B.C. Dokumen Standar SPMI STIKES
B.C. Dokumen Standar SPMI STIKES
STANDAR
PENDIDIKAN TINGGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS
(STIKES) SAMBAS
2020
Halaman Pengesahan
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
Alamat Jl. Sukaramai Dalam Kaum, Kec. Sambas, Kab. Sambas - Kalimantan Barat
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PERUMUS
1.VisidanMisi PT
2.Rasionale Standar SPMI (alasan penetapan
standar tersebut)
3.Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
4.Definisi Istilah (istilah khas yang digunakan
agar tidak menimbulkan multi tafsir)
5.Pernyataan Isi Standar SPMI (misal:
mengandung unsur A,B,C, dan D)
6.Strategi Pencapaian Standar SPMI
(apa/bagaimana mencapai standar)
7.Indikator Pencapaian Standar SPMI (apa
yang diukur/dicapai, bagaimana
mengukur/mencapai, dan target pencapaian)
8.Dokumenterkait
9.Referensi
Daftar Riwayat Revisi Dokumen
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI LULUSAN
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan
terunggul pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
3. Tujuan
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
1. Dekan
3. Ketua Jurusan
D. Definisi Istilah
• Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional
Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian
kepada Masyarakat.
• Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang
pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
• Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi,
program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan
bangsa Indonesia.
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
• Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik
tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.
• Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan Pendidikan Tinggi antara lain, pustakawan, tenaga
administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi.
• Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada dosen
sebagai tenaga profesional.
• Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai
dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.
• Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan tinggi yang dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan/atau vokasi.
• Satuan kredit semester adalah beban belajar mahasiswa dan beban pembelajaran dosen
dalam sistem kredit semester.
• Perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama adalah perjanjian tertulis antara dosen
dengan penyelenggara pendidikan tinggi atau Satuan Pendidikan Tinggi yang memuat syarat-
syarat kerja serta hak dan kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan kesejawatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
I.e.1. Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan terutama keterampilan khusus.
I.e.2. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (I.e.1) merupakan tingkat
pendidikan paling rendah yang harus dipenuhi oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan
ijazah.
I.e.3. Kompetensi pendidik dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi
yang harus dipenuhi selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak pengangkatan.
I.e.4. Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister
atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan telah menghasilkan publikasi
ilmiah.
I.e.5. Dosen program sarjana dapat menggunakan dosen bersertifikat yang relevan dengan
program studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI
dengan jumlah dosen tidak melebihi 5 (lima) persen.
I.e.6. Dosen program profesi harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister
atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan berpengalaman kerja paling
sedikit 2 (dua) tahun pada bidang yang relevan dan atau pada bidang serumpun paling sedikit
4 (empat) tahun.
I.e.7. Dosen program profesi dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan
dengan program studi dan memiliki pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun serta
berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI dengan jumlah dosen
tidak melebihi 5 (lima) persen.
I.e.8. Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program
diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan
fungsinya.
I.e.9. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya paling lambat 5 (lima) tahun sejak
pengangkatan.
1. Memberikan materi sosialisasi terkait Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi pada
umumnya.
1. Apabila semua Dosen telah memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan
pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Dalam hal ini penekanannya adalah apabila semua Dosen telah memiliki
sertifikat pendidik.
3. Apabila semua Tenaga Kependidikan yang memerlukan keahlian khusus telah memiliki
sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.
H. Dokumen Terkait
1. Statuta
I. Referensi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5007).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670).
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 26 Tahun 2015
Tentang Registrasi Tenaga Pendidik Pada Perguruan Tinggi sebagaimana telah diubah
melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 40).
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1952).
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2016 Tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan Tinggi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 774).
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 61 Tahun 2016
Tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1461).
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016
Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1462).
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
1. Pimpinan Fakultas Kedokteran
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan
3. Ketua Program Studi
4. Dosen dan Tenaga Kependidikan
5. Penjaminan Mutu Fakultas
D. Definisi Istilah
1. Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam
rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Sarana pembelajaran tersebut dapat dipersiapkan paling lambat akhir tahun 2019.
I.f.5. Pimpinan Fakultas Kedokteran harus menyediakan sarana dan prasarana yang dapat
diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus, yang terdiri atas:
a. Pelabelan dengan tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara;
b. Lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda;
c. Jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di lingkungan kampus;
d. Peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul; dan
e. Toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda.
Sarana pembelajaran tersebut dapat dipersiapkan paling lambat akhir tahun 2021.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI
2. Pimpinan Fakultas Kedokteran membentuk tim pengelola aset untuk ditugasi merancang,
membangun, dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar yan berlaku.
3. Mendata sarana dan prasarana minimal yang harus dimiliki oleh setiap prodi.
4. Menentukan sarana dan prasarana yang dapat di pakai bersama (resource sharing) antar
prodi, fakultas maupun universitas, serta menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan bersama.
5. Bekerja sama dengan institusi lain dalam mendapatkan sarana dan prasarana yang masih
belum dimiliki.
6. Memasukkan dalam Rencana Strategis setiap sarana dan prasarana yang belum dimiliki
sebagai prioritas.
1. Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran minimal sesuai kebutuhan isi dan proses
pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Jumlah keluhan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana dan
prasarana semakin rendah atau sedikit.
H. Dokumen Terkait
1. Renstra fakultas
I. Referensi
1. Permeristek Dikti RI No 44 tahun 2015
2. Perpres No 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
3. UU KKN no. 12 tahun 21012 tentang Dikti
4. Permenristekdikti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran
Perguruan Tinggi Negeri, Dan Pendirian, Perubahan dan Pencabutan izin Perguruan
Tinggi Swasta.
5. SNI Bangunan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENGELOLAAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber
daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun
2035.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki integritas
pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
1. Ketan dan kepatuhan STIKES terhadap pemenuhan Permenristek Dikti No. 44 tahun 2015
2. Proses pengelolaan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik
3. Proses pengelolaan pembelajaran dapat dipertanggungjawabkan kepada mahasiswa dan
publik
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
1. Ketua STIKES
2. Wakil Ketua
3. Ketua PMF
4. Ketua Program Studi
D. Definisi Istilah
I.g.1. Prodi wajib melakukan pengelolaan pembelajaran yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi, pengendalian, pelaporan dan peningkatan kegiatan pembelajaran pada
tiap semester.
I.g.2. Pengelolaan pembelajaran oleh prodi wajib mengacu pada standar kompetensi lulusan,
standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana pembelajaran serta standar pembiayaan.
I.g.3. Prodi wajib berkoordinasi dengan pimpinan fakultas dalam melaksanakan pengelolaan
pembelajaran.
I.g.4. PMF wajib menyusun pedoman penyusunan kurikulum maksimal satu tahun setelah standar
ditetapkan.
I.g.5. Prodi wajib melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata
kuliah maksimal satu bulan sebelum kuliah berlangsung.
I.g.6. Prodi wajib menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar kompetensi lulusan,
standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian, standar dosen dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran serta standar pembiayaan yang telah
ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan.
I.g.7. Prodi wajib melakukan dan menjamin kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik
dan budaya mutu yang baik.
I.g.8. Prodi wajib melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka
menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran setiap semester.
I.g.9. Prodi wajib melaporkan hasil program pembelajaran kepada fakultas setiap semester.
I.g.10. Pimpinan fakultas wajib memiliki panduan pengelolaan pembelajaran yang dapat diakses
melalui web UNTAN, yaitu:
a. Kebijakan Akademik
I.g.11. Pimpinan fakultas wajib menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program
pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan.
I.g.12. Pimpinan fakultas wajib menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam
melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi
dan misi fakultas.
I.g.13. Pimpinan fakultas wajib melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program
studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran minimal satu tahun sekali.
H. Dokumen Terkait
1. Permeristek Dikti RI No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi
2. Permenristek Dikti No. 191/O/2013 tentang Statuta Untan
3. Permenristek Dikti RI No. 28 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kelola Universitas
Tanjungpura
I.Referensi
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki integritas
pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Ketua Program Studi.
D. Definisi Istilah
1. Standar pembiyaan merupakan kriteria minimal tentang komponen dan besaran biaya
operasional satuan pendiidkan yang meliputi biaya investasi, biaya operasional dan biaya
personal yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Biaya investasi adalah pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga
kependidikan pendidikan tinggi.
3. Biaya operasional adalah
a. Gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.
b. Bahan atau peralatan habis pakai.
c. Biaya operasional pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain sebagainya. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
d. Biaya yang dikeluarkan dengan peruntukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan
yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional
pembelajaran dan biaya operasional tidak langsung.
e. Ditetapkan per mahasiswa per tahun (Standar Satuan Biaya Operasional Dikti).
f. Standar Satuan Biaya operasional Dikti ditetapkan oleh Menteri secara periodik dengan
mempertimbangkan: jenis prodi, tingkat akreditasi dan indkes kemahalan wilayah.
1.h.4. Pimpinan fakultas wajib mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang
memperhatikan masukan dari tingkat jurusan, program studi sehingga memungkinkan adanya
subsidi silang dalam pengembangan jurusan dan program studi di lingkungan FK UNTAN.
1.h.5. Pimpinan fakultas wajib mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu
mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan secara baik dan
berkualitas.
1.h.6. Pimpinan fakultas wajib menetapkan alokasi biaya investasi dari total anggaran tahunan.
1.h.7. Pimpinan fakultas wajib menetapkan alokasi biaya operasi dari total anggaran tahunan.
1.h.8. Sumber dan jumlah dana dan program yang dikelola oleh fakultas wajib disosialisasikan
kepada sivitas akademika FK UNTAN untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel.
1.h.9. Pimpinan fakultas harus membentuk Satuan Pengawas Internal (SPI) untuk menjamin
kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
1. Dekan menyelenggarakan rapat koordinasi secara periodik dan terencana dengan pihak terkait
dalam hal perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan.
2. Dekan melalui satuan pengawas internal (SPI) secara periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi
pengawasan dan audit internal keuangan.
1. Dekan.
2. Wakil Dekan.
3. Ketua Jurusan
4. Ketua Program Studi.
H. Dokumen Terkait
1. Standar pembiayaan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar mutu yang lain,
khususnya yang berkaitan dengan aspek pembiayaannya.
2. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan pembiayaan.
J. Referensi
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
10. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi. Direktorat Jendral Pembelajaran dan
Kemahasiswaan (Belmawa) Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2016.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR HASIL PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki integritas
pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam bidang
kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.
Standar hasil penelitian diperlukan untuk mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas
penelitian. Standar hasil penelitian digunakan sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun
pengembangan lebih lanjut. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKES menetapkan
standar hasil penelitian, yang digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan STIKES,
Dekan, Ketua Jurusan/Ketua program studi, dan dosen, serta mahasiswa dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas penelitian, serta luaran penelitian yang ditargetkan
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
1. Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
3. Hasil penelitian merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
4. Standar hasil penelitian mencakup: a) mutu hasil penelitian; b) diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan daya saing bangsa; c) semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang
memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan
budaya akademik; d) terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan
dan peraturan di perguruan tinggi; e) tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
5. Peneliti mencakup:
a. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah di Perguruan Tinggi.
6. Luaran Penelitian berupa:
a. Penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model,
atau postulat baru;
b. Inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi
masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.
E. Pernyataan Isi Standar SPMI
II.a.1. Penelitian harus dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
II.a.2. Hasil penelitian merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang
memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya
akademik.
II.a.3. Hasil penelitian mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir
II.a.2, capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di FK UNTAN.
II.a.4. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
II.a.5. Penelitian harus memberikan luaran penelitian yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pendidikan, pengajaran, dan pengabdian ke masyarakat.
II.a.6. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI
1. Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN bertanggung jawab dalam menjalin hubungan kerjasama
penelitian dengan perguruan tinggi dan lembaga lain dalam dan luar negeri untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari hasil penelitian.
2. Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN harus dapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia
industri sebagai landasan kerjasama secara pro aktif untuk menjalin penelitian kemitraan.
3. Dekan dan atau Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN bertanggung jawab mendukung dana untuk
diseminasi hasil penelitian para penelitinya di tingkat nasional maupun internasional.
4. Dekan dan atau Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN bertanggung jawab mendukung untuk
kegiatan diseminasi hasil penelitian dosen dalam bentuk:
a. Artikel ilmiah yang dimuat di jurnal internasional bereputasi dan atau nasional terakreditasi.
b. Artikel ilmiah yang dimuat di prosiding internasional terindeks maupun nasional.
c. Pemakalah dalam pertemuan tingkat internasional maupun nasional.
d. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
e. Teknologi Tepat Guna.
f. Buku Ajar.
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
a. Dekan Fakultas
a. Dekan Fakultas
a. LPPKM
b. Dewan Reviewer
c. Dekan Fakultas
4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
a. Dekan Fakultas
1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Hasil penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan dari kegiatan yang memenuhi kaidah dan
metode imiah secara sistematik sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik
3. Standar isi penelitian adalah kriteria minimal yang meliputi: a) kedalaman dan keluasan materi
penelitian dasar dan penelitian terapan; b) berorientasi pada luaran penelitian yang berupa
penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau
postulat baru; c) orientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri;
d) mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan nasional; dan e) memuat prinsip-prinsip
kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.
4. Materi penelitian dasar harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau
penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.
5. Materi penelitian terapan harus beriorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia
usaha, dan /atau industri.
6. Penelitian dosen pemula adalah penelitian yang diperuntukkan bagi dosen pemula dengan
pendidikan maksimum S-2 yang mempunyai jabatan akademik Asisten Ahli atau belum
mempunyai jabatan akademik
7. Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) adalah penelitian yang mengacu pada
bidang unggulan yang telah ditetapkan dalam rencana induk penelitian (RIP) dan roadmap
perguruan tinggi dengan dukungan dana dari DRPM dan stakeholder yang memiliki kepentingan
secara langsung maupun tidak langsung.
8. Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) adalah penelitian yang mengacu pada
rencana strategis penelitian LPPKM UNTAN dengan sasaran akhir penelitian berupa inovasi
teknologi pada bidang-bidang unggulan (frontier) dan rekaya sosial guna meningkatkan
pembangunan berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional.
9. Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi (PPUPT) adalah penelitian yang mengacu
pada rencana strategis penelitian LPPKM UNTAN dengan membangun jejaring kerjasama antara
perguruan tinggi bersama mitra industri/invenstor sehingga mampu meningkatkan kapasitas
penelitian institusi perguruan tinggi untuk menjawab tantangan kebutuhan iptek-sosbud oleh
pengguna sektor riil.
III.a.1. Kedalaman dan keluasan materi meliputi materi pada penelitian dasar dan penelitian
terapan.
III.a.2. Materi penelitian dasar berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau
penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.
III.a.3. Materi penelitian terapan berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha,
dan/atau industri.
III.a.4. Materi pada penelitian terapan mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan
nasional.
III.a.5. Materi pada penelitian dasar dan terapan harus memuat prinsip-prinsip kemanfaatan,
kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI
1. Ketua LPPKM dan atau Dekan dan atau Ketua Jurusan/Ketua Prodi Melakukan sosialisasi
standar isi penelitian ke dosen.
2. Ketua LPPKM dan atau Dekan dan atau Ketua Jurusan/Ketua Prodi merancang pelatihan dan
pendampingan usulan penelitian bagi dosen dan mahasiswa minimal satu tahun sekali.
3. Ketua LPPKM dan atau Dekan dan atau Ketua Jurusan/Ketua Prodi Membekali dosen dan
mahasiswa tentang pengetahuan ethical clearence melalui pelatihan/workshop.
1. Tercapainya jumlah usulan penelitian dosen dan mahasiswa sesuai dengan Renstra
Fakultas Kedokteran UNTAN dan atau program studi di lingkungan UNTAN.
2. Tercapainya laporan hasil penelitian sesuai pedoman baku yang ditetapkan oleh Fakultas
Kedokteran UNTAN dan Pedoman lainnya yang berlaku.
3. Tercapainya materi usulan dan laporan penelitian dasar yang disusun oleh tim Peneliti
sesuai dengan penyataan isi pada standar isi penelitian Fakultas Kedokteran UNTAN
4. Tercapainya materi usulan dan laporan penelitian terapan yang disusun oleh tim Peneliti
dosen harus sesuai dengan penyataan isi pada standar isi penelitian Fakultas Kedokteran
UNTAN.
H. Dokumen Terkait
1. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.
c. Pedoman RISPRO
J. Referensi
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PROSES PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul
pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan
sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada
tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:
a. Ketua LPPKM
b. Ketua LPPPM
c. Dekan Fakultas
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
D. Definisi Istilah
1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Hasil penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan dari kegiatan yang memenuhi kaidah
dan metode imiah secara sistematik sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
3. Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang terdiri
atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
4. Kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
E. Pernyataan Isi Standar SPMI
II.c.1. Kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
II.c.2. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
II.c.3. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas
akhir dan skripsi, harus memenuhi ketentuan butir II.c.2 dan II.c.3, capaian pembelajaran lulusan,
dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.
II.c.4. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks dan
diatur dalam Pedoman Akademik Fakultas Kedokteran UNTAN.
4. LPPKM UNTAN memfasilitasi diseminasi hasil-hasil penelitian dalam berbagai bentuk, antara
lain penyelenggaraan forum/seminar ilmiah, presentasi ilmiah dalam forum nasional dan
internasional, publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi dan atau internasional yang bereputasi.
1. Adanya peningkatan jumlah judul penelitian yang layak untuk didanai baik penelitian tingkat
internal maupun eksternal Fakultas Kedokteran
2. Adanya peningkatan jumlah dosen dari berbagai program studi yang ikut terlibat dalam
penelitian yang didanai dari pendanaan internal dan eksternal Fakultas Kedokteran
3. Adanya peningkatan publikasi ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional.
4. Adanya peningkatan luaran penelitian dalam bentuk buku ajar/monograf, paten, dan HaKI.
5. Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir maksimal 6 bulan untuk mahasiswa S1.
H. Dokumen Terkait
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENILAIAN PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul
pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan
sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada
tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
a. Dekan Fakultas
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
a. LPPKM
b. Dekan Fakultas
a. LPPKM
b. Dewan Reviewer
c. Dekan Fakultas
a. Ketua LPPKM
b. Ketua LPPPM
c. Dekan Fakultas
D. Definisi Istilah
Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau
pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
• Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil
penelitian
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
II.d.1. Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi paling sedikit memenuhi
unsur:
a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu
penelitiannya;
b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh subjektivitas;
c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur
yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan
d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan.
II.d.2. Penilaian proses dan hasil penelitian harus memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil,
standar isi, dan standar proses penelitian.
II.d.3. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen yang
relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian
kinerja hasil penelitian.
II.d.4. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan
tugas akhir, skripsi diatur dalam Pedoman Akademik Fakultas.
II.d.5. Penilaian hasil penelitian mengacu kepada pedoman yang telah ditetapkan oleh penyedia
dana penelitian. Dalam hal penyedia dana penelitian tidak memiliki pedoman dimaksud maka
penilaian hasil penelitian mengacu kepada pedoman penilaian hasil penelitian LPPKM UNTAN.
2. LPPKM memantau kegiatan penelitian dan publikasi dosen melalui pengisian portofolio per akhir
tahun akademik.
2. Terwujudnya penilaian hasil penelitian yang edukatif, obyektif akuntabel dan transparan
H. Dokumen Terkait
3. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.
c. Pedoman RISPRO
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENILAIAN PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:
a. Ketua LPPKM
b. Ketua LPPPM
c. Dekan Fakultas
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
D. Definisi Istilah
• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
• Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil
penelitian
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
II.d.1. Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi paling sedikit memenuhi
unsur:
a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu
penelitiannya;
b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh
subjektivitas;
c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan
prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan
d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan. II.d.2. Penilaian proses dan hasil penelitian harus memperhatikan
kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian.
II.d.3. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen yang
relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian
kinerja hasil penelitian.
II.d.4. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan
tugas akhir, skripsi diatur dalam Pedoman Akademik Fakultas.
