusan merupakan

the ROC weighting method (Centroid Rank bagian dari sistem informasi berbasi komputer

Order) and Profile Matching method that yang digunakan untuk pengamilan keputusan

can help staff or teachers in the Public dalam suatu instansi atau perusahaan. Sistem

Relations field who deal with the placement pendukung keputusan di bangun untuk

of class XI students in doing work practices memudahkan seseorang untuk mengambil

field in SMKN 1 Kota Bengkulu. In this suatu eputusan. Sistem ini dapat mengambil

decision support system the data processed suatu keputusan sesuai dengan pertimbangan

is the value of students' basic competencies, dari kriteria-kriteria yang telah dimasukkan

the value of student attitudes and sebelumnya.

standardization of basic competence values Seleksi penempatan siswa melakukan

and the value of student attitudes in the praktek kerja lapangan (PKL) merupakan salah

location of fieldwork practices. Then by satu kegiatan yang memerlukan kejelian dalam

using the established method, it is expected penilaian kompetensi dasar dan nilai sikap

that satisfying results can be obtained so siswa dengan selektif. Diharapkan dapat

that students get the location where the diperoleh hasil yang memuaskan yaitu siswa-

fieldwork practices in accordance with the siswa mendapatkan lokasi tempat praktek kerja

skills and abilities of these students. The lapangan (PKL) sesuai dngan keahlian dan

results of this study are systems that can be kemampan siswa tersebut.

used by users to provide recommendations Berdasarkan permasalahan di atas tujuan

for field work practices for students of dari penelitian yang dilakukan dapat

SMKN 1 Bengkulu City that match the membantu dengan cara membangun sebuah

criteria determined using the Centroid Rank sistem pendukung keputusan penempatan

Order weighting method and Profile praktik kerja lapangan siswa secara lebih baik

Matching method. Black box testing to find menggunakan metode pembobotan ROC (Rank

function errors and system interfaces is done Order Centorid) dan metode Profile Matching.

on 15 pages and 32 scenarios, with the Diharapkan dapat membantu staf ataupun guru

results of 32 test scenarios succeeding 100% pada bidang Humas yang mengurusi

and running as they should. penempatan siswa kelas XI dalam melakukan

Keywords: Decision Support System, Field Praktik Kerja Lapang (PKL) di SMKN 1 Kota

Work Practice, Centroid Order Rank, Bengkulu. Penulis melakukan penelitian

Profile Matching membangun sebuah sistem rekomendasi


tempat PKL dengan menggunakan bahasa

12
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

pemograman Java dan basis data Mysql yang Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga
mampu menangani permasalahan seperti prinsip dasar sistem pendukug keputusan, yaitu
dijelaskan di atas, dengan judul penelitian, (Charolina,2016) :
Sistem Pendukung Keputusan penempatan 1. Struktur masalah untuk masalah yang
praktik kerja lapangan berdasarkan nilai terstruktur, penyelesaian dapat
kopetensi dasar dan nilai sikap siswa dilakukan dengan menggunakan
menggunakan metode pembobotsn Rank Oder rumus-rumus yang sesuai, sedangkan
Centorid (ROC) dan metode Profile Matching. untuk masalah yang tidak terstruktur
tidak dapat dikomputerisasi. Sementara
II. LANDASAN TEORI
itu sitem pendukung keputusan
A. Sistem Pendukung Keputusan
dikembangkan khususnya untuk
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau menyelesaikan maslah yang
Decision Support System (DSS) didefinisikan semitersetuktur.
sebagai suatu sistem informasi unutk 2. Dukungan keputusan sistem
membantu manajer level menengah untuk pendukung keputusan tidak
proses pengambilan keputusan setengah dimaksudkan untuk menggantikan
terstruktur (semistructured) supaya lebih manajer, karena komputer berada di
efektif dengan menggunakan model-model bagian terstruktur, sementara manajer
analisis dan data yang ersedia (Damanik, berada dibagian tak terstruktur unutk
2015). memberikan penilaian dan melakukan
Sementara itu, perintis sistem pendukung analisis. Manajer dan komputer bekerja
keputusan yang lain dari MIT Amerika, yaitu sama sebagai sebuah tim pemecah
Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan masalah semi terstruktur.
Scott Morton telah mendefinisikan tiga tujuan 3. Efektivitas keputusan tujuan utama dari
yang harus dicapai oleh sistem pendukung sistem pendukung keputusan bukan
keputusan yaitu (Charolina, 2016) : unutk mempersingkat waktu
1. Sistem Harus dapat membantu guru pengambilan keputusan, tetapi agar
atau staf dalam membuat keputuan gua keputusan yang dihasilkan dapat lebih
memecahkan masalah semi terstrutur. baik.
2. Sistem harus dapat mendukung
manajer bukan mencoba B. Nilai Kompetensi Dasar
menggantikannya Kompetensi Dasar adalah pengetahuan
3. Sistem harus dapat meningkatkan
keterampilan dan sikap minimal yag harus
efektivitas pengabilan keputusan
capai oleh sisa. Untuk menunjukkan bahwa
manajer
siswa telah menguasai standar kompetensi

13
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

yang telah ditetapkan oleh karena itulah maka E. Metode Rnk Order Centrid (ROC)
kopetensi dasar merupakan penjabaran dari Teknik ROC memberikan bobot pada setiap
standar kompetensi (Majid,2012). kriteria sesuai dengan rangking yang dinilai
berdasarkan tingkat prioritas. Biasanya
C. Nilai Sikap Siswa
dibentuk dengan pernyataan “Kriteria 1 lebih
Nilai sikap adalah pernyataan evaluatif
penting dari kriteria 2, yang lebih penting dari
baik yang menyenangkan maupun tidak
kriteri 3” dan seterusnya hingga kriteria ke n
menyenangkan terhadap objek individu atau
ditulis. Untuk menentukan bobotnya, diberikan
peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana
aturan yang sama yaitu dimana merupakan
perasaan seseorang tentang seseuatu
bobot untuk kriteria atau dapat dijelaskan
(P.Robbins & Timothty,2012).
sebagai berikut (Salsabella,2014):
Nilai sikap ini bertuuan menggambarkan
bahwa siswa-siswa SMKN 1 Kota Bengkulu Jika, C_r1 ≥ C_r2≥ C_r3≥ ... ≥ C_m
merupakan siswa-siswa yang mempunyai sikap
Maka, W_1≥ W_2 ≥ W_3≥ ... ≥ W_n
ataupun perilaku yang baik agar memperoleh
legalitas dari pihak bimbingan konseling Dimana W_1 merupakan bobot untuk
sekolah tersebut. kriteria C_r1

D. Praktik Kerja Lapangan Keterangan : C_r : Karateristik


Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu
W : Pembobotan
mata pelajaran yang wajib ada di dalam tingkat
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Undang- Pembobotan ROC didapat dengan prosedur

undang Sikdiknas No. 20 Tahun 2003 matematika sederhana dari prioritas. Ide
menyebutkan bahwa “pendidikan kejuruan dasarnya dapat diilustrasikan dengan kasus 2
merupakan pendidikan yang mempersiapkan atribut A dan B. Jika A rangking pertama maka

peserta didik untuk dapat kerja dalam bidang bobotnya harus berada antara 0,5 dan 1,

tertentu”. Kamus Besar Bahasa indonesi sehingga titik tengah dari interval (0,75)

mejelaskan kata praktik berarti “pelaksanaan diambil sebagai bobot perkiraan yang

secara nyata apa yang disebut dalam teori”. merupakan dasar dari sebuah prinsip komitmen
Praktik Kerja Industri atau yang sering disebut minimum sebagai berikut (jika ada k atribut ).
On The Job Training (OJT), merupakan model
k merupakan banyaknya kriteria, maka :
pelatihan yang bertujuan unutk memberikan
kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan W_1=(1+1/2+1/3+⋯+1/k)/k

tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan W_2=(0+1/2+1/3+⋯+1/k)/k


bagi pekerjaan. (Pratiwi,2009).
W_3=(0+0+1/3+⋯+1/k)/k

14
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

W_k=(0+⋯+0+1/k)/k 2. Perhitungan Core Factor dan Secondary


Factor
F. Metode Profile Matching
a. Rumus Perhitungan Core Factor
Profile Matching secara umum adalah
(Angkasa, 2016)
proses membandingkan kompetensi suatu
individu dengan kompetensi suatu posisi, ∑
kedudukan, atau jabatan sehingga dapat
= ∑
diketahui perbedaan kompetensinya. Profile
Keterangan :
Matching merupakan sebuah algoritma untuk
NCT : Nilai rata-rata core factor teknikal
proses pengambilan keputusan dengan asumsi
NC : Jumlah total nilai core factor
terdapat variabel-variabel role model yang
IC : Jumlah item core factor
merupakan tingkat prediktor ideal yang harus
dimiliki oleh seseorang yang akan mengisi
b. Rumus Perhitungan Secondary Factor
sebuah jabatan, dan bukan merupakan tingkat
(Angkasa, 2016)
minimal yang harus dapat dipenuhi atau
dicapai. Dalam proses profile matching secara ∑
= ∑
garis besar merupakan proses membandingkan
antara nilai data aktual dari suatu profile yang
Keterangan :
akan dinilai dengan nilai profil yang
NST : Nilai rata-rata secondary factor
diharapkan sehingga dapat diketahui perbedaan
teknikal
kompetensinya (disebut juga GAP), semakin
NS : Jumlah total nilai secondary factor
kecil GAP yang dihasilkan maka bobot
IS : Jumlah item secondary factor
nilainya semakin besar (Handojo, 2011).

3. Perhitungan Nilai Total Aspek


1. Proses Perhitungan Pemetaan GAP
Nilai total berdasar nilai dari core dan
GAP adalah selisih antara profile nilai
secondary factor yang diperkirakan
siswa dan profile institusi tempat Praktik Kerja
berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil.
Lapangan (PKL) (Angkasa, 2016)
Contoh perhitungan dapat dilihat pada rumus di
bawah ini (Angkasa, 2016) :
GAP = Value Attribut – Value Target

Keterangan :
Keterangan :
= 60% + 40%
Value Attribut: Nilai bobot subkriteria dari
alternatif pilihan : Nilai rata-rata core factor teknikal

Value Targer: Nilai bobo subkriteria dari


masukan pengguna

15
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

G. Unified Modeling Language Diagram terapan ini mempunyai nilai yang sama dengan
(UML Diagram) riset dasar karena peneliti harus mempunyai
UML merupakan singkatan dari Unifield pengetahuan dalam mengolah data secara
Modeling Language yang berarti himpunan statistik (Hasibuan, 2007).
sturktur dan teknik untuk pemodelan desain Penelitian terapan ini bertujuan untuk
program berorientasi objek (OOP) serta merancang sebuah aplikasi sistem pendukung
aplikasinya. Ketika kita membuat model keputusan penempatan praktik kerja lapangan
menggunakan konsep UML ada aturan-aturan berdasarkan nilai kompetensi dasar dan nilai
yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada sikap siswa dengan menerapkan Model
model-model yang kita buat berhubungan satu pembobotan Rank Order Centroid dan Model
dengan lainnya harus mengikuti standar yang Profile Matching. Dengan penelitian terapan
ada UML bukan hanya sekedar diagram tetapi maka data dan metode perhitungan yang ada
juga menceretikan konteksnya. UML akan diimplementasikan ke dalam sistem atau
memberikan gambaran keseluruan alur sistem aplikasi untuk mengolah data-data yang ada
yang akan dirancang. sehingga menjadi sebuah informasi yang
Diagram pemodelan sturktur diagram berguna.
meliputi class, object, package, deployement,
component, dan composite. Diagram B. Waktu dan Tempat Penelitian
pemodelan perilaku meliputi diagram activity, Lokasi penelitian adalah Sekolah
sequence, communication, interaction, Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Bengkulu
timming, state machine dan use case (Denis, dilakukan delapan buan, mulai dari
Wixom, & Tegarden, 2015). Oberservasi dan pengambilan data hingga
implementasi yaitu dari bulan September 2017
III. METODE PENELITIAN hingga bulan Maret 2019.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian terapan, yang
mana penelitian ini diarahkan untuk
mendapatkan informasi yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah. Penelitian terkait
dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji,
dan mengevaluasi masalah-masalah praktis
sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia, baik secara individual
maupun sekelompok. Masalah penelitian

