Anda di halaman 1dari 2

Nama: Sidiq Setiyawan

Nim: 1119-30751

RMK Pengauditan 1
Materialitas Dan Risiko Audit

Konsep Materialitas
Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang
dilihat dari keadaan yang melingkupnya, dapat mengakibatkan perubahan atas suatu pengaruh
terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi itu, karena
adanya penghilangan atau salah saji itu. Hal itu mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan
keadaan yang berkaitan dengan entitas dan kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan
kepercayaan atas laporan keuangan auditan.
Materialitas Keseluruhan
Materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan (overall materiality) didasarkan pada
kearifan professional auditor mengenai jumlah terbesar salah saji dalam laporan keuangan tanpa
mempengaruhi keputusan ekonomis pemakai laporan keuangan. Jika jumlah salah saji yang tidak
dikoreksi (amount of uncorrected misstatement), terpisah atau digabungkan, lebih besar
dari overall materiality yang ditetapkan untuk penugasan tersebut, maka laporan keuangan
disalahsajikan secara material.
Menurut SA 320, par 10, pada saat menetapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor harus
menentukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan.

Materialitas Pelaksanaan
Performance materiality (materialitas yang digunakan dalam pelaksaan audit atau disingkat
“materialitas pelaksanaan”) digunakan auditor untuk menekan risiko sampai ke titik rendah yang
dapat diterima (appropriately low level). Yang ditekan adalah risiko besarnya salah saji
melampaui angka meterialitas. Dalam hal ini salah saji yang dimaksud adalah akumulasi salah
saji yang tidak dikoreksi entitas dan salah saji yang tidak teridentifikasi oleh
auditor (accumulation of uncorrected and unidentified misstatement).
Menurut SA 320, par A.12, penentuan materialitas pelaksanaan bukan merupakan suatu
perhitungan mekanis yang sederhana dan membutuhkan adanya pertimbangan (kearifan)
professional. Penentuan ini dipengaruhi oleh:
1. Pemahaman auditor atas entitas, yang dimutakhirkan selama pelaksanaan prosedur
penilaian risiko
2. Sifat serta luasnya kesalahan penyajian yang terdeteksi dalam audit sebelumnya serta
harapan auditor berkaitan dengan kesalahan penyajian dalam periode berjalan

Memperkirakan Salah Saji


Dalam melakukan proses audit diawal, pada saat auditor mengembangkan suatu strategi audit
secara keseluruhan, auditor juga harus telah memutuskan besarnya salah saji gabungan dalam
laporan keuangan yang dianggap material bagi auditor. Keputusan auditor terhadap salah saji
material dalam pertimbangan awal bisa disebut sebagai pertimbangan pendahuluan tentang
materialitas (preliminary judgment about materiality) karena mungkin saja hal tersebut dapat
berubah selama penugasan meskipun merupakan pendapat profesional. Apabila selama
pelaksanaan audit pertimbangan pendahuluan tentang materialitas diubah oleh auditor, maka hal
ini disebut sebagai pertimbangan tentang materialitas yang direvisi

Hubungan Materialitas Dan Bukti Audit


Materialitas merupakan satu di antara berbagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor
tentang kuantitas (kecukupan) bukti audit. Dalam membuat generalisasi hubungan antara
materialitas dengan bukti audit, perbedaan istilah materialitas dan saldo akun material harus tetap
diperhatikan. Semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar jumlah bukti yang diperlukan.
(hubungan terbalik). Semakin besar atau semakin signifikan suatu saldo akun, semakin banyak
jumlah bukti yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai