Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER

FARMASI RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS PGRI MADIUN
TAHUN 2020
Nama Ismail Daimul Ikhsan Mata Kuliah / Kode Farmasi Rumah
Mahasisw Sakit / FAR-3068
a
NIM 1704101010 SKS 2 SKS
Sistem Close Book Program Studi Farmasi
Semester Satu / I Hari / Tanggal Sabtu / 7 November
2020
Dosen Umi Fatmawati, S. Farm, M. Tanda tangan _Ikhsan_
Penguji Farm, Klin, Apt mahasiswa
Waktu 100 Menit Jam Daring

Isilah sesuai jawaban yang menurut anda paling benar

1. Berikut ini adalah contoh BHMP kecuali


a. Kasa
b. Kapas
c. U-Pad
d. Nurse Cap
e. Kapsul
2. Berikut ini contoh ALKES yaitu
a. Sarung Tangan
b. Plester
c. Perban
d. Venflon
e. Alkohol Swab

3. Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian jumlah Apoteker untuk suatu rumah sakit
dengan jumlah Bed 600 adalah
a. 20
b. 25
c. 30
d. 35

1
e. 22

4. Berikut kegiatan farmasi klinis kecuali :


a. Menyimpan obat secara FEFO, alfabetis dan farmakoterapi
b. Memberikan konseling cara pemakaian Insulin kepada pasien DM
c. Menyiapkan obat secara UDD
d. Monitor dan mengecek obat emergency
e. Melakukan pengadaan obat hibah / droping

5. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi


a. Manajerial
b. Farmasi klinik
c. Manajerial dan farmasi klinik
d. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bmhp
e. Monioring dan Evaluasi

6. Instalasi Farmasi Rumah Sakit di pimpin oleh


a. Tenaga Tehnis Kefarmasian
b. Dokter
c. Apoteker
d. Analis Kesehatan
e. Pekarya

7. Instalasi di rumah sakit yang membidangi tentang distribusi sediaan farmasi, alkes dan
BMHP adalah
a. Instalasi Sanitasi
b. Instalasi Gizi
c. Instalasi Farmasi
d. Instalasi IT
e. Instalasi Rekam Medis

8. Kegiatan pemantauana setiap respon terhadap obat yang tidak dikehendai (ROTD) yang
terjadi pada dosis lazim yang di gunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis,
diagnosa, dan terapi adalah
a. EPO
b. PIO
c. ESO
d. MESO
e. KFT

9. Pelayanan langsung yang diberikan kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome
terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena obat di sebut pelayanan
a. Farmasi Terapan
b. Farmasi Industri
c. Farmasi Klinik

2
d. Managemen Rumah Sakit
e. Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit

10. Infeksi yang didapat di rumah sakit disebut


a. Infeksi Bakteri
b. Infeksi Virus
c. Infeksi Kuman
d. Infeksi Nosokomial
e. Infeksi Patogen

11. Berikut beberapa sistem distribusi obat di rumah sakit kecuali


a. UDD
b. ODD
c. IP
d. WFS
e. Emergency Troley

12. Yang Bukan tujuan pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan adalah
a. Melakukan perencanaan yang akurat
b. Mengelola sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang efektif
c. Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanana
d. Meningkatkan kompetensi / kemampuan tenaga kesehatan
e. Mengelola sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang efisien

13. Anggota Komite Farmasi dan Terapi / Panitia Farmasi Terapi diangkat oleh impinan
rumah sakit atas rekomendasi
a. Komite Medik
b. Komite Nakes / Komite Tenaga Kesehatan
c. Staf Medik Fungsional
d. Wakil Direktur Rumah Sakit
e. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit

14. Sekretaris Komite Farmasi dan Terapi / Panitia Farmasi Terapi adalah
a. Perawat Senior
b. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit atau Apoteker senior lain yang ditunjuk oleh
Kepala IFRS
c. Wakil Direktur yang ditunjuk langsung oleh kepala RS
d. Dokter yang berkedudukan sebagai Staf Medik Fungsional di salah satu bagian yang
ada di RS
e. Bidan Senior

15. Yang tidak termasuk dalam peranan Komite Farmasi dan Terapi / Panitia Farmasi Terapi
adalah
a. Penghentian obat berbahaya
b. Melakukan evaluasi penggunaan Obat

3
c. Memantau kejadian reaksi obat merugikan (ROM)
d. Memantau cost effectiveness obat
e. Membuat Forkit (Formularium Rumah Sakit), PPAB (Pedoman Penggunaan
Antibiotika) dan menganalisa pengajuan obat dan alkes baru dari Staf Medik
Fungsional

16. Arti dari GCS / Glascow Coma Scale 111


a. Tidak bisa membuka mata, respon verbal dengan kata – kata dan respon motorik
normal
b. Bisa membuka mata, respon verbal dengan orientasi dan respon motorik normal
c. Bisa membuka mata, respon verbal tidak ada dan respon motorik abnormal
d. Tidak bisa membuka mata, respon verbal dengan suara, respon motorik abnormal
e. Tidak bisa membuka mata, respon verbal tidak ada dan respon motorik juga tidak ada

17. Pasien DM dengan keluhan Polyfagia, Polidypsi, Polyuria arinya


a. Sedikit makan, Sedikit minum dan banyak kencing
b. Sedikit makan, banyak minum dan banyak kencing
c. Banyak makan, banyak minum dan banyak kencing
d. Banyak makan, banyak minum dan sedikit kencing
e. Sedikit makan, sedikit minum dan sedikit kencing

18. Berikut ini contoh obat yang harus dilakukan pemantauan kadar dalam darah (PKOD)
kecuali
a. Fenitoin
b. Digoxin
c. Aminofilin
d. Ceftriaxon
e. Asam Valproat

19. Berikut ini yang wajib diberikan konseling adalah kecuali


a. Pasien yang mendapatkan penggunaan obat khusus seperti patch, inhaler, nebulizer
b. Pasien yang mendapatkan obat polifarmasi > 5 macam obat
c. Pasien dengan riwayat tidak patuh obat (Px TBC, DM, HT, PJK)
d. Pasien geriatri dengan usia > 60 tahun
e. Pasien yang mendapat obat vitamin B kompleks

20. Yang perlu diwaspadai untuk obat KCL dan NaCl 3 % adalah kecuali
a. Diberikan secara iv drip
b. Double Check pada saat mengambil, memberi etiket dan menyerahkan ke dokter /
perawat
c. Disimpan terpisah dengan obat lain dan di beri label high alert dan di scott let merah
d. Tidak boleh ada di ruang perawatan hanya boleh di ICU / ICCU
e. Diberikan iv bolus

21. Yang perlu diperhatikan pada obat NORUM adalah kecuali


a. Diperlakukan seperti obat biasanya

4
b. Penulisan label obat TallMen Letter
c. Di Label NORUM / LASA pada wadah dan di etiket
d. Penyimpanan terpisah di beri jarak
e. Double Check pada saat mengambil, memberi etiket dan menyerahkan ke dokter /
perawat

22. Contoh ESO yang bisa dilaporkan ke Pusat Badan Meso Nasional (BPOM Adalah)
a. Pasien mendapatkan obat isoniazid mengalami kesemutan
b. Pasien mendapatkan obat antibiotika streptomycin mengeluh sakit ditempat suntikan
c. Pasien mendapatkan antibiotika Ceftraxon kemudian mual muntah
d. Pasien mendapatkan obat Carbamazepin mengeluh sesak nafas kemudian tidak sadar
(Anapylaksis Shock)
e. Pasien mendapatkan obat Isosorbid Dinitrat mengeluh pusing karena tensi turun

23. obat yang bisa dimasukkan dalam klasifikasi obat emergency adalah
a. Diazepam
b. D40
c. Ascorbic Acid
d. Epinephrin
e. Dopamin

24. Tujuan Rekonsiliasi Obat adalah kecuali


a. Sekedar ingin mengetahui obat yang di bawa pasien
b. Membandingkan obat yang di bawa pasien dengan obat yang diterima di Rumah Sakit
c. Mencegah terjadinya Medication Erors
d. Mengutamakan Patient safety
e. Mengikuti Standar Pelayanan Kefarmasian

25. Pasien dengan diagnosa Hematemesis Melena mengeluh nyeri dengan skala 4 kemudian
di resepkan oleh dokter Ketorolac 30 mg injeksi no VIII signa 2x1 ampul untuk 4 hari
sebagai farmasi sebaiknya

a. Ketorolac 30 mg di layani sesuai dengan signa dan sesuai jumlah nomero yang
diminta

5
b. Ketorolac 30 mg di layani sesuai dengan signa dan jumlah nomero hanya di berikan 6
ampul
c. Ketorolac 30 mg tidak dilayani diganti dengan analgesik lain karena Ketorolac induce
GI bleeding
d. Ketorolac 30 mg layani dengan signa 3x1 dan sesuai jumlah nomero yang diminta
e. Ketorolac 30 mg di layani dengan signa 1x1 dan sesuai jumlah nomero yang diminta

26. Pasien Ny Anstasia Pregnancy minggu ke 28 mengalami Infeksi Saluran Kemih dan
mendapatkan antibiotika Levofloxacin 750 mg infus dengan signa 1dd1 nomero V
sebagai farmasi apa yang harus di lakukan

a. Levofloxacin 750 mg infus di layani sesuai dengan signa dan sesuai jumlah nomero yang
diminta
b. Levofloxacin di layani 500 mg sebanyak 2 fls / botol karena tidak ada sediaan generik
750 mg dengan signa s1 d d 2 dan jumlah nomero hanya di berikan 10 fls / botol
c. Levofloxacin di layani 500 mg sebanyak 1 fls / botol karena tidak ada sediaan generik
750 mg dengan signa s1 d d 1 dan jumlah nomero hanya di berikan 5 fls / boto
d. Levofloxacin di layani 500 mg sebanyak 2 fls / botol karena tidak ada sediaan generik
750 mg dengan signa s 1d d 1 dan jumlah nomero hanya di berikan 10 fls / botol
e. Levofloxacin tidak dilayani dan menyampaikan kepada dokter yang merawat untuk
mengganti dengan antibiotika yang lain

27. Cara yang sebaiknya dilakukan untuk memonitor obat emergency di trolley yang berada
di ruang rawat inap adalah
a. Troley emergency di letakkan di farmasi dengan memberi segel nomer pada setiap
trolley emergency dan mengecek setiap kali segel terbuka dengan mencocokkan
dengan form pemantauan trolley emergency apabila ada yang jumlahnya selisih
langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang terpakai tersebut
b. Troley emergency diletakkan di ruang perawatan pasien dan memberi segel nomer
pada setiap trolley emergency dan mengecek setiap kali segel terbuka dengan
mencocokkan dengan form pemantauan trolley emergency apabila ada yang
jumlahnya selisih langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang terpakai
tersebut
c. Troley emergency di tempatkan di ruangannya dokter penanggung jawab dan
memberi segel nomer pada setiap trolley emergency dan mengecek setiap kali segel
terbuka dengan mencocokkan dengan form pemantauan trolley emergency apabila

6
ada yang jumlahnya selisih langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang
terpakai tersebut
d. Troley emergency di tempatkan di selasar jalan dengan memberi segel nomer pada
setiap trolley emergency dan mengecek setiap kali segel terbuka dengan
mencocokkan dengan form pemantauan trolley emergency apabila ada yang
jumlahnya selisih langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang terpakai
tersebut
e. Troley emergency di tempatkan di instalasi farmasi dan memberi segel nomer pada
setiap trolley emergency dan mengecek setiap kali segel terbuka dengan
mencocokkan dengan form pemantauan trolley emergency apabila ada yang
jumlahnya selisih langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang terpakai
tersebut