16
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

C. Metode Pengumpulan Data


Observasi dilakukan dengan cara matang
langsung ke Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Kota Bengklu dan bertemu dengan
Ibu Erma Artika S.Pd yang membidangi bidang
kurikulum dalam penempatan siswa praktik
kerja lapangan, data yang dipelajari dan
dikumpulkan di lapangan bagi siswa dan siswi
SMKN 1 Kota Bengkulu, data nilai teori
Gambar 1 Model Pengembangan Sistem Waterfall
maupun praktik kompetensi dasar serta nilai
sikap dan data instansi sebagai lokasi tempat E. Metode Pengujian Sistem Black Box
siswa melakukan praktik kerja lapangan. Pada pengujian black box ini dilakukan
Studi Pustaka dilakukan dengan cara dengan mengamati hasil eksekusi antarmuka
mempelajari teori-teori literatur dan buku-buku melalui data uji dan memeriksa fungsional dari
yang berhubungan dengan aplikasi yang akan sistem yang telah dibuat atau bisa disebut juga
dibangun dalam penelitia ini. uji validasi. Teknik yang digunakan pada tahap
pengujian black box ini adalah equivalence
D. Metode Pengembangan Sistem partitioning merupakan teknik pengujian yang
Metode Pengembangan untuk penelitian membagi domain input dari suatu program ke
yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan dalam kelas data, menentukan kasus pengujian
Praktik Kerja Lapangan Siswa Menggunakan dengan mengungkapan kelas-kelas kesalahan,
Metode ROC (Rank Order Centroid) dan sehingga akan mengurangi jumlah keseluruhan
Metode Profile Matching adalah metode kasus pengujian. Sistem ini nantinya akan diuji
waterfall. ke user yang menggunakan sistem pendukung
keputusan pnempatan praktik kerja apangan
Model waterfall adalah model klassik yang
siswa.
bersifat sistematias dan beruntun dalam
membangun sistem (Presman, 2012). Tahapan
dilakukan pada metode pengembangan sistem
model waterfall adalah sebagai berikut :

17
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

F. Metode Pengujian Algoritma


Setelah metode Profile Matching dan Rank
Odrer Centroid (ROC) diterpkan ke dalam
sistem pendukung keputusan maka akan
dilakukan pengujian. Beberapa pengujian yang
dilakukan yaitu :
a. Pengujian metode dengan melakukan
manual untuk mengetahui apakah metode
yang diterapkan ke dalam sistem sama
dengan metode perhitungan manual atau
tidak. Langkah-langkah perhitungan
manual dilakukan berdasarkan flowchart.
b. Pengujian kecocokan metode untuk
mengetahui layak atau tidaknya metode
Profile Matching dan Rank Order
Centroid (ROC) jika diterapkan pada
sistem pendukung keputusan rekomendasi Gambar 2. Flowchart Sistem Rekomendasi Penempatan
Praktik Kerja Lapangan Siswa
tempat praktik kerja lapangan unutk siswa
kelas XI SMKN 1 Kota Bengkulu.
Berdasarkan diagram alur sistem pada
Gambar 4.1 terdapa bebrapa tahap yang
IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN dilakukan, antara lain adalah :
SISTEM 1. Login
A. Analisis Alur Sistem Pada tapan ini, sebelum melakukan
Perancangan alur sistem merupakan login maka pengguna diminta untuk
tahapan utama sebelum membuat aplikasi agar menginputkan username dan password
sistem aplikasi yang dibuat dapat berjalan sehingga jika username dan password
dengan baik. Penjelasa alur sistem pada benar maka sitem akan menampilkan
penelitian ini sebagai berikut : halaman utama, jika tidak maka
pengguna diminta unutk memasukka
ulang username dan password kembali.
2. Halaman Utama
Pada tahapan ini ditampilkan meu-
menu yang ada didaam sistem anara

18
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

lain menu master data, menu penilaian halaman yang pertama kali diakses ketika
bobot, dan menu penempatan. membuka aplikasi. Pada tampilan ini ada
3. Menu Master Data beberapa fitur yang ditampilkan seperti menu
Pada tahapan ini ditampilkan menu- master data yang mana ini adalah sebagai
menu antara lain data jurusan, data tempat untuk memasukkan data-data seperti
kelas, data mata pelajara, data siswa, data jurusan, data kelas, data mata pelajaran,
data lokasi magang, data kriteria, dan data siswa, data lokasi magang, data kuota
data sikap. tempat magang dan data sikap. Selanjutnya
4. Menu Proses terdapat menu proses yang mana pada menu ini
Pada tahapan ini ini ditampilkan menu- terdapat sub menu penilaian an sub menu
meu informasi proses penilaian dan pembobotan. Kemudan pada halaman utama ini
proses pembobotan dengan metode terdapat menu penempatan yang terdiri dari sub
Rank Order Cenorid. menu berdasarkan siswa dan sub menu
5. Meenu Penempatan berdasarkan lokasi magang. Setelah itu pada
Pada tahapan in ditampilkan berupa bagian pojok kanan atas terdapat gambar orang
menu penempatan berdasarkan siswa sebagai pengguna aplikasi yaitu admin, disana
dan berdasarkan lokasi magang dengan terdapat sub menu profile dan tombol logout
metode Profile Mtaching. untuk keluar dari aplikasi tersebut.

V. PEMBAHASAN 2. Halaman Sub Menu Penempatan


A. Implementasi Antarmuka Berdasarkan Siswa
1. Halaman Utama
Halaman ini menyajikan sebuah tampilan
Halaman utama pada sistem ini adalah
penempatan berdasarkan siswa magang seperti
halaman yang pertama kali dijalankan yaitu
Gambar 5.12 sebagai berikut :
Beranda.

Gambar 3. Halaman Utama


Gambar 4. Penempatan Berdasarkan Siswa
Dapat dilihat pada Gambar 5.1 merupakan
tampilan halaman utama yang merupakan

19
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Dapat dilihat pada Gambar 5.12 merupakan terdapat di SMKN 1 Kota Bengkulu. Tampilan
tampilan menu penempatan berdasarkan siswa pada halaman ni terdapat tabel yang terdiri 4
yang mana pada menu ini pengguna dapat tabel, kolom pertama merupakan nama lokasi
melihat informasi mengenai data siswa serta magang, kolom ke dua merupakan alamat
rekomendasi lokasi magangnya yang terdapat setiap lokasi magang, sedangkan kolom ketiga
di SMKN 1 Kota Bengkulu. Tampilan pada merupakan kontak lokasi magang, sedangkan
halaman ni terdapat tabel yang terdiri 4 tabel, kolom terakhir adalah aksi pembobotan
kolom pertama merupakan nama lokasi terhadap lokasi magang yang diana hasilnya
magang, kolom ke dua merupakan skor adalah nama-nama siswa yang cocok skornya
kompetensi dasar setiap lokasi magang, terhadap lokasi magang.
sedangkan kolom ketiga merupakan skor sikap
B. Perhitungan Algoritma
terhadap lokasi magang, sedangkan kolom
Perhitungan ini adalah berdasarkan lokasi
terakhir adalah skor total yang berdasarkan
magang di BTPN yang dimana membutuhkan
penjumlahan skor kompetensi dasar dan skor
hanya 1 siswa akuntansi.
sikap.
Tabel 1. Hasil Akhir Perhitungan pada mata pelajaran
3. Halaman Submenu Penempatan
Berdasarkan lokasi magang
Halaman ini menyajikan sebuah tampilan
penempatan berdasarkan lokasi magang seperti
pada Gambar 5.13 sebagai berikut :

Nilai akhir pada mata pelajaran = Nilai total x


Aspek mata pelajaran ROC
Nilai Akhir Ade Richardo = 4,65 x 0,75
Gambar 5. Penempatan Berdasarkan Lokasi Magang = 3,478

Dapat dilihat pada Gambar 5.13 merupakan Selanjutnya perhitungan akhir pada sikap

tampilan menu penempatan berdasarkan lokasi


magang yang mana pada menu ini pengguna
dapat melihat informasi mengenai data siswa
serta rekomendasi lokasi magangnya yang

