Anda di halaman 1dari 2

Sebutkan Tujuan dari Audit current liabilities?

Buatlah prosedur Audit current liabilities!

 Tujuan Audit Hutang Jangka Pendek


Ada beberapa tujuan audit current liabilities yang perlu diperhatikan, diantaranya :

1. Untuk meyakini bahwa pengendalian intern current liabilities memadai.


Pelajari dan evaluasi internal control atas hutang jangka pendek. Dengan internal control yang memadai auditor dapat
mempertimbangkan mengurangi substantif tes atau mengurangi scope.

2. Untuk meyakini bahwa current liabilities didukung bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang benar-benar
terjadi.
Minta rincian hutang jangka pendek, periksa kebenaran penjumlahan, cocokkan dengan saldo general ledger. Rincian
disiapkan oleh klien, dan auditor melakukan pengujian terhadap rincian, apabila terdapat kesalahan dibuat koreksi audit
dan dikomunikasikan dengan klien.

3. Untuk meyakini bahwa semua transaksi telah tercatat per tanggal neraca.
Cocokkan saldo masing-masing debitur dengan saldo pada subsidoary ledger.

4. Untuk meyakini bahwa jumlah accrual expense reasonable (layak)


Periksa dasar perhitungan accrual expense yang dibuat perusahaan, apakah konsisten dan reasonable dengan tahun
sebelumnya.  Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca.

5. Untuk meyakini bahwa pencatatan transaksi telah sesuai dengan SAK. Periksa apakah pencatatan transaksi current
liabilities sudah sesuai dengan SAK.  Dalam hal ini auditor harus meyakinkan bahwa tidak terdapat unrecorded
liabilities. Untuk itