NAMA: Sidiq Setiyawan

NIM :1119-30751

PERENCANAAN AUDIT

1. Tahapan Perencanaan Audit

Perencanaan suatu audit mencakup penetapan strategi audit secara keseluruhan
untuk perikatan (penugasan) audit dan pengembangan rencana audit. Berikut
tahapan proses perencanaan audit :
 Penerimaan klien dan pembuatan rencana audit awal
 Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
 Menilai rsiko bisnis klien
 Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
 Menetapkan, materialitas dan menlai risiko audit yang dapat diterima dan
risiko inheren
 Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
 Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
 Menyusun startegi audit keseluruhan dan program audit

Risiko audit yang dapat diterima adalah suatu ukuran tentang seberapa jauh
auditor bersedia menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung
kesalahan penyajian material setelah audit diselesaikan dan diberi pendapat wajar
tanpa pengecualian.

Risiko inheren adalah suatu ukuran berupa penilaian auditor mengenai

kemungkinan adanya kesalahan penyajian material dalam saldo akun sebelum
mempertimbangkan efektifitas pengendalian internal.

2. Penerimaan Klien
Meliputi 4 hal yang harus dilakukan pada tahap awal audit:
 Audit memutuskan apakah akan menerima klien baru atau melanjutkan klien
lama (sudah pernah diaudit oleh kantor akuntan yang bersangkutan).
 Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan
audit
 Untuk menghindari salah pengertian, auditor menyamakan pemahaman
dengan klien mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan audit yang
dituangkan dalam perjanjan kerja
 Auditor menilai strategi audit menyeluruh, termasuk penugasan staf dan
keahlian yang dibutuhkan dalam audit yang bersangkutan.
Penerimaan Klien Baru Dan Melanjutkan Klien Lama

Tanggungjawab hukum dan tanggungjawab profesional yang berkaitan dengan klien

yang integritasnya rendah akan menimbulkan banyak masalah dibandingkan dengan
pendapatan yang diperoleh. Kantor-kantor akuntan ecil biasanya tidak akan bersedia
untuk mengaudit perusahaan publik karena tingginya risiko dituntut di pengadilan atau
karena akuntan yang berwenang mengaudit perusahaan publik

Menginvestasi Klien Baru

Untuk perikatan audit tahun pertama, hal-hal tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh
auditor dalam menerapkan strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit mencakup
hal-hal berikut:

 Kecuali dilarang oleh peraturan [erundang-udangan, membuat kesepakatan

dengan auditor pendahulu
 Mendiskusikan isu-isu utama (termasuk penerapan prinsip akuntansi atau standar
auditing dan pelaopran)
 Prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang tepat dan
cukup tentang saldo awal
 Prosedur-prosedur lain yang disyaratkan oleh sistem pengendalian mutu KAP
untuk perikatan audit tahun pertama

Klien Lama Berkelanjutan

KAP biasanya melakukan evaluasi terhadap klien berkelanjutan untuk menentukan

apakah terdapat alasan untuk tidak melanjutkan audit pada klien lama tertentu. Bahkan
pada kondisi tertentu, auditor memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan kerja
dengan klien karena pertimbangan risiko yang terlalu besar.

3. Memahami bisnis dan bidang usaha

Pemahaman atas entitas dan lingkungannya yang diharuskan diperoleh auditor
meliputi:
a. Faktor-faktor industri, peraturan, dan faktor eksternal lain termasuk kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku
b. Sifat entitas, termasuk:
1) Operasinya
2) Struktur kepemilikannya dan tata kelolanya
3) Jenis investasi yang dilakukan dan yang rencananya akan
dilakukan oleh entitas, termasuk investasi dalam entitas bertujuan
khusus
 4) Cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut
dibiayai untuk memungkinkan auditor memahami golongan
transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang diterapkan ada
dalam laporan keuangan
c. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk alasan
perubahannya.
d. Tujuan dan strategis entitas dan risiko bisnis terkait yang dapat menimbulkan
risiko kesalahan penyajian material
e. Pengukuran dan penelaah atas kinerja keuangan entitas

Bidang usaha dan lingkungan eksternal klien

Alasan utama mengapa auditor perlu mendapatkan pemahaman yang baik tentang
bidang usaha dan lingkungan eksternal klien, yaitu:

1) Risiko yang berkaitan dengan bidang usaha tertentu bisa mempengaruhi

penilaian auditor tentang risiko bisnis klien dan tingkat risiko audit bisa
diterima dan bahkan bisa mempengaruhi pertimbangan untuk menerima
atau menolak klien yang bergerak dalam bidang usaha yang beresiko
tinggi, seperti bidang jasa keuangan dan asuransi.
2) Banyak risiko inheren lazim dijumpai pada semua klien yag bergerak
dalam bidang usaha tertentu.
3) Banyak bidang usaha memiliki persyaratan akuntansi yang unik dan harus
difahami auditor untuk menilai apakah laporan keuangan klien sesuai
dengan standar akuntansi.

Operasi bisnis dan proses

Auditor harus memahami berbagai faktor seperti misalnya sumber-sumber utama

pendapatan, pelanggan dan pemasok utama, sumberpendanaan, dan informasi
tentang ada tidaknya hubungan istimewa yang bisa menjadi petunjuk bagian
mana yang memiliki risiko bisnis tinggi

4. Menilai Risiko Bisnis

Risiko bisnis klien bisa timbul dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
klien dan lingkungannya, seperti terjadinya penurunan ekonomi yang
memperburuk aliran kas klien, teknologi baru yang mengganggu keuntungan
kompetitif klien, atau klien tidak berhasil melaksanakan strateginya sebaik yang
dilakukan para pesaingnya.
SA 315. 5 bahwa auditor harus memperoleh suatupehaman tentang apakah entitas
memiliki suatu proses untu:
 a. Mengidentifikasi risiko bisnos yang relevan dengan tujuan pelaporan
keuangan
b. Mengestimasi signifikan risiko
c. Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut
d. Memutuskan tindakan untuk menangani risiko tersebut

5. Melakukan Prosedur Analitis

Auditor membandingkan saldo-saldo tahun kini sebelum diaudit dengan tahun
sebelumnya. Auditpr juga menghitung rasio-rasio kunci dan membandingkannya
dengan tahun lalu dan rata-rata industri. Semua perbedaan signifikan
diidentifikasi untuk ditindaklanjuti.