20
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Tabel 2. Hasil Akhir Perhitungan pada sikap VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan
sebelumnya, maka keimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut.
1. Sistem Aplikasi ini sudah dapat
digunakan, oleh pengguna untuk
memberikan reomendasi tempat
praktik kerja lapangan bagi siswa
SMKN 1 Kota Bengkulu yang sesuai
Nilai akhir pada sikap = Nilai total x Aspek dengan standarissi yang ditentukan.
sikap ROC 2. Implementasi metoe Rank Order
Nilai Akhir Ade Richardo = 4,56 x 0,25 Centroid dan Profile Matching
= 1,141 berhasil memberikan rekomendasi
Hasil akhir perhitungan lokasi tempat magang tempat praktik kerja lapangan bagi
Bank BTPM Cabang Bengkulu siswa SMKN 1 Kota Bengkulu
dengan berdasarkan nilai kompetensi
Tabel 3. Hasil Akhir Perhitungan pada sikap
dasar dan nilai sikap siswa yang
sesuai dengan stanarisasi lokasi
praktik kerja lapangan.
3. Pengujian black box untuk
menemukan kesalahan fungsi dan
antarmka sistem dilakukan pada 15
halaman dan 32 skenario, dengan hasil
32 skenario uji berhasil 100% dan
berjalan sebagaimana mestinya.

B. Saran
Berdasrkan analisa dan perancangan
Karena hanya 1 (satu) siswa akuntansi saja sistem maka saran yang dapat diberikan
yang dibutuhkan pada lokasi ini, maka Bhima untuk pengembangan penelitian
Prihantono direkomendasikan karena memiliki selanjutnya adalah sebagai berikut.
total nial 4.8. 1. Untuk meningkatkan efesiensi dalam
menentuan tempat magang, bisa
ditambahkan misanya, penentuan

21
Jurnal Rekursif, Vol. 8 No. 1 Maret 2020, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

pembimbing lapangan di tempat 6. Handojo. (2011). Pembuatan Aplikasi Sistem


Pendukung Keputusan Untuk kenaikan jabatan dan
magang dan pembimbing dari pihak perencanaan karir.
7. Hasibuan, Z. A. (2007). Metodelogi penelitian Pada
sekolah. Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.
2. Dalam memberikan rekomendasi Depok: Zainal A. Hasibuan, Ph.D.
8. Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran.
tempat praktik kerja lapanga bisa Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
9. P.Robbins, S., & Timothy, J. A. (2012). Perilaku
ditambahkan kriteria lainnya seperti, Organisasi Organizantional Behavior.
10. Pratiwi, B. A. (2009). Pengaruh Praktek Kerja
mata pelajaran umum (matematika, Industri dan Prestasi Belajar Akutansi Terhadap
bahasa indonesia, bahasa inggris), Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMKN 1 Bantul
Tahun Ajaran 2009/2010. 16.
data kesehatan (riwayat penyakit) dan 11. Presman, R. S. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak
Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Bandung:
lain-lain. Informatika.
12. Salsabella. (2014). Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem ini dapat dilakukan Penetuan Resep Masakan Berdasarkan Ketersediaan
pengembangan dengan metode lain Bahan Makanan Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW) Berbasis Web. Jurnal
seperti Algoritma SAW (Simple Informatika, 3.

Additive Wighting), Algoritma AHP 13. www.smkn1bengkulu.sch.id. (2017, Januari 7).


www.smkn1bengkulu.sch.id. Dipetik Juli 18, 2017,
(Analytical Hierarcy Process) an dari
http://smkn1bengkulu.sch.id/web/?page_id=168:
Metode Topsis, dikarenakan ketika www.smkn1bengkulu.sch.id

menerapkan metode Profile Matching


nilai kompetensi dasar dihitung
dengan melakukan normalisasi
terhadap nilai bobot selisih dan nilai
hasil harus melakukan pembuatan.

REFERENSI
1. Agung, N., Kusrini, & Arif, M. R. (2014). Sistem
Pendukung Keputusan Kredit Usaha Rakyat PT.
Bank Rakyat Indonesia Unit Kaliangkrik Mageang.
2. Angkasa, S. (2016). Penerapan Metode Profie
Matching Untuk Menentukan Kelayakan Pemberian
Kredit Pada PNPM Mandiri Kota Banjarmasin.
Jurnal Teknologi Informasi, 37.
3. Charolina, Y. (2016). Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Menentukan Pemberian Bonus Tahunan
Menggunakan Metode Fuzzy Logic Tipe Mamdani.
Skripsi.
4. Damanik, O. (2015). Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1
Lubuk Pakam Deliserdang Menerapkan Metode
Elimination And Choice Translation Reality
(ELECTRE). Pelita Informatika Budi Darma
Volume IX.
5. Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2015).
System Analysis and Design: An Object Oriented
Approach with UML, 5th Edition. USA: Wiley.

22

Anda mungkin juga menyukai