Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN DASAR

PENDAHULUAN
Membangun manusia Indonesia seutuhnya, memerlukan keseimbangan antara pembangunan fisik dan
pembangunan nonfisik. Pendiri Republik ini juga sudah mengisyaratkan tentang perlunya nation and
character building. Demikian pula kata-kata bijak itu; bahwa dengan agama hidup menjadi berguna dan
terarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah. Karena itulah kesenian
sudah seharusnya disikapi dengan semestinya serta dipahami dengan sewajarnya, sebagaimana posisi
agama dan ilmu.
Bahwasanya melestarikan, mengembangkan dan memelihara kesenian bukan semata-mata tugas
pemerintah. Peranan masyarakat sudah selayaknya dilibatkan sejak tahap perancangan, tahap
pelaksanaan hingga tahap penilaian. Pemerintah dan masyarakat perlu berjalan seiring dan saling
melengkapi sehingga kesenian betul-betul dapat diperlakukan sebagaimana yang menjadi kebutuhan
kalangan seniman, pekerja seni dan seluruh pihak yang terkait dengan kesenian, bahkan juga
masyarakat penikmat kesenian. Oleh karenanya pemerintah perlu didampingi oleh sebuah lembaga
yang bertindak sebagai pemikir dan konseptor strategi kebijakan dalam pembinaan dan pengembangan
kesenian, diluar institusi yang berada dalam hirarki pemerintah sendiri.
Dalam kerangka seperti itulah SKETSA didirikan, dengan pokok-pokok pengertian sebagaimana terurai
dalam anggaran dasar ini.
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Seniman Kebanggaan Tirtomoyo Bersatu selanjutnya disingkat SKETSA
Pasal 2
SKETSA dibentuk pada tanggal 19 Juli 2020 untuk waktu yang tidak ditentukan
Pasal 3
SKETSA berkedudukan di tiga wilayah Kecamatan (Kec. Tirtomoyo, Kec.Batuwarno dan Kec.
Karangtengah)
BAB II
AZAS DAN LANDASAN
Pasal 4
SKETSA berazaskan Pancasila
Pasal 5
Landasan hukum SKETSA adalah Undang-Undang Dasar 1945
BAB III
TUJUAN
Pasal 6
SKETSA bertujuan untuk :
1. Mendorong peningkatan dan perkembangan kehidupan kesenian sejalan dengan kebutuhan
masyarakat;
2. Mendorong dan meningkatkan mutu karya seni sejalan dengan meningkatnya apresiasi
masyarakat terhadap kesenian;
3. Meningkatkan, mengembangkan dan menampung peran serta masyarakat di bidang
pembangunan kesenian;
4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan kesenian sebagai upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan pelaku seni.
BAB IV
SIFAT ORGANISASI
Pasal 7
SKETSA bersifat independen, berlandaskan pada prinsip kemandirian yang mengutamakan kesetaraan
dengan berbagai pihak sebagai mitra kerja dan tidak berafiliasi dengan organisasi atau partai politik
apapun.
BAB V
KEDAULATAN TERTINGGI DEWAN SKETSA
Pasal 8
Kedaulatan tertinggi SKETSA berada pada Musyawarah Seniman – Seniwati (MSS) di tiga Wilayah
Kecamatan
BAB VI
FUNGSI DAN TUGAS
Pasal 9
SKETSA berfungsi :
1. Sebagai pemikir dan konseptor kebijakan dalam pembinaan dan pengembangan kesenian;
2. Sebagai pelaksana pembinaan dan pengembangan kesenian untuk membantu pemerintah
melalui :
a. Peningkatan aktifitas kesenian;
b. Peningkatan kualitas kesenian;
c. Peningkatan apresiasi seni masyarakat;
d. Peningkatan kesejahteraan seniman.
Pasal 10
SKETSA bertugas :
1. Membantu dan memberikan pertimbangan kepada Pemerintah dalam menyusun program
pembinaan dan pengembangan kesenian di Tiga Wilayah Kecamatan;
2. Menggali, meningkatkan dan menumbuhkembangkan potensi dan apresiasi kesenian di Tiga
Wilayah Kecamatan bersama-sama dengan Organisasi/Lembaga Kesenian yang lain;
3. Menjembatani antara Pemerintah dan masyarakat dalam hal pengembangan apresiasi kesenian;
4. Sebagai lembaga kesenian , SKETSA dapat berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan.
BAB VII
ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 11
Anggota
1. Anggota SKETSA dikukuhkan dengan Surat Keputusan Camat.
2. Anggota SKETSA terdiri atas:
a. Badan Pelaksana Harian (BPH) yang terdiri dari Seniman, Budayawan atau pekerja seni yang
tidak mewakili golongan atau kelompok;
b. Anggota Pleno, terdiri dari perorangan yang mempunyai kompetensi dalam bidang kesenian
dan atau organisasi;
c. Anggota Ex Officio, yaitu pejabat yang mewakili instansi pemerintah yang terkait dengan
kesenian
Pasal 12
PENGURUS
1. Pengurus adalah Badan/Lembaga Pelaksana di SKETSA yang disebut Badan Pekerja Harian, dan
selanjutnya disingkat BPH.
2. Pelaksanaan tugas sehari-hari SKETSA diwakili dan diurus oleh BPH.
3. Ketua SKETSA dipilih dari proses penjaringan calon secara terbuka dari unsur masyarakat melalui
Musyawarah Seniman – Seniwati tiga wilayah Kecamatan.
4. Pengurus SKETSA dibentuk berdasarkan Musyawarah Seniman – Seniwati tiga wilayah
Kecamatan;
Pasal 13
ANGGOTA PLENO DAN EX OFFICIO
1. Anggota Pleno memiliki peran dan fungsi secara kolektif sebagai pengawas bagi kinerja BPH.
2. Anggota Ex Officio adalah secara otomatis kepala instansi terkait yang terdiri atas:
a. Kepala Dinas Pendidikan
b. Kepala Dinas Pariwisata, Budaya dan Olahraga
c. Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi
d. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan
BAB VIII
BADAN PEKERJA HARIAN
Pasal 14
1. Badan Pekerja Harian sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Koordinator Wilayah;
2. Untuk lebih memperlancar pelaksanaan tugas, pengurus dapat dilengkapi dengan seksi - seksi
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan;
Pasal 15
MASA BAKTI
Masa Bakti Kepengurusan SKETSA selama 3 (tiga) tahun sejak diterbitkan Surat Keputusan Camat
BAB IX
MEKANISME KERJA DAN JENIS RAPAT
Pasal 17
Mekanisme kerja organisasi
1. SKETSA bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan struktural dengan Pemerintah Kecamatan;
2. Tata hubungan antara SKETSA dengan Pemerintah c.q. instansi terkait bersifat koordinatif.
Pasal 18
Musyawarah dan rapat-rapat :
1. Musyawarah Seniman Seniwati tiga wilayah Kecamatan ;
2. Rapat Pleno (RP);
3. Rapat Badan Pengurus Harian (RBPH);
BAB X
KEUANGAN
Pasal 19
1. Sumber keuangan SKETSA diperoleh dari :
a. Pemerintah Kecamatan melalui APBD;
b. Sumber-sumber dan usaha lain yang sah dan tidak mengikat.
2. Kekayaan organisasi diinventarisasi dan dipertanggungjawabkan dalam forum Musyawarah
Seniman Seniwati tiga wilayah Kecamatan.
BAB XI
ATRIBUT
Pasal 20
Atribut organisasi yang berupa lambang dan stempel diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 21
1. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah wewenang Rapat Pleno
yang diadakan secara khusus untuk itu;
2. Rapat yang dimaksud dalam ayat 1 (satu ) pasal ini dianggap sah jika dihadiri sekurang-
kurangnya oleh separuh tambah 1 (satu) dari jumlah undangan;
3. Perubahan harus disetujui sekurang-kurangnya oleh separuh tambah 1 (satu) dari peserta
yang hadir;
4. Apabila keputusan rapat tidak mencapai quorum sesuai ayat 3 (tiga) pasal ini, maka dapat
dilaksanakan rapat kedua paling cepat 7 (tujuh) hari, paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah rapat pertama dan tidak lagi diperlukan pemenuhan quorum.
BAB XIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 22
1. Pembubaran organisasi diputuskan melalui Musyawarah Seniman Seniwati tiga wilayah
Kecamatan Luar Biasa (MSSLB);
2. Musyawarah Musyawarah Seniman Seniwati tiga wilayah Kecamatan Luar Biasa (MSSLB)
yang dimaksud dalam ayat 1 (satu ) pasal ini dianggap sah jika dihadiri sekurang-kurangnya
oleh separuh tambah 1 (satu) dari jumlah undangan;
3. Pembubaran harus disetujui sekurang-kurangnya oleh separuh tambah 1 (satu) dari peserta
musyawarah yang hadir;
4. Apabila keputusan rapat tidak mencapai quorum sesuai ayat 3 (tiga) pasal ini, maka dapat
dilaksanakan rapat kedua paling cepat 7 (tujuh) hari, paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah rapat pertama dan tidak lagi diperlukan pemenuhan quorum.
BAB XIV
ATURAN PERALIHAN
Pasal 23
Pengurus SKETSA untuk pertama dan seterusnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat setiap
periode kepengurusan.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 24
1. Hal-hal yang belum di atur dalam Anggaran Dasar, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga;
2. Anggaran Dasar mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : TIRTOMOYO
Pada Tanggal : 19 Juli 2020
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
Pasal 1
Musyawarah Seniman Seniwati tiga wilayah Kecamatan
1. Musyawarah Seniman dihadiri oleh seniman yang beraktivitas di tiga wilayah Kecamatan,
yang hadir atas nama perorangan dan/atau mewakili organisasi/sanggar kesenian.
2. Jumlah dan ketentuan peserta musyawarah ditentukan oleh Panitia Musyawarah
berdasarkan pertimbangan azas keterwakilan secara proporsional.
3. Panitia Musyawarah Seniman Seniwati tiga wilayah Kecamatan mempunyai wewenang
menyusun tata tertib musyawarah dan melaksanakan pemilihan Ketua SKETSA.
4. Pengukuhan pengurus baru dilakukan oleh Camat setempat atau yang mewakili.
Pasal 2
Pergantian Pengurus antar waktu
1. Pergantian pengurus antar waktu terjadi karena pengurus mengundurkan diri atau
meninggal dunia sebelum masa jabatannya berakhir dan atau dianggap perlu oleh
organisasi;
2. Pergantian pengurus antar waktu dilakukan setelah diputuskan dalam rapat Pleno.
BAB II
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 2
1. Musyawarah Seniman Seniwati tiga wilayah Kecamatan dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun
sekali dalam satu periode, dengan ketentuan :
a. Dihadiri oleh Badan Pengurus Harian (BPH), Pengurus Pleno, Anggota Ex Officio dan
Peserta Musyawarah;
b. Merupakan forum pertanggungjawaban Kepengurusan SKETSA;
c. Musyawarah dipimpin oleh Ketua Sidang dan dibantu kelengkapannya yang diatur
dalam tata tertib musyawarah;
d. Musyawarah dianggap sah jika dihadiri sekurang-kurangnya oleh separuh tambah 1
(satu) dari jumlah undangan.
2. Rapat Pleno dilaksanakan :
a. Sekurang-kurangnya diselenggarakan sekali dalam 1 (satu) tahun;
b. Dihadiri oleh seluruh Pengurus Harian, Anggota Pleno dan anggota Ex Officio;
c. Dipimpin oleh Ketua Pleno;
d. Dinyatakan sah jika dihadiri sekurang-kurangnya oleh separuh tambah 1 (satu) dari
unsur yang ada;
e. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan atau pengambilan suara
terbanyak.
3. Rapat Badan Pengurus Harian (BPH) dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali
dengan ketentuan :
a. Dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, Bendahara, Kordinator Wilayah.
b. Dipimpin oleh Ketua Umum;
c. Dinyatakan sah jika dihadiri sekurang-kurangnya oleh separuh tambah 1 (satu) dari
unsur yang ada;
d. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan atau pengambilan suara
terbanyak.
BAB III
KEUANGAN
Pasal 3
1. Sumber keuangan SKETSA berasal dari :
a. Pemerintah Kecamatan melalui APBD;
b. Bantuan donatur/sponsorship;
c. Hasil usaha organisasi;
d. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
2. Segala bentuk administrasi dan pembukuan keuangan dilakukan oleh Bendahara atas
persetujuan dan sepengetahuan Ketua Umum;
3. Tahun buku SKETSA adalah sama dengan tahun anggaran Pemerintah Kecamatan;
4. Pada akhir tahun buku, bendahara membuat laporan penerimaan dan pengeluaran yang
dipertanggungjawabkan dalam rapat pleno;
5. SKETSA membuat pertanggungjawaban keuangan yang diperoleh dari dana APBD kepada
Camat.
Pasal 4
Alokasi Penggunaan Dana :
1. Penggunaan untuk operasional dan kegiatan secara rutin;
2. Penggunaan untuk kegiatan secara insidental;
3. Penggunaan dana diatur dalam rapat BPH;
4. Penggunaan dan pengambilan dana dari Bendahara disetujui Ketua Umum.
BAB IV
ATRIBUT
Pasal 5
1. Lambang SKETSA berupa gambar Kayon dilengkapi dengan tulisan : Seniman seniwati
Tirtomoyo bersatu;
2. Lambang SKETSA selanjutnya diatur dalam peraturan tersendiri.
Pasal 6
Stempel SKETSA berbentuk profil lambang SKETSA dengan ukuran :
rentang panjang cm, renang lebar cm, bertuliskan SKETSA.
BAB V
PENUTUP
Pasal 7
1. Anggaran Rumah Tangga SKETSA berlaku sejak ditetapkan;
2. Bilamana terjadi perubahan Anggaran Dasar, maka Anggaran Rumah Tangga diadakan
penyesuaian melalui rapat pleno;
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur dalam peraturan
organisasi berupa Addendum.
Ditetapkan di : TIRTOMOYO
Pada Tanggal : 19 Juli 2020
PIMPINAN RAPAT PLENO / TIM PERUMUS
Struktur Organisasi ini di bagi menjadi beberapa posisi dan devisi. Masing-masing posisi dan devisi ini
memiliki fungsi yang berbeda, akan tetapi saling mendukung satu dengan yang lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar segala kegiatan dan program yang ada dapat terlaksana dengan terstruktur. Adapun
struktur organisasi tersebut adalah :

PELINDUNG : Camat

PENASEHAT : 1.

2.

3.

4.

KETUA I :

KETUA II :

SEKRETARIS :

BENDAHARA I :

BENDAHARA II :

Koordinator :

Bidang Data-Informasi : 1.

2.

Bidang Administrasi : 1.

2.

Bidang Media : 1.

2.

Akomodasi :

DEVISI KERJASAMA :

DEVISI LOGISTIK :

Anda mungkin juga menyukai