Anda di halaman 1dari 3

2.

3 Bali Penyumbang 40% Pariwisata Nasional


Pulau Seribu Pura penyumbang 40 persen pariwisata di Indonesia. Pasalnya, Bali
merupakan salah satu destinasi wisata andalan yang telah dikenal dunia. Dengan demikian,
sejumlah festival yang diselenggarakan di Bali, khususnya di Badung diharapkan semakin
meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata dan menggerakan perekonomian
masyarakat. Salah satunya adalah Berawa Beach Art Festival (BBAF) yang pertama kali
dilaksanakan 2018 ini.
Hal tersebut dinyatakan Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan II Kementrian
Pariwisata RI, Ni Wayan Giri Adnyani, saat pembukaan BBAF di kawasan Pantai Berawa,
Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Kamis (23/2) sore. Menurtnya, festival seperti ini adalah hal
sangat konkret dalam melakukan promosi pariwisata untuk pengembangan destinasi obyek
wisata. “Kegiatan seperti ini dapat di terima oleh masyarakat baik lokal maupun
internasional. Bali yang menjadi tujuan wisata Nasional maupun Internasional telah
memberikan sumbangan 40% dari pariwisata di Indonesia. Berawa Beach Art Festival
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap Pariwisata di Badung dan Bali ke
depannya,” tegasnya.
Perbekel Tibubeneng, I Made Kamajaya mengungkapkan, BBAF kali ini mengambil
tema Pasisi Lango atau pesona pesisir. Kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan Desa
Tibubeneng dengan pantai Berawanya. “Kami berharap, dengan kegiatan ini Pantai Berawa
akan lebih dikenal oleh wisatawan nasional, maupun mancanegara. Festival yang bernuansa
pesisir ini diharapkan dapat memberikan nuansa yang lain dari festival-festival pantai lainnya
di Badung,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, yakni 22 hingga
25 Februari 2018. Kegiatan ini juga dirangkai dengan pagelaran budaya seni kecak kolosal
dengan 5.555 penari pada hari terakhir. Di dalamnya ada pula pameran patung pasir, seni
wayang, pameran lukis, lomba mancing serta parade budaya dan seni dari masing-masing
banjar di lingkungan Tibubeneng. “Semoga Berawa Beach Art Festival (BBAF) dapat
menunjang kunjungan wisatawan ke Bali khususnya di Kabupaten Badung” harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa saat membuka acara itu
mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan itu. Pasalnya, kegiatan itu dapat
memberikan ruang kepada para pekerja seni dan para seniman, dalam menunjang kunjungan
pariwisata. “Berawa Beach Art Festival ini sebagai wujud dari pelaksanaan lima program
prioritas PPNSB (Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana), yang salah satunya
adalah Pariwisata. Kegiatan ini adalah basisnya masyarakat. Ini bagian pemberdayaan
potensi seni dan budaya yang ada dimasyarakat Desa Tibubeneng dan kami harapkan gairah
tradisi seni semakin bangkit melalui event-event seperti ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Suiasa mengatakan, kegiatan Bearawa Beach Art Festival sangat
memberi dampak positif untuk sektor promosi wisata di Kabupaten Badung. Ke depannya
pihaknya berharap event-event seperti ini sebaik baik kwalitasnya sehingga wisatawan
mendapat suguhan beda jika datang ke Badung “Mudah-mudahan dengan yang kita lakukan
ini, destinasi wisata di Badung bisa berkembang dengan baik. Ini bagian dari inovasi keratif
masyarakat untuk memajukan pariwisata kita,” paparnya.
Perkembangan pariwisata di Indonesia cukup pesat dan menjadi tumpuan harapan
sebagai penghasil devisa di waktu-waktu yang akan datang. Dapat diperkirakan bahwa
pariwisata nantinya akan menjadi komoditi prospektif sebagai penghasil devisa di Indonesia
menggantikan kedudukan minyak dan migas yang selama ini menyumbangkan bagian
terbesar devisa untuk kelangsungan pembangunan.

2.4.2 Dampak Pengembangan Pariwisata


Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan
melibatkan masyarakat, sehingga memberikan berbagai dampak terhadap
masyarakat setempat. Bahkan pariwisata mampu membuat masyarakat setempat
mengalami perubahan dalam berbagai aspek kehidupannya baik secara ideology,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Hal tersebutlah yang
mengakibatkan dampak akan sebuah pariwisata menjadi studi yang paling sering
mendapatkan perhatian masyarakat karena sifat pariwisata yang dinamis dan
melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Pariwisata tentu saja akan memberikan dampak baik itu dampak positif
maupun dampak negatif. Pengembangan pariwisata dan kunjungan wisatawan
yang meningkat dapat menimbulkan dampak atau pengaruh positif maupun
negatif dan yang terkena dampak tersebut adalah masyarakat, lingkungan,
ekonomi, serta sosial (Lenner dalam Mathieson & Wall, 1982).
Masyarakat dalam lingkungan suatu obyek wisata sangatlah penting dalam
kehidupan suatu obyek wisata karena mereka memiliki kultur yang dapat menjadi
daya tarik wisata, dukungan masyarakat terhadap tempat wisata berupa sarana
kebutuhan pokok untuk tempat obyek wisata, tenaga kerja yang memadai dimana
pihak pengelola obyek wisata memerlukannya untuk menunjang keberlangsungan
hidup obyek wisata dan memuaskan masyarakat yang memerlukan pekerjaan
dimana membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
26
Menurut Kusudianto (1996), bahwa suatu tempat wisata yang direncanakan
dengan baik, tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi yang memperbaiki
taraf, kualitas dan pola hidup komunitas setempat, tetapi juga peningkatan dan
pemeliharaan lingkungan yang lebih baik. Bila dilakukan dengan benar dan tepat
maka pariwisata dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat meminimalkan
permasalahan. Penduduk setempat mempunyai peran yang sangat penting dalam
upaya pengembangan obyek wisata, karena penduduk setempat mau tidak mau
terlibat langsung dalam aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan kepariwisataan di
daerah tersebut. Akan tetapi apabila suatu obyek wisata tidak dikembangkan atau
ditangani dengan baik atau tidak direncanakan dengan matang, dapat
menyebabkan kerusakan baik secara lingkungan maupun dampak-dampak negatif
terhadap ekonomi maupun sosial.

Anda mungkin juga menyukai