Anda di halaman 1dari 135

SPMI STIKES

STANDAR
PENDIDIKAN TINGGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) SAMBAS

2020
Halaman Pengesahan

Sistem Penjaminan Mutu Internal PerguruanTinggi

Dokumen Standar Mutu Pendidikan Tinggi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sambas

Penanggung Jawab Tanggal


Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wk 1
Pemeriksaan Wk 2
Persetujuan Senat
Penetapan Ketua Stikes
Pengendalian Penjaminan Mutu Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sambas
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS

PUSAT PENJAMINAN MUTU-SEKOLAH TUNGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS

Alamat Jl. Sukaramai Dalam Kaum, Kec. Sambas, Kab. Sambas - Kalimantan Barat
LEMBAR PENGESAHAN

TIM PERUMUS

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Penanggung Jawab Tanggal


Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wk 1
Pemeriksaan Wk 2
Persetujuan Senat
Penetapan Ketua Stikes
Pengendalian Penjaminan Mutu Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sambas
DAFTAR ISI

1.VisidanMisi PT
2.Rasionale Standar SPMI (alasan penetapan
standar tersebut)
3.Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
4.Definisi Istilah (istilah khas yang digunakan
agar tidak menimbulkan multi tafsir)
5.Pernyataan Isi Standar SPMI (misal:
mengandung unsur A,B,C, dan D)
6.Strategi Pencapaian Standar SPMI
(apa/bagaimana mencapai standar)
7.Indikator Pencapaian Standar SPMI (apa
yang diukur/dicapai, bagaimana
mengukur/mencapai, dan target pencapaian)
8.Dokumenterkait
9.Referensi
Daftar Riwayat Revisi Dokumen

No. Tanggal Terbit Bagian Direvisi Penjelesan (singkat) Isi Perubahan


Revisi
00
01
02
A. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan
terunggul pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan
sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.
b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai
upaya untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan
Asia tenggara.
g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)
3. Tujuan
a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam
bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.
c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi
mewujudkan masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI (alasan penetapan standar tersebut)
Standar kompetensi lulusan merupakan acuan utama pengembangan seluruh standar
pendidikan. Standar kompetensi lulusan mencakup 3 komponen besar, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (baik umum maupun khusus). Standar ini wajib mengacu
pada KKNI dalam pengembangan standar isi, proses, penilaian, dosen dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. KKNI mencakup
penyetaraan capaian pembelajaran formal, nonformal, dan informal dalam rangka pengakuan
kompetensi kerja.
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar
1. Ketua Stikes
2. Ketua Program Studi
3. Dosen
D. Definisi Istilah (istilah khas yang digunakan agar tidak menimbulkan multi tafsir)
1. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam
rumusan capaian pembelajaran lulusan.
2. Rumusan capaian pembelajaran (CP) lulusan wajib:
a. Mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI;
b. Memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
4. Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor.
5. Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan
aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui
proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
6. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang
ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat yang terkait pembelajaran.
7. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan
konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran,
pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang
terkait pembelajaran.
8. Keterampilan umum adalah kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program
dan jenis pendidikan tinggi.
9. Keterampilan khusus adalah kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.
10. Pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk
pelatihan kerja,
E. Pernyataan Isi Standar SPMI (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D)
I.a.1. Ketua Stikes wajib memastikan lulusan memiliki kriteria minimal sesuai standar
kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL).
I.a.2. Ketua Stikes wajib menjamin tersedianya CPL yang digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian
pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana
pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.
I.a.3. Ketua program studi (kaprodi) wajib menjamin rumusan CPL mengacu pada deskripsi
CPL KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
I.a.4. Kaprodi wajib memastikan kompetensi lulusan dalam CPL memiliki sikap dan perilaku
yang benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma
yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran,
pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran.
I.a.5. Kaprodi wajib memastikan kompetensi lulusan dalam CPL memiliki pengetahuan dan
penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis
yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa,
penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
I.a.6. Kaprodi wajib memastikan kompetensi lulusan dalam CPL memiliki keterampilan dan
kemampuan untuk melakukan unjuk kerja menggunakan konsep, teori, metode, bahan,
dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa,
penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran, mencakup:
a. keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan
jenis pendidikan tinggi; dan
b. keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi
I.a.7. Kaprodi wajib memastikan kompetensi lulusan dalam CPL memiliki pengalaman kerja
mahasiswa berupa pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu tertentu,
berbentuk pelatihan kerja, kerja praktik, praktik kerja lapangan atau bentuk kegiatan lain
yang sejenis.
I.a.8. Ketua bersama Kaprodi memastikan tercapainya rumusan sikap dan keterampilan
umum sebagai bagian dari CPL untuk setiap tingkat program dan jenis pendidikan tinggi.
I.a.9. Rumusan sikap dan keterampilan umum dapat ditingkatkan oleh STIKES dengan
membentuk tim khusus untuk merumuskan tambahan rumusan sikap dan keterampilan
umum. Tim khusus dimaksud sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Unsur Ketua atau perwakilan di Stikes samabas
b. Unsur Ketua prodi atau perwakilan di lingkungan STIKES Sambas
I.a.10. Ketua Stikes harus memastikan bahawa tambahan rumusan sikap dan keterampilan
umum pada suatu jenjang pendidikan bertujuan untuk mendapatkan CPL yang lebih baik
pada jenjang pendidikan tersebut dan tidak melebihi CPL pada jenjang pendidikan di atasnya,
atau tidak lebih rendah dari CPL pada jenjang pendidikan di bawahnya.
I.a.11. Program studi wajib mengacu rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus
merupakan bagian dari CPL yang disusun oleh:
I.a.12. Ketua Stikes wajib memastikan tiap program studi dalam lingkup fakultasnya
berhimpun secara aktif dalam forum/asosiasi program studi sejenis.
I.a.13. Hasil rumusan sikap dan keterampilan umum serta pengetahuan dan keterampilan
khusus merupakan satu kesatuan rumusan CPL harus diusulkan oleh forum program studi
sejenis kepada Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk ditetapkan menjadi
CPL.
I.a.14. Dekan bersama Kaprodi wajib memastikan bahwa rumusan CPL dijadikan rujukan
prodi sejenis adalah rumusan yang sudah ditetapkan oleh Menteri paling lambat akhir tahun
2019
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI (apa/bagaimana mencapai standar)
1. Menetapkan standar kompetensi lulusan
2. Merumuskan capaian pembelajaran lulusan
3. Mengevaluasi capaian pembelajaran lulusan
4. Menghadiri forum program studi sejenis (nama lain yang setara) baik di tingkat regional
maupun nasional. Dalam hal belum terbentuknya forum program studi sejenis, suatu
prodi di lingkungan STIKES dapat berinisiatif mengadakan pertemuan program studi
sejenis di tingkat provinsi atau regional Kalimantan.
5. Mengadakan pertemuan rutin tahunan dengan organisasi profesi yang secara keilmuanya
erat dengan program studi atau pertemuan dengan alumni yang dalam penugasan kerja
atau tanggung jawabnya terkait dengan keilmuan program studi.
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI (apa yang diukur/dicapai, bagaimana
mengukur/mencapai, dan target pencapaian)
1. Tersedianya standar kompetensi lulusan
2. Tersedianya rumusan kompetensi lulusan
3. Tersedianya dokumen rumusan sikap dan keterampilan umum sebagai bagian dari
capaian pembelajaran lulusan yang sudah ditetapkan oleh Menteri.
H. Dokumenterkait
1. Renstra STIKES
2. Renstra Program Studi
3. KKNI/AQRF
4. Standar kompetensi forum program studi
5. Standar kompetensi organisasi profesi
6. Dokumen Kurikulum Program Studi
I. Referensi
1. Permenristek Dikti RI No 44 tahun 2015
2. Perpres No 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
3. UU KKNI no. 12 tahun 2012 tentang Dikti
4. Renstra Universitas Tanjungpura tahun 2015 - 2019
5. Peta keilmuan masing bidang
6. Dokumen hasil lokakarya kompetensi lulusan bersama stakeholder.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR ISI PENDIDIKAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS


A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan
terunggul pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan
sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.
b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai
upaya untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan
Asia tenggara.
g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)
3. Tujuan
a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam
bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.
c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi
mewujudkan masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI (alasan penetapan standar tersebut)


Standar isi pembelajaran ini diperlukan untuk menjamin bahwa kurikulum yang berjalan di
setiap program studi dengan segala kelengkapannya telah sesuai dengan KKNI dan secara
maksimal memanfaatkan hasil penelitan dan pengabdian kepada masyarakat yang dihasikan
program studi.
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
Tim dosen yang bertugas menyusun kurikulum program studi dan dosen/tim dosen pengampu
matakuliah adalah pelaksana isi standar dan bertanggung jawab kepada kaprodi. Kaprodi
mengevaluasi pelaksanaan isi standar dan melakukan pengendalian jika terjadi penyimpangan
capaian isi standar. Kaprodi bertanggung jawab kepada dekan/wakil dekan bidang akademik.
D. Definisi Istilah (istilah khas yang digunakan agar tidak menimbulkan multi tafsir)
1. Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan
materi pembelajaran.
2. Dokumen Pedoman Kurikulum Program Studi merupakan dokumen utama yang
menguraikan setiap perangkat kurikulum secara detail. Pokok isi dari dokumen ini dapat
dilihat pada bagian lampiran dari standar isi pembelajaran ini.
E. Pernyataan Isi Standar SPMI (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D)
I.b.1 Dosen/tim Dosen pengampu matakuliah bersama-sama dengan Kaprodi
memastikan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran lulusan prodi.
I.b.2 Dosen/tim Dosen pengampu matakuliah bersama-sama dengan Kaprodi pada
program sarjana dan profesi memastikan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
wajib memanfaatkan hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat.
I.b.3 Tim dosen penyusun kurikulum bersama-sama dengan Kaprodi memastikan
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dirumuskan dengan mengacu pada
deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI
I.b.4 Tim dosen penyusun kurikulum bersama-sama dengan Kaprodi memastikan tingkat
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagai berikut:
a. lulusan program sarjana paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan
dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam;
b. lulusan program profesi paling sedikit menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan
dan keterampilan tertentu;
I.b.5 Tim dosen penyusun kurikulum bersama-sama dengan Kaprodi memastikan tingkat
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran bersifat kumulatif dan/atau integratif.
I.b.6 Tim dosen penyusun kurikulum bersama-sama dengan Kaprodi memastikan tingkat
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dituangkan dalam bahan kajian yang
distrukturkan dalam bentuk mata kuliah dan atau modul pembelajaran.
I.b.7 Tim dosen penyusun kurikulum bersama-sama dengan kaprodi setiap program studi
wajib menyusun Dokumen Pedoman Kurikulum Program Studi sesuai dengan Panduan
Penyusunan Dokumen Kurikulum STIKES paling lambat akhir tahun 2019.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI (apa/bagaimana mencapai standar)
1. Penjamin mutu fakultas melaksanakan pelatihan untuk semua tim penyususun kurikulum
program studi sehingga mereka mampu menyusun kurikulum yang mutakhir sesuai dengan
KKNI.
2. Dekan mengirimkan anggota tim penyusun kurikulum untuk mengikuti kegiatan yang
berkaitan dengan penguatan kurikulum pada asosiasi/badan koordinasi program studi
masing-masing.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI (apa yang diukur/dicapai, bagaimana


mengukur/mencapai, dan target pencapaian)
Terwujudnya kurikulum yang mengacu kepada capaian pembelajaran lulusan masing-masing
program studi dan sesuai dengan KKNI yang tertuang dalam suatu dokumen kurikulum
program studi.
H. Dokumenterkait
1. Dokumen Kurikulum Program Studi.
2. RPS atau Modul Pembelajaran
I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.


2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun
2014, tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
32 tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
109 tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh.
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
61 tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
11. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi. Direktorat Jendral Pembelajaran
dan Kemahasiswaa
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS


A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan
terunggul pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan
sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.
b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai
upaya untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan
Asia tenggara.
g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)
3. Tujuan
a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam
bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.
c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi
mewujudkan masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI (alasan penetapan standar tersebut)


Dalam meningkatkan Sistem Penjaminan Mutu Internal khususnya proses pembelajaran yang
sesuai standar nasional pendidikan Tinggi (SNPT), STIKES menyiapkan berbagai dokumen
yang terkait SNPT, antara lain dokumen Standar Proses Pembelajaran yang terdiri atas:
1. Karakteristik proses pembelajaran
2. Perencanaan proses pembelajaran
3. Pelaksanaan proses pembelajaran
4. Beban belajar mahasiswa
C. Subyek/Pihakyang wajib memenuhi Standar
1. Ketua STIKES
2. Wakil Ketua STIKES
3. Ketua Lembaga
4. Ketua program studi
5. Dosen
6. Tenaga kependidikan
D. Definisi Istilah
1. Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan
pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
2. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) adalah kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
3. RPS adalah Rencana Pembelajaran Semester
4. Stakeholders adalah pengguna lulusan dari sektor industri atau produksi, masyarakat
luas, pemerintah maupun kalangan perguruan tinggi.
5. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16
(enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
6. Semester antara adalah semester antara semester genap dan gasal
7. SKS adalah satuan kredit semester yaitu takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan
pada mahasiswa per minggu per semester.
8. UAS adalah ujian akhir semester.
9. UTS adalah ujian tengah semester.
E. Pernyataan Isi Standar SPMI
I.c.1. Dekan melalui penjamin mutu fakultas merumuskan standar proses pembelajaran
yang meliputi karakteristik proses pembelajaran, perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, dan beban belajar mahasiswa paling lambat tahun
2019.
I.c.2. Dosen melaksanakan proses pembelajaran dengan karakteristik interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada
mahasiswa paling lambat dimulai pada tahun 2019.
a. interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
b. holistik menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir
yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal
maupun nasional.
c. integratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara
keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan
multidisiplin.

d. saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses


pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan
akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
e. kontekstual menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah
dalam ranah keahliannya.
f. tematik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan
dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
g. efektif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna
dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu
yang optimum.
h. kolaboratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk
menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
i. berpusat pada mahasiswa menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam
mencari dan menemukan pengetahuan.
I.c.3. Dosen atau kelompok dosen diwajibkan membuat perencanaan proses
pembelajaran untuk setiap mata kuliah dalam bentuk RPS atau Modul Pembelajaran
yang dilengkapi dengan CPL untuk setiap mata kuliah paling lambat satu bulan sebelum
dimulainya tahun akademik baru.
I.c.4. Dosen atau kelompok dosen mengembangkan RPS atau Modul Pembelajaran
secara mandiri atau bersama dosen lain dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi yang dievaluasi minimal setiap 1
(satu) tahun.
I.c.5. Dekan menetapkan format RPS atau Modul Pembelajaran yang paling sedikit
memuat:
(a) Lambang STIKES, nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, SKS,
nama dosen pengampu; (b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata
kuliah; (c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi CPL; (d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; (e)
metode pembelajaran; (f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap
tahap pembelajaran; (g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam
deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; (h) kriteria,
indikator, dan bobot penilaian; dan (i) daftar referensi yang digunakan paling lambat
pada tahun 2019.
I.c.6. Dosen atau kelompok dosen pengampu mata kuliah wajib meninjau RPS atau
Modul Pembelajaran secara berkala disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dunia kerja (stakeholder) minimal setiap 1
(satu) tahun.
I.c.7. Dosen wajib melaksanakan proses pembelajaran melalui proses interaksi aktif
dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber informasi dan ilmu pengetahuan dalam
lingkungan belajar yang menyenangkan dan mengembangkan kreativitas mahasiswa
pada setiap semester akademik yang berjalan.
I.c.8. Dosen melaksanakan proses pembelajaran di setiap mata kuliah sesuai RPS atau
Modul Pembelajaran dengan karakteristik interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa paling lambat
akhir tahun 2019
I.c.9. Dalam melaksanakan proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian
mahasiswa, dosen wajib mengacu pada Standar Nasional Penelitian
I.c.10. Dalam melaksanakan proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian
kepada masyarakat oleh mahasiswa, dosen wajib mengacu pada Standar Nasional
Pengabdian kepada Masyarakat
I.c.11. Ketua Program Studi menjamin proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler
wajib yang dilakukan secara sistematis dengan beban belajar yang terukur.
I.c.12. Ketua program studi menjamin bahwa proses pembelajaran kegiatan kurikuler
wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata
kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam
rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang tergambar dalam RPS paling
lambat akhir tahun 2019.
I.c.13. Dosen melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan salah satu atau
gabungan metode: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif,
pembelajaran koorperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah
atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan CPL
pada setiap semester akademik yang sedang berjalan.
I.c.14. Ketua Prodi mengatur bahwa setiap mata kuliah dapat dilaksanakan menggunakan
satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran dan diwadahi dalam suatu bentuk
pembelajaran pada setiap tahun akademik yang berjalan.
I.c.15. Ketua Prodi bersama-sama dengan dosen menyusun mata kuliah-mata kuliah
dengan menggunakan metode pembelajaran berupa kuliah, responsi dan tutorial, seminar
dan praktikum/praktik studio/praktik keterampilan klinik atau praktik lapangan untuk
memenuhi capaian pembelajaran mahasiswa dalam aspek pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang disusun melalui struktur kurikulum Prodi dan
dievaluasi minimal setiap 5 tahun sekali.
I.c.16. Ketua Prodi bersama-sama dengan dosen merancang bentuk pembelajaran dengan
mata kuliah-mata kuliah berupa penelitian, perancangan dan pengembangan untuk
meningkatkan daya kritis dan analisis mahasiswa yang disusun melalui struktur
kurikulum prodi dan dievaluasi minimal setiap 5 tahun sekali.
I.c.17. Ketua prodi bersama-sama dengan dosen menyusun bentuk pembelajaran untuk
membimbing kegiatan mahasiswa dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan, pengalaman otentik serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa.
I.c.18. Dalam rangka memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang pengabdian
kepada masyarakat, Dekan menginstruksikan untuk menyusun bentuk pembelajaran
berupa pengabdian masyarakat bagi program sarjana dan program profesi
I.c.19. Dekan menunjuk dosen pembimbing untuk kegiatan pembelajaran pada point
I.c.18 melalui surat keputusan paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan kegiatan.
I.c.20. Ketua program studi menjamin pelaksanaan proses pembelajaran efektif secara
penuh yaitu 16 minggu termasuk UTS dan UAS pada setiap semester akademik.
I.c.21. Dekan menjamin masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan:
a. Paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana dengan beban belajar
mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) SKS
b. Paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program profesi setelah menyelesaikan
program sarjana dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 24 (dua puluh empat)
SKS
I.c.22. Dekan menjamin Program profesi sebagaimana dimaksud pada point I.c.21
diselenggarakan sebagai program lanjutan yang terpisah atau tidak terpisah dari program
sarjana akhir tahun 2018. Jika dipandang perlu, Dekan dapat menetapkan masa
penyelenggaraan program pendidikan kurang dari batas maksimum.
I.c.23. Program studi menetapkan perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul,
atau bentuk lain untuk memperoleh capaian pembelajaran setiap mata kuliah pada awal
penyusunan kurikulum.
I.c.24. Ketua prodi menjamin bahwa pelaksanaan 1 (satu) SKS pada proses pembelajaran
berupa praktikum, praktik keterampilan klinik, praktik lapangan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis adalah 170 (seratus
tujuh puluh) menit per minggu per semester.
I.c.25. Ketua program studi menjamin beban belajar mahasiswa yang berprestasi
akademik tinggi dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) SKS per semester
pada semester berikutnya setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama.
I.c.26. Ketua jurusan dan program studi menetapkan bahwa mahasiswa berprestasi
akademik tinggi program sarjana adalah mahasiswa yang mempunyai indeks prestasi
semester (IPS) lebih besar dari 3,00 (tiga koma nol nol) dan memenuhi etika akademik
sesuai Peraturan akademik yang berlaku di STIKES.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI
1. Ketua menyelenggarakan pelatihan dan workshop penyusunan RPS dan Modul
Pembelajaran.
2. Ketua menyelenggarakan sosialisasi standar mutu STIKES
3. Ketua mendorong dosen mengikuti pelatihan Pekerti, AA dan PA.
G. Indikator Ketercapaian
1. Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang direncanakan dalam RPS/RPM
2. Tingkat kehadiran dosen dan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan 100%
3. Terpenuhinya kompetensi lulusan yang dideskripsikan melalui CPL
4. Dokumen akademik dan pendukung akademik tersusun secara lengkap, tertib dan teratur
H. Dokumenterkait
1. Standar kompetensi lulusan
2. Standar isi pembelajaran
3. Standar penilaian pembelajaran
4. Standar dosen dan tenaga kependidikan
I. Referensi
1. Permeristek Dikti RI No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi
2. Perpres No 8 tahun 2012 tentangKerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
3. UU Republik Indonesia no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. PP Republik Indonesia No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
5. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
32 tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENILAIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS


A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan
terunggul pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan
sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.
b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai
upaya untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan
Asia tenggara.
g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)
3. Tujuan
a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam
bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.
c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi
mewujudkan masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI


Dosen harus melakukan penilaian yang terintegratif terhadap kegiatan pembelajaran,
sehingga standar mengenai penilaian pembelajaran perlu dibuat. Standar mengenai penilaian
mencakup penilaian proses dan hasil belajar.
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
1. Ketua STIKES
2. Penjaminan Mutu STIKES
3. Ketua Jurusan/Program Studi
4. Dosen
5. Kasubbag Pendidikan atau nama lain yang sejenis
D. Definisi Istilah
1. Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan
hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
E. Pernyataan Isi Standar SPMI
I.d.1. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan bahwa setiap dosen melakukan
penilaian terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan.
I.d.2. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan ketersediaan standar penilaian
pembelajaran untuk mengevaluasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang
mencakup prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur
penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan mahasiswa.
I.d.3. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan prinsip penilaian dilakukan secara
integratif yang mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan.
I.d.4. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian dilakukan untuk memotivasi
mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan dan cara belajar, serta meraih capaian
pembelajaran.
I.d.5. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian yang dilakukan berorientasi
pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan
kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
I.d.6. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian yang dilakukan didasarkan
pada standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh
subjektivitas penilai dan yang dinilai.
I.d.7. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian yang dilakukan dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan
dipahami oleh mahasiswa.
I.d.8. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan prosedur dan hasil penilaian dapat
diakses oleh semua pemangku kepentingan.
I.d.9. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian dapat dilakukan dengan cara
yang meliputi observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket.

I.d.10. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian proses belajar dilakukan


menggunakan rubrik dan penilaian hasil belajar menggunakan portofolio atau karya desain.
I.d.11. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian sikap dilakukan menggunakan
teknik observasi
I.d.12. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian penguasaan pengetahuan,
keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari
observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, angket, rubrik, portofolio dan karya
desain.
I.d.13. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan hasil akhir penilaian merupakan integrasi
antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan.
I.d.14. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan mekanisme penilaian mencakup: a)
penyusunan, penyampaian, kesepakatan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot
penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran; b) pelaksanakan
proses penilaian yang sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot
penilaian yang memuat prinsip- prinsip penilaian; c) pemberian umpan balik dan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mempertanyakan hasil penilaian; dan d) pendokumentasian penilaian
proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan
I.d.15. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan prosedur penilaian mencakup tahap
perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil
observasi, dan pemberian nilai akhir.
I.d.16. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan tahap perencanaan penilaian dilakukan
melalui penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang.
I.d.17. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai
dengan rencana pembelajaran.
I.d.18. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan penilaian dapat dilakukan oleh :a) dosen
pengampu atau tim dosen pengampu; b) dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau c) dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan
I.d.19. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan pelaporan penilaian berupa kualifikasi
keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran:
a) huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik;
b) huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik;
c) huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup;
d) huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau
e) huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang.
I.d.20. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan bahwa pelaporan penilaian dapat pula
menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat).
I.d.21. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa
setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.
I.d.22. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan hasil penilaian capaian lulusan di tiap
semester dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS).
I.d.23. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan
pada akhir program studi dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK).
I.d.24. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan indeks prestasi semester (IPS) dinyatakan
dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata
kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah
yang diambil dalam satu semester.
I.d.25. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan indeks prestasi kumulatif (IPK) dinyatakan
dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata
kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah
yang diambil yang telah ditempuh.
I.d.26. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan bahwa mahasiswa program diploma dan
program sarjana baru dapat dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang
ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi
dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,76 (dua koma satu nol).
I.d.27. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan bahwa lulusan program sarjana dapat
diberikan predikat:
a) memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,76 (dua koma tujuh enam)
sampai dengan 3,00 (tiga koma nol nol),
b) sangat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol satu)
sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol), atau
c) pujian apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (tiga koma lima nol)
dengan masa studi tidak melebihi satu tahun dari masa studi paling singkat yang dirancang dalam
kurikulum.
Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan mahasiswa program profesi, dinyatakan lulus apabila
telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran
lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar
atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol nol).
I.d.28. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan lulusan dari program profesi, dapat diberikan
predikat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,00 (tiga koma nol nol)
sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol), sangat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi
kumulatif (IPK) 3,51(tiga koma lima satu) sampai dengan 3,75 (tiga koma tujuh lima), atau
pujian apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,75 (tiga koma tujuh lima)
dengan masa studi tidak melebihi satu tahun dari masa studi paling singkat yang dirancang dalam
kurikulum.
I.d.29. Pimpinan Fakultas Kedokteran memastikan bahwa setiap mahasiswa yang dinyatakan
lulus berhak memperoleh:
a) ijazah, bagi lulusan program sarjana;
b)sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi;
c) sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan keahlian dalam cabang
ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya;
d)gelar; dan
e) surat keterangan pendamping ijazah, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan.
I.d.30. Ketua STIKES memastikan sertifikat profesi diterbitkan bersama dengan Kementerian,
Kementerian lain, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan/atau organisasi profesi.
I.d.31. Ketua STIKES memastikan sertifikat kompetensi diterbitkan oleh STIKES melalui kerja
sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI


1. Membuat dan menerapkan pedoman pelaksanaan penilaian proses dan hasil
pembelajaran
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan yang sudah ditetapkan
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI
1. Tersedianya standar penilaian
2. Tersedianya pedoman pelaksanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
3. Tersedianya sistem informasi akademik terkait pengumuman hasil penilaian.
4. Tersedianya Pedoman Akademik.
5. Tersedianya Pedoman Penulisan ijazah/sertifikat profesi/sertifikat kompetensi/surat
keterangan pendamping ijazah dan transkrip akademik
H. Dokumen Terkait
1. Dokumen Kurikulum.
2. Kontrak perkuliahan
3. RPS
4. Instrumen dan rubrik penilaian
5. Pedoman Akademik
6. Pedoman Ujian Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi dan kegiatan terkait
7. Pedoman Ujian Tengah/Akhir Semester
8. Pedoman Kerja Praktek dan atau KKN, atau kegiatan sejenis
9. Pedoman penulisan ijazah/sertifikat profesi/sertifikan kompetensi/surat keterangan
pendamping ijazah dan transkrip akademik
10. Panduan Penggunaan Sistem Informasi Akademik
I. Referensi
1. Permeristekdikti RI No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

PUSAT PENJAMINAN MUTU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS


A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan
terunggul pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia
Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam


bidang kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai


upaya untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara


dan Asia tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya


dalam bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi


mewujudkan masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI


Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa depan adalah mampu
menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Kualitas manusia
Indonesia tersebut dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu oleh
pendidik profesional. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Oleh karena itu, dosen
sebagai pendidik profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis.
Dosen sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama
bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar

1. Dekan

2. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan

3. Ketua Jurusan

4. Ketua Program Studi

D. Definisi Istilah

• Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional
Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian
kepada Masyarakat.

• Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang
pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

• Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI adalah


kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
di berbagai sektor.

• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran


lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan program studi.

• Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi,
program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan
bangsa Indonesia.

• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
• Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik
tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.

• Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan Pendidikan Tinggi antara lain, pustakawan, tenaga
administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi.

• Satuan pendidikan tinggi adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan


pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.

• Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen.

• Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada dosen
sebagai tenaga profesional.

• Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai
dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.

• Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan tinggi yang dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan/atau vokasi.

• Satuan kredit semester adalah beban belajar mahasiswa dan beban pembelajaran dosen
dalam sistem kredit semester.

• Perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama adalah perjanjian tertulis antara dosen
dengan penyelenggara pendidikan tinggi atau Satuan Pendidikan Tinggi yang memuat syarat-
syarat kerja serta hak dan kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan kesejawatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

I.e.1. Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan terutama keterampilan khusus.

I.e.2. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (I.e.1) merupakan tingkat
pendidikan paling rendah yang harus dipenuhi oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan
ijazah.

I.e.3. Kompetensi pendidik dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi
yang harus dipenuhi selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak pengangkatan.

I.e.4. Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister
atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan telah menghasilkan publikasi
ilmiah.
I.e.5. Dosen program sarjana dapat menggunakan dosen bersertifikat yang relevan dengan
program studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI
dengan jumlah dosen tidak melebihi 5 (lima) persen.

I.e.6. Dosen program profesi harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister
atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan berpengalaman kerja paling
sedikit 2 (dua) tahun pada bidang yang relevan dan atau pada bidang serumpun paling sedikit
4 (empat) tahun.

I.e.7. Dosen program profesi dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan
dengan program studi dan memiliki pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun serta
berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI dengan jumlah dosen
tidak melebihi 5 (lima) persen.

I.e.8. Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program
diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan
fungsinya.

I.e.9. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya paling lambat 5 (lima) tahun sejak
pengangkatan.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Memberikan materi sosialisasi terkait Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi pada
umumnya.

2. Mendorong dosen untuk melakukan studi lanjut.

3. Memberikan pemahaman terkait materi sertifikasi dosen.

4. Membantu fasilitasi beasiswa pascasarjana.

5. Memberikan pelatihan bahasa asing (Inggris) untuk sertifikasi dosen.

6. Memberikan pelatihan Tes Potensi Akademik untuk sertifikasi dosen.

7. Mengirim dosen untuk mengikuti pelatihan, lokakarya, symposium, seminar, konferensi,


short course dalam rangka untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi dosen.

8. Mengikutsertakan tenaga kependidikan pada berbagai pendidikan, pelatihan, bimbingan


teknis, uji kompetensi dan kegiatan

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Apabila semua Dosen telah memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan
pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Dalam hal ini penekanannya adalah apabila semua Dosen telah memiliki
sertifikat pendidik.

2. Apabila semua Tenaga Kependidikan telah memiliki kualifikasi akademik minimal


sebagaimana yang ditentukan sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya.

3. Apabila semua Tenaga Kependidikan yang memerlukan keahlian khusus telah memiliki
sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.

H. Dokumen Terkait

1. Statuta

2. Rencana Strategis Fakultas

3. Rencana Operasional Fakultas

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301).

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336).

3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5007).

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi


dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500).

5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670).

6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional


Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24).

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 26 Tahun 2015
Tentang Registrasi Tenaga Pendidik Pada Perguruan Tinggi sebagaimana telah diubah
melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 40).
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1952).

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2016 Tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan Tinggi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 774).

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 61 Tahun 2016
Tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1461).

