11-Article Text-9-1-10-20190219
11-Article Text-9-1-10-20190219
Abstrak
Ibu bersalin yang sulit beradaptasi dengan rasa nyeri persalinan dapat menyebabkan
tidak terkoordinasinya kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan perpanjangan kala I
persalinan dan kesejahteraan janin terganggu. Tujuan penelitian untuk melihat apakah ada
pengaruh teknik relaksasi nafas terhadap tingkat nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif di
Puskesmas Lawawoi, Kecamatan Wattang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2016. Jenis
penelitian kuantitatif dengan metode One Group Pre Test-Post Test Design dengan populasi
sebanyak seluruh ibu bersalin pada bulan Juli dan Agustus 2017 dan sampel sebanyak 23 ibu
bersalin. Hasil yang telah diperoleh selama penelitian diantaranya sebelum dilakukan perlakuan
menunjukkan tidak ada nyeri sebanyak 0 responden, nyeri ringan sebanyak 0 responden, nyeri
sedang sebanyak 15 responden (65,2%) dan nyeri berat sebanyak 8 responden (34,8%). Sedangkan
setelah dilakukan perlakuan menunjukkan tidak ada nyeri sebanyak 0 responden, nyeri ringan
sebanyak 18 responden (78,3%), nyeri sedang sebanyak 5 responden (21,7%) dan nyeri berat
sebanyak 0 responden. Dari hasil penelitian, didapatkan adanya pengaruh dari sebelum diberi
perlakuan dan setelah diberi perlakuan memiliki perubahan Nyeri pada ibu bersalin yang cukup
signifikan. Oleh karena itu diharapkan kedepannya bidan di Puskesmas mampu memfasilitasi ibu
bersalin dengan teknik relaksasi nafas ini dapat mengurangi nyeri dalam persalinan terutama pada
inpartu kala I fase aktif.
Kata Kunci: Napas dalam, Tingkat Nyeri, Ibu Inpartu Fase Aktif
Nyeri sebelum dan Setelah Perlakuan diketahui bahwa untuk pre test dan post
hormon adrenalin dan semua hormon adaptasi nyeri pada ibu inpartu kala I fase
yang diperlukan saat stress, maka aktif.
hormon tersebut akan digantikan dengan Hasil penelitian tersebut hampir
hormon endorphin. Hormon endorphin sama dengan hasil penelitian yang telah
merupakan hormon penghilang rasa sakit dilakukan oleh Wenny Putri Lestari
(Judha, 2012). tahun 2015 dengan judul Pengaruh
Pernyataan Mander (2004) bahwa Teknik Relaksasi Nafas Terhadap
tindakan utama relaksasi dianggap Respon Adaptasi Nyeri Pada Ibu Inpartu
‟menutup gerbang‟ untuk menghambat Kala I Fase Aktif Di BPM Bidan P Kata
perjalanan rangsang nyeri pada pusat Yogjakarta hasil bahwa intensitas nyeri
yang lebih tinggi pada sistem saraf pusat. sebelum diberikan teknik relaksasi
Selanjutnya ransangan taktil dan pernafasan rata-rata mengalami nyeri
perasaan positif yang berkembang ketika berat dan sesuadah diberikan teknik
dilakukan teknik relaksasi nafas yang relaksasi pernafasan rata mengalami
penuh perhatian dan empatik bertindak nyeri ringan. Sehingga dapat
memperkuat efek teknik relaksasi nafas disimpulkan bahawa ada perbedaan
untuk mengendalikan nyeri (Judha, secara signifikan antara tingkat nyeri
2012). pada pasien persalinan normal kala 1 fase
Dari hasil analisis didapatkan aktif sebelum diberikan teknik
“mean” untuk pre test sebesar 1,65 dan Pelaksanaan teknik ini bisa berhasil jika
untuk post test sebesar 2,78. Sebelum pasien kooperatif. (Handerson Cristine,
dilakukan uji statistik maka dilakukan uji 2005)
normalitas terlebih dahulu menggunakan Hasil penelitian ini juga didukung
“one- sample kolmogrov – smirnov” oleh penelitian Siti Farida tahun 2015
dengan hasil untuk pre test sebesar 0,370 dengan judul Efektifitas Relaksasi Nafas
dan post test sebesar 0,217. Dari hasil Dalam Terhadap Nyeri Persalinan Kala I
diketahui bahwa distribusi data normal Di BPM Fajar Endrowati Boyolali
karena nilai >0,05. Karena distribusi data dengan dengan hasil bahwa teknik
normal maka dilakukan tes statistik relaksasi nafas efektf untuk mengurangi
“paired sample t.test” dengan hasil rasa nyeri selama proses persalinan
“Asymp. Sig.” sebesar 0,000. Karena berlangsung. Keuntungan utamanya,
hasilnya <0,05 maka Ho ditolak serta Ha teknik relaksasi nafas tersebut memberi
diterima, artinya ada pengaruh teknik perasaan yang rileks dalam mengontrol
relaksasi nafas dalam terhadap respon pernafasan sehingga dapat mengurangi
mengganti rasa takut maupun nyeri pemberian teknik relaksasi nafas efektif
informasi tentang persalinan disamping pasien inpartu kala I fase aktif karena
latihan fisik yang diantaranya latihan antara sebelum dan setelah pemberian
relaksasi secara sadar dan latihan pola teknik nafas (hasil : t hitung dan t
Teori Chy yiyang menyatakan dan 0,000 < 0,05 (p < α).
bahwa pada masa lahir dan pasca lahir, Diharapkan untuk mengembangkan
membantu kelahiran dan pemulihan. relaksasi nafas pada pasien inpartu kala I
Latihan pernafasan yang khusus fase aktif, sebagai upaya terapi pereda
biasanya jarang dianjurkan. Jika sudah nyeri yang tidak banyak menimbulkan