28. Berikut ini yang merupakan unsur dari sebuah resep adalah
a. Subcriptio
b. Abrubtio
c. Invecatio
d. Ordinatio
e. Praescriptio

29. Tanda buka penulisan resep dengan R/ disebut dengan


a. Signatura
b. Invecatio
c. Ordinatio
d. Inscriptio
e. Abrubtio

30. Arti tanda STATIM dalam resep obat adalah


a) Penting
b) Penting sekali
c) Segera
d) Bahaya bila ditunda
e) Bisa Ditunda

31. Urutan yang didahulukan dalam resep dari yang paling penting adalah
a. Statim – Cito – PIM
b. PIM – Cito – Statim
c. PIM – Statim – Cito
d. Cito – PIM – Statim
e. Statim – PIM – Cito

32. Urutan yang didahulukan dalam resep dari yang paling rendah adalah
a. Statim – Cito – PIM

7
b. PIM – Cito – Statim
c. PIM – Statim – Cito
d. Cito – Statim – PIM
e. Statim – PIM – Cito

33. Jangka waktu resep yang boleh dimusnahkan adalah


a. 3 tahun
b. 1 tahun
c. 2 tahun
d. 5 tahun
e. 10 tahun

34. Tanda ITER di dalam resep berarti


a. Resep mengandung precursor
b. Resep dapat diulang
c. Dosis obat sengaja dilampaui
d. Dosis obat sengaja dikurangi
e. Resep mengandung narkotika

35. Arti tanda CITO dalam resep obat adalah


a. Penting
b. Penting sekali
c. Segera
d. Bahaya bila ditunda
e. Bisa Ditunda

36. Obat yang diperlukan tidak diresepkan, dosis obat tidak cukup, dan lama pemberian obat
terlalu pendek waktunya disebut dengan
a. Over prescribing
b. Under prescribing
c. Multiple prescribing
d. Prescribing
e. Incorrect prescribing

37. Peresepan yang jumlah, dosis dan lama pemberian obat melebihi ketentuan serta
peresepan obat yang secara medik tidak atau kurang diperlukan disebut dengan
a. Over prescribing
b. Extravagant prescribing
c. Multiple prescribing
d. Incorrect prescribing
e. Under prescribing

38. Pedoman perencaan obat berdasarkan pada kecuali


a. DOEN
b. Anggaran yang tersedia
c. Data catatan medik pasien

8
d. Sisa Persediaan
e. Detailer

39. Kendala yang sering dijumpai dalam perencanaan kecuali


a. Pilihan item obat yang kurang tepat sehingga terjadi duplikasi
b. Pemilihan obat yang harganya mahal namun tidak digunakan
c. Adanya kekosongan obat (Stock Out)
d. Perencanaan obat yang sesuai kebutuhan
e. Perencaan obat yang terlalu banyak

40. Contoh obat yang tergolong NORUM adalah kecuali


a. Frego dan Vergo
b. Losec dan Lasix
c. Asam Mefenamat dan Asam tranexamat
d. Cefotaxim dan Ceftazidim
e. Loperamide dan Lagas

41. Data yang dihasilkan akurat, tidak memerlukan data penyakit dan standar pengobatan,
kemungkinan kurang / lebih obat kecil merupakan kelebihan dari perhitungan
perencanaan obat dengan metode
a. Epidemilogi
b. ABC
c. Konsumsi
d. Kombinasi
e. Semua Salah

42. Diperlukan 20 butir antibiotika Ceftriakson inj dalam satu kali pengobatan. Jumlah kasus
tiap episode adalah 2000. Ini merupakan perhitungan perencanaan obat dengan metode
a. Epidemilogi
b. ABC
c. Konsumsi
d. Kombinasi
e. Semua Salah