II.d.5. Penilaian hasil penelitian mengacu kepada pedoman yang telah ditetapkan oleh penyedia
dana penelitian. Dalam hal penyedia dana penelitian tidak memiliki pedoman dimaksud maka
penilaian hasil penelitian mengacu kepada pedoman penilaian hasil penelitian LPPKM UNTAN.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI
2. LPPKM memantau kegiatan penelitian dan publikasi dosen melalui pengisian portofolio per akhir
tahun akademik.
2. Terwujudnya penilaian hasil penelitian yang edukatif, obyektif akuntabel dan transparan
H. Dokumen Terkait
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
b. Dekan Fakultas
c. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
3. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi
a. Dekan
b. Ketua LPPKM
c. Dewan Reviewer
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:
a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
d. Wakil Dekan III
e. Ketua LPPKM
f. Ketua LP3M
g. PMF
h. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
D. Definisi Istilah
• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
• Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
• Mahasiswa adalah mahasiswa aktif yang terdaftar di FK-UNTAN, peserta didik pada jenjang
Perguruan Tinggi
II.e.1. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai
dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman
penelitian.
II.e.2. Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil penelitian.
II.e.3. Kemampuan peneliti menentukan kewenangan melaksanakan penelitian.
II.e.4. Kewenangan melaksanakan penelitian yang didanai melalui dana Hibah Direktorat Riset
dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengacu pada Pedoman yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi.
II.e.5. Kewenangan melaksanakan penelitian yang didanai oleh FK mengacu pada pedoman yang
ditetapkan oleh LPPKM UNTAN
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI
H. Dokumen Terkait
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Kegiatan penelitian dikoordinasikan secara terpusat oleh Lembaga Penelitian. Untuk menunjang
kinerja lembaga, sarana dan prasarana yang mencukupi, memadai dan nyaman sangat
diperlukan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan terdiri dari ruang kantor, ruang rapat, ruang
seminar, perangkat keras komputer dan perangkat lunak.
Standar sarana dan prasarana penelitian ini adalah acuan yang menjamin mutu sarana dan
prasarana penunjang penelitian, meliputi; laboratorium, bahan pustaka, teknologi informasi,
ruang baca, ruang arsip dan kantor LPPKM.
a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
b. Dekan Fakultas
a. Dekan
b. Ketua LPPKM
c. Dewan Reviewer
4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
e. Ketua LPPKM
f. Ketua LPPPM
D. Definisi Istilah
• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
• Standar sarana dan prasarana penelitian, merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil
penelitian.
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
a) sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian
dalam rangka memenuhi hasil penelitian;
b) sarana perguruan tinggi yang digunakan untuk memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait
dengan bidang ilmu program studi serta dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
II.g.2. Pimpinan Fakultas wajib menyediakan sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi
standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat,
dan lingkungan.
3. Fakultas menjalin kerjasama dengan lembaga eksternal terkait dengan sarana dan prasarana riset
untuk menunjang kegiatan penelitian.
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang dapat memenuhi kriteria minimal sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka
memenuhi hasil penelitian
H. Dokumen Terkait
I. Referensi
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENGELOLAAN PENELITI
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Kegiatan penelitian dikoordinasikan secara terpusat oleh Lembaga Penelitian. Untuk menunjang
kinerja lembaga, sarana dan prasarana yang mencukupi, memadai dan nyaman sangat
diperlukan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan terdiri dari ruang kantor, ruang rapat, ruang
seminar, perangkat keras komputer dan perangkat lunak.
Standar sarana dan prasarana penelitian ini adalah acuan yang menjamin mutu sarana dan
prasarana penunjang penelitian, meliputi; laboratorium, bahan pustaka, teknologi informasi,
ruang baca, ruang arsip dan kantor LPPKM.
4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:
a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
d. Wakil Dekan III
e. Ketua LPPKM
f. Ketua LPPPM
g. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
D. Definisi Istilah
• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
II.f.1. Penelitian harus dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
II.f.2. Strategi, kebijakan, dan perioritas penelitian harus ditetapkan sesuai dengan VISI, MISI,
TUJUAN, RENSTRA dan RIP Fakultas.
II.f.3. Penelitian dilakukan sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan oleh LPPKM dengan
mengacu pada baku mutu penelitian nasional maupun internasional serta sesuai dengan
kaidah-kaidah keilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing.
II.f.4. Luaran penelitian harus dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi,
internasional, internasional bereputasi dan media-media yang dapat diakses oleh masyarakat
luas.
II.f.5. Dekan FK-UNTAN wajib membentuk unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas
untuk mengelola penelitian.
II.f.6. Ketua LPPKM wajib menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai
dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi; menyusun dan mengembangkan
peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal penelitian.
II.f.8. Ketua LPPKM wajib melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;
melakukan diseminasi hasil penelitian; memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan intelektual (KI);
memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi; dan melaporkan kegiatan
penelitian yang dikelolanya.
1. FK memberikan dukungan dan memfasilitasi sumber daya untuk kegiatan penelitian dosen dan
mahasiswa.
2. LPPKM merancang pelatihan dan penelitian bagi dosen minimal satu tahun sekali.
3. LPPKM memfasilitasi diseminasi hasil penelitian dan publikasi ilmiah di tingkat nasional maupun
internasional.
4. LPPKM memantau kegiatan penelitian dan publikasi dosen melalui pengisian portofolio per akhir
tahun akademik.
a. Penyelesaian masalah pada kegiatan PKM didasarkan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diukur dengan luaran modul pelatihan atau bahan ajar atau artikel ilmiah.
• Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa,
diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)
• Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan,
kesehatan)
H. Dokumen Terkait
c. Pedoman RISPRO
I. Referensi
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITI
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian ini adalah acuan yang menjamin mutu pendanaan
penelitian untuk membiayai, meliputi: perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian,
pengendalian penelitian, pemantauan dan evaluasi penelitian, pelaporan hasil penelitian, dan
diseminasi hasil penelitian.
FK UNTAN wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian untuk internal. Dana pengelolaan
penelitian tersebut digunakan untuk membiayai: penelitian strategis FK Untan, manajemen
penelitian (yang terdiri atas seleksi proposal; pemantauan dan evaluasi; pelaporan penelitian;
dan diseminasi hasil penelitian), peningkatan kapasitas peneliti.
• Defenisi Istilah sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia No 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI)
• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau
pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi. • Standar pendanaan dan pembiayaan
penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian.
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
II.h.3. Pendanaan penelitian sebagaimana dimaksud pada item II.h.2. digunakan untuk membiayai:
a. Perencanaan penelitian;
b. Pelaksanaan penelitian;
c. Pengendalian penelitian;
II.h.4. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur oleh pimpinan FK UNTAN.
II.h.5. Penjamin Mutu FK UNTAN bertanggung jawab dalam pengelolaan penelitian di FK UNTAN.
a. menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai dengan Renstra Penelitian FK
UNTAN;
b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal
penelitian;
a. Memiliki renstra penelitian fakultas yang merupakan bagian dari Renstra UNTAN;
1. Pimpinan Fakultas memberikan dukungan dan memfasilitasi sumber daya keuangan untuk
kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa FK UNTAN serta pemberian penghargaan bagi dosen
dan mahasiswa.
2. Penjamin Mutu Fakultas merancang program peningkatan kompetensi peneliti minimal 1 tahun
sekali.
3. Penjamin Mutu Fakultas menyusun pedoman pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
penelitian yang akuntabel, kredibel, transparan, dan bertanggungjawab.
4. Penjamin Mutu Fakultas menyediakan technical assistant bagi peneliti.
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI
H. Dokumen Terkait
1. Dokumen Kerjasama atau MoU jika melaksanakan Penelitian atas dasar kerjasama antar
perguruan tinggi
2. Proposal kegiatan rancangan Penelitian termasuk rancangan anggaran penelitian
3. Dokumen bukti penggunaan dana operasional penelitian
4. Laporan hasil kegiatan Penelitian Dosen termasuk hasil penggunaan dana penelitian yang
sudah diketahui oleh Dekan dan disahkan oleh Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN.
5. Dokumen serah terima proposal dan laporan kegiatan penelitian
6. Bukti pembayaran pajak penelitian
7. Dokumen Bukti luaran wajib dan luaran tambahan
I. Referensi
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Hilirisasi hasil penelitian yang diwujudkan dengan PKM dapat diterapkan oleh masyarakat yang
mencerminkan intelektual dalam aktualisasi penguasaan penengetahuan ilmu dan teknologi
yang dapat diterapkan di masyarakat.
Melaksanakan visi dan misi Universitas dalam pengabdian kepada masyarakat dengan disertai tertib
administrasi.
a. Penetapan Standar
1) Senat Fakultas
2) Pimpinan Fakultas Kedokteran
3) PMF Kedokteran
b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen
c. Pengevaluasi Standar
1) Dekan
2) Wakil dekan 1
3) Unit penjaminan mutu Fakultas
d. Pengendali Standar
1. Dekan
2. Wakil Dekan 1
3. Unit Penjaminan Mutu Fakultas
a. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam
bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan
PNBP.
b. Wakil Dekan 1 bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan dan
menyetujui bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di
danai dengan PNBP
c. PMF mengesahkan laporan dan luaran hasil kegiatan PKM
d. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana
kegiatan PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak
pencairan dana tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.
e. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk
pelaporan baik laporan kegiatan, keuangan dan luaran.
5. Pernyataan Standar : III.a.1. Hasil luaran PKM UNTAN wajib mendukung ketercapaian Visi
dan Misi
D. Definisi Istilah
Pengabdian kepada masyarakat Dosen (PKM-Dosen) adalah penerapan pengamalan dan
pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Dosen.
• Pengabdian kepada masyarakat Mahasiswa (PKM-Mahasiswa) adalah penerapan
pengamalan dan pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan
kesejahteraaan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Mahasiswa.
• Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling
berkaitan.
• Ipteks atau Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni adalah tiga unsur ilmu sumber informasi
yang dapat meningkatkan pengetahuan
• Standar hasil PKM adalah kriteria minimal hasil pengabdian kepada masyarakat dalam
menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
• Luaran adalah hasil dari suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan terencana.
• Cakupan program PKM o PKM Skim dana dari hibah PKM Nasional
kompetitif
o PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN
khusus professor.
o PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang
diselenggarakan atas dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam
desiminasi hasil penelitian atau hasil karya sivitas akademika.
o PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik
individu ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas.
III.a.1. Hasil luaran PKM UNTAN wajib mendukung ketercapaian Visi dan Misi UNTAN.
III.a.2. Setidaknya satu kali dalam setahun dosen wajib melaksanakan PKM dengan
luaran wajib dan luaran tambahan sesuai dengan skim dan sumber dana dengan minimal
memenuhi satu diantara kriteria luaran: a. Penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat
dengan memanfaatkan keahlian civitas akademika yang relevan;
b. Pemanfaatan teknologi tepat guna;
c. Bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau bahan ajar atau modul pelatihan
untuk pengayaan sumber belajar.
d. Peningkatan daya saing masyarakat (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang,
jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)
e. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)
f. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman,
pendidikan, kesehatan)
III.a.3. Hasil luaran PKM wajib dalam bentuk publikasi pada salah satu:
a. Publikasi ilmiah pada jurnal nasional/internasional ber-ISSN.
b. Prosiding seminar nasional/internasional.
c. Buku ber-ISBN.
d. Publikasi pada media masa cetak/daring/repository UNTAN.
III.a.4. Hasil luaran PKM tambahan berupa:
a. inovasi teknologi tepat guna.
b. bahan/modul pembelajaran.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI
1. Mengadakan pelatihan penulisan artikel ilmiah, penyusunan buku ilmiah, penulisan draf paten
baik untuk dosen maupun mahasiswa.
1. 100% hasil luaran PKM FK UNTAN sesuai dengan Visi dan Misi FK UNTAN.
2. 100% hasil kegiatan PKM yang tidak dipublikasikan di jurnal nasional/internasional, prosiding
nasional/internasional atau buku ISBN terpublikasi pada media masa cetak/daring/repository
UNTAN.
H. Dokumen Terkait
a. Surat Keputusan Rektor UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian kepada
Masyarakat
I. Referensi
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Standar isi dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FK UNTAN disusun agar kegiatan
PKM yang dilakukan oleh dosen sesuai dengan bidang keahliannya dan memiliki kedalaman
serta keluasan materi dengan kriteria yang sesuai dengan ketentuan.
4. Dosen
D. Definisi Istilah
III.b.1. Kedalaman dan keluasan materi PKM FK UNTAN mengacu pada standar hasil PKM FK UNTAN.
III.b.2. Kedalaman dan keluasan materi PKM FK UNTAN bersumber dari hasil penelitian atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
III.b.3. Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud
pada butir III.b.2 meliputi:
a. hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna;
c. teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat;
d. model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat
diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah; atau
e. kekayaan intelektual (KI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, dan/atau
industri.
FK UNTAN membentuk reviewer internal yang bertugas membantu melakukan klinik proposal
(terutama untuk pengajuan PkM DIPA UNTAN) untuk meningkatkan kualitas isi dari kegiatan
PKM, selain itu juga dilakukan pelatihan penulisan proposal PKM yang mendatangkan
narasumber dari luar FK UNTAN minimal satu tahun sekali.
