Anda di halaman 1dari 5

Nama: Sidiq Setiyawan

Nim: 1119-30751

Bukti Audit Dan Kertas Kerja ……. Lanjutan


Pengertian Prosedur Audit
Prosedur Audit adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan semua
informasi mengenai kualitas keuangan yang disediakan oleh perusahaan, yang memungkinkan
mereka untuk membentuk opini audit atas laporan keuangan apakah mereka mencerminkan
pandangan yang benar dan adil dari posisi keuangan organisasi.
Mereka diidentifikasi dan diterapkan pada tahap perencanaan audit setelah menentukan tujuan
audit, ruang lingkup, pendekatan, dan risiko yang terlibat.
Metode Prosedur Audit
Dalam melakukan prosedur audit, ada beberapa metode prosedur audit yang harus Anda gunakan
dalam melakukan dan menentukan kualitas informasi keuangan, berikut penjelasan nya:
1. Penyelidikan
Penyelidikan adalah proses meminta klien untuk penjelasan tentang proses atau transaksi yang
terkait dengan laporan keuangan. Jenis prosedur audit ini biasanya melibatkan pengumpulan
bukti verbal. Demikian juga, auditor menggunakan prosedur penyelidikan untuk berbagai macam
proses audit.
Misalnya, auditor dapat meminta klien untuk memahami lingkungan bisnis dan kontrol atau
mereka mungkin bertanya tentang transaksi atau saldo item baris laporan keuangan.
Bukti yang dikumpulkan oleh penyelidikan formal atau informal umumnya tidak bisa berdiri
sendiri meyakinkan. Oleh karena itu, auditor biasanya melakukan prosedur lain bersama dengan
penyelidikan seperti memeriksa dokumen pendukung untuk memastikan bahwa penjelasan yang
diberikan oleh klien dapat diandalkan.
2. Pemeriksaan catatan atau dokumen
Pemeriksaan catatan atau dokumen adalah proses pengumpulan bukti dengan memeriksa catatan
atau dokumen. Jenis prosedur audit ini dapat dilakukan dengan menjamin catatan transaksi ke
dokumen pendukung atau menelusuri dokumen pendukung ke catatan transaksi.
Sebagai contoh, auditor dapat menggunakan prosedur inspeksi untuk menguji pernyataan
terjadinya transaksi pengeluaran dengan menjamin mereka untuk menerima laporan, faktur
pemasok, dan pesanan pembelian.
Pernyataan audit biasanya diuji dengan memeriksa dokumen untuk mendukung transaksi
akuntansi dalam catatan perusahaan (vouching). Dan pernyataan kelengkapan biasanya diuji
dengan memilih dokumen dan melacaknya kembali ke catatan perusahaan (penelusuran) dengan
memastikan apakah sesuai atau tidak.
3. Perhitungan ulang
Perhitungan ulang adalah proses menghitung kembali pekerjaan yang telah dilakukan klien untuk
melihat apakah ada hasil yang berbeda antara pekerjaan auditor dan pekerjaan klien.
Jenis prosedur audit ini biasanya digunakan untuk menguji penilaian dan alokasi pernyataan
keuangan.
4. Prosedur analitik
Prosedur analitik adalah proses mengevaluasi informasi keuangan melalui analisis tren, rasio
atau hubungan antara data termasuk data keuangan dan non-keuangan. Auditor biasanya
melakukan jenis prosedur audit ini dengan membangun harapan mereka tentang transaksi khas
atau saldo akun dan membandingkannya dengan catatan klien.
Jika auditor menemukan bahwa catatan klien tidak konsisten. Maka auditor akan menyelidiki
lebih lanjut tentang varian yang ada. Sebagai contoh, auditor dapat melakukan prosedur analitik
pada akun beban bunga dengan mengalikan tingkat bunga rata-rata dengan saldo rata-rata
pinjaman. Kemudian, auditor akan menggunakan hasilnya untuk membandingkan dengan jumlah
yang dicatat oleh klien.
5. Tes Penilaian
Menghitung aset berwujud dapat memberi auditor bukti nilai. Auditor dapat mengonfirmasi
jumlah peralatan atau produk tertentu untuk menentukan bahwa nilainya sesuai dengan
pernyataan perusahaan.

