Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RANGKUMAN

MATA KULIAH OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR

Dosen: Made Wena

Oleh:
Syahruli Ardhi Winata
190521648861

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
TATA CARA DAN METODE PEMELIHARAAN DAN
PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG

I. PROSEDUR DAN METODE PEMELIHARAAN, PERAWATAN, DAN


PEMERIKSAAN PERIODIK BANGUNAN GEDUNG
Meliputi aktivitas pemeriksaan, pengujian, pemeliharaan, dan perawatan untuk seluruh
komponen bangunan gedung. Untuk komponen arsitektur bangunan gedung, meliputi: sarana
jalan keluar, dinding kaca/ tempered glass, dinding keramik/ mozaik, dinding lapis marmer,
dinding dengan penutup Clading Alluminium Composit, Pemeliharaan plafon tripleks,
pemeliharaan plafon akustik, pemeliharaan plafon gypsum, pemeliharaan plafon kayu,
pemeliharaan plafon metal, pemeliharaan kunci, Grendel, dan engsel, pemeliharaan sliding
door, rolling door, falding door, pemeliharaan kusen aluminium, pemeliharaan kusen kayu,
pemeliharaan kusen plastik dan kusen besi, dan pemeliharaan door closer.
Sarana jalan keluar harus dilengkapi dengan tanda EKSIT dan tidak boleh terhalang serta
memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI. Untuk dinding kaca, perkembangan arsitektur
bangunan gedung banyak menggunakan kaca dibagian luarnya, sehingga bangunan terlihat
lebih bersih dan indah. Dinding kaca memerlukan pemeliharaan setidaknya 1 tahun sekali.
Selanjutnya yaitu dinding keramik. Dinding ini dipasang pada dinding kamar mandi, wc,
tempat cuci, atau tempat wudhu. Selanjutnya, pada pemeliharaan plafon gypsum harus
diperhatikan plafon gypsum yang berada pada sisi luar bangunan gedung, bila terkena air akibat
atap yang bocor, segera ganti dengan yang baru atau diperbaiki.
Kemudian, untuk komponen struktur bangunan gedung, meliputi: pemeliharaan pondasi
bangunan, pondasi tiang pancang, pondasi sumuran batu kali, pondasi menerus batu kali,
pondasi menerus bahan beton/ monolitik, struktur bangunan baja, struktur bangunan beton,
struktur bangunan komposit, dinding bata merah atau conblock, dinding batu kali, dinding
beton, dinding kayu, pemeliharaan dan perawatan kebersihan pekerjaan sipil.
Pondasi bangunan berfungsi menahan beban bangunan yang ada di atasnya, sehingga
pondasi selalu terjaga sesuai persyaratan yang berlaku. Kemudian yaitu pondasi tiang pancang.
Biasanya, tiang pancang kayu dipergunakan untuk bangunan gedung atau perumahan di daerah
pasan surut, yang menggunakan kayu sebagai bahan utama. Kemudian yaitu pondasi sumuran
batu kali. Pondasi ini dipakai untuk pembangunan gedung pada keadaan lokasi dan
pertimbangan ekonomis tertentu. Pondasi tipe ini digunakan untuk bangunan tingkat rendah
sampai 2 lantai. Untuk pondasi menerus batu kali, dipakai hamper di setiap bangunan gedung
dan perumahan untuk menahan dinding dan beban yang ada di atasnya. Ada juga pondasi
menerus bahan beton/ monolitik yang dipakai hamper di setiap bangunan gedung dan
perumahan untuk menahan beban yang ada di atasnya pada kondisi tanah lembek.
Selanjutnya yaitu struktur bangunan baja. Bagian bangunan yang menggunakan bahan ini
biasanya pada konstruksi kuda-kuda atau konstruksi atap bangunan atau tiang dan bagian
pelengkapnya seperti batang diagonal antar tiang. Selain itu, juga ada struktur bangunan beton.
bagian bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada konstruksi tiang, lantai, atau