1. Minimal 10% dari kegiatan PKM merupakan penerapan dari hasil penelitian.
2. Minimal 10% dari kegiatan PKM merupakan upaya melakukan pemberdayaan masyarakat.
3. Minimal 10% dari kegiatan PKM menerapkan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
4. Minimal 10% dari kegiatan PKM menerapkan model pemecahan masalah, rekayasa sosial,
dan/atau rekomendasi kebijakan yang dapar diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia
usaha, industri, dan/atau pemerintah.
5. Minimal satu kegiatan PKM menerapkan Kekayaan Intelektual (KI) ke masyarakat, dunia usaha,
dan/atau industri.
H. Dokumen Terkait
a. Surat Keputusan Rektor UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian kepada
Masyarakat
I. Referensi
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Standar proses dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FK UNTAN disusun agar kegiatan
PKM yang dilakukan oleh dosen sesuai dengan bidang keahliannya dan memiliki kedalaman
serta keluasan materi dengan kriteria yang sesuai dengan ketentuan.
a. Penetap Standar
1) Wakil Dekan Bidang Akademik
b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen
c. Pengevaluasi Standar
1) Dekan
2) Wakil dekan 1
d. Pengendali Standar
1. Dekan
a. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan Penjaminan Mutu Fakultas menetapkan standar
proses PKM mahasiswa, dosen dan kelompok dosen.
b. Penjaminan Mutu Fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen dan
kelompok dosen
c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan yang terkait dengan PKM dari dana PNBP.
d. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan
dan menyetujui bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM
yang di danai dengan PNBP
f. Wakil Dekan 2, memantau penggunaan dana kegiatan PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM
dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana tahap 1; dan bertanggung jawab
terhadap pengumpulan hasil PKM.
g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.
D. Definisi Istilah
3. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling berkaitan.
4. Ipteks atau Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni adalah tiga unsur ilmu sumber informasi yang
dapat meningkatkan pengetahuan
5. Standar proses PKM FK UNTAN adalah kriteria minimal tentang kegiatan pengabdian kepada
masyarakat FK UNTAN, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan.
6. Nilai Kasar (NK) adalah perhitungan nilai jumlah kegiatan PKM yang dikalikan dengan bobot
berdasarkan sumber pendanaan dibagi dengan jumlah dosen yang ada di lingkungan Universitas
Tanjungpura. Bobot pengali 4 untuk pendanaan luar negeri, 2 untuk pendanaan luar PT, dan 1
untuk pendanaan dari PT/sendiri.
b. PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN khusus
professor.
c. PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang diselenggarakan atas
dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam desiminasi hasil
penelitian atau hasil karya sivitas akademika.
d. PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik individu
ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas.
d. pemberdayaan masyarakat. Kedalaman dan keluasan materi PKM FK UNTAN mengacu pada
standar hasil PKM FK UNTAN.
III.c.2. Kegiatan PKM FK UNTAN wajib mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan pelaksana,
1. Setiap dosen sekurang-kurangnya setahun sekali mengajukan proposal PKM baik individu atau
kelompok.
2. Setiap dosen yang melaksanakan kegiatan PKM diharapkan melibatkan sekurang-kurangnya 1
mahasiswa.
3. LPPKM UNTAN menginformasikan semua pengajuan PKM, pedoman penulisan usulan PKM
melalui web LPPKM UNTAN
4. LPPKM UNTAN memfasilitasi diseminasi hasil-hasil PKM dalam berbagai bentuk, antara lain
penyelenggaraan forum/seminar ilmiah, presentasi ilmiah dalam forum nasional dan
internasional, publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi dan atau internasional yang bereputasi.
5. LPPKM UNTAN memfasilitasi monitoring untuk mengekspos hasil PKM dosen.
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI
1. Adanya peningkatan jumlah judul PKM yang layak didanai baik penelitian tingkat internal maupun
eksternal FK UNTAN.
2. Adanya peningkatan jumlah dosen dari berbagai program studi yang ikut terlibat dalam PKM yang
didanai dari pendanaan internal dan eksternal FK UNTAN.
4. Adanya peningkatan luaran PKM dalam bentuk buku ajar/monograf, paten, dan HaKI.
5. Adanya peningkatan penyelesaian tugas akhir mahasiswa, maksimal 6 bulan untuk mahasiswa S1,
1 tahun untuk mahasiswa S2, dan 3 tahun untuk mahasiswa S3.
H. Dokumen Terkait
a. Surat Keputusan Dekan FK UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pengabdian
kepada Masyarakat
I. Referensi
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Standar penilaian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FK UNTAN disusun agar
kegiatan PKM yang dilakukan oleh dosen dapat mengubah perubahan sikap, perilaku, dan
keterampilan masyarakat untuk mengatasi masalah sosial ekonomi.
a. Penetap Standar
1) Wakil Dekan Bidang Akademik
b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen
c. Pengevaluasi Standar
1) Dekan
d. Pengendali Standar
1. Dekan
a. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan panjaminan mutu Fakultas menetapkan standar
PKM mahasiswa, dosen dan kelompok dosen.
b. Penjamiman mutu Fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen
dan kelompok dosen
c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.
d. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan
dan menyetujui bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM
yang di danai dengan PNBP
f. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana kegiatan
PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana
tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.
g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.
D. Definisi Istilah
• Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) adalah penerapan pengamalan dan pembudayaan ilmu dan
pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
• Standar Penilaian PKM adalah kriteria minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil
pengabdian kepada masyarakat.
• Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling berkaitan.
• Ipteks atau Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni adalah tiga unsur ilmu sumber informasi yang
dapat meningkatkan pengetahuan
• Standar Hasil PkM adalah kreteria minimal hasil pengabdian kepada masyarakat.
• Luaran adalah hasil dari suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan terencana.
o PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN khusus
professor.
o PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang diselenggarakan atas dasar
kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam desiminasi hasil penelitian
atau hasil karya sivitas akademika.
o PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik individu
ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas.
o PKM mahasiswa yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam kelompok sesuai dengan bidang
keilmuan atau pun lintas.
III.d.1. Penilaiannya kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh dosen dan juga mahasiswa FK
UNTAN paling sedikit memenuhi unsur:
1. Fakultas Kedokteran menugaskan dosen-dosen tertentu dalam bentuk SK Dekan sebagai reviewer
internal atau penilai PKM internal Fakultas yang bertugas membantu melakukan penilaian
proses dan hasil PKM, baik yang dilakukan oleh dosen dan juga mahasiswa. Untuk mencapai
standar yang diinginkan dari kegiatan PKM tersebut maka harus dilakukan pengendalian dan
pengawasan secara berkala oleh tim yang ditunjuk oleh lembaga LPPKM khususnya pada
proses.
2. Fakultas Kedokteran merancang borang penilaian kegiatan PKM yang ditujukan pada masyarakat
dan pemangku kepentingan tempat dilaksanakannya PKM
3. Fakultas Kedokteran menghimpun informasi sumber-sumber dana hibah PKM dari luar PT dan luar
negeri
4. Fakultas Kedokteran mewajibkan dosen penyelenggara PKM untuk melibatkan mahasiswa dalam
kegiatan PKM yang dilakukan
H. Dokumen Terkait
a. Surat Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan
Pegabdian kepada Masyarakat
I. Referensi
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Hilirisasi hasil-hasil penelitian yang diwujudkan dengan PKM Fakultas yang dapat diterapkan oleh
masyarakat yang mencerminkan intelektual dalam aktualisasi penguasaan penengetahuan ilmu
dan teknologi yang dapat diterapkan di masyarakat.
Melaksanakan visi dan misi Fakultas dalam pengabdian kepada masyarakat dengan disertai tertib
administrasi.
Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan menaikkan peringkat akreditasi perguruan tinggi.
a. Penetap Standar
b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen
c. Pengevaluasi Standar
1) Dekan
d. Pengendali Standar
1. Dekan
a. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan panjaminan mutu Fakultas menetapkan standar
PKM mahasiswa, dosen dan kelompok dosen.
b. Penjamiman mutu Fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen
dan kelompok dosen
c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.
d. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan
dan menyetujui bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM
yang di danai dengan PNBP
D. Definisi Istilah
1. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah penerapan pengamalan dan pembudayaan ilmu dan
pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling berkaitan.
4. Standar hasil PKM adalah kreteria minimal hasil pengabdian kepada masyarakat.
5. Luaran adalah hasil dari suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan terancana.
b. PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN khusus
professor.
c. PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang diselenggarakan atas
dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam desiminasi hasil
penelitian atau hasil karya sivitas akademika.
d. PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik individu
ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas dengan melibatkan
mahasiswa.
e. PKM mahasiswa adalah PKM yang dilaksanakan secara berkelompok oleh mahasiswa secara
mandiri maupun dengan pendanaan dari institusi.
7. Standar Pelaksana Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria minimal kemampuan
pelaksana dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan keilmuan, dalam
pengusaaan metode, jenis kegiatan, serta tingkat kedalaman sasaran kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat ditentukan
berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil pengabdian kepada masyarakat.
9. Bidang keahlian adalah ilmu yang dikuasai sesuai dengan latar belakang pendidikan akademik Tim
Pengusul
1. Kualifikasi Akademik
III.e.1. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan
keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan
kedalaman sasaran kegiatan.
III.e.2. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kualifikasi akademik dan
hasil pengabdian kepada masyarakat.
III.e.5. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki kedalaman pada sasaran
kegiatan sehingga menjawab permasalahan yang terjadi di masyarakat
III.e.6. Kegiatan PKM FK UNTAN yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk
pembelajaran harus diarahkan untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan dan ketentuan
peraturan FK UNTAN.
3. Setiap Jurusan di FK UNTAN minimal mengajukan satu usulan PKM yang diusulkan oleh
mahasiswa.
4. Terlaksananya kegiatan pendampingan oleh LPPKM UNTAN kepada dosen dan mahasiswa minimal
1 tahun sekali.
5. Minimal 10% judul proposal dari kegiatan pembinaan proposal dapat diterima pembiayaannya di
Simlibtabmas Ristek Dikti
H. Dokumen Terkait
a. Surat Keputusan Dekan FK UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian
kepada Masyarakat
I. Referensi
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen dan mahasiswa FK-Untan sesuai
bidang ilmu dan keahliannya dapat terlaksana lancar dan terpenuhi hasil bila didukung sarana
dan prasarana.
a. Penetap Standar
1) LP3M universitas
2) Wakil Rektor 1
b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen
c. Pengevaluasi Standar
1) LP3M
2) Dekan
3) Wakil dekan 1
d. Pengendali Standar
1. LP3M
2. Dekan
3. Wakil Dekan 1
a. Wakil rektor 1 bersama dengan panjaminan mutu Fakultas menetapkan standar PKM mahasiswa,
dosen dan kelompok dosen.
b. Penjamiman mutu fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen dan
kelompok dosen
c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.
d. Wakil Dekan 1 bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan dan menyetujui
bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai
dengan PNBP
g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.
D. Definisi Istilah
1. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang proses pengabdian kepada
masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada masyarakat.
2. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
3. Ilmu Pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara
sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu, yang dilandasi oleh metodologi ilmiah
untuk menerangkan gejala alam dan/atau kemasyarakatan tertentu.
4. Teknologi adalah penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan yang
menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelansungan hidup serta peningkatan mutu
5. Civitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.
7. Sarana dan Prasarana adalah fasilitas yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada
masyarakat paling sedikit yang terkait dengan penerapan bidang ilmu dari program studi yang
dikelola fakultas dan area sasaran kegiatan.kehidupan manusia.
III.f.1. FK-UNTAN wajib menyediakan sarana dan prasarana untuk pengabdian kepada masyarakat
yang merupakan fasilitas FK-UNTAN yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada
masyarakat
III.f.2. Fasilitas yang dipergunakan untuk pengabdian kepada masyarakat wajib terkait dengan
penerapan bidang ilmu dari program studi yang dikelola FK-UNTAN dan area sasaran kegiatan,
serta proses pembelajaran
III.f.3. Sarana dan prasarana wajib memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan, dan keamanan.
1. FK-UNTAN menganggarkan dana dalam upaya penyediaan sarana dan prasarana untuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
2. FK-UNTAN menganggarkan dana untuk melaksanakan kegiatan pembuatan pedoman sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat yang memenuhi standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
3. LPPKM FK-UNTAN memberikan pendampingan agar sarana dan prasarana yang dipergunakan
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan penerapan bidang ilmu dari
program studi yang dikelola FK-UNTAN dan area sasaran kegiatan, serta proses pembelajaran.
1. Tersedianya dana untuk penyediaan sarana dan prasarana dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan.
2. Tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan pembuatan pedoman FK-UNTAN tentang sarana
dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang memenuhi standar mutu, keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
H. Dokumen Terkait
a. Surat Keputusan Dekan FK-UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian
kepada Masyarakat
I. Referensi
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Kegiatan penelitian dikoordinasikan secara terpusat oleh Lembaga Penelitian. Untuk menunjang
kinerja lembaga, sarana dan prasarana yang mencukupi, memadai dan nyaman sangat
diperlukan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan terdiri dari ruang kantor, ruang rapat,
ruang seminar, perangkat keras komputer dan perangkat lunak.
Standar sarana dan prasarana penelitian ini adalah acuan yang menjamin mutu sarana dan
prasarana penunjang penelitian, meliputi; laboratorium, bahan pustaka, teknologi informasi,
ruang baca, ruang arsip dan kantor LPPKM.
a. Penetap Standar
1) LP3M universitas
2) Wakil Rektor 1
b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen
c. Pengevaluasi Standar
1) LP3M
2) Dekan
3) Wakil dekan 1
d. Pengendali Standar
1. LP3M
2. Dekan
3. Wakil Dekan 1
a. Wakil rektor 1 bersama dengan panjaminan mutu Fakultas menetapkan standar PKM mahasiswa,
dosen dan kelompok dosen.
b. Penjamin mutu Fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen dan
kelompok dosen
c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.
d. Wakil Dekan 1 bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan dan menyetujui
bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai
dengan PNBP
f. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana kegiatan
PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana
tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.
g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.
D. Definisi Istilah
• Definisi Istilah sesuai Peraturan menteri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi republik indonesia
No 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI)
• Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem
Pengabdian kepada Masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
• Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan yang bekerja di FK_UNTAN dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
a. memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari rencana
strategis FK_UNTAN;
b. menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada masyarakat paling sedikit
menyangkut aspek hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan,
dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum
serta mencerdaskan kehidupan bangsa;
c. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi pengabdian kepada
masyarakat dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi pengabdian kepada
masyarakat dalam melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat;
e. memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu
pada standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada masyarakat;
f. mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerja sama pengabdian kepada
masyarakat;
g. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat; dan
h. menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam
menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat paling sedikit melalui pangkalan
data pendidikan tinggi.
III.g.2. LPPKM FK_UNTAN merupakan lembaga yang bertugas mengelola kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
a. menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan
rencana strategis pengabdian kepada masyarakat;
b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal
kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
1. FK_UNTAN melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap fungsi LPPKM FK_UNTAN dalam
melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat;
4. LPPKM FK_UNTAN mengembangkan jaringan kerja sama kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
5. LPPKM FK_UNTAN melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi
sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;
3. Tersedianya dokumen panduan, peraturan, dan sistem penjaminan mutu internal serta prosedur
penilaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat FK_UNTAN;
4. Terdapat MoU kegiatan pengabdian kepada masyarakat antara FK_UNTAN dan lembaga lain di
luar FK_UNTA
5. Tersedianya dokumen analisis kebutuhan tentang jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat;
H. Dokumen Terkait
a. Surat Keputusan Rektor UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian kepada
Masyarakat
I. Referensi
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
Standar pendanaan dan pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-Dosen dan PKM-
Mahasiswa) Fakultas Kedokteran (FK_UNTAN) diperlukan agar menjadi pedoman dalam
mencari sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pelaksanaan PKM agar dapat
berjalan sesuai rencana waktu yang ditargetkan oleh pihak FK_UNTAN
a. Penetap Standar
1) LPPKM
2) LP3M Universitas
3) Wakil Rektor 1
b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen
c. Pengevaluasi Standar
1) LPPKM
2) LP3M
3) Dekan
4) Wakil dekan 1
d. Pengendali Standar
1. LPPKM
2. LP3M
3. Dekan
4. Wakil Dekan 1
a. Wakil rektor 1 bersama dengan LPPKM dan penjaminan mutu Universitas menetapkan standar
PkM mahasiswa, dosen dan kelompok dosen.
b. LPPKM dan Penjamiman mutu Universitas menyusun standar PkM yang dilaksanakan oleh
mahasiswa, dosen dan kelompok dosen
c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.
d. Wakil Dekan 1 bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan dan menyetujui
bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai
dengan PNBP
f. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana kegiatan
PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana
tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.
g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.
D. Definisi Istilah
• PKM-Dosen adalah penerapan pengamalan dan pembudayaan ilmu dan pengetahuan dan
teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang
dilakukan oleh dosen FK_UNTAN.
• PKM-Mahasiswa adalah penerapan pengamalan dan pembudayaan ilmu dan pengetahuan dan
teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang
dilakukan oleh mahasiswa/i FK_UNTAN.
• Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling berkaitan.
• Luaran adalah hasil dari suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan terencana.
o PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai PNBP dan dana BOPTN.
o PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM-Dosen dan PKM-Mahasiswa
yang diselenggarakan atas dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi
dalam diseminasi hasil penelitian atau hasil karya civitas akademika.
o PKM mandiri adalah PKM yang dilaksanakan secara mandiri baik individu ataupun kelompok
(dosen atau mahasiswa) sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.
• Pendanaan dan pembiayaan PKM-Dosen dan PKM-Mahasiswa adalah adalah kriteria sumber dan
mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
dosen dan mahasiswa/i FK_UNTAN.
a. FK_UNTAN wajib menyediakan dana internal untuk pengelolaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa
FK_UNTAN.
b. Selain dana internal FK_UNTAN, pendanaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa dapat bersumber
dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri, atau dana
dari masyarakat.
c. Dana internal untuk pengelolaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa FK_UNTAN digunakan untuk
membiayai:
e. Besaran alokasi pembiayaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa yang disebutkan di atas mengacu
pada Standar Biaya Keluaran (SBK) Menteri Keuangan pada tahun yang berjalan.
f. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa diatur oleh Dekan
FK_UNTAN
1. Alokasi dana untuk kegiatan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa FK_UNTAN dimasukkan dalam
Rencana Kerja Anggaran (RKA) masing-masing Program Studi. Setiap program studi di
lingkungan FK_UNTAN terlibat dalam perencanaan target kegiatan, alokasi dan pengelolaan
dana PkM-dosen dan PkM-mahasiswa.
2. Jumlah dana untuk kegiatan PkM-dosen dan PkM-mahasiswa FK_UNTAN ditingkatkan hingga 10%
setiap tahunnya agar jumlah kegiatan PkM-dosen dan PkM-mahasiswa yang dibiayai oleh
FK_UNTAN semakin bertambah.
3. Workshop penulisan proposal PkM-dosen dan PkM-mahasiswa yang bersifat kompetitif dilakukan
secara rutin untuk mendorong jumlah PkM-dosen dan PkM-mahasiswa FK_UNTAN yang
bersumber dari dana PNBP, BOPTN dan DRPM agar semakin meningkat setiap tahun.
4. Dosen dan atau mahasiswa FK_UNTAN bertanggung jawab penuh dalam kegiatan PkM-dosen dan
atau PkM-mahasiswa FK_UNTAN.
5. Jumlah institusi dalam negeri atau luar negeri yang terlibat kerjasama dalam kegiatan PkM-dosen
dan atau PkM-mahasiswa FK_UNTAN meningkat setiap tahunnya.
6. Adanya pelatihan Hak Cipta terhadap produk unggulan hasil kegiatan PkM-dosen dan PkM-
mahasiswa FK_UNTAN.
H. Dokumen Terkait
a. Surat Keputusan Rektor FK_UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian
kepada Masyarakat
I. Referensi
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENELITI
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.
3. Tujuan
D. Definisi Istilah
H. Dokumen Terkait
I. Referensi