1. Dokumentasi Bukti Audit


Dokumentasi audit adalah dokumentasi atas prosedur audit yang telah dilakukan, bukti audit
yang relevan yang diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik.
 Tujuan dokumentasi audit
Tujuannya adalah untuk membantu auditor dalam mendapatkan jaminan yang layak bahwa audit
telah dilaksanakan secara memadai sesuai dengan standar auditing.
Secara spesifik dokumentadi audit memberikan:
 Suatu dasar untuk merencanakn audit
 Suatu catatan tentang bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
 Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat
 Suatu dasar untuk mereview oleh supervisor dan partner
 Pemilik file audit
Tidak ada seorangpun berhak untuk melihat isi dokumen tersebut (termasuk klien) selain auditor
beserta tim auditnya, kecuali bila auditor diajukan ke pengadilan berkaitan dengan audit yang
bersangkutan.
 Kerahasiaan file audit
Seksi 140 Kode Etik Profesi Akuntan Publik
140.1 Prinsip kerahasiaan mewajibkan setiap Praktisi untuk tidak melakuukan tindakan-tindakan
sbb:
a) Mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari
hubungan profesional dan hubungan bisnis kepada pihak di luar KAP atau
jaringan KAP tempatnya bekerja tanpa adanya wewenang khusus, kecuali
jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkannya sesuai dengan
ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku, dan
b) Menggunakan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari
hubungan profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau
pihak ketiga
140.2 Setiap praktisi harus tetap menjaga prinsip kerahasiaanm termasuk dalam lingkungan
sosialnya,
140.3 Setiap praktisi harus mempertimbangkan pentingnya kerahasiaan informasi terjaga dalam
KAP atau Jaringan KAP tempatnya bekerja
 Jangka waktu pengarsipan
Batas waktu penyimpanan pada umumnya tidak boleh kurang dari 5 tahun sejak tinggal yang
lebih akhir dari (i) laporan auditor atas laporan keuangan entitas, (ii) laporan auditor atas laporan
keuangan konsolidasian dan anak perusahaan.
 Isi dan pengorganisasian
Bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit tergantung faktor-faktor berikut:
 Ukuran dan kompleksitas entitas
 Sifat prosedur audit yang akan dilakukan
 Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi
 Signifikansi bukti audit yang diperoleh
 Sifat dan luas penyimpangan yang diidentifikasi
 Kebutuhan untuk mendokumentasikan suatu kesimpulan atau basis untuk
suatu kesimpulan yang belum dapat ditentukan dengan segaera dari
dokumentasi pekerjaan audit yang silakukan atau bukti audit yang
diperoleh
 Metodologi dan perangkat audit yang digunakan
Contoh-contoh dokumentais audit mencakup:
 Program auditi
 Analisis
 Memorandum isu
 Ikhtisar hal0hal signifikan
 Surat konfirmasi dan surat representasi
 Daftar uji
 Korespondensi (termasuk email) tentang hal-hal signifikan
 Arsip permanen
Arsip permanen biasanya meliputi:
- Ringkasan / copy dokumen-dokumen yang berlaku secara berkelanjutan
seperti misalnya anggaran dasar, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi,
dan kontrak-kontrak
- Analisis akun-akun tertentu dari tahun-tahun yang lalu yang berpengaruh
terhadap auditor
- Informasi yang berhubungan dengan pemahaman tentang pengendalian
internal dan penilaian resiko pengendalian
- Hasil prosedur analitas dari tahun-tahun yang lalu
 Arsip tahun berjalan
Meliputi semua dokumen yang bersangkutan dengan tahun berjalan atau tahun yang diperiksa
 Program audit
Biasanya ditempatkan dalam file terpisah untuk meningkatkan koordinasi dan
mengintegrasikan semua bagian audit, meskipun ada juga kantor akuntan yang
mencantumkan satu copy program audit pada setiap bagian audit dalam dokumen audit
 Informasi umum
Informasi yang bersifat umum, contohnya rencana audit, ringkasan / salinan notulen rapat
dewan komisaris, ringkasana= dari kontrak-kontrak atau perjanjian yang tidak tercantum
dalam arsip permanen, catatan hasil diskusi klien, komentar hasil review supervisor, dan
kesimpulan umum
 Working trial balance
Setelah akhir tahun buku, auditor segera membuat daftar yang berisi saldo dari semua
akun yang ada di buku besar
 Jurnal penyesuaian dan jurnal reklasifikasi
Setiap ayat jurnal penyesuaian harus mendapat persetujuan dari klien, karena penyajian
laporan keuangan secara wajar merupaakan tanggungjawab manajemen.
Reklasifikasi seringkali dibuat dalam laporan agar laporan menyajikan informasi akuntansi
secara tepat, walaupun angka dalam buku besar sudah benar
- Daftar pendukung
Tipe-tipe daftar pendukung:
1. Analisis
2. Daftar saldo
3. Rekonsiliasi jumlah-jumlah tertentu
4. Uji kewajaran
5. Ringkasan pelaksanaan prosedur
6. Pemeriksaan dokumen pendukung
7. Dokumen-dokumen dari luar
 Penyusunan dokumen audit
Karakteristik dokumen audit:
 Setiap file audit harus memiliki identifikasi yang jelas yang memuat informasi tentang
nama klien, periode yang diaudit, deskripsi tentang isi, dll
 Dokumen audit harus diberi index dan referensi-silang untuk memudahkan dalam
pengorganisasian dan pengarsipan
 Dokumen audit yang sudah rampung harus secara jelas menunjukkan pekerjaan audit
yang telah dilakukan
 Dokumen audit harus berisi cukup informasi untuk memenuhi tujuan sesuai dengan
rencana
 Kesimpulan yang dicapai tentang suatu segmen audit harus diformulasikan dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai