Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAWAT PROFESIONAL YANG ISLAMI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : PK & PPI (Pengembangan Keperibadian & Perawat Prima Islam)

Dosen Pengampu :

Anis Ika S.Kep.Ns., M.Kep.

Disusun oleh :

Ismail Mahesba (201810300511007) Eka Wahyu Hidayat


(201810300511036)

Fikri Aji Pamadi (201810300511026) Dilla Aria Wibowo


(201810300511032)

Sellin Selvi Margareta (201810300511020) Winda Sabrila (201810300511014)

Risma Eko (201710300511075)

D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................................2
ISI.......................................................................................................................................................2
1.1 Definisi...............................................................................................................................2
1.2 Peran perawat profesional menurut nilai-nilai Islami...................................................2
1.3 Peran perawat dalam membimbing pasien dalam beribadah............................................4
BAB III................................................................................................................................................7
APLIKASI KEPERAWATAN..................................................................................................................7
Fungsi Agama Bagi Kesehatan....................................................................................................8
Prinsip Pelayanan Keperawatan Berbasis Islami......................................................................8
Implementasi Pelayanan Keperawatan Berbasis Islami...........................................................9
BAB IV..............................................................................................................................................11
PENUTUP.........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................1

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat adalah unsur utama dalam kegiatan Rumah sakit terutama dalam
perawatan dan pertolongan pasien, dan merekalah yang paling dekat kepada pasien
dan pengunjung rumah sakit lainnya. Perawat sebagai seorang muslim, tidak boleh
melepaskan diri dari tugas dan kewajibannya menegakan dan menjunjung tinggi
Agama islam, dengan kata lain Perawat tidak terlepas dari pada tugas dan kewajiban
melaksankan da’wah islamiyah sesuai dengan kemampuannya di dalam bidangnya
masing-masing.
Keperawatan dalam Islam adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
merawat pasien, individu, keluarga, dan masyarakat sebagai manifestasi cinta kepada
Allah dan Nabi Muhammad. Keperawatan sebagai profesi bukan hal baru bagi Islam.
Pada kenyataannya, itu adalah atributif untuk simpati dan tanggung jawab terhadap
yang bersangkutan membutuhkan. Usaha ini telah dimulai selama pengembangan
Islam sebagai agama, budaya, dan peradaban.
Pada dasarnya manusia tersusun dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani.
Jasmani adalah bentuk fisik atau lahiriah manusia yang disebut dengan raga.
Sedangkan rohani adalah hakekat dan substansi manusia yang sering disebut jiwa
atau roh (Sholeh dan Musbikin, 2005:33). Kedua-duanya harus sehat, karena apabila
manusia sedang sakit akan sangat berpengaruh pada kehidupannya, selain dia
merasakan sakit juga membuat manusia tidak produktif lagi dan merasa kurang
percaya diri. Orang sakit dengan kondisi seperti itu sangat memerlukan bantuan yang
tidak hanya bantuan fisik saja tetapi juga bantuan non fisik yang berupa bantuan
spiritual atau bimbingan keagamaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah akhlak perawat menurut agama Islam ?
2. Peran perawat profesional menurut nilai-nilai Islami?
3. Bagaimana membimbing pasien muslim dalam beribadah?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami bagaimana akhlak perawat menurut agama Islam.
2. Dapat memahami peran perawat profesional menurut nilai-nilai Islami.
3. Dapat memahami bagaimana membimbing pasien muslim dalam beribadah.

1
BAB II
ISI
1.1 Definisi
Keperawat Profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan
berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri atau berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenagannya (Depkes RI, 2002 dalam
Aisiyah 2004).
Sedangkan keperawatan islami adalah memberikan asuhan keperawatan
dengan prinsip islami yaitu ikhsan, caring, professional, dan memberikan bimbingan
menuju kebaikan (ibadah dan kesehatan).

1.2 Peran perawat profesional menurut nilai-nilai Islami


Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan diperoleh melalui
pendidikan keperawatan. Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan keperawatan professional serta memiliki sikap profesional
sesuai kode etik profesi. Nilai – Nilai Islami dalam Peran dan Fungsi Perawat
Profesional :

1. Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien
sebagai individu keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat
bertindak sebagai comforter, protector, dan advokat, communicator, serta
rehabilitator.
Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman
pada klien. Islam mengajarkan bagaimana umat manusia dapat menolong terhadap
sesamanya, pertolongan itu diberikan secara tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita
dapat merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat orang mukmin saling mencintai
kasih mengasihi dan saling menyayangi adalah lukisan satu tubuh “jika salah satu
angggota tubuhnya sakit maka seluruh tubuh akan merasa sakit”. ( HR.Muttafaq
Alaih).
Peran sebagai protector lebih berfokus pada kemampuan perawat
melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan
seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban perawat
memenuhi hak klien untuk menerima informasi dan penjelasan tentang tujuan dan
manfaat serta efek samping suatu terapi pengobatan atau tindakan keperawatan.
Dalam islam kita tidak boleh membuka aib saudara kita sendiri karena jika kita

2
membukanya sama saja kita memakan bangkai saudara kita yang mati sebagaimana
dalam surah al-hujurat ayat 12:

ُّ‫ا ۚ أَي ُِحب‬P‫ْض‬


ً ‫ ُك ْم بَع‬P‫ْض‬ ُ ‫وا َواَل يَ ْغتَبْ بَع‬P‫َّس‬ ُ ‫ْض الظَّنِّ إِ ْث ٌم ۖ َواَل ت ََجس‬ َ ‫يرًا ِمنَ الظَّنِّ ِإ َّن بَع‬PPِ‫وا َكث‬PPُ‫وا اجْ تَنِب‬PPُ‫ا الَّ ِذينَ آ َمن‬PPَ‫ا أَيُّه‬PPَ‫ي‬
‫أَ َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل لَحْ َم أَ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ إِ َّن هَّللا َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم‬

Artinya: ”hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari


prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah
mencari-cari kesalah orang lain dan jangan lah sebahagian kamu menggunjing
sebagian yang lain. Sukakah salah seseorang diantara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima lagi Maha
Penyayang.”
Peran sebagai communicator akan nampak bila perawat bertindak sebagai
mediator antara klien dengan anggota tim kesehatan lainnya. Peran ini berkaitan erat
dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi asuhan
keperawatan selama 24 jam. Perawat dalam islam harus memberikan dukungan.
Rehabilitator berhubungan erat dengan tujuan pemberian askep yakni
mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi
normal.

2. Peran Sebagai Pendidik (Health Educator)


Sebagai pendidik, perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan kesehatan kepada klien
(individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat). Sebagaimana dalam Q.S Ali-Imran
ayat 148 :

َ‫ب اآْل ِخ َر ِة ۗ َوهَّللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين‬ َ ‫فَآتَاهُ ُم هَّللا ُ ثَ َو‬
ِ ‫اب ال ُّد ْنيَا َو ُح ْسنَ ثَ َوا‬

Artinya: “ Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan
pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang yang berbuat
kebaikan. Dan Q.S Al-Mujadilah ayat 11 :

َ‫يل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذين‬


َ ِ‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا ق‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬ِ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ٍ ‫آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:


“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka

3
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

3. Peran Sebagai Peneliti


Sebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu
mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian serta
memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan
pendidikan keperawatan. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan :
a. Jawaban terhadap pertanyaan.
b. Solusi penyelesaian masalah baik melalui produk teknologi atau metode baru
maupun berupa produk jasa.
c. Penemuan dan penafsiran fakta baru.
d. Pengujian teori berdasarkan kondisi atau fakta baru.
e. Perumusan teori baru. Quran Surah Al-Qashash ayat 77, yang berbunyi:

ِ ْ‫ك ۖ َواَل تَب ِْغ ْالفَ َسا َد فِي اأْل َر‬


‫ض ۖ إِ َّن‬ َ ‫ك ِمنَ ال ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ ِس ْن َك َما أَحْ َسنَ هَّللا ُ إِلَ ْي‬ ِ َ‫س ن‬
َ َ‫صيب‬ َ ‫ك هَّللا ُ ال َّد‬
َ ‫ار اآْل ِخ َرةَ ۖ َواَل تَ ْن‬ َ ‫َوا ْبت َِغ فِي َما آتَا‬
َ‫هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِدين‬

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari duniawi dan berbuat
baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat
kerusakan dibumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.”

1.3 Peran perawat dalam membimbing pasien dalam beribadah


1. Pada awal pertemuan, perawat membacakan doa menjenguk orang sakit.
َ ‫ف أَ ْنتَال َّشافِي الَ ِشفَآ َءإِالَّ ِشفَا ُؤ‬
‫ك ِشفَا ًءالَيُغَا ِد ُر َسقَ ًما‬ ِ ‫اس َوا ْش‬ َ ْ‫أَ ْذ ِهبِ ْالبَأ‬
ِ َّ‫س َربَّالن‬
“Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia dan berilah kesembuhan,
sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan
kecuali dengan kesembuhan dari-Mu, (berilah) kesembuhan total yang tidak
menyisakan penyakit.”

2. Membimbing pasien untuk bersuci


Sebagai perawat kita harus membimbing pasien saat sedang bersuci . Bagi
orang sakit bersuci bisa dilakukan dengan cara berwudhu jika dia mampu namun
jika dia tidak mampu untuk menggerakan badannya untuk berwudhu maka di
bolehkan untuk bertayamum , dan disini perawat membimbing pasien dalam
melaksanakan tayamumnya.

4
‫ق َوا ْم َسحُوا بِ ُر ُءو ِس ُك ْم َوأَرْ ُجلَ ُك ْم إِلَى‬ ِ ِ‫صاَل ِة فَا ْغ ِسلُوا ُوجُوهَ ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْال َم َراف‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى ال‬
‫ض ٰى أَوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر أَوْ َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَائِ ِط أَوْ اَل َم ْستُ ُم النِّ َسا َء فَلَ ْم‬ َ ْ‫ْال َك ْعبَ ْي ِن ۚ َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم َمر‬
ٰ
ٍ ‫ص ِعيدًا طَيِّبًا فَا ْم َسحُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنهُ ۚ َما ي ُِري ُد هَّللا ُ لِيَجْ َع َل َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َر‬
‫ج َولَ ِك ْن ي ُِري ُد‬ َ ‫ت َِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬
َ‫لِيُطَهِّ َر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur”. (Al-Maidah : 6)

3. Membimbing pasien ketika tiba waktu sholat


Karena sholat itu merupakan tiang agam jadi dalam keadaan apapun kita
diwajibkan untuk sholat , maka dari itu sebagai perawat kita wajib mengingatkan
pasien kita agar terus menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim .

‫ْن‬Pَ ‫ت َوالصَّلو ِة ْال ُو ْسطَ َوقُوْ ُموْ هَّلِلا ِ قَنِتِي‬ َّ ‫َحافِظُوْ ا َعلَى ال‬
ِ ‫صلَو‬

“Jagalah (peliharah) segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah


untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Al-Baqarah [2]: 238).
Apabila pasien tidak mampu melaksanakan solat dengan berdiri, maka bisa
dengan posisi duduk, jika tidak bisa dalam posisi duduk pasien bisa melakukan
dalam posisi berbaring dengan menghadap ke arah kiblat. Dan untuk pasien yang
kondisinya sangat lemah bisa melakukan solatnya dalam hati.

4. Membimbing pasien membaca Al-Quran


Bimbing pasien dengan membaca Al-Quran terutama ayat-ayat dengan
orang sakit, rahmat allah, dan karunia allah, dengan begitu pasien akan termotivasi
untuk sembuh. Dan memberikan pengertian bagi pasien supaya membaca Al-Quran
daripada mengeluh atas penyakit yang dideritanya.

‫صاَل ةَتَ ْنهَ ٰى َعنِ ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َولَ ِذ ْكرُاللَّ ِهأ َ ْكبَر‬ َّ ‫ب َوأَقِ ِمال‬
َّ ‫صاَل ةَإِنَّال‬ َ ‫ا ْت ُل َماأُو ِح َي إِلَ ْي‬
ِ ‫ك ِمن َْال ِكتَا‬

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

5
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.“ (Al-Ankabut : 45)

5. Mengingatkan untuk selalu berdoa kepada Allah


Karena dengan kita berdoa kita bisa lebih dekat dengan ALLAH SWT .

‫َوقَا َل َربُّ ُك ُما ْدعُونِي أَ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم إِ َّن الَّ ِذينَيَ ْستَ ْكبِرُونَ ع َْن ِعبَا َدتِي َسيَ ْد ُخلُونَ دَا ِخ ِرين ََجهَنَّ َم‬

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan


bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-
Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Ghafir : 60)

6. Membimbing agar selalu berdzikir kepada Allah


Dengan berdzikir hati pasien yang tidak tenang akan menjadi lebih tanang dan akan
menjadi lebih dekat kepada Allah.
ْ ‫َط َمئِ ُّن قُلُوبُهُ ْم بِ ِذ ْك ِرهَّللا ِ أَاَل بِ ِذ ْك ِرهَّللا ِ ت‬
ُ‫َط َمئِنُّ ْالقُلُوب‬ ْ ‫واوت‬
َ ُ‫الَّ ِذينَ آ َمن‬

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.“

Begitulah Allah SWT menguji manusia ( dengan sakit ) , untuk melihat siapa
di antara hamba-Nya yang memang benar-benar berada dalam keimanan dan
kesabaran. Karena sesungguhnya iman bukanlah sekedar ikrar yang diucapkan
melalui lisan, tapi juga harus menghujam di dalam hati dan teraplikasian dalam
kehidupan oleh seluruh anggota badan. Allah SWT menegaskan bahwa Dia akan
menguji setiap orang yang mengaku beriman. “Apakah manusia itu mengira bahwa
mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak
diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al-Ankabuut: 2-3)

6
BAB III
APLIKASI KEPERAWATAN

Pelayanan keperawatan islami adalah tindakan keperawatan yang berpedoman pada


Al-Qur’an dan Al-Hadist yang dilakukan oleh perawat. Menurut Tasmara (200: 97-100),
pelayanan atau service bukan hanya sebuah kata tetapi memili makna:

a. Self Awarness and Self Esteem


Perawat harus mempunyai kesadaran diri bahwa tujuan dari seseorang yang
berpedoman pada agama adalah memberikan pelayanan yang terbaik untuk orang
lain, dan mampu menjaga martabat baik pada diri sendiri maupun pasien atau
keluarga.
b. Empaty and Enthusiasm
Perawat harus memiliki rasa empatyterhadap masalah yang dihadapi pasien,
selain itu dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat harus mempunyai
semangat yang tinggi dalam melayani pasien. Sikap dan semangat melayani dengan
semangat melayani dengan sepenuh hati pada diri perawat akan memberikan efek
batin pada pasien.
c. Reform and Recover
Perawat dalam melayani harus berusaha meningkatkan kualitas dari
pelayanannya dalam setiap melaksanakan tindakan keperawatan dan selalu
merespon dengan cepat setiap keluhan pasien.
d. Victory and Vision
Perawat dalam melayani pasien harus mempunyai tujuan agar pasien merasa
puas dan sesuai dengan keinginan pasien dan sesuai dengan harapan perawat.
Perawat harus mempunyai pandangan kedepan dalam melaksanakan pelayanan
keperawatan.
e. Impressive and Improvement
Perawat diharapkan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pasien
dan mampu memberikan pelayanan keperawatan yang membuat pasien dan
keluarga pasien terkesan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan.
Rasulullah S.A.W. selalu menampilkan berkepribadian yang sangat menawan dan
berkesan bagi siapapun sehingga Beliau senantiasa menjadi kerinduan bagi
umatnya.
f. Care,Cooperative, and communication
Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan baik, benar dan sopan kepada
pasien, memberikan perhatian kepada pasien dan mampu bekerja sama dengan
pasien.
g. Evolution an Emprowerment

7
Perawat melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang di berikan kepada pasien dan
berusaha untuk selalu memberdayakan asset yang ada.

Fungsi Agama Bagi Kesehatan


a. Sumber kekuatan moral
Sumber kekuatan moral dalam proses penyembuhannya bagi pasien dan
sumber kekuatan moral bagi tenaga kesehatan adalah fungsi agama. Bagi pasien
yang beragama dan percaya kepada Allah S.W.T., sehat atau sakit merupakan
bagian dari ketetapan ALLAH S.W.T sakit merupakan takdir Allah S.W.T dan yang
mampu menyembuhkan adalah Allah S.W.T dengan keyakinan ini, pasien
termotivasi memiliki semangat hidup yang lebih baik lagi.

b. Sumber keilmuan
Menurut Osman (1994: 115), sejalan dengan agama sebagai sumber moral,
agama pun dapat berperan sebagai sumber keilmuan bagi bidang kesehtan. Dalam
konteks islam, Al-Qur’an dan Al-Hadist adalah sumber keilmuan dalam
pengembangan ilmu kesehatan. WHO (1984) mengakui ada 4 dimensi kesehatan
yaitu biologis, kejiwaan, sosial, dan spiritual/keagamaan atau disebut juga bio-
pyscho-sosial-spiritual.

Prinsip Pelayanan Keperawatan Berbasis Islami

Menurut Tasmara (2002: 97) dengan mengambil keteladan Rasulullah,


seharusnya setiap pribadi muslim sangat bangga untuk melayani. Baginya, melayani
adalah keterpanggilan dan sekaligus merupakan salah satu citra diri umat islam.
Diantara prinsip-prinsip pelayanan tersebut, antara lain sebagai berikut:
a. Melayani itu ibadah dan karenanya harus ada rasa cinta dan semangat yang
membara didalam hati pada setiap tindakan pelayanan.
b. Memberi dahulu kemudian akan menerima ROSE (Return on Service Exellent)
c. Mengerti orang lain terlebih dahulu sebelum ingin dimengerti
d. Membahagian orang lain terlebih dahulu, lalu akan menerima kebahagiaan melebihi
apa yang diharapkan
e. Menghargai orang lain sebagaimana diri ingin dihargai.
f. Melakukan empati yang sangat mendalam dan tumbuhkan sinergi.

8
Implementasi Pelayanan Keperawatan Berbasis Islami
Implementasi pelayanan keperawatan Islami yang dilakukan perawat di
rumah sakit dimulai pada tahap :

a. Orientasi
1. Perawat berpenampilan bersih dan rapi
2. Perawat menggunakan pakaian yang sopan
3. Perawat mengucapkan salam saat memasuki ruangan
4. Perawat menghargai pasien dan keluarga pasien
5. Perawat senyum pada saat bertemu pasien dan keluarga pasien
6. Perawat bersikap ramah dan lemah lembut
7. Perawat menyapa pasien
8. Perawat memperkenalkan diri
9. Perawat menanyakan tentang kabar atau keadaan pasien
10. Perawat meminta izin kepada pasien dengan menanyakan persetujuan pasien
untuk melakukan intervensi keperawatan.
11. Kamar pasien laki-laki dibedakan dengan kamar pasien perempuan
12. Ruangan pasien dalam keadaan bersih
13. Kamar mandi pasien dalam keadaan bersih
14. Baik Air Besar di tempat yang terbuka tidak boleh menghadap kiblat
15. Tanda arah kiblat
16. Disediakan Al-Qur’an bagi pasien atau keluarga pasien yang membutuhkan
17. Disediakan buku tuntunan ibadah atau Do’a
18. Media tayamum

b. Kerja
1. Perawat mengucapkan Bismillahirahim setiap memulai tindakan.
2. Perawat menggali persepsi dan respon pasien terhadap penyakit.
3. Perawat mengindentifikasi upaya pasien.
4. Perawat mengarahkan pasien untuk menemukan hikmah yang terkandung
dibalik penyakit yang dideritanya.
5. Perawat menganjurkan pasien tidak boleh putus asa, manusia diwajibkan untuk
berikhtiar dan berdoa
6. Perawat menjelaskan kepada pasien bahwa maha penyembuh adalah Allah
S.W.T
7. Perawat menganjurkan pasien hendaknya manusia tetap berbaik sangka kepada
Allah S.W.T
8. Perawat menunjukan rasa empati kepada pasien

9
9. Perawat menganjurkan pasien untuk berdoa atau berdzikir atau dengan bacaan
lain sesuai dengan kepercayaannya
10. Perawat mengingatkan waktu sholat kepada pasien
11. Perawat merespon dengan cepat setiap keluhan pasien atau keluargannya
12. Perawat tidak membeda-bedakan pasien satu dengan yang lainnya
13. Perawat memberitahu pasien mengenai pelayanan spiritual yang tersedia di
rumah sakit

c. Terminasi
1. Perawat mengkaji perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
2. Perawat memuji pasien atas kesungguhan dan partisipasi pasien dalam proses
keperawatan
3. Perawat mendoakan pasien sebelum meninggalkan ruangan
4. Perawat berpamitan dengan pasien dan mengucapkan salam
5. Perawat bersedia menawarkan bantuan kepada pasien apabila pasien atau
keluarganya membutuhkan
6. Perawat merujuk pasien kepada Rohaniwan bila pasien menghendaki atau
pasien membutuhkan

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut kami, keperawatan islami itu sangat menudukung kemajuan pelayanan


kesehatan terutamanya di Indonesia, karena agama pun dapat berperan sebagai sumber
keilmuan bagi bidang kesehatan maka dari itu keperawatan islami sangat dibutuhkan dalam
semua aspek tindakan dalam pelayanan kesehatan. Namun, bukan hanya itu peran nilai-
nilai islam juga sangat penting dalam kehidupan yang berlandaskan sikap,moral,etika serta
patuh terhadap norma-norma yang berlaku terutamanya dalam bidang keperawatan islami
sehingga keperwatan islami memiliki karakteristik tersendiri yaitu keperwatan yang religius
serta mampu bersaing seiring dengan kemajuan zaman.

B. Saran

Harapan kami dari makalah ini agar perawat menerapkan nilai-nilai islam baik
dalam kehidupan sehari-hari ataupun pada saat bertugas di rumah sakit, karena nilai-nilai
islam sangat fleksibel dalam semua kalangan yang nantinya akan memiliki nilai terapeutik
tersendiri sehingga meningkatkan mutu pelayanan dari instansi atau rumah sakit,

11
DAFTAR PUSTAKA

   http://www.scribd.com/doc/48266250/LP-GASTRITIS
   Asuhan keperawatan Gastritis di akses pada tanggal 11 desember 2011 di
ttp://www.scribd.com/doc/34134791/asuhan-keperawatan-gastritis#archiv
  Buzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare. 2002. Keperawatan medikal bedah volume 2,
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
   Sue, Marion, Meridean, Elizabeth. 2008. Nursing Outcomes Classification Fourth
Edition, USA : Mosby Elsevier
   Joanne&Gloria. 2004. Nursing Intervension Classification Fourth Edition, USA : Mosby
Elsevier
T. Heather Herdman. 2011.NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-
2011,Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/86029/Musviro%20-
%20152520102023_.pdf?sequence=1&isAllowed=y

iii

Anda mungkin juga menyukai