Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

SISTEM HUKUM INDONESIA

Disusun oleh :

Nama : Tiara Putri Dhayni

Nim : 042062978

Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik

Prodi : Ilmu Administrasi Negara


Soal :

1. Berikan pendapat anda  mengapa dalam UU No. 10 Tahun 2004, Ketetapan  MPR tidak
dicantumkan sebagai salah satu sumber hukum?

2. Apa konsekuensi hukum dengan dicantumkannya kembali Ketetapan MPR sebagai salah
satu sumber hukum dalam UU No. 12 Tahun 2011?

Jawaban :

1. Pemerintah memang telah mengundangkan UU No. 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (“UU 12/2011”) pada 12 Agustus 2011.
Sehingga, UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(“UU No. 10/2004”) yang diundangkan 22 Juni 2004 dinyatakan tak lagi berlaku.

Menurut saya karena MPR tidak lagi sebagai lembaga Negara tertinggi dan tidak ada nya
lagi bentuk hukum yang namanya ketetapan MPR. Dan juga di masa ini presiden dipilih oleh
rakyat maka presiden bukan mandataris MPR, sehingga MPR tidak berwenang membuat
ketetapan yang bersifat mengatur.

2. Dimasukkannya kembali TAP MPR dalam tata urutan perundang-undangan dalam


Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan merupakan bentuk penegasan bahwa produk hukum yang dibuat berdasarkan
TAP MPR, masih diakui dan berlaku secara sah dalam sistem perundang-undangan
Indonesia.

TAP MPR yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf b Undang-udang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, bisa djabarkan
melalui penjelasan pasal tersebut yang mengatakan bahwa, “Yang dimaksud dengan
“Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat” adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang masih berlaku
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia Nomor: I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan
Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002, tanggal 7
Agustus 2003”. Dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003, telah diputuskan yang mana saja TAP
MPR(S) dari total 139 ketetapan sejak Tahun 1966 hingga 2002, yang masih berlaku dan
tidak berlaku lagi.

UU No 12 Tahun 2011 memasukkan kembali TAP MPR kedalam hierarki Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan yang mengakibatkan TAP MPR secara otomatis (ex-officio)
menjadi rujukan dalam pembentukan dan penerapan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berada di bawahnya. Dalam hal ini UU/Perpu, PP. Perpres, dan Perda.

Referensi :
https://www.kompasiana.com/erlandajuliansyahputra/54f76cb6a3331118368b4891/kembalin
ya-tap-mpr-di-dalam-uu-no-12-tahun-2011?page=all

Anda mungkin juga menyukai