3. Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian jumlah Apoteker untuk suatu rumah sakit
dengan jumlah Bed 600 adalah
a. 20
b. 25
c. 30
d. 35
1
e. 22
7. Instalasi di rumah sakit yang membidangi tentang distribusi sediaan farmasi, alkes dan
BMHP adalah
a. Instalasi Sanitasi
b. Instalasi Gizi
c. Instalasi Farmasi
d. Instalasi IT
e. Instalasi Rekam Medis
8. Kegiatan pemantauana setiap respon terhadap obat yang tidak dikehendai (ROTD) yang
terjadi pada dosis lazim yang di gunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis,
diagnosa, dan terapi adalah
a. EPO
b. PIO
c. ESO
d. MESO
e. KFT
9. Pelayanan langsung yang diberikan kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome
terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena obat di sebut pelayanan
a. Farmasi Terapan
b. Farmasi Industri
c. Farmasi Klinik
2
d. Managemen Rumah Sakit
e. Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit
12. Yang Bukan tujuan pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan adalah
a. Melakukan perencanaan yang akurat
b. Mengelola sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang efektif
c. Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanana
d. Meningkatkan kompetensi / kemampuan tenaga kesehatan
e. Mengelola sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang efisien
13. Anggota Komite Farmasi dan Terapi / Panitia Farmasi Terapi diangkat oleh impinan
rumah sakit atas rekomendasi
a. Komite Medik
b. Komite Nakes / Komite Tenaga Kesehatan
c. Staf Medik Fungsional
d. Wakil Direktur Rumah Sakit
e. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
14. Sekretaris Komite Farmasi dan Terapi / Panitia Farmasi Terapi adalah
a. Perawat Senior
b. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit atau Apoteker senior lain yang ditunjuk oleh
Kepala IFRS
c. Wakil Direktur yang ditunjuk langsung oleh kepala RS
d. Dokter yang berkedudukan sebagai Staf Medik Fungsional di salah satu bagian yang
ada di RS
e. Bidan Senior
15. Yang tidak termasuk dalam peranan Komite Farmasi dan Terapi / Panitia Farmasi Terapi
adalah
a. Penghentian obat berbahaya
b. Melakukan evaluasi penggunaan Obat
3
c. Memantau kejadian reaksi obat merugikan (ROM)
d. Memantau cost effectiveness obat
e. Membuat Forkit (Formularium Rumah Sakit), PPAB (Pedoman Penggunaan
Antibiotika) dan menganalisa pengajuan obat dan alkes baru dari Staf Medik
Fungsional
18. Berikut ini contoh obat yang harus dilakukan pemantauan kadar dalam darah (PKOD)
kecuali
a. Fenitoin
b. Digoxin
c. Aminofilin
d. Ceftriaxon
e. Asam Valproat
20. Yang perlu diwaspadai untuk obat KCL dan NaCl 3 % adalah kecuali
a. Diberikan secara iv drip
b. Double Check pada saat mengambil, memberi etiket dan menyerahkan ke dokter /
perawat
c. Disimpan terpisah dengan obat lain dan di beri label high alert dan di scott let merah
d. Tidak boleh ada di ruang perawatan hanya boleh di ICU / ICCU
e. Diberikan iv bolus
4
b. Penulisan label obat TallMen Letter
c. Di Label NORUM / LASA pada wadah dan di etiket
d. Penyimpanan terpisah di beri jarak
e. Double Check pada saat mengambil, memberi etiket dan menyerahkan ke dokter /
perawat
22. Contoh ESO yang bisa dilaporkan ke Pusat Badan Meso Nasional (BPOM Adalah)
a. Pasien mendapatkan obat isoniazid mengalami kesemutan
b. Pasien mendapatkan obat antibiotika streptomycin mengeluh sakit ditempat suntikan
c. Pasien mendapatkan antibiotika Ceftraxon kemudian mual muntah
d. Pasien mendapatkan obat Carbamazepin mengeluh sesak nafas kemudian tidak sadar
(Anapylaksis Shock)
e. Pasien mendapatkan obat Isosorbid Dinitrat mengeluh pusing karena tensi turun
23. obat yang bisa dimasukkan dalam klasifikasi obat emergency adalah
a. Diazepam
b. D40
c. Ascorbic Acid
d. Epinephrin
e. Dopamin
25. Pasien dengan diagnosa Hematemesis Melena mengeluh nyeri dengan skala 4 kemudian
di resepkan oleh dokter Ketorolac 30 mg injeksi no VIII signa 2x1 ampul untuk 4 hari
sebagai farmasi sebaiknya
a. Ketorolac 30 mg di layani sesuai dengan signa dan sesuai jumlah nomero yang
diminta
5
b. Ketorolac 30 mg di layani sesuai dengan signa dan jumlah nomero hanya di berikan 6
ampul
c. Ketorolac 30 mg tidak dilayani diganti dengan analgesik lain karena Ketorolac induce
GI bleeding
d. Ketorolac 30 mg layani dengan signa 3x1 dan sesuai jumlah nomero yang diminta
e. Ketorolac 30 mg di layani dengan signa 1x1 dan sesuai jumlah nomero yang diminta
26. Pasien Ny Anstasia Pregnancy minggu ke 28 mengalami Infeksi Saluran Kemih dan
mendapatkan antibiotika Levofloxacin 750 mg infus dengan signa 1dd1 nomero V
sebagai farmasi apa yang harus di lakukan
a. Levofloxacin 750 mg infus di layani sesuai dengan signa dan sesuai jumlah nomero yang
diminta
b. Levofloxacin di layani 500 mg sebanyak 2 fls / botol karena tidak ada sediaan generik
750 mg dengan signa s1 d d 2 dan jumlah nomero hanya di berikan 10 fls / botol
c. Levofloxacin di layani 500 mg sebanyak 1 fls / botol karena tidak ada sediaan generik
750 mg dengan signa s1 d d 1 dan jumlah nomero hanya di berikan 5 fls / boto
d. Levofloxacin di layani 500 mg sebanyak 2 fls / botol karena tidak ada sediaan generik
750 mg dengan signa s 1d d 1 dan jumlah nomero hanya di berikan 10 fls / botol
e. Levofloxacin tidak dilayani dan menyampaikan kepada dokter yang merawat untuk
mengganti dengan antibiotika yang lain
27. Cara yang sebaiknya dilakukan untuk memonitor obat emergency di trolley yang berada
di ruang rawat inap adalah
a. Troley emergency di letakkan di farmasi dengan memberi segel nomer pada setiap
trolley emergency dan mengecek setiap kali segel terbuka dengan mencocokkan
dengan form pemantauan trolley emergency apabila ada yang jumlahnya selisih
langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang terpakai tersebut
b. Troley emergency diletakkan di ruang perawatan pasien dan memberi segel nomer
pada setiap trolley emergency dan mengecek setiap kali segel terbuka dengan
mencocokkan dengan form pemantauan trolley emergency apabila ada yang
jumlahnya selisih langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang terpakai
tersebut
c. Troley emergency di tempatkan di ruangannya dokter penanggung jawab dan
memberi segel nomer pada setiap trolley emergency dan mengecek setiap kali segel
terbuka dengan mencocokkan dengan form pemantauan trolley emergency apabila
6
ada yang jumlahnya selisih langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang
terpakai tersebut
d. Troley emergency di tempatkan di selasar jalan dengan memberi segel nomer pada
setiap trolley emergency dan mengecek setiap kali segel terbuka dengan
mencocokkan dengan form pemantauan trolley emergency apabila ada yang
jumlahnya selisih langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang terpakai
tersebut
e. Troley emergency di tempatkan di instalasi farmasi dan memberi segel nomer pada
setiap trolley emergency dan mengecek setiap kali segel terbuka dengan
mencocokkan dengan form pemantauan trolley emergency apabila ada yang
jumlahnya selisih langsung dimintakan kepada dokter resep obat yang terpakai
tersebut
28. Berikut ini yang merupakan unsur dari sebuah resep adalah
a. Subcriptio
b. Abrubtio
c. Invecatio
d. Ordinatio
e. Praescriptio
31. Urutan yang didahulukan dalam resep dari yang paling penting adalah
a. Statim – Cito – PIM
b. PIM – Cito – Statim
c. PIM – Statim – Cito
d. Cito – PIM – Statim
e. Statim – PIM – Cito
32. Urutan yang didahulukan dalam resep dari yang paling rendah adalah
a. Statim – Cito – PIM
7
b. PIM – Cito – Statim
c. PIM – Statim – Cito
d. Cito – Statim – PIM
e. Statim – PIM – Cito
36. Obat yang diperlukan tidak diresepkan, dosis obat tidak cukup, dan lama pemberian obat
terlalu pendek waktunya disebut dengan
a. Over prescribing
b. Under prescribing
c. Multiple prescribing
d. Prescribing
e. Incorrect prescribing
37. Peresepan yang jumlah, dosis dan lama pemberian obat melebihi ketentuan serta
peresepan obat yang secara medik tidak atau kurang diperlukan disebut dengan
a. Over prescribing
b. Extravagant prescribing
c. Multiple prescribing
d. Incorrect prescribing
e. Under prescribing
8
d. Sisa Persediaan
e. Detailer
41. Data yang dihasilkan akurat, tidak memerlukan data penyakit dan standar pengobatan,
kemungkinan kurang / lebih obat kecil merupakan kelebihan dari perhitungan
perencanaan obat dengan metode
a. Epidemilogi
b. ABC
c. Konsumsi
d. Kombinasi
e. Semua Salah
42. Diperlukan 20 butir antibiotika Ceftriakson inj dalam satu kali pengobatan. Jumlah kasus
tiap episode adalah 2000. Ini merupakan perhitungan perencanaan obat dengan metode
a. Epidemilogi
b. ABC
c. Konsumsi
d. Kombinasi
e. Semua Salah
43. Pemasukan Rumah Sakit yang disupport dari perbekalan farmasi diperkirakan sebesar
a. 40 %
b. 50 %
c. 60 %
d. 70 %
e. 80 %
44. Sistem distribusi obat yang bisa di aplikasikan di Rawat Jalan adalah
a. ODD (Once Daily Dose)
b. UDD (Unit Dose Dispensing)
c. WFS (Ward Floor Stock)
d. IP (Individual Prescribtion)
e. Kombinasi UDD dan IP
9
45. Berikut yang memiliki kekurangan memerlukan jumlah personil yang banyak,
memerlukan investasi / biaya yang besar pula dan memerlukan teknologi yang tinggi
serta memerlukan ketrampilan tinggi
a. ODD
b. UDD
c. WFS
d. IP
e. Kombinasi ODD dan UDD
10
a. Pasien mendapatkan obat TBC kemudian pasien mengeluh gatal – gatal
b. Pasien dengan obat digoxin
c. Pasien Nyeri dada mendapatkan ISDN
d. Pasien dengan batuk kering diberikan codein
e. Pasien nyeri lambung diberikan sucralfat syrup
11