11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016
Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1462).
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS


A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan
terunggul pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di
kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk
melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional
serta memiliki integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan
bermartabat.
b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-
nilai kearifan lokal Nusantara.
c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
dalam bidang kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan
zaman.
e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa
sebagai upaya untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan
NKRI.
f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan
Nusantara dan Asia tenggara.
g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)
3. Tujuan
a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan
lokal.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
budaya dalam bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi
mewujudkan masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) disebutkan bahwa diperlukan peningkatan mutu yang
berkelanjutan, yang meliputi semua proses dalam pendidikan termasuk di dalamnya
sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pendidikan.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar
1. Pimpinan Fakultas Kedokteran
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan
3. Ketua Program Studi
4. Dosen dan Tenaga Kependidikan
5. Penjaminan Mutu Fakultas
D. Definisi Istilah
1. Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam
rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI


I.f.1 Pimpinan Fakultas Kedokteran menjamin tersedianya sarana pembelajaran yang
memiliki jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana sebagaimana ditetapkan sebagai berikut
:
a. Ruang kuliah paling sedikit 1 m2 per mahasiswa, yang dilengkapi dengan kursi
sesuai kapasitas, kursi dan meja dosen, media pembelajaran (LCD, Internet, papan
tulis dengan penghapus), dan AC.
b. Ruang kerja dosen wajib mencukupi kebutuhan dosen untuk menjalankan program
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan dapat menjaga privasi.
Ruang dosen tetap paling sedikit 4 m2 per dosen.
c. Ruang perpustakaan paling sedikit 200 m2 termasuk ruang baca yang harus
dikembangkan sesuai perkembangan jumlah mahasiswa. Yang dimaksud ruang
perpustakaan adalah termasuk ruang perpustakaan yang dimiliki oleh masing-masing
Prodi/Jurusan dan Fakultas.
Ruang perpustakaan harus dilengkapi dengan:
- Sistem basis data untuk pencarian koleksi perpustakaan secara elektronik/online,
maupun katalog manual.
- Perabot kerja untuk pustakawan, dan pengguna dengan kapasitas yang mencukupi,
papan pengumuman, buku tamu, serta rak untuk tempat buku dan literatur lainnya.
- Buku teks atau diktat 4 judul/mata kuliah yang tersedia dalam bentuk soft copy dan
hard copy.
- Buku pengayaan (handbook/monograph, buku referensi, ensiklopedia, kamus dan
lain-lain minimum 200 judul per prodi, dimana 80% merupakan buku kurikulum inti
prodi yang ada di UNTAN.
- Printed Journal Nasional dan Internasional berkala minimum 5 jurnal yang terbit
secara berkala dua kali/tahun dan sesuai bidang ilmu program studi yang ada di
UNTAN.
- Bacaan penunjang berkala (koran, majalah, buletin, tabloid) yang sesuai dengan
bidang keilmuan yang ada di UNTAN dalam Bahasa Indonesia dan Inggris minimal
10 judul.
d. Ruang laboratorium, ruang komputer, dan sarana praktikum sesuai kebutuhan
setiap program studi.
e. Minimal 2 jenis software yang berlisensi sesuai kebutuhan setiap Program Studi.
Sarana pembelajaran tersebut wajib dipersiapkan paling lambat akhir tahun 2019.
I.f.2. Pimpinan Fakultas Kedokteran menjamin tersedianya prasarana pembelajaran
yang paling sedikit terdiri atas:
a. Lahan; harus berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat
untuk menunjang proses pembelajaran dan wajib dimiliki oleh penyelenggara
perguruan tinggi.
b. Sarana olahraga serbaguna dengan luas minimal 500m2 untuk senam, basket,
volley dan badminton
c. Ruang untuk berkesenian;
d. Ruang unit kegiatan mahasiswa;
e. Ruang pimpinan perguruan tinggi;
f. Ruang tata usaha; dan
g. Fasilitas umum.
Sarana pembelajaran tersebut dapat dipersiapkan paling lambat akhir tahun 2019.
I.f.3. Pimpinan Fakultas Kedokteran menjamin tersedianya fasilitas umum yang
meliputi:
a. Jalan yang berada dalam kondisi baik dan dapat dilewati kendaraan beroda empat.
b. Air dalam jumlah dan kontuinitas yan cukup.
c. Listrik yang dapat memenuhi kebutuhan semua aktivitas di fakultas; termasuk
disediakannya genset apabila sambungan listrik mati.
d. Jaringan komunikasi dan internet dengan lingkup wifi di dalam gedung di
lingkungan kampus adalah 100%. Bandwith internet dengan total minimal 1 Gbps.
e. Pusat data dengan kapasitas minimal 100 tera bytes dilengkapi minimal 30
komputer server di UNTAN serta 1 komputer server di setiap fakultas.
f. Kantin harus tersedia minimal 1 unit setiap fakultas yang mampu melayani
keperluan makanan dan minuman bagi dosen, mahasiswa, dan tendik dengan jam
kerja minimal 8 jam perhari.
g. Sarana parkir setiap fakultas yang mencukupi.
Sarana pembelajaran tersebut dapat dipersiapkan paling lambat akhir tahun 2019.
I.f.4. Bangunan kampus harus memiliki standar kualitas minimal kelas A atau setara
dan harus memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi listrik yang berdaya memadai dan
instalasi limbah domestik maupun limbah khusus apabila diperlukan. Standar kualitas
bangunan kampus didasarkan pada peraturan menteri yang menangani urusan
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

pemerintahan di bidang pekerjaan umum, yaitu :


a. Bangunan kampus memiliki daya tahan minimum 20 Tahun.
b. Prosentase luas dasar bangunan terhadap luas lahan, maksimum adalah 80 %
dari luas lahan di luar luas lahan praktik dan parkir di luar bangunan.
c. Garis Sempadan Bangunan muka minimum 10 meter, dan Garis Sempadan
Bangunan samping dan belakang minimum 4 meter.
d. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.
e. Dilengkapi akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi
penunjuk arah yang jelas.

Sarana pembelajaran tersebut dapat dipersiapkan paling lambat akhir tahun 2019.
I.f.5. Pimpinan Fakultas Kedokteran harus menyediakan sarana dan prasarana yang dapat
diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus, yang terdiri atas:
a. Pelabelan dengan tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara;
b. Lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda;
c. Jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di lingkungan kampus;
d. Peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul; dan
e. Toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda.

Sarana pembelajaran tersebut dapat dipersiapkan paling lambat akhir tahun 2021.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Pimpinan Fakultas Kedokteran menyelenggarakan koordinasi dengan para dekan secara


berkala.

2. Pimpinan Fakultas Kedokteran membentuk tim pengelola aset untuk ditugasi merancang,
membangun, dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar yan berlaku.

3. Mendata sarana dan prasarana minimal yang harus dimiliki oleh setiap prodi.

4. Menentukan sarana dan prasarana yang dapat di pakai bersama (resource sharing) antar
prodi, fakultas maupun universitas, serta menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan bersama.

5. Bekerja sama dengan institusi lain dalam mendapatkan sarana dan prasarana yang masih
belum dimiliki.

6. Memasukkan dalam Rencana Strategis setiap sarana dan prasarana yang belum dimiliki
sebagai prioritas.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran minimal sesuai kebutuhan isi dan proses
pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2. Jumlah keluhan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana dan
prasarana semakin rendah atau sedikit.

3. Mengakomodir kepentingan mahasiswa penyandang difabel dalam pengaturan jadwal


kuliah terutama dalam penentuan ruang kuliah.

H. Dokumen Terkait

1. Renstra fakultas
I. Referensi
1. Permeristek Dikti RI No 44 tahun 2015
2. Perpres No 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
3. UU KKN no. 12 tahun 21012 tentang Dikti
4. Permenristekdikti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran
Perguruan Tinggi Negeri, Dan Pendirian, Perubahan dan Pencabutan izin Perguruan
Tinggi Swasta.
5. SNI Bangunan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENGELOLAAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMBAS


A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber
daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun
2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki integritas
pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi


dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi


dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI

1. Ketan dan kepatuhan STIKES terhadap pemenuhan Permenristek Dikti No. 44 tahun 2015
2. Proses pengelolaan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik
3. Proses pengelolaan pembelajaran dapat dipertanggungjawabkan kepada mahasiswa dan
publik
C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar

1. Ketua STIKES

2. Wakil Ketua
3. Ketua PMF
4. Ketua Program Studi
D. Definisi Istilah

1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,


pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran
pada tingkat program studi.
2. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
3. Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat
dalam pelaksanaan standar dan pencapaian tujuan
4. Perencanaan adalah proses, cara, perbuatan merencanakan tujuan institusi dan kemudian
menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata
cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran
lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan program studi.
6. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik dan/atau
pendidikan profesi.
7. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
8. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain, pustakawan, tenaga
administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

I.g.1. Prodi wajib melakukan pengelolaan pembelajaran yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi, pengendalian, pelaporan dan peningkatan kegiatan pembelajaran pada
tiap semester.

I.g.2. Pengelolaan pembelajaran oleh prodi wajib mengacu pada standar kompetensi lulusan,
standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana pembelajaran serta standar pembiayaan.

I.g.3. Prodi wajib berkoordinasi dengan pimpinan fakultas dalam melaksanakan pengelolaan
pembelajaran.

I.g.4. PMF wajib menyusun pedoman penyusunan kurikulum maksimal satu tahun setelah standar
ditetapkan.
I.g.5. Prodi wajib melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata
kuliah maksimal satu bulan sebelum kuliah berlangsung.

I.g.6. Prodi wajib menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar kompetensi lulusan,
standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian, standar dosen dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran serta standar pembiayaan yang telah
ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan.

I.g.7. Prodi wajib melakukan dan menjamin kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik
dan budaya mutu yang baik.

I.g.8. Prodi wajib melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka
menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran setiap semester.

I.g.9. Prodi wajib melaporkan hasil program pembelajaran kepada fakultas setiap semester.

I.g.10. Pimpinan fakultas wajib memiliki panduan pengelolaan pembelajaran yang dapat diakses
melalui web UNTAN, yaitu:

a. Kebijakan Akademik

b. Rencana Strategis Akademik

c. Rencana Operasional Akademik

I.g.11. Pimpinan fakultas wajib menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program
pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan.

I.g.12. Pimpinan fakultas wajib menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam
melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi
dan misi fakultas.

I.g.13. Pimpinan fakultas wajib melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program
studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran minimal satu tahun sekali.

I.g.14. Pimpinan fakultas wajib memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,


pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen.
I.g.15. Pimpinan fakultas wajib menyampaikan laporan kinerja program studi dalam
menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan
tinggi minimal satu tahun sekali.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Fakultas/Jurusan/Prodi melakukan sosialisasi kegiatan pengelolaan pembelajaran dan


monitoring dan evaluasinya
2. Fakultas/Jurusan/Prodi harus melakukan pelatihan, workshop, lokakarya dan Bimbingan
teknis penyusunan dokumen pengelolaan pembelajaran.
3. Fakultas/Jurusan/Prodi harus melakukan pelatihan monitoring dan evaluasi pengelolaan
pembelajaran
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Dokumen Pengelolaan Pembelajaran tingkat Fakultas/Jurusan/Program Studi


2. Dokumen Pengelolaan Pembelajaran tingkat Program Studi
3. Pedoman Penyusunan Kurikulum
4. Dokumen Kurikulum Program Studi
5. Dokumen Panduan Akademik
6. Dokumen Hasil Monitoring dan Evaluasi
7. Laporan Hasil Pembelajaran
8. Dokumen Kebijakan Akademik, Rencana Strategis Akademik dan Rencana Operasional
Akademik
9. Dokumen Kurikulum Program Studi
10. Kebijakan SPMI
11. Laporan Monitoring dan Evaluasi
12. Panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan, penjaminan mutu, dan
pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen
13. Laporan Kinerja Institusi

H. Dokumen Terkait

1. Permeristek Dikti RI No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi
2. Permenristek Dikti No. 191/O/2013 tentang Statuta Untan
3. Permenristek Dikti RI No. 28 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kelola Universitas
Tanjungpura
I.Referensi

1. Permeristek Dikti RI No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi


2. Perpres No 8 tahun 2012 tentangKerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
3. UU Republik Indonesia no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. PP Republik Indonesia No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi
5. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki integritas
pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi


dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi


dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI


Standar pembiayaan merupakan standar penyediaan sumber daya keuangan yang diperlukan
untuk membiayai penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan.
Standar Pembiayaan diperlukan untuk kegiatan pendidikan, kegiatan penelitian dan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat; serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa, kesejahteraan dosen,
dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan suatu perguruan tinggi dapat
berjalan dengan baik diperlukan tolok ukur atau standar pembiayaan.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

1. Ketua

2. Wakil Ketua
3. Ketua Program Studi.
D. Definisi Istilah

1. Standar pembiyaan merupakan kriteria minimal tentang komponen dan besaran biaya
operasional satuan pendiidkan yang meliputi biaya investasi, biaya operasional dan biaya
personal yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Biaya investasi adalah pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga
kependidikan pendidikan tinggi.
3. Biaya operasional adalah
a. Gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.
b. Bahan atau peralatan habis pakai.
c. Biaya operasional pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain sebagainya. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
d. Biaya yang dikeluarkan dengan peruntukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan
yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional
pembelajaran dan biaya operasional tidak langsung.
e. Ditetapkan per mahasiswa per tahun (Standar Satuan Biaya Operasional Dikti).
f. Standar Satuan Biaya operasional Dikti ditetapkan oleh Menteri secara periodik dengan
mempertimbangkan: jenis prodi, tingkat akreditasi dan indkes kemahalan wilayah.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

1.h.1. Pimpinan fakultas wajib: a. menyusun kebijakan, mekanisme, dan


prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan transparan dalam
rangka peningkatan kualitas pendidikan.
b. mempunyai sistem pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan biaya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program
studi;
c. melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai bagian dari
penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan perguruan tinggi yang bersangkutan;
dan
d. melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan
tinggi pada setiap akhir tahun anggaran.
1.h.2. Pimpinan fakultas wajib mengupayakan pendanaan pendidikan tinggi
dari berbagai sumber di luar biaya pendidikan yang diperoleh dari mahasiswa antara
lain: a. hibah;
b. jasa layanan profesi dan/atau keahlian;
c. dana lestari dari alumni dan filantropis; dan/atau
d. kerja sama kelembagaan pemerintah dan swasta.

1.h.3. Pimpinan Fakultas/Prodi, serta Kepala Unit dalam proses pengelolaan


keuangan wajib: a. Berdasarkan pada Rencana Strategik (Renstra), Rencana
Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT), Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP).
b. Melaksanakan koordinasi pengelolaan keuangan pada Rapat Kerja Tahunan
(RAKERTA) Fakultas.

1.h.4. Pimpinan fakultas wajib mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang
memperhatikan masukan dari tingkat jurusan, program studi sehingga memungkinkan adanya
subsidi silang dalam pengembangan jurusan dan program studi di lingkungan FK UNTAN.

1.h.5. Pimpinan fakultas wajib mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu
mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan secara baik dan
berkualitas.

1.h.6. Pimpinan fakultas wajib menetapkan alokasi biaya investasi dari total anggaran tahunan.

1.h.7. Pimpinan fakultas wajib menetapkan alokasi biaya operasi dari total anggaran tahunan.

1.h.8. Sumber dan jumlah dana dan program yang dikelola oleh fakultas wajib disosialisasikan
kepada sivitas akademika FK UNTAN untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel.

1.h.9. Pimpinan fakultas harus membentuk Satuan Pengawas Internal (SPI) untuk menjamin
kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Dekan menyelenggarakan rapat koordinasi secara periodik dan terencana dengan pihak terkait
dalam hal perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan.

2. Dekan melalui satuan pengawas internal (SPI) secara periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi
pengawasan dan audit internal keuangan.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Dekan.

2. Wakil Dekan.

3. Ketua Jurusan
4. Ketua Program Studi.

H. Dokumen Terkait

1. Standar pembiayaan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar mutu yang lain,
khususnya yang berkaitan dengan aspek pembiayaannya.

2. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan pembiayaan.

J. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh.

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

10. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi. Direktorat Jendral Pembelajaran dan
Kemahasiswaan (Belmawa) Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2016.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR HASIL PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki integritas
pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi


dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi


dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam bidang
kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Standar hasil penelitian diperlukan untuk mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas
penelitian. Standar hasil penelitian digunakan sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun
pengembangan lebih lanjut. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKES menetapkan
standar hasil penelitian, yang digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan STIKES,
Dekan, Ketua Jurusan/Ketua program studi, dan dosen, serta mahasiswa dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas penelitian, serta luaran penelitian yang ditargetkan

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar

1. Pimpinan Fakultas Kedokteran


2. Penjaminan Mutu Fakultas
3. Ketua Jurusan/Program Studi
4. Dosen
5. Kasubbag Pendidikan atau nama lain yang sejenis
D. Definisi Istilah

1. Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
3. Hasil penelitian merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
4. Standar hasil penelitian mencakup: a) mutu hasil penelitian; b) diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan daya saing bangsa; c) semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang
memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan
budaya akademik; d) terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan
dan peraturan di perguruan tinggi; e) tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
5. Peneliti mencakup:
a. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah di Perguruan Tinggi.
6. Luaran Penelitian berupa:
a. Penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model,
atau postulat baru;
b. Inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi
masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.
E. Pernyataan Isi Standar SPMI

II.a.1. Penelitian harus dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
II.a.2. Hasil penelitian merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang
memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya
akademik.
II.a.3. Hasil penelitian mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir
II.a.2, capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di FK UNTAN.
II.a.4. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
II.a.5. Penelitian harus memberikan luaran penelitian yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pendidikan, pengajaran, dan pengabdian ke masyarakat.
II.a.6. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN bertanggung jawab dalam menjalin hubungan kerjasama
penelitian dengan perguruan tinggi dan lembaga lain dalam dan luar negeri untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari hasil penelitian.

2. Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN harus dapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia
industri sebagai landasan kerjasama secara pro aktif untuk menjalin penelitian kemitraan.

3. Dekan dan atau Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN bertanggung jawab mendukung dana untuk
diseminasi hasil penelitian para penelitinya di tingkat nasional maupun internasional.

4. Dekan dan atau Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN bertanggung jawab mendukung untuk
kegiatan diseminasi hasil penelitian dosen dalam bentuk:

a. Artikel ilmiah yang dimuat di jurnal internasional bereputasi dan atau nasional terakreditasi.
b. Artikel ilmiah yang dimuat di prosiding internasional terindeks maupun nasional.
c. Pemakalah dalam pertemuan tingkat internasional maupun nasional.
d. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
e. Teknologi Tepat Guna.
f. Buku Ajar.

5. Dekan dan Kajur/Kaprodi harus memfasilitasi mahasiswa untuk mempublikasikan luaran


penelitiannya:

a. Jurnal lokal dan atau nasional untuk Mahasiswa S1.


b. Jurnal nasional terakreditasi dan atau jurnal internasional untuk Mahasiswa S2.
c. Jurnal internasional dan atau jurnal internasional bereputasi untuk mahasiswa S3
7. Ketua STIKES memfasilitasi untuk tersedianya media untuk pendokumentasian penelitian
mahasiswa dan atau dosen melalui repository STIKES.
7. Dekan dan atau Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN wajib memfasilitasi unit penerbitan jurnal
yang menggunakan online journal system (OJS) dan atau jurnal ilmiah dalam bentuk cetak.

8. 8. Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN merancang pelatihan dan pendampingan pembuatan


proposal dan/atau artikel untuk penelitian bagi dosen minimal satu tahun sekali.
9. 9. Dekan dan atau Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN dan atau Ketua Jurusan/Ketua Prodi
memantau kegiatan penelitian melalui evaluasi dan monitoring internal, serta seminar hasil.
10. 10. Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN mewajibkan Fakultas untuk melaporkan publikasi hasil
penelitian dosen melalui pengisian portofolio per akhir tahun akademik.
11. 11. Dekan dan atau Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN wajib mendorong penguatan kualifikasi
jurnal menjadi jurnal terindeks dan atau terakreditasi, dan atau internasional, dan atau
bereputasi.
12. 12. Dekan, Kajur/Kaprodi, Reviewer harus memastikan usulan dan hasil penelitian tidak
memuat kemiripan yang dibuktikan melalui mekanisme yang berlaku.
13. 13. Dekan, Kajur/Kaprodi, Dewan Reviewer harus memastikan usulan dan hasil penelitian
mengikuti kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya
akademik.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Terjalin kerjasama penelitian dengan pihak luar


2. Tersedianya jurnal terbitan FK UNTAN yang menggunakan online journal system (OJS) dan
atau jurnal ilmiah dalam bentuk cetak.
3. Tersedianya repository FK UNTAN yang dapat diakses oleh masyarakat.
4. Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian secara berkala.
5. Tersedianya jurnal nasional dan atau internasional yang diterbitkan oleh FK UNTAN yang
berkualifikasi terindeks dan atau terakreditasi, dan atau bereputasi.
6. Hasil penelitian dosen menggunakan dana DIPA dan atau dana penelitian Kemerinstekdikti
dan atau lembaga lain harus dilaporkan ke Penjamin Mutu FK UNTAN secara berkala setiap
tahun dalam bentuk portofolio.
7. Target pengajuan usulan penelitian dosen dan mahasiswa disesuaikan dengan target dalam
RENSTRA dan RIP Fakultas/Prodi pada tahun berjalan .
H. Dokumen Terkait

1. Rencana Induk Nasional Penelitian


2. Pokok Ilmiah Pengembangan Perguruan Tinggi
3. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh UNTAN.
4. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh LPPKM.
5. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh UNTAN.
6. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh LPPKM.
7. Buku panduan Penelitian LPPKM UNTAN.
8. Buku panduan penelitian lainnya, yaitu:
a. Pedoman dari DRPM
b. Pedoman penelitian INSISNAS
c. Pedoman RISPRO
d. Pedoman lain sesuai dengan proposal yang ditawarkan.
J. Referensi
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR ISI PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI


Sebagaimana tercantum dalam misi Fakultas Kedokteran Universitas Tnjungpura Pontianak
bahwa penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang
berkualitas diharapkan dapat memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu
memberikan arah bagi pembangunan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPKM) dibentuk untuk mengelola,
mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan, serta sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung penelitian. Untuk mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas
penelitian diperlukan adanya standar isi penelitian sebagai pedoman agar ruang lingkup dari
penelitian yang diteliti sesuai dengan jenis penelitiannya.
dapat mencakup kedalaman dan keluasan materi sesuai dengan penelitian dasar maupun
penelitian terapan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura Pontianak melalui LPPKM menetapkan standar isi penelitian yang
digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi Dekan, Ketua Jurusan/Ketua program studi,
dan dosen, serta mahasiswa dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar

Pihak-pihak yang bertanggung jawab:

1. Pihak yang bertanggung jawab dalam merumuskan:

a. Dekan Fakultas

b. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

Standar Isi Penelitian 4

2. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan:

a. Dekan Fakultas

b. Ketua Juran/Ketua Prodi

3. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi

a. LPPKM

b. Dewan Reviewer

c. Dekan Fakultas

d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer

5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:

a. Dekan Fakultas

b. Ketua Jurusan/Ketua Prodi


D. Definisi Istilah

1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Hasil penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan dari kegiatan yang memenuhi kaidah dan
metode imiah secara sistematik sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik
3. Standar isi penelitian adalah kriteria minimal yang meliputi: a) kedalaman dan keluasan materi
penelitian dasar dan penelitian terapan; b) berorientasi pada luaran penelitian yang berupa
penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau
postulat baru; c) orientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri;
d) mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan nasional; dan e) memuat prinsip-prinsip
kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.
4. Materi penelitian dasar harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau
penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.
5. Materi penelitian terapan harus beriorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia
usaha, dan /atau industri.
6. Penelitian dosen pemula adalah penelitian yang diperuntukkan bagi dosen pemula dengan
pendidikan maksimum S-2 yang mempunyai jabatan akademik Asisten Ahli atau belum
mempunyai jabatan akademik
7. Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) adalah penelitian yang mengacu pada
bidang unggulan yang telah ditetapkan dalam rencana induk penelitian (RIP) dan roadmap
perguruan tinggi dengan dukungan dana dari DRPM dan stakeholder yang memiliki kepentingan
secara langsung maupun tidak langsung.
8. Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) adalah penelitian yang mengacu pada
rencana strategis penelitian LPPKM UNTAN dengan sasaran akhir penelitian berupa inovasi
teknologi pada bidang-bidang unggulan (frontier) dan rekaya sosial guna meningkatkan
pembangunan berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional.
9. Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi (PPUPT) adalah penelitian yang mengacu
pada rencana strategis penelitian LPPKM UNTAN dengan membangun jejaring kerjasama antara
perguruan tinggi bersama mitra industri/invenstor sehingga mampu meningkatkan kapasitas
penelitian institusi perguruan tinggi untuk menjawab tantangan kebutuhan iptek-sosbud oleh
pengguna sektor riil.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

III.a.1. Kedalaman dan keluasan materi meliputi materi pada penelitian dasar dan penelitian
terapan.
III.a.2. Materi penelitian dasar berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau
penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.
III.a.3. Materi penelitian terapan berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha,
dan/atau industri.
III.a.4. Materi pada penelitian terapan mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan
nasional.
III.a.5. Materi pada penelitian dasar dan terapan harus memuat prinsip-prinsip kemanfaatan,
kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Ketua LPPKM dan atau Dekan dan atau Ketua Jurusan/Ketua Prodi Melakukan sosialisasi
standar isi penelitian ke dosen.

2. Ketua LPPKM dan atau Dekan dan atau Ketua Jurusan/Ketua Prodi merancang pelatihan dan
pendampingan usulan penelitian bagi dosen dan mahasiswa minimal satu tahun sekali.

3. Ketua LPPKM dan atau Dekan dan atau Ketua Jurusan/Ketua Prodi Membekali dosen dan
mahasiswa tentang pengetahuan ethical clearence melalui pelatihan/workshop.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Tercapainya jumlah usulan penelitian dosen dan mahasiswa sesuai dengan Renstra
Fakultas Kedokteran UNTAN dan atau program studi di lingkungan UNTAN.
2. Tercapainya laporan hasil penelitian sesuai pedoman baku yang ditetapkan oleh Fakultas
Kedokteran UNTAN dan Pedoman lainnya yang berlaku.
3. Tercapainya materi usulan dan laporan penelitian dasar yang disusun oleh tim Peneliti
sesuai dengan penyataan isi pada standar isi penelitian Fakultas Kedokteran UNTAN
4. Tercapainya materi usulan dan laporan penelitian terapan yang disusun oleh tim Peneliti
dosen harus sesuai dengan penyataan isi pada standar isi penelitian Fakultas Kedokteran
UNTAN.

H. Dokumen Terkait

1. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.

2. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.

3. Buku panduan penelitian lainnya, yaitu:

a. Pedoman dari DRPM

b. Pedoman penelitian INSISNAS

c. Pedoman RISPRO

d. Pedoman lain sesuai dengan proposal yang ditawarkan.

J. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.


2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PROSES PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul
pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan
sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada
tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam
bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI

Sebagaimana tercantum dalam misi Fakultas Kedokteran bahwa penyelenggaraan pendidikan,


penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas diharapkan dapat memajukan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu memberikan arah bagi pembangunan
sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (LPPKM) UNTAN dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi,
menyediakan, pendanaan, serta sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
penelitian. Peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan untuk mengetahui
adanya standar proses penelitian sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun
pengembangan lebih lanjut. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka Fakultas Kedokteran
melalui LPPKM UNTAN menetapkan standar hasil penelitian yang digunakan sebagai pedoman
dan tolak ukur bagi Dekan, Ketua Jurusan/Ketua program studi, dan dosen, serta mahasiswa
dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar

Pihak-pihak yang bertanggung jawab:


1. Pihak yang bertanggung jawab dalam merumuskan: a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

2. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan:


a. LPPKM
b. Dekan
c. Ketua Juran/Ketua Prodi
3. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi
a. LPPKM
b. Dewan Reviewer
c. Dekan
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:
a. Ketua LPPKM
b. Ketua LPPPM
c. Dekan Fakultas
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
D. Definisi Istilah

1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Hasil penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan dari kegiatan yang memenuhi kaidah
dan metode imiah secara sistematik sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
3. Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang terdiri
atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
4. Kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
E. Pernyataan Isi Standar SPMI

II.c.1. Kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.

II.c.2. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.

II.c.3. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas
akhir dan skripsi, harus memenuhi ketentuan butir II.c.2 dan II.c.3, capaian pembelajaran lulusan,
dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.

II.c.4. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks dan
diatur dalam Pedoman Akademik Fakultas Kedokteran UNTAN.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Setiap dosen sekurang-kurangnya setahun sekali mengajukan proposal penelitian baik


individu atau kelompok.

2. Setiap dosen yang melaksanakan kegiatan penelitian diharapkan melibatkan sekurang-


kurangnya 1 mahasiswa.

3. LPPKM UNTAN menginformasikan semua pengajuan penelitian, pedoman penulisan usulan


penelitian melalui web LPPKM UNTAN

4. LPPKM UNTAN memfasilitasi diseminasi hasil-hasil penelitian dalam berbagai bentuk, antara
lain penyelenggaraan forum/seminar ilmiah, presentasi ilmiah dalam forum nasional dan
internasional, publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi dan atau internasional yang bereputasi.

5. LPPKM UNTAN menfasilitasi monitoring untuk mengekspos hasil penelitian dosen.


G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Adanya peningkatan jumlah judul penelitian yang layak untuk didanai baik penelitian tingkat
internal maupun eksternal Fakultas Kedokteran

2. Adanya peningkatan jumlah dosen dari berbagai program studi yang ikut terlibat dalam
penelitian yang didanai dari pendanaan internal dan eksternal Fakultas Kedokteran
3. Adanya peningkatan publikasi ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional.

4. Adanya peningkatan luaran penelitian dalam bentuk buku ajar/monograf, paten, dan HaKI.
5. Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir maksimal 6 bulan untuk mahasiswa S1.
H. Dokumen Terkait

1. Rencana Induk Nasional Penelitian


2. Pokok Ilmiah Pengembangan Perguruan Tinggi
3. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.
4. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh LPPKM.
5. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.
6. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh LPPKM.
7. Buku panduan Penelitian LPPKM UNTAN.
8. Buku panduan penelitian lainnya, yaitu:
a. Pedoman dari DRPM
b. Pedoman penelitian INSISNAS
c. Pedoman RISPRO
d. Pedoman lain sesuai dengan proposal yang ditawarkan.
J. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENILAIAN PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul
pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan
sumber daya manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada
tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki integritas
pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Sebagaimana tercantum dalam misi Fakultas Kedokteran Pontianak bahwa penyelenggaraan


pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas diharapkan dapat
memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu memberikan arah bagi
pembangunan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPKM) UNTAN dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan,
menfasilitasi, menyediakan pendanaan, serta sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung penelitian. Untuk memastikan tercapainya peningkatan kualitas maupun kuantitas
penelitian diperlukan adanya standar penilaian penelitian sebagai patokan untuk menentukan
kelayakan penelitian tersebut dapat di danai ataupun dilaksanakan oleh peneliti. Dengan
pertimbangan hal-hal tersebut maka Fakultas Kedokteran UNTAN menetapkan standar
penilaian penelitian yang digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi Dekan, Ketua
Jurusan/Ketua program studi, dan dosen, serta mahasiswa untuk dapat memastikan
tercapainya kualitas dan kuantitas penelitian. Selain itu, Standar Penilaian penelitian ini dapat
menjadi acuan dalam proses seleksi pendanaan penelitian bagi dosen dan proses pengajuan
penelitian skripsi bagi mahasiswa tugas akhir sehingga dapat menjamin tercapainya luaran yang
dihasilkan dari pelaksanaan penelitian.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhiStandar

Pihak-pihak yang bertanggung jawab:

1. Pihak yang bertanggung jawab dalam merumuskan:

a. Dekan Fakultas

b. Wakil Dekan I

c. Wakil Dekan II

d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

2. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan:

a. LPPKM

b. Dekan Fakultas

c. Ketua Juran/Ketua Prodi

3. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi

a. LPPKM

b. Dewan Reviewer

c. Dekan Fakultas

d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi


4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer

5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:

a. Ketua LPPKM

b. Ketua LPPPM

c. Dekan Fakultas

d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

D. Definisi Istilah

Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau
pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.

• Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil
penelitian

• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

• Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Perguruan Tinggi

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

II.d.1. Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi paling sedikit memenuhi
unsur:

a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu
penelitiannya;

b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh subjektivitas;

c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur
yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan

d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan.

II.d.2. Penilaian proses dan hasil penelitian harus memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil,
standar isi, dan standar proses penelitian.
II.d.3. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen yang
relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian
kinerja hasil penelitian.

II.d.4. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan
tugas akhir, skripsi diatur dalam Pedoman Akademik Fakultas.

II.d.5. Penilaian hasil penelitian mengacu kepada pedoman yang telah ditetapkan oleh penyedia
dana penelitian. Dalam hal penyedia dana penelitian tidak memiliki pedoman dimaksud maka
penilaian hasil penelitian mengacu kepada pedoman penilaian hasil penelitian LPPKM UNTAN.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. LPPKM melaksanakan pelatihan reviewer penelitian.

2. LPPKM memantau kegiatan penelitian dan publikasi dosen melalui pengisian portofolio per akhir
tahun akademik.

3. Dekan memastikan tersedianya buku pedoman penulisan skripsi

4. Kaprodi menyiapkan buku pedoman penulisan skripsi

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Tersedianya pedoman penilaian hasil penelitian Fakultas Kedokteran UNTAN.

2. Terwujudnya penilaian hasil penelitian yang edukatif, obyektif akuntabel dan transparan

H. Dokumen Terkait

1. Rencana Induk Nasional Penelitian

2. Pokok Ilmiah Pengembangan Perguruan Tinggi

3. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.

4. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh LPPKM.

5. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.

6. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh LPPKM.

7. Buku panduan Penelitian LPPKM UNTAN.

8. Buku panduan penelitian lainnya, yaitu:

a. Pedoman dari DRPM

b. Pedoman penelitian INSISNAS

c. Pedoman RISPRO

d. Pedoman lain sesuai dengan proposal yang ditawarkan.


J. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENILAIAN PENELITIAN
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam
bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI

Sebagaimana tercantum dalam misi Fakultas Kedokteran Pontianak bahwa penyelenggaraan


pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas diharapkan dapat
memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu memberikan arah bagi
pembangunan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPKM) UNTAN dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan,
menfasilitasi, menyediakan pendanaan, serta sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung penelitian. Untuk memastikan tercapainya peningkatan kualitas maupun kuantitas
penelitian diperlukan adanya standar penilaian penelitian sebagai patokan untuk menentukan
kelayakan penelitian tersebut dapat di danai ataupun dilaksanakan oleh peneliti.
Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka Fakultas Kedokteran UNTAN menetapkan standar
penilaian penelitian yang digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi Dekan, Ketua
Jurusan/Ketua program studi, dan dosen, serta mahasiswa untuk dapat memastikan tercapainya
kualitas dan kuantitas penelitian.
Selain itu, Standar Penilaian penelitian ini dapat menjadi acuan dalam proses seleksi pendanaan
penelitian bagi dosen dan proses pengajuan penelitian skripsi bagi mahasiswa tugas akhir
sehingga dapat menjamin tercapainya luaran yang dihasilkan dari pelaksanaan penelitian.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

Pihak-pihak yang bertanggung jawab:


1. Pihak yang bertanggung jawab dalam merumuskan: a. Dekan Fakultas
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

2. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan:


a. LPPKM
b. Dekan Fakultas
c. Ketua Juran/Ketua Prodi
3. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi
a. LPPKM
b. Dewan Reviewer
c. Dekan Fakultas
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:
a. Ketua LPPKM
b. Ketua LPPPM
c. Dekan Fakultas
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
D. Definisi Istilah

• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.

• Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil
penelitian

• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

• Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Perguruan Tinggi

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

II.d.1. Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi paling sedikit memenuhi
unsur:
a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu
penelitiannya;
b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh
subjektivitas;
c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan
prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan
d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan. II.d.2. Penilaian proses dan hasil penelitian harus memperhatikan
kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian.
II.d.3. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen yang
relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian
kinerja hasil penelitian.
II.d.4. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan
tugas akhir, skripsi diatur dalam Pedoman Akademik Fakultas.
II.d.5. Penilaian hasil penelitian mengacu kepada pedoman yang telah ditetapkan oleh penyedia
dana penelitian. Dalam hal penyedia dana penelitian tidak memiliki pedoman dimaksud maka
penilaian hasil penelitian mengacu kepada pedoman penilaian hasil penelitian LPPKM UNTAN.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. LPPKM melaksanakan pelatihan reviewer penelitian.

2. LPPKM memantau kegiatan penelitian dan publikasi dosen melalui pengisian portofolio per akhir
tahun akademik.

3. Dekan memastikan tersedianya buku pedoman penulisan skripsi

4. Kaprodi menyiapkan buku pedoman penulisan skripsi


G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Tersedianya pedoman penilaian hasil penelitian Fakultas Kedokteran UNTAN.

2. Terwujudnya penilaian hasil penelitian yang edukatif, obyektif akuntabel dan transparan

H. Dokumen Terkait

1. Rencana Induk Nasional Penelitian


2. Pokok Ilmiah Pengembangan Perguruan Tinggi
3. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.
4. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh LPPKM.
5. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh Fakultas Kedokteran UNTAN.
6. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh LPPKM.
7. Buku panduan Penelitian LPPKM UNTAN.
8. Buku panduan penelitian lainnya, yaitu: a. Pedoman dari DRPM
b. Pedoman penelitian INSISNAS
c. Pedoman RISPRO
d. Pedoman lain sesuai dengan proposal yang ditawarkan.
J. Referensi
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun
2014, tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENELITI
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Sebagaimana tercantum dalam misi FK-UNTAN Pontianak bahwa penyelenggaraan pendidikan,


penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas diharapkan dapat memajukan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu memberikan arah bagi pembangunan sesuai
dengan disiplin ilmu masing-masing. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPKM) UNTAN dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan
pendanaan, serta sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung penelitian.
Untuk memastikan tercapainya peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan
adanya Standar Peneliti penelitian sebagai patokan untuk menentukan kelayakan penelitian
tersebut dapat didanai ataupun dilaksanakan oleh peneliti. Dengan pertimbangan hal-hal
tersebut maka Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura menetapkan Standar Peneliti
penelitian yang digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan FK-UNTAN,
LPPKM UNTAN, Dekan, Ketua Jurusan/Ketua program studi, dan dosen, serta mahasiswa
untuk dapat memastikan tercapainya kualitas dan kuantitas penelitian. Selain itu, Standar
Peneliti penelitian ini dapat menjadi acuan dalam proses seleksi pendanaan penelitian bagi
dosen dan proses pengajuan penelitian skripsi/tesis/disertasi bagi mahasiswa tugas akhir
sehingga dapat menjamin tercapainya luaran yang dihasilkan dari pelaksanaan penelitian
LPPKM.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

Pihak-pihak yang bertanggung jawab:


1. Pihak yang bertanggung jawab dalam merumuskan: a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

2. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan:


a. Ketua LPPKM

b. Dekan Fakultas
c. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
3. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi
a. Dekan
b. Ketua LPPKM
c. Dewan Reviewer
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:
a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
d. Wakil Dekan III
e. Ketua LPPKM
f. Ketua LP3M
g. PMF
h. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
D. Definisi Istilah
• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.

• Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian

• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

• Mahasiswa adalah mahasiswa aktif yang terdaftar di FK-UNTAN, peserta didik pada jenjang
Perguruan Tinggi

• Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Perguruan Tinggi

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

II.e.1. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai
dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman
penelitian.
II.e.2. Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil penelitian.
II.e.3. Kemampuan peneliti menentukan kewenangan melaksanakan penelitian.
II.e.4. Kewenangan melaksanakan penelitian yang didanai melalui dana Hibah Direktorat Riset
dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengacu pada Pedoman yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi.
II.e.5. Kewenangan melaksanakan penelitian yang didanai oleh FK mengacu pada pedoman yang
ditetapkan oleh LPPKM UNTAN
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. LPPKM melakukan kegiatan peningkatan kapasitas peneliti melalui: workshop metodologi


penelitian; penulisan dan publikasi manuskrip ilmiah, penulisan draft paten.
2. Pimpinan Fakultas memfasilitasi kegiatan internship peneliti FK-UNTAN pada institusi riset
yang lebih maju.
3. Pimpinan Fakultas melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan industri secara
berkelanjutan dan terintegrasi
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

Meningkatnya kemampuan dan kewenangan peneliti FK-Untan

H. Dokumen Terkait

1. Rencana Induk Nasional Penelitian


2. Pokok Ilmiah Pengembangan Perguruan Tinggi
3. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh FK-UNTAN.
4. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh LPPKM.
5. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh FK-UNTAN.
6. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh LPPKM.
7. Buku panduan Penelitian LPPKM UNTAN.
8. Buku panduan penelitian lainnya, yaitu: a. Pedoman dari DRPM
b. Pedoman penelitian INSISNAS
c. Pedoman RISPRO
d. Pedoman lain sesuai dengan proposal yang ditawarkan.
I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.


2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITI
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Sebagaimana tercantum dalam misi FK-Universitas Tanjungpura Pontianak bahwa penyelenggaraan


pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas diharapkan dapat
memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu memberikan arah bagi
pembangunan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPKM) dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi,
serta sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung penelitian. Untuk mengetahui
peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar Sarana dan
Prasarana penelitian sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih
lanjut. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka FK-UNTAN melalui LPPKM menetapkan
standar Sarana dan Prasarana penelitian yang digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi
pimpinan perguruan tinggi, Dekan, Ketua Jurusan/Ketua program studi, dan dosen, serta
mahasiswa dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian. Sarana dan prasarana
merupakan fasilitas fakultas yang digunakan untuk: memfasilitasi paling sedikit terkait dengan
bidang ilmu program studi; proses pembelajaran dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan FK-UNTAN mengacu kepada strategi dan
kebijakan yang mengatur kaidah optimasi penggunaan. Kaidah ini ditentukan agar menghindari
pengadaan sarana dan prasarana yang berlebihan tetapi tidak digunakan dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, FK Universitas tanjungpura menerapkan konsep resource sharing,
yaitu penggunaan secara bersama terhadap sarana dan prasarana yang tersedia. Sarana dan
prasarana laboratorium, perpustakaan, ruang rapat, ruang diskusi dan sarana lainnya
merupakan sarana resource sharing

Kegiatan penelitian dikoordinasikan secara terpusat oleh Lembaga Penelitian. Untuk menunjang
kinerja lembaga, sarana dan prasarana yang mencukupi, memadai dan nyaman sangat
diperlukan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan terdiri dari ruang kantor, ruang rapat, ruang
seminar, perangkat keras komputer dan perangkat lunak.

Standar sarana dan prasarana penelitian ini adalah acuan yang menjamin mutu sarana dan
prasarana penunjang penelitian, meliputi; laboratorium, bahan pustaka, teknologi informasi,
ruang baca, ruang arsip dan kantor LPPKM.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

Pihak-pihak yang bertanggung jawab:

1. Pihak yang bertanggung jawab dalam merumuskan:

a. Dekan

b. Wakil Dekan I

c. Wakil Dekan II

d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

2. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan:


a. Ketua LPPKM

b. Dekan Fakultas

c. Ketua Juran/Ketua Prodi

3. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi

a. Dekan

b. Ketua LPPKM

c. Dewan Reviewer

d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer

5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:

a. Dekan

b. Wakil Dekan I

c. Wakil Dekan II

d. Wakil Dekan III

e. Ketua LPPKM

f. Ketua LPPPM

g. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

D. Definisi Istilah

• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.

• Standar sarana dan prasarana penelitian, merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil
penelitian.

• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI


II.g.1. Pimpinan Fakultas wajib menyediakan sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas
perguruan tinggi yang digunakan untuk:

a) sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian
dalam rangka memenuhi hasil penelitian;

b) sarana perguruan tinggi yang digunakan untuk memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait
dengan bidang ilmu program studi serta dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

II.g.2. Pimpinan Fakultas wajib menyediakan sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi
standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat,
dan lingkungan.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Fakultas melaksanakan pelatihan penggunaan fasilitas penelitian dilingkungan fakultas.

2. fakultas menginventarisir, melihara secara rutin dan meningkatkan fasilitas penelitian


dilingkungan fakultas.

3. Fakultas menjalin kerjasama dengan lembaga eksternal terkait dengan sarana dan prasarana riset
untuk menunjang kegiatan penelitian.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang dapat memenuhi kriteria minimal sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka
memenuhi hasil penelitian

H. Dokumen Terkait

1. Rencana Induk Nasional Penelitian

2. Pokok Ilmiah Pengembangan Perguruan Tinggi

3. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh FK-UNTAN.

4. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh LPPKM.

5. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh FK-UNTAN.

6. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh LPPKM.

7. Buku panduan Penelitian LPPKM UNTAN.

8. Buku panduan penelitian lainnya, yaitu:

a. Pedoman dari DRPM

b. Pedoman penelitian INSISNAS


c. Pedoman RISPRO

d. Pedoman lain sesuai dengan proposal yang ditawarkan.

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENGELOLAAN PENELITI
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI


Sebagaimana tercantum dalam misi FK-Universitas Tanjungpura Pontianak bahwa penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas diharapkan dapat
memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu memberikan arah bagi
pembangunan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPKM) dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi,
menyediakan, pendanaan, serta sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
penelitian. Untuk mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan
adanya standar Sarana dan Prasarana penelitian sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun
pengembangan lebih lanjut. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka Universitas
Tanjungpura melalui LPPKM menetapkan standar Sarana dan Prasarana penelitian yang
digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan Fakultas, Dekan, Ketua
Jurusan/Ketua program studi, dan dosen, serta mahasiswa dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas penelitian. Sarana dan prasarana merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan
untuk: memfasilitasi paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi; proses
pembelajaran dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pengadaan sarana dan prasarana
di lingkungan FK-Universitas Tanjungpura mengacu kepada strategi dan kebijakan yang
mengatur kaidah optimasi penggunaan. Kaidah ini ditentukan agar menghindari pengadaan
sarana dan prasarana yang berlebihan tetapi tidak digunakan dengan baik. Berdasarkan hal
tersebut, FK-Universitas tanjungpura menerapkan konsep resource sharing, yaitu penggunaan
secara bersama terhadap sarana dan prasarana yang tersedia. Sarana dan prasarana
laboratorium, perpustakaan, ruang rapat, ruang diskusi dan sarana lainnya merupakan sarana
resource sharing

Kegiatan penelitian dikoordinasikan secara terpusat oleh Lembaga Penelitian. Untuk menunjang
kinerja lembaga, sarana dan prasarana yang mencukupi, memadai dan nyaman sangat
diperlukan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan terdiri dari ruang kantor, ruang rapat, ruang
seminar, perangkat keras komputer dan perangkat lunak.

Standar sarana dan prasarana penelitian ini adalah acuan yang menjamin mutu sarana dan
prasarana penunjang penelitian, meliputi; laboratorium, bahan pustaka, teknologi informasi,
ruang baca, ruang arsip dan kantor LPPKM.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

Pihak-pihak yang bertanggung jawab:


1. Pihak yang bertanggung jawab dalam merumuskan: a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
d. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

2. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan:


a. Ketua LPPKM
b. Dekan Fakultas
c. Ketua Juran/Ketua Prodi
3. Pihak yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi
a. Dekan
b. Ketua LPPKM
c. Dewan Reviewer
d. Dekan Fakultas
e. Ketua Jurusan/Ketua Prodi

4. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian: Ketua LPPKM dan Dewan Reviewer
5. Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan:
a. Dekan
b. Wakil Dekan I
c. Wakil Dekan II
d. Wakil Dekan III
e. Ketua LPPKM
f. Ketua LPPPM
g. Ketua Jurusan/Ketua Prodi
D. Definisi Istilah

• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.

• Standar pengelolaan penelitian, merupakan kriteria minimal tentang: a) perencanaan,


pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian; b)
pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk
kelembagaan yang bertugas untuk mengelola penelitian seperti lembaga penelitian, lembaga
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.

• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

II.f.1. Penelitian harus dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.

II.f.2. Strategi, kebijakan, dan perioritas penelitian harus ditetapkan sesuai dengan VISI, MISI,
TUJUAN, RENSTRA dan RIP Fakultas.

II.f.3. Penelitian dilakukan sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan oleh LPPKM dengan
mengacu pada baku mutu penelitian nasional maupun internasional serta sesuai dengan
kaidah-kaidah keilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing.

II.f.4. Luaran penelitian harus dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi,
internasional, internasional bereputasi dan media-media yang dapat diakses oleh masyarakat
luas.
II.f.5. Dekan FK-UNTAN wajib membentuk unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas
untuk mengelola penelitian.

II.f.6. Ketua LPPKM wajib menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai
dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi; menyusun dan mengembangkan
peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal penelitian.

II.f.7. Ketua LPPKM wajib memfasilitasi pelaksanaan penelitian.

II.f.8. Ketua LPPKM wajib melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;
melakukan diseminasi hasil penelitian; memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan intelektual (KI);
memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi; dan melaporkan kegiatan
penelitian yang dikelolanya.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. FK memberikan dukungan dan memfasilitasi sumber daya untuk kegiatan penelitian dosen dan
mahasiswa.

2. LPPKM merancang pelatihan dan penelitian bagi dosen minimal satu tahun sekali.

3. LPPKM memfasilitasi diseminasi hasil penelitian dan publikasi ilmiah di tingkat nasional maupun
internasional.

4. LPPKM memantau kegiatan penelitian dan publikasi dosen melalui pengisian portofolio per akhir
tahun akademik.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

a. Penyelesaian masalah pada kegiatan PKM didasarkan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diukur dengan luaran modul pelatihan atau bahan ajar atau artikel ilmiah.

b. Hasil luaran wajib yang diharapkan:

• Publikasi ilmiah pada Jurnal ber ISSN/Prosiding (minimal submitted)

• Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT

• Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa,
diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)

• Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)

• Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan,
kesehatan)

c. Hasil luaran tambahan yang diharapkan:

• Publikasi di jurnal internasional (minimal submitted)

• Jasa; rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang


• Inovasi baru TTG Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang,
Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain
Topografi Sirkuit Terpadu)

• Buku ber ISBN

H. Dokumen Terkait

1. Rencana Induk Nasional Penelitian

2. Pokok Ilmiah Pengembangan Perguruan Tinggi

3. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh FK UNTAN.

4. Rencana Induk Pengembangan Penelitian yang disusun oleh LPPKM.

5. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh FK UNTAN.

6. Rencana Strategis Penelitian yang disusun oleh LPPKM.

7. Buku panduan Penelitian LPPKM UNTAN.

8. Buku panduan penelitian lainnya, yaitu:

a. Pedoman dari DRPM

b. Pedoman penelitian INSISNAS

c. Pedoman RISPRO

d. Pedoman lain sesuai dengan proposal yang ditawarkan.

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITI
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI


Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian yaitu kriteria minimal sumber dan mekanisme
pendanaan dan pembiayaan penelitian yag berasal dari dana penelitian internal perguruan
tinggi, pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam maupun luar negeri, atau
dana dari masyarakat. Terpenuhinya standar pembiayaan dan pendanaan akan mendukung
keberhasilan pelaksanaan standar hasil, standar proses, standar penilaian, dan standar
pengelolaan. Pengadaan dana dan biaya penelitian di lingkungan FK UNTAN mengacu kepada
rencana strategis, rencana induk penelitian FK Untan, rencana operasional, dan kebijakan yang
mengatur kaidah optimasi penggunaan dana penelitian. Kegiatan penelitian dikoordinasikan
secara terpusat oleh Penjamin Mutu FK UNTAN.

Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian ini adalah acuan yang menjamin mutu pendanaan
penelitian untuk membiayai, meliputi: perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian,
pengendalian penelitian, pemantauan dan evaluasi penelitian, pelaporan hasil penelitian, dan
diseminasi hasil penelitian.

FK UNTAN wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian untuk internal. Dana pengelolaan
penelitian tersebut digunakan untuk membiayai: penelitian strategis FK Untan, manajemen
penelitian (yang terdiri atas seleksi proposal; pemantauan dan evaluasi; pelaporan penelitian;
dan diseminasi hasil penelitian), peningkatan kapasitas peneliti.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

1. Pimpinan Fakultas Kedokteran


2. Penjaminan Mutu Fakultas
3. Ketua Jurusan/Program Studi
4. Dosen
5. Kasubbag Pendidikan atau nama lain yang sejenis
D. Definisi Istilah

• Defenisi Istilah sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia No 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI)

• Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada perguruan
tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau
pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi. • Standar pendanaan dan pembiayaan
penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian.

• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

II.h.1. FK UNTAN wajib menyediakan penelitian internal


II.h.2. FK UNTAN dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah, lembaga lain dalam dan luar negeri
serta masyarakat dalam upaya meningkatkan dana dan mutu penelitian

II.h.3. Pendanaan penelitian sebagaimana dimaksud pada item II.h.2. digunakan untuk membiayai:

a. Perencanaan penelitian;

b. Pelaksanaan penelitian;

c. Pengendalian penelitian;

d. Pemantauan dan evaluasi penelitian;

e. Pelaporan hasil penelitian, dan

f. Diseminasi hasil penelitian

II.h.4. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur oleh pimpinan FK UNTAN.

II.h.5. Penjamin Mutu FK UNTAN bertanggung jawab dalam pengelolaan penelitian di FK UNTAN.

II.h.6. Penjamin Mutu FK UNTAN wajib:

a. menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai dengan Renstra Penelitian FK
UNTAN;

b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal
penelitian;

c. memfasilitasi pelaksanaan penelitian;

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;

e. melakukan diseminasi hasil penelitian;

f. memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, penulisan artikel


ilmiah, dan perolehan kekayaan intelektual (KI);

g. memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi; dan

h. melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya

II.h.7. Pimpinan Fakultas wajib:

a. Memiliki renstra penelitian fakultas yang merupakan bagian dari Renstra UNTAN;

b. menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit


menyangkut aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar;
c. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan Penjamin Mutu Fakultas atau fungsi penelitian
dalam menjalankan program penelitian secara berkelanjutan;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap Penjamin Mutu Fakultas atau fungsi penelitian
dalam melaksanakan program penelitian;
e. memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil, standar isi, dan
standar proses penelitian;
f. mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada institusi lain melalui program kerja
sama penelitian;
g. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan
prasarana penelitian; dan
h. menyampaikan laporan kinerja Penjamin Mutu Fakultas atau fungsi penelitian dalam
menyelenggarakan program penelitian melalui pangkalan data pendidikan tinggi dan situs
UNTAN.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Pimpinan Fakultas memberikan dukungan dan memfasilitasi sumber daya keuangan untuk
kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa FK UNTAN serta pemberian penghargaan bagi dosen
dan mahasiswa.
2. Penjamin Mutu Fakultas merancang program peningkatan kompetensi peneliti minimal 1 tahun
sekali.
3. Penjamin Mutu Fakultas menyusun pedoman pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
penelitian yang akuntabel, kredibel, transparan, dan bertanggungjawab.
4. Penjamin Mutu Fakultas menyediakan technical assistant bagi peneliti.
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Tersedianya rencana program penelitian sesuai dengan Renstra Penelitian FK UNTAN;


2. Tersedianya kebijakan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal penelitian FK UNTAN;
3. Tersedianya fasilitas penelitian yang memenuhi kriteria standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan.

4. Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian FK UNTAN;


5. Terselenggaranya workshop peningkatan kompetensi peneliti FK UNTAN dalam hal
pelaksanaan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan intelektual (KI);
6. Tersedianya anggaran untuk penghargaan kepada peneliti FK UNTAN yang berprestasi; dan
7. Tersedianya dokumen laporan pelaksanaan kegiatan penelitian di FK UNTAN.
8. Tersedianya dana untuk publikasi penelitian FK UNTAN di jurnal nasional terakreditasi dan
jurnal internasional;

H. Dokumen Terkait

1. Dokumen Kerjasama atau MoU jika melaksanakan Penelitian atas dasar kerjasama antar
perguruan tinggi
2. Proposal kegiatan rancangan Penelitian termasuk rancangan anggaran penelitian
3. Dokumen bukti penggunaan dana operasional penelitian
4. Laporan hasil kegiatan Penelitian Dosen termasuk hasil penggunaan dana penelitian yang
sudah diketahui oleh Dekan dan disahkan oleh Ketua Penjamin Mutu FK UNTAN.
5. Dokumen serah terima proposal dan laporan kegiatan penelitian
6. Bukti pembayaran pajak penelitian
7. Dokumen Bukti luaran wajib dan luaran tambahan
I. Referensi
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Hilirisasi hasil penelitian yang diwujudkan dengan PKM dapat diterapkan oleh masyarakat yang
mencerminkan intelektual dalam aktualisasi penguasaan penengetahuan ilmu dan teknologi
yang dapat diterapkan di masyarakat.

Melaksanakan visi dan misi Universitas dalam pengabdian kepada masyarakat dengan disertai tertib
administrasi.

Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan menaikkan peringkat akreditasi untan

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

a. Penetapan Standar
1) Senat Fakultas
2) Pimpinan Fakultas Kedokteran

3) PMF Kedokteran

b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen

c. Pengevaluasi Standar
1) Dekan
2) Wakil dekan 1
3) Unit penjaminan mutu Fakultas

d. Pengendali Standar
1. Dekan
2. Wakil Dekan 1
3. Unit Penjaminan Mutu Fakultas
a. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam
bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan
PNBP.
b. Wakil Dekan 1 bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan dan
menyetujui bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di
danai dengan PNBP
c. PMF mengesahkan laporan dan luaran hasil kegiatan PKM
d. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana
kegiatan PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak
pencairan dana tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.
e. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk
pelaporan baik laporan kegiatan, keuangan dan luaran.

5. Pernyataan Standar : III.a.1. Hasil luaran PKM UNTAN wajib mendukung ketercapaian Visi
dan Misi

D. Definisi Istilah
Pengabdian kepada masyarakat Dosen (PKM-Dosen) adalah penerapan pengamalan dan
pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Dosen.
• Pengabdian kepada masyarakat Mahasiswa (PKM-Mahasiswa) adalah penerapan
pengamalan dan pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan
kesejahteraaan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Mahasiswa.
• Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling
berkaitan.
• Ipteks atau Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni adalah tiga unsur ilmu sumber informasi
yang dapat meningkatkan pengetahuan
• Standar hasil PKM adalah kriteria minimal hasil pengabdian kepada masyarakat dalam
menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
• Luaran adalah hasil dari suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan terencana.
• Cakupan program PKM o PKM Skim dana dari hibah PKM Nasional
kompetitif
o PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN
khusus professor.
o PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang
diselenggarakan atas dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam
desiminasi hasil penelitian atau hasil karya sivitas akademika.
o PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik
individu ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

III.a.1. Hasil luaran PKM UNTAN wajib mendukung ketercapaian Visi dan Misi UNTAN.
III.a.2. Setidaknya satu kali dalam setahun dosen wajib melaksanakan PKM dengan
luaran wajib dan luaran tambahan sesuai dengan skim dan sumber dana dengan minimal
memenuhi satu diantara kriteria luaran: a. Penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat
dengan memanfaatkan keahlian civitas akademika yang relevan;
b. Pemanfaatan teknologi tepat guna;

c. Bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau bahan ajar atau modul pelatihan
untuk pengayaan sumber belajar.
d. Peningkatan daya saing masyarakat (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang,
jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)
e. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)
f. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman,
pendidikan, kesehatan)
III.a.3. Hasil luaran PKM wajib dalam bentuk publikasi pada salah satu:
a. Publikasi ilmiah pada jurnal nasional/internasional ber-ISSN.
b. Prosiding seminar nasional/internasional.
c. Buku ber-ISBN.
d. Publikasi pada media masa cetak/daring/repository UNTAN.
III.a.4. Hasil luaran PKM tambahan berupa:
a. inovasi teknologi tepat guna.
b. bahan/modul pembelajaran.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Mengadakan pelatihan penulisan artikel ilmiah, penyusunan buku ilmiah, penulisan draf paten
baik untuk dosen maupun mahasiswa.

2. Meningkatkan kapasitas dan profesionalitas dalam pengelolaan repository UNTAN.

3. Meningkatkan kapasitas dosen dalam melaksanakan kegiatan PKM.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. 100% hasil luaran PKM FK UNTAN sesuai dengan Visi dan Misi FK UNTAN.

2. 100% hasil kegiatan PKM yang tidak dipublikasikan di jurnal nasional/internasional, prosiding
nasional/internasional atau buku ISBN terpublikasi pada media masa cetak/daring/repository
UNTAN.

3. Minimal 20% kegiatan PKM dipublikasikan di jurnal nasional/internasional, prosiding


nasional/internasional atau dalam bentuk buku ber-ISBN.

4. Minimal 10% kegiatan PKM menghasilkan luaran tambahan.

H. Dokumen Terkait

a. Surat Keputusan Rektor UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian kepada
Masyarakat

b. Pedoman LPPKM UNTAN tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.


2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Standar isi dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FK UNTAN disusun agar kegiatan
PKM yang dilakukan oleh dosen sesuai dengan bidang keahliannya dan memiliki kedalaman
serta keluasan materi dengan kriteria yang sesuai dengan ketentuan.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

1. Pimpinan Fakultas Kedokteran

2. Penjaminan Mutu Fakultas

3. Ketua Jurusan/Program Studi

4. Dosen

5. Kasubbag Pendidikan atau nama lain yang sejenis

D. Definisi Istilah

1. Pengabdian kepada masyarakat Dosen (PKM-Dosen) adalah penerapan pengamalan dan


pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Dosen.
2. Pengabdian kepada masyarakat Mahasiswa (PKM-Mahasiswa) adalah penerapan
pengamalan dan pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan
kesejahteraaan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Mahasiswa.
3. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling
berkaitan.
4. Ipteks atau Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni adalah tiga unsur ilmu sumber informasi
yang dapat meningkatkan pengetahuan
5. Standar isi PKM adalah kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasaan materi pengabdian
kepada masyarakat.
6. Nilai Kasar (NK) adalah perhitungan nilai jumlah kegiatan PKM yang dikalikan dengan bobot
berdasarkan sumber pendanaan dibagi dengan jumlah dosen yang ada di lingkungan Universitas
Tanjungpura. Bobot pengali 4 untuk pendanaan luar negeri, 2 untuk pendanaan luar PT, dan 1
untuk pendanaan dari PT/sendiri.
7. Cakupan program PKM a. PKM Skim dana dari hibah PKM Nasional kompetitif
b. PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN
khusus professor.
c. PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang
diselenggarakan atas dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam
desiminasi hasil penelitian atau hasil karya sivitas akademika.
d. PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik
individu ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

III.b.1. Kedalaman dan keluasan materi PKM FK UNTAN mengacu pada standar hasil PKM FK UNTAN.
III.b.2. Kedalaman dan keluasan materi PKM FK UNTAN bersumber dari hasil penelitian atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

III.b.3. Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud
pada butir III.b.2 meliputi:

a. hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna;

b. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan masyarakat;

c. teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat;

d. model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat
diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah; atau

e. kekayaan intelektual (KI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, dan/atau
industri.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

FK UNTAN membentuk reviewer internal yang bertugas membantu melakukan klinik proposal
(terutama untuk pengajuan PkM DIPA UNTAN) untuk meningkatkan kualitas isi dari kegiatan
PKM, selain itu juga dilakukan pelatihan penulisan proposal PKM yang mendatangkan
narasumber dari luar FK UNTAN minimal satu tahun sekali.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Minimal 10% dari kegiatan PKM merupakan penerapan dari hasil penelitian.

2. Minimal 10% dari kegiatan PKM merupakan upaya melakukan pemberdayaan masyarakat.

3. Minimal 10% dari kegiatan PKM menerapkan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat

4. Minimal 10% dari kegiatan PKM menerapkan model pemecahan masalah, rekayasa sosial,
dan/atau rekomendasi kebijakan yang dapar diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia
usaha, industri, dan/atau pemerintah.

5. Minimal satu kegiatan PKM menerapkan Kekayaan Intelektual (KI) ke masyarakat, dunia usaha,
dan/atau industri.

H. Dokumen Terkait

a. Surat Keputusan Rektor UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian kepada
Masyarakat

b. Pedoman LPPKM UNTAN tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

I. Referensi
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Standar proses dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FK UNTAN disusun agar kegiatan
PKM yang dilakukan oleh dosen sesuai dengan bidang keahliannya dan memiliki kedalaman
serta keluasan materi dengan kriteria yang sesuai dengan ketentuan.

C. Subyek/Pihakyang wajib memenuhi Standar

a. Penetap Standar
1) Wakil Dekan Bidang Akademik
b. Pelaksana Standar

1) Dosen/kelompok dosen

c. Pengevaluasi Standar

1) Dekan

2) Wakil dekan 1

3) Unit penjaminan mutu Fakultas

d. Pengendali Standar

1. Dekan

2. Wakil Dekan Bidang Akademik

3. Unit Penjaminan Mutu Fakultas

a. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan Penjaminan Mutu Fakultas menetapkan standar
proses PKM mahasiswa, dosen dan kelompok dosen.

b. Penjaminan Mutu Fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen dan
kelompok dosen

c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan yang terkait dengan PKM dari dana PNBP.

d. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan
dan menyetujui bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM
yang di danai dengan PNBP

e. Unit LPPKM mengesahkan laporan dan luaran hasil kegiatan PKM

f. Wakil Dekan 2, memantau penggunaan dana kegiatan PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM
dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana tahap 1; dan bertanggung jawab
terhadap pengumpulan hasil PKM.

g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.
D. Definisi Istilah

1. Pengabdian kepada masyarakat Dosen (PKM-Dosen) adalah penerapan pengamalan dan


pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Dosen.

2. Pengabdian kepada masyarakat Mahasiswa (PKM-Mahasiswa) adalah penerapan pengamalan dan


pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Mahasiswa.

3. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling berkaitan.

4. Ipteks atau Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni adalah tiga unsur ilmu sumber informasi yang
dapat meningkatkan pengetahuan

5. Standar proses PKM FK UNTAN adalah kriteria minimal tentang kegiatan pengabdian kepada
masyarakat FK UNTAN, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan.

6. Nilai Kasar (NK) adalah perhitungan nilai jumlah kegiatan PKM yang dikalikan dengan bobot
berdasarkan sumber pendanaan dibagi dengan jumlah dosen yang ada di lingkungan Universitas
Tanjungpura. Bobot pengali 4 untuk pendanaan luar negeri, 2 untuk pendanaan luar PT, dan 1
untuk pendanaan dari PT/sendiri.

7. Cakupan program PKM

a. PKM Skim dana dari hibah PKM Nasional kompetitif

b. PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN khusus
professor.

c. PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang diselenggarakan atas
dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam desiminasi hasil
penelitian atau hasil karya sivitas akademika.

d. PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik individu
ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

III.c.1. Kegiatan PKM FK UNTAN wajib berupa satu diantara:

a. pelayanan kepada masyarakat;

b. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

c. peningkatan kapasitas masyarakat; atau

d. pemberdayaan masyarakat. Kedalaman dan keluasan materi PKM FK UNTAN mengacu pada
standar hasil PKM FK UNTAN.
III.c.2. Kegiatan PKM FK UNTAN wajib mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan pelaksana,

masyarakat, dan lingkungan.


III.c.3. Kegiatan PKM FK UNTAN yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu dari
bentuk pembelajaran harus diarahkan untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan dan
ketentuan peraturan FK UNTAN.
III.c.4. Kegiatan PKM FK UNTAN yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran
sks sebagaimana dimaksud dalam butir III.c.3
III.c.5. Kegiatan PKM FK UNTAN harus diselenggarakan secara terarah, terukur, dan terprogram
mengacu kepada RENSTRA LPPKM UNTAN.
F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Setiap dosen sekurang-kurangnya setahun sekali mengajukan proposal PKM baik individu atau
kelompok.
2. Setiap dosen yang melaksanakan kegiatan PKM diharapkan melibatkan sekurang-kurangnya 1
mahasiswa.
3. LPPKM UNTAN menginformasikan semua pengajuan PKM, pedoman penulisan usulan PKM
melalui web LPPKM UNTAN
4. LPPKM UNTAN memfasilitasi diseminasi hasil-hasil PKM dalam berbagai bentuk, antara lain
penyelenggaraan forum/seminar ilmiah, presentasi ilmiah dalam forum nasional dan
internasional, publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi dan atau internasional yang bereputasi.
5. LPPKM UNTAN memfasilitasi monitoring untuk mengekspos hasil PKM dosen.
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Adanya peningkatan jumlah judul PKM yang layak didanai baik penelitian tingkat internal maupun
eksternal FK UNTAN.

2. Adanya peningkatan jumlah dosen dari berbagai program studi yang ikut terlibat dalam PKM yang
didanai dari pendanaan internal dan eksternal FK UNTAN.

3. Adanya peningkatan publikasi ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional.

4. Adanya peningkatan luaran PKM dalam bentuk buku ajar/monograf, paten, dan HaKI.

5. Adanya peningkatan penyelesaian tugas akhir mahasiswa, maksimal 6 bulan untuk mahasiswa S1,
1 tahun untuk mahasiswa S2, dan 3 tahun untuk mahasiswa S3.

H. Dokumen Terkait

a. Surat Keputusan Dekan FK UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pengabdian
kepada Masyarakat

b. Pedoman LPPKM UNTAN tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.


3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109
tahun 2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Standar penilaian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FK UNTAN disusun agar
kegiatan PKM yang dilakukan oleh dosen dapat mengubah perubahan sikap, perilaku, dan
keterampilan masyarakat untuk mengatasi masalah sosial ekonomi.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

a. Penetap Standar
1) Wakil Dekan Bidang Akademik

b. Pelaksana Standar
1) Dosen/kelompok dosen
c. Pengevaluasi Standar

1) Dekan

2) Wakil Dekan Bidang Akademik

3) Unit penjaminan mutu Fakultas

d. Pengendali Standar

1. Dekan

2. Wakil Dekan Bidang Akademik

3. Unit Penjaminan Mutu Fakultas

a. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan panjaminan mutu Fakultas menetapkan standar
PKM mahasiswa, dosen dan kelompok dosen.

b. Penjamiman mutu Fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen
dan kelompok dosen

c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.

d. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan
dan menyetujui bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM
yang di danai dengan PNBP

e. Unit LPPKM mengesahkan laporan dan luaran hasil kegiatan PKM

f. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana kegiatan
PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana
tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.

g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.
D. Definisi Istilah

• Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) adalah penerapan pengamalan dan pembudayaan ilmu dan
pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

• Pengabdian kepada masyarakat Mahasiswa (PKM-Mahasiswa) adalah penerapan pengamalan dan


pembudayaan ilmu serta pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh Mahasiswa.

• Standar Penilaian PKM adalah kriteria minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil
pengabdian kepada masyarakat.

• Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling berkaitan.

• Ipteks atau Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni adalah tiga unsur ilmu sumber informasi yang
dapat meningkatkan pengetahuan

• Standar Hasil PkM adalah kreteria minimal hasil pengabdian kepada masyarakat.

• Luaran adalah hasil dari suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan terencana.

• Cakupan program PKM

o PKM skim dana dari hibah PKM Nasional kompetitif

o PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN khusus
professor.

o PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang diselenggarakan atas dasar
kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam desiminasi hasil penelitian
atau hasil karya sivitas akademika.

o PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik individu
ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas.

o PKM mahasiswa yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam kelompok sesuai dengan bidang
keilmuan atau pun lintas.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

III.d.1. Penilaiannya kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh dosen dan juga mahasiswa FK
UNTAN paling sedikit memenuhi unsur:

a. Edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar


terus meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat,
b. Objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan
bebas dari pengaruh subjektivitas,
c. Akuntabel, yang merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria
dan prosedur yang jelas dan difahami oleh pelaksana pengabdian kepada
masyarakat,
d. Transparan, yang merupakan penilaian yang procedural dan hasil penilaiannya
dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
e. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai atau merujuk pada
kebutuhan nyata dalam masyarakat.
f. Pengabdian Kepada Masyarakat harus memberikan pencerahan atau peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
g. Adanya borang penilaian yang disebarkan pada masyarakat, pelaksana PKM dan
Pemangku Kepentingan pada daerah tempat dilaksanakannya PKM
III.d.2. Penilaian proses dan hasil PKM FK UNTAN wajib memperhatikan
kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada
masyarakat.
III.d.3. Kriteria minimal penilaian hasil PKM FK UNTAN meliputi:
a. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan PKM yang telah dilakukan.
b. IPTEKS yang diberikan dapat digunakan serta memberi dampak perubahan yang
positif pada masyarakat.
c. Bertambahnya pengetahuan sumber belajar dan atau pembelajaran bagi civitas
akademika yang mengikuti kegiatan PKM.
d. Adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemangku kepentingan berdasarkan
rekomendasi hasil PKM yang dilakukan.
III.d.4. Penilaian pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan
menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili
ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian kinerja hasil pengabdian
kepada masyarakat.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Fakultas Kedokteran menugaskan dosen-dosen tertentu dalam bentuk SK Dekan sebagai reviewer
internal atau penilai PKM internal Fakultas yang bertugas membantu melakukan penilaian
proses dan hasil PKM, baik yang dilakukan oleh dosen dan juga mahasiswa. Untuk mencapai
standar yang diinginkan dari kegiatan PKM tersebut maka harus dilakukan pengendalian dan
pengawasan secara berkala oleh tim yang ditunjuk oleh lembaga LPPKM khususnya pada
proses.

2. Fakultas Kedokteran merancang borang penilaian kegiatan PKM yang ditujukan pada masyarakat
dan pemangku kepentingan tempat dilaksanakannya PKM

3. Fakultas Kedokteran menghimpun informasi sumber-sumber dana hibah PKM dari luar PT dan luar
negeri

4. Fakultas Kedokteran mewajibkan dosen penyelenggara PKM untuk melibatkan mahasiswa dalam
kegiatan PKM yang dilakukan

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI


No Standar Indikator Capaian
1 Tingkat kepuasan masyarakat Tidak ada laporan ketidakpuasan oleh
masyarakat dari kegiatan PKM yang telah
dilaksanakan kepada LPPKM.
2 Terjadinya perubahan sikap, Tumbuh dan terbentuknya unit-unit atau
pengetahuan, dan keterampilan kelompok di masyarakat yang merupakan
pada masyarakat sesuai dengan derivatif kegiatan yang telah dilaksanakan
sasaran program tersebut.
3 Terciptanya pengayaan sumber Semakin bertambahnya jumlah dosen dan
belajar dan/atau pembelajaran mahasiswa yang mengikuti kegiatan PKM.
serta pematangan sivitas
akademika sebagai hasil
pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi;
4 Terdapat borang standar penilaian PKM Tersedia dan disiapkan oleh LPPKM
yang disebarkan pada masyarakat dan
pemangku kepentingan tempat
dilaksanakannya PKM serta dimanfaatkan
oleh penyelenggara PKM.

H. Dokumen Terkait

a. Surat Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan
Pegabdian kepada Masyarakat

b. Pedoman LPPKM UNTAN tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Hilirisasi hasil-hasil penelitian yang diwujudkan dengan PKM Fakultas yang dapat diterapkan oleh
masyarakat yang mencerminkan intelektual dalam aktualisasi penguasaan penengetahuan ilmu
dan teknologi yang dapat diterapkan di masyarakat.

Melaksanakan visi dan misi Fakultas dalam pengabdian kepada masyarakat dengan disertai tertib
administrasi.

Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan menaikkan peringkat akreditasi perguruan tinggi.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

a. Penetap Standar

1) Wakil Dekan Bidang Akademik

b. Pelaksana Standar

1) Dosen/kelompok dosen

c. Pengevaluasi Standar

1) Dekan

2) Wakil Dekan Bidang Akademik

3) Unit Penjaminan mutu Fakultas

d. Pengendali Standar

1. Dekan

2. Wakil Dekan Bidang Akademik

3. Unit Penjaminan Mutu Fakultas

a. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan panjaminan mutu Fakultas menetapkan standar
PKM mahasiswa, dosen dan kelompok dosen.

b. Penjamiman mutu Fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen
dan kelompok dosen

c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.

d. Wakil Dekan Bidang Akademik bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan
dan menyetujui bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM
yang di danai dengan PNBP

e. Unit LPPKM mengesahkan laporan dan luaran hasil kegiatan PKM


f. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana kegiatan
PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana
tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.

D. Definisi Istilah

1. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah penerapan pengamalan dan pembudayaan ilmu dan
pengetahun dan teknologi guna memajukan kesejahteraaan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

2. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling berkaitan.

3. Ipteks adalah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan

4. Standar hasil PKM adalah kreteria minimal hasil pengabdian kepada masyarakat.

5. Luaran adalah hasil dari suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan terancana.

6. Cakupan program PKM

a. PKM Skim dana dari hibah PKM Nasional kompetitif

b. PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai oleh PNBP dan dana BOPTN khusus
professor.

c. PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM yang diselenggarakan atas
dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi dalam desiminasi hasil
penelitian atau hasil karya sivitas akademika.

d. PKM mandiri dosen adalah PKM yang dilaksanakan oleh dosen secara mandiri baik individu
ataupun kelompok sesuai dengan bidang keilmuan ataupun lintas dengan melibatkan
mahasiswa.

e. PKM mahasiswa adalah PKM yang dilaksanakan secara berkelompok oleh mahasiswa secara
mandiri maupun dengan pendanaan dari institusi.

7. Standar Pelaksana Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria minimal kemampuan
pelaksana dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan keilmuan, dalam
pengusaaan metode, jenis kegiatan, serta tingkat kedalaman sasaran kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat ditentukan
berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan aturan Permend Sikbud No.49 Tahun 2014 Pasal 58 bahwa :

8. Pelaksana PKM adalah Dosen dan atau mahasiswa Universitas Tanjungpura

9. Bidang keahlian adalah ilmu yang dikuasai sesuai dengan latar belakang pendidikan akademik Tim
Pengusul

10. Jenis kegiatan : Ceramah, diskusi, workshop, seminar serta pelatihan


11. Kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan adalah kegiatan PKM yang yang membutuhkan
keahlian khusus sesuai dengan bidang keilmuan

12. Cakupan standar :

1. Kualifikasi Akademik

2. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

III.e.1. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan
keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan
kedalaman sasaran kegiatan.

III.e.2. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kualifikasi akademik dan
hasil pengabdian kepada masyarakat.

III.e.3. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat menentukan kewenangan


melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

III.e.4. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ditetapkan


oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan serta LPPKM UNTAN.

III.e.5. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki kedalaman pada sasaran
kegiatan sehingga menjawab permasalahan yang terjadi di masyarakat

III.e.6. Kegiatan PKM FK UNTAN yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk
pembelajaran harus diarahkan untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan dan ketentuan
peraturan FK UNTAN.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. LPPKM UNTAN melaksanakan pelatihan penyusunan proposal pengabdian kepada


masyarakat sebagai kegiatan rutin minimal 1 kegiatan dalam setahun.
2. Melaksanakan sosialisasi tentang pedoman pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang
dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan serta LPPKM UNTAN
minimal 1 tahun sekali.
3. Kegiatan PKM FK UNTAN yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk
pembelajaran harus diarahkan untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan dan ketentuan
peraturan FK UNTAN
4. LPPKM UNTAN memberikan kegiatan pembinaan mutu proposal kepada tim Dosen pengusul
proposal sehingga dapat kembali mengusulkan proposal yang telah diperbaiki kualitas
penulisannya untuk diusulkan pada tahun anggaran berikutnya.
G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Terlaksananya kegiatan pelatihan penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat minimal 1


kegiatan dalam setahun oleh LPPKM UNTAN.
2. Terlaksananya kegiatan sosialisasi tentang pedoman pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan serta LPPKM
UNTAN minimal 1 tahun sekali.

3. Setiap Jurusan di FK UNTAN minimal mengajukan satu usulan PKM yang diusulkan oleh
mahasiswa.

4. Terlaksananya kegiatan pendampingan oleh LPPKM UNTAN kepada dosen dan mahasiswa minimal
1 tahun sekali.

5. Minimal 10% judul proposal dari kegiatan pembinaan proposal dapat diterima pembiayaannya di
Simlibtabmas Ristek Dikti

H. Dokumen Terkait

a. Surat Keputusan Dekan FK UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian
kepada Masyarakat

b. Pedoman LPPKM UNTAN tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen dan mahasiswa FK-Untan sesuai
bidang ilmu dan keahliannya dapat terlaksana lancar dan terpenuhi hasil bila didukung sarana
dan prasarana.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

a. Penetap Standar

1) LP3M universitas

2) Wakil Rektor 1

b. Pelaksana Standar

1) Dosen/kelompok dosen

c. Pengevaluasi Standar

1) LP3M

2) Dekan

3) Wakil dekan 1

4) Unit penjaminan mutu Fakultas

d. Pengendali Standar

1. LP3M

2. Dekan

3. Wakil Dekan 1

4. Unit Penjaminan Mutu Fakultas

a. Wakil rektor 1 bersama dengan panjaminan mutu Fakultas menetapkan standar PKM mahasiswa,
dosen dan kelompok dosen.

b. Penjamiman mutu fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen dan
kelompok dosen

c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.

d. Wakil Dekan 1 bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan dan menyetujui
bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai
dengan PNBP

e. Unit LPPKM mengesahkan laporan dan luaran hasil kegiatan PKM


f. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana kegiatan
PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana
tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.

g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.

D. Definisi Istilah

1. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang proses pengabdian kepada
masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada masyarakat.

2. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

3. Ilmu Pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara
sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu, yang dilandasi oleh metodologi ilmiah
untuk menerangkan gejala alam dan/atau kemasyarakatan tertentu.

4. Teknologi adalah penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan yang
menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelansungan hidup serta peningkatan mutu
5. Civitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.

6. Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia non-pemerintah yang mempunyai


perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan

7. Sarana dan Prasarana adalah fasilitas yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada
masyarakat paling sedikit yang terkait dengan penerapan bidang ilmu dari program studi yang
dikelola fakultas dan area sasaran kegiatan.kehidupan manusia.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

III.f.1. FK-UNTAN wajib menyediakan sarana dan prasarana untuk pengabdian kepada masyarakat
yang merupakan fasilitas FK-UNTAN yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada
masyarakat

III.f.2. Fasilitas yang dipergunakan untuk pengabdian kepada masyarakat wajib terkait dengan
penerapan bidang ilmu dari program studi yang dikelola FK-UNTAN dan area sasaran kegiatan,
serta proses pembelajaran

III.f.3. Sarana dan prasarana wajib memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan, dan keamanan.

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. FK-UNTAN menganggarkan dana dalam upaya penyediaan sarana dan prasarana untuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
2. FK-UNTAN menganggarkan dana untuk melaksanakan kegiatan pembuatan pedoman sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat yang memenuhi standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.

3. LPPKM FK-UNTAN memberikan pendampingan agar sarana dan prasarana yang dipergunakan
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan penerapan bidang ilmu dari
program studi yang dikelola FK-UNTAN dan area sasaran kegiatan, serta proses pembelajaran.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Tersedianya dana untuk penyediaan sarana dan prasarana dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan.

2. Tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan pembuatan pedoman FK-UNTAN tentang sarana
dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang memenuhi standar mutu, keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.

3. Terselenggaranya kegiatan sosialisasi pedoman FK-UNTAN tentang sarana dan prasarana


pengabdian kepada masyarakat

H. Dokumen Terkait

a. Surat Keputusan Dekan FK-UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian
kepada Masyarakat

b. Pedoman LPPKM FK-UNTAN tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Sebagaimana tercantum dalam misi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak


bahwa penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang
berkualitas diharapkan dapat memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu
memberikan arah bagi pembangunan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPKM) dibentuk untuk mengelola,
mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan, serta sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung penelitian. Untuk mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas
penelitian diperlukan adanya standar Sarana dan Prasarana penelitian sebagai patokan atau
pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka
Fakultas Kedokteran melalui LPPKM menetapkan standar Sarana dan Prasarana penelitian yang
digunakan sebagai pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan Fakultas, Dekan, Ketua Jurusan/Ketua
program studi, dan dosen, serta mahasiswa dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.
Sarana dan prasarana merupakan fasilitas Fakultas yang digunakan untuk: memfasilitasi paling
sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi; proses pembelajaran dan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Fakultas Kedokteran mengacu kepada strategi dan
kebijakan yang mengatur kaidah optimasi penggunaan. Kaidah ini ditentukan agar
menghindari pengadaan sarana dan prasarana yang berlebihan tetapi tidak digunakan dengan
baik. Berdasarkan hal tersebut, Fakultas Kedokteran menerapkan konsep resource sharing,
yaitu penggunaan secara bersama terhadap sarana dan prasarana yang tersedia. Sarana dan
prasarana laboratorium, perpustakaan, ruang rapat, ruang diskusi dan sarana lainnya
merupakan sarana resource sharing

Kegiatan penelitian dikoordinasikan secara terpusat oleh Lembaga Penelitian. Untuk menunjang
kinerja lembaga, sarana dan prasarana yang mencukupi, memadai dan nyaman sangat
diperlukan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan terdiri dari ruang kantor, ruang rapat,
ruang seminar, perangkat keras komputer dan perangkat lunak.

Standar sarana dan prasarana penelitian ini adalah acuan yang menjamin mutu sarana dan
prasarana penunjang penelitian, meliputi; laboratorium, bahan pustaka, teknologi informasi,
ruang baca, ruang arsip dan kantor LPPKM.

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

a. Penetap Standar

1) LP3M universitas

2) Wakil Rektor 1

b. Pelaksana Standar

1) Dosen/kelompok dosen

c. Pengevaluasi Standar

1) LP3M
2) Dekan

3) Wakil dekan 1

4) Unit penjaminan mutu Fakultas

d. Pengendali Standar

1. LP3M

2. Dekan

3. Wakil Dekan 1

4. Unit Penjaminan Mutu Fakultas

a. Wakil rektor 1 bersama dengan panjaminan mutu Fakultas menetapkan standar PKM mahasiswa,
dosen dan kelompok dosen.

b. Penjamin mutu Fakultas menyusun standar PKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen dan
kelompok dosen

c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.

d. Wakil Dekan 1 bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan dan menyetujui
bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai
dengan PNBP

e. Unit LPPKM mengesahkan laporan dan luaran hasil kegiatan PKM

f. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana kegiatan
PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana
tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.

g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.

D. Definisi Istilah

• Definisi Istilah sesuai Peraturan menteri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi republik indonesia
No 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI)

• Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem
Pengabdian kepada Masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
• Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.

• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan yang bekerja di FK_UNTAN dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

• Mahasiswa adalah mahasiswa aktif yang terdaftar di FK_UNTAN.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

III.g.1. FK_UNTAN wajib:

a. memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari rencana
strategis FK_UNTAN;

b. menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada masyarakat paling sedikit
menyangkut aspek hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan,
dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum
serta mencerdaskan kehidupan bangsa;

c. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi pengabdian kepada
masyarakat dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan;

d. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi pengabdian kepada
masyarakat dalam melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat;

e. memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu
pada standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada masyarakat;

f. mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerja sama pengabdian kepada
masyarakat;

g. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat; dan

h. menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam
menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat paling sedikit melalui pangkalan
data pendidikan tinggi.

III.g.2. LPPKM FK_UNTAN merupakan lembaga yang bertugas mengelola kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.

III.g.3. LPPKM FK_UNTAN wajib:

a. menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan
rencana strategis pengabdian kepada masyarakat;
b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal
kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

c. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

e. melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;

f. memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. FK_UNTAN melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap fungsi LPPKM FK_UNTAN dalam
melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat;

2. LPPKM FK_UNTAN melaksanakan kegiatan pembuatan rencana strategis pengabdian kepada


masyarakat yang merupakan bagian dari rencana strategis FK_UNTAN

3. LPPKM FK_UNTAN melaksanakan kegiatan pembuatan panduan, peraturan, dan sistem


penjaminan mutu internal serta prosedur penilaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

4. LPPKM FK_UNTAN mengembangkan jaringan kerja sama kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

5. LPPKM FK_UNTAN melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi
sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;

6. LPPKM FK_UNTAN menyampaikan laporan kinerja dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian


kepada masyarakat paling sedikit melalui pangkalan data FK_UNTAN;

7. LPPKM FK_UNTAN menyelenggarakan kegiatan seminar hasil pengabdian kepada masyarakat


minimal 1 kali setahun.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

1. Tersedianya dokumen LAKIP LPPKM FK_UNTAN.

2. Tersedianya dokumen Renstra pengabdian kepada masyarakat FK_UNTAN

3. Tersedianya dokumen panduan, peraturan, dan sistem penjaminan mutu internal serta prosedur
penilaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat FK_UNTAN;

4. Terdapat MoU kegiatan pengabdian kepada masyarakat antara FK_UNTAN dan lembaga lain di
luar FK_UNTA

5. Tersedianya dokumen analisis kebutuhan tentang jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat;

6. Terunggahnya laporan kinerja dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat


paling sedikit melalui pangkalan data FK_UNTAN;
7. Terselenggaranya kegiatan seminar hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal 1 kali
setahun.

H. Dokumen Terkait

a. Surat Keputusan Rektor UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian kepada
Masyarakat

b. Pedoman LPPKM FK_UNTAN tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari

A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).
B. Rasionale Standar SPMI

Standar pendanaan dan pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-Dosen dan PKM-
Mahasiswa) Fakultas Kedokteran (FK_UNTAN) diperlukan agar menjadi pedoman dalam
mencari sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pelaksanaan PKM agar dapat
berjalan sesuai rencana waktu yang ditargetkan oleh pihak FK_UNTAN

C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

a. Penetap Standar

1) LPPKM

2) LP3M Universitas

3) Wakil Rektor 1

b. Pelaksana Standar

1) Dosen/kelompok dosen

c. Pengevaluasi Standar

1) LPPKM

2) LP3M

3) Dekan

4) Wakil dekan 1

5) Unit penjaminan mutu Fakultas

d. Pengendali Standar

1. LPPKM

2. LP3M

3. Dekan

4. Wakil Dekan 1

5. Unit Penjaminan Mutu Fakultas

a. Wakil rektor 1 bersama dengan LPPKM dan penjaminan mutu Universitas menetapkan standar
PkM mahasiswa, dosen dan kelompok dosen.

b. LPPKM dan Penjamiman mutu Universitas menyusun standar PkM yang dilaksanakan oleh
mahasiswa, dosen dan kelompok dosen

c. Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan proposal dan menyetujui dalam bentuk
pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai dengan PNBP.
d. Wakil Dekan 1 bersama dengan Dekan memiliki kewenangan untuk mengesahkan dan menyetujui
bentuk pengesahan hasil kegiatan PKM serta kebijakan kaitan dengan PKM yang di danai
dengan PNBP

e. Unit LPPKM mengesahkan laporan dan luaran hasil kegiatan PKM

f. Wakil Dekan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, memantau penggunaan dana kegiatan
PKM; memonitor hasil pelaksanaan PKM dosen paling lambat enam bulan sejak pencairan dana
tahap 1; dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan hasil PKM.

g. Dosen menyelesaikan PKM sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan, termasuk pelaporan baik
laporan kegiatan, keuangan dan luaran.

D. Definisi Istilah

• PKM-Dosen adalah penerapan pengamalan dan pembudayaan ilmu dan pengetahuan dan
teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang
dilakukan oleh dosen FK_UNTAN.

• PKM-Mahasiswa adalah penerapan pengamalan dan pembudayaan ilmu dan pengetahuan dan
teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang
dilakukan oleh mahasiswa/i FK_UNTAN.

• Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah komunitas yang saling berkaitan.

• Ipteks adalah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan.

• Luaran adalah hasil dari suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan terencana.

• Cakupan program PKM-Dosen dan PKM-Mahasiswa :

o PKM skim dana dari hibah PKM nasional kompetitif.

o PKM data PNBP dan BOPTN adalah PKM yang didanai PNBP dan dana BOPTN.

o PKM kerjasama dengan perguruan tinggi lain adalah kegiatan PKM-Dosen dan PKM-Mahasiswa
yang diselenggarakan atas dasar kerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk berkolaborasi
dalam diseminasi hasil penelitian atau hasil karya civitas akademika.

o PKM mandiri adalah PKM yang dilaksanakan secara mandiri baik individu ataupun kelompok
(dosen atau mahasiswa) sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.

• Pendanaan dan pembiayaan PKM-Dosen dan PKM-Mahasiswa adalah adalah kriteria sumber dan
mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
dosen dan mahasiswa/i FK_UNTAN.

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

a. FK_UNTAN wajib menyediakan dana internal untuk pengelolaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa
FK_UNTAN.
b. Selain dana internal FK_UNTAN, pendanaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa dapat bersumber
dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri, atau dana
dari masyarakat.

c. Dana internal untuk pengelolaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa FK_UNTAN digunakan untuk
membiayai:

1) Seleksi proposal, pelaksanaan, pemantauan/monitoring dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi


hasil PKM-dosen dan PKM-mahasiswa.

2) Peningkatan kapasitas pelaksana.

d. Alokasi pembiayaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa FK_UNTAN meliputi: honorarium, konsumsi,


alat dan bahan, dokumentasi, pelaporan, luaran, transportasi, akomodasi, dan pajak sesuai
perundangan yang berlaku dan disepakati oleh pihak FK_UNTAN.

e. Besaran alokasi pembiayaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa yang disebutkan di atas mengacu
pada Standar Biaya Keluaran (SBK) Menteri Keuangan pada tahun yang berjalan.

f. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa diatur oleh Dekan
FK_UNTAN

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

1. Alokasi dana untuk kegiatan PKM-dosen dan PKM-mahasiswa FK_UNTAN dimasukkan dalam
Rencana Kerja Anggaran (RKA) masing-masing Program Studi. Setiap program studi di
lingkungan FK_UNTAN terlibat dalam perencanaan target kegiatan, alokasi dan pengelolaan
dana PkM-dosen dan PkM-mahasiswa.

2. Jumlah dana untuk kegiatan PkM-dosen dan PkM-mahasiswa FK_UNTAN ditingkatkan hingga 10%
setiap tahunnya agar jumlah kegiatan PkM-dosen dan PkM-mahasiswa yang dibiayai oleh
FK_UNTAN semakin bertambah.

3. Workshop penulisan proposal PkM-dosen dan PkM-mahasiswa yang bersifat kompetitif dilakukan
secara rutin untuk mendorong jumlah PkM-dosen dan PkM-mahasiswa FK_UNTAN yang
bersumber dari dana PNBP, BOPTN dan DRPM agar semakin meningkat setiap tahun.

4. Dosen dan atau mahasiswa FK_UNTAN bertanggung jawab penuh dalam kegiatan PkM-dosen dan
atau PkM-mahasiswa FK_UNTAN.

5. Jumlah institusi dalam negeri atau luar negeri yang terlibat kerjasama dalam kegiatan PkM-dosen
dan atau PkM-mahasiswa FK_UNTAN meningkat setiap tahunnya.

6. Adanya pelatihan Hak Cipta terhadap produk unggulan hasil kegiatan PkM-dosen dan PkM-
mahasiswa FK_UNTAN.

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

NO Standar Indikator Capaian


1 K_UNTAN wajib menyediakan dana Tersedianya alokasi dana untuk PkM-
pengelolaan PkM-dosen dan PkM- dosen dan PkM-mahasiswa FK_UNTAN
mahasiswa.
2 Dana pengelolaan PkM-dosen dan PkM-
mahasiswa FK_UNTAN digunakan untuk
membiayai:
a. Manajemen PkM-dosen dan PkM- Tersedianya dana manajemen kegiatan
mahasiswa yang terdiri atas honorarium, PkM-dosen dan PkM-mahasiswa
konsumsi, alat dan bahan, dokumentasi, FK_UNTAN mengacu pada SBK Menkeu
pelaporan, luaran, transportasi, akomodasi, tahun berjalan.
dan pajak sesuai perundangan yang berlaku.
b. Peningkatan kapasitas pelaksana PkM- Tersedianya dana peningkatan
dosen dan PkM-mahasiswa FK_UNTAN. kapasitas pelaksana di FK_UNTAN
untuk kegiatan PkM-dosen dan PkM-
mahasiswa.
3 Tiap program studi masing-masing fakultas Rata-rata dana yang diperoleh:
di lingkungan FK_UNTAN memperoleh dana 1. tiap dosen FK_UNTAN per tahun ≥
operasional penyelenggaraan PkM-dosen Rp 1 juta
dan PkM-mahasiswa. 2. tiap mahasiswa FK_UNTAN per
tahun ditentukan sesuai kesepakatan
tiap prodi masing-masing fakultas
4 Tiap program studi masing-masing fakultas Persentase jumlah kerjasama kegiatan
di lingkungan FK_UNTAN memiliki kerjasama PkM-dosen dan atau PkM-mahasiswa
kegiatan PkM –dosen dan PkM-mahasiswa dengan instansi di dalam negeri > 30%
dengan instansi di dalam atau luar negeri dari total jumlah PkM-dosen dan PkM-
dalam rangka pelaksanaan PkM-dosen dan mahasiswa FK_UNTAN tiap tahun.
PkM-mahasiswa .

H. Dokumen Terkait

a. Surat Keputusan Rektor FK_UNTAN tentang pengadaan sarana prasarana kegiatan Pegabdian
kepada Masyarakat

b. Pedoman LPPKM FK_UNTAN tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

I. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Undang Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 81 Tahun 2014,
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 109 tahun
2013 tentang Pendidikan Jarak Jauh

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
PUSAT PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) SAMBAS
STANDAR PENELITI
Kode: Tanggal: Revisi: Halaman: 1 dari
A. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan di wilayah perbatasan NKRI yang terdepan dan terunggul pada
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berilmu, beradab dan bermartabat di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang kesehatan untuk melahirkan


sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki
integritas pribadi sebagai sarjana yang berilmu, beradab dan bermartabat.

b. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal
Nusantara.

c. Memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.

d. Mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang
kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman.

e. Memperkuat jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai upaya
untuk memperkokoh ketahanan nasional masyarakat di perbatasan NKRI.

f. Membangun jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi dikawasan Nusantara dan Asia
tenggara.

g. Mengembangan pusat studi wilayah sebagai keunggulan (center of exellent)

3. Tujuan

a. Menghasilkan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,


teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan pada nilai-nilai kearifan lokal.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam


bidang kesehatan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

c. Mendukung pembangunan masyarakat di perbatasan NKRI yang mandiri demi mewujudkan


masyarakat madani (civil society).

B. Rasionale Standar SPMI


C. Subyek/Pihakyang wajibmemenuhi Standar

D. Definisi Istilah

E. Pernyataan Isi Standar SPMI

F. Strategi Pencapaian Standar SPMI

G. Indikator Pencapaian Standar SPMI

H. Dokumen Terkait

I. Referensi

Anda mungkin juga menyukai