43. Pemasukan Rumah Sakit yang disupport dari perbekalan farmasi diperkirakan sebesar
a. 40 %
b. 50 %
c. 60 %
d. 70 %
e. 80 %
44. Sistem distribusi obat yang bisa di aplikasikan di Rawat Jalan adalah
a. ODD (Once Daily Dose)
b. UDD (Unit Dose Dispensing)
c. WFS (Ward Floor Stock)
d. IP (Individual Prescribtion)
e. Kombinasi UDD dan IP

9
45. Berikut yang memiliki kekurangan memerlukan jumlah personil yang banyak,
memerlukan investasi / biaya yang besar pula dan memerlukan teknologi yang tinggi
serta memerlukan ketrampilan tinggi
a. ODD
b. UDD
c. WFS
d. IP
e. Kombinasi ODD dan UDD

46. Berikut merupakan contoh Kejadian Sentinel adalah


a. Pasien mendapatkan obat TBC Pyrazinamide kemudian mengeluh nyeri sendi dan
linu - linu
b. Pasien dengan TD 80/60 di resepkan Furosemide kemudian setelah di telaah oleh
Apoteker maka dokter yang merawat di hubungi oleh Apoteker untuk menyetop
furosemide
c. Pasien mendapatkan obat kemoterapi kemudian pasien mengeluh sesak nafas tidak
sadar 3 hari kemudian pasien meninggal
d. Pasien dengan batuk kering mendapatkan terapi Ramipril, dimana efek samping dari
ACEI batuk kering
e. Pasien di resepkan Vinkristin 3 mg sedangkan dosis maksimalnya adalah 2 mg
kemudian setelah di telaah oleh Apoteker maka dokter yang merawat di hubungi oleh
Apoteker untuk menurunkan dosis Vinkristin menjadi 2 mg

47. Berikut merupakan contoh Kejadian KTD adalah adalah


a. Pasien mendapatkan obat TBC Rifampicin kemudian pasien mengeluh gatal – gatal
dan anemia
b. Pasien dengan TD 180/110 di resepkan Nicardipine
c. Pasien konstipasi mendapatkan Laxadyne
d. Pasien dengan batuk kering mendapatkan terapi Ramipril, dimana efek samping dari
ACEI batuk kering
e. Pasien di resepkan Vinkristin 3 mg sedangkan dosis maksimalnya adalah 2 mg
kemudian setelah di telaah oleh Apoteker maka dokter yang merawat di hubungi oleh
Apoteker untuk menurunkan dosis Vinkristin menjadi 2 mg

48. Berikut merupakan contoh Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah


a. Pasien mendapatkan obat Isoniazid kemudian pasien mengeluh kesemutan
b. Pasien mendapatkan obat KSR dimana kadar kalium 6,5 namun setelah resep ditelaah
oleh Apoteker dan Apoteker menghubungi dokter yang merawat maka KSR di Stop
c. Pasien mendapatkan obat kemoterapi kemudian pasien mengeluh sesak nafas tidak
sadar 3 hari kemudian pasien meninggal
d. Pasien Hipertensi mendapatkan obat Lisinopril
e. Pasien konstipasi diberikan laxadyne

49. Berikut merupakan contoh Kejadian Potensial Cedera (KPC) adalah

10
a. Pasien mendapatkan obat TBC kemudian pasien mengeluh gatal – gatal
b. Pasien dengan obat digoxin
c. Pasien Nyeri dada mendapatkan ISDN
d. Pasien dengan batuk kering diberikan codein
e. Pasien nyeri lambung diberikan sucralfat syrup

50. Berikut merupakan contoh Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah


a. Pasien mendapatkan obat kemoterapi tidak mengeluh mual muntah maupun anemia
b. Pasien dengan obat digoxin
c. Pasien Nyeri dada mendapatkan ISDN
d. Pasien dengan batuk kering diberikan codein
e. Pasien nyeri lambung diberikan sucralfat syrup

11

Anda mungkin juga menyukai