atap. Kemudian yaitu struktur komposit. Bagian bangunan yang menggunakan bahan ini
biasanya pada konstruksi lantai atau plat lantai. Kemudian yaitu dinding bata merah atau
conblock. Dinding berfungsi hanya sebagai partisi atau dapat bersifat pula sebagai penahan
beban. Selain dinding bata merah, terdapat dinding batu kali, dimana biasanya dinding ini
digunakan pada bagian bangunan dibagian luar sebagai pelengkap. Agar penampilan bangunan
tetap terjaga maka bagian luar pondasi harus dilakukan pemeiharaan. Kemudian yaitu dinding
beton. pada banguna yang menggunakan metode expose concrete seperti pada dinding luar
bangunan, lapisan luar kolom.
Kemudian, untuk komponen mekanikal bangunan gedung, meliputi: pemeliharaan saluran
air kotor, pemeliharaan saluran air bersih, pemeliharaan peralatan sanitair, pemeliharaan
pemanas air, pemeliharaan kran air, pemeliharaan bak cuci piring, pemeliharaan dan perawatan
sistem tata udara, pemeliharaan dan perawatan sistem transportasi vertikal, pemeliharaan dan
perawatan sistem proteksi kebakaran, pemeliharaan dan perawatan sistem plambing dan
pompa.
Untuk pemeliharaan dan perawatan sistem transportasi vertikal, sistem transportasi dalam
gedung mengikuti standar pemeliharaan yang ditetapkan oleh pabrik pembuat peralatan yang
terpasang. Pemeliharaan dan perawatan sistem transportasi dalam gedung meliputi peralatan
atau perlengkapan, yaitu lift penumpang, lift barang, lift kebakaran, escalator, dan travellator.
Selanjutnya yaitu pemeliharaan dan perawatan sistem proteksi kebakaran. Pemeliharaan
dan pengoperasian sistem proteksi kebakaran termasuk menjaga yang fungsinya yaitu untuk
mencegah api. Pada pemeliharaan ini, terdapat dua kategori yaitu umum dan inspeksi. pedoman
umum ini menetapkan persyaratan minimum pemeliharaan dan perawatan sistem proteksi
kebakaran. Sedangkan, inspeksi atau pemeriksaan kerumahtanggaan adalah merupakan bagian
penting dari sebuah program umum kerumahtanggaan. Inspeksi harus didefinisikan dengan
baik, dan harus meliputi: lokasi atau daerah daerah yang diperiksa, frekuensi pemeriksaan,
kinerja yang dapat diterima, dan siapa yang akan melakukan pemeriksaan. Inspeksi harus
dilakukan pada saat pertama kali dipasang atau digunakan, dan selanjutnya dilakukan setiap
bulan.
Selanjutnya yaitu komponen elektrikal bangunan gedung. Untuk bangunan dengan
ketinggian di atas delapan lantai harus dilengkapi dengan tiga sumber catu daya, yaitu pasokan
dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pembangkit Listrik Cadangan (Genset) dan Unit Catu
Daya Pasokan Sementara (UPS-Uninterupted Power Supply). Semua kabel untuk keperluan
instalasi harus terbuat dari kabel tahan api. Pemeliharaan dan perawatan komponen elektrikal
bangunan gedung meliputi: pemeliharaan dan perawatan sistem elektrikal, pemeliharaan dan
perawatan sistem elektronika.
Selanjutnya yaitu komponen ruang luar bangunan gedung. Pemeliharaan dan perawatan
ini meliputi: pemeliharaan tangka septik, pemeliharaan talang tegak dan datar, pemeliharaan
floor drain, pengecatan luar bangunan, pemeliharaan atap seng dan cement fiber gelombang,
pemeliharaan atap genteng mental, pemeliharaan atap sirap, pemeliharaan atap beton,
pemeliharaan atap genteng keramik, pemeliharaan atap fiberglass, pemeliharaan listplang
kayu, dan pemeliharaan list glass fiber cement (GRC).

Anda mungkin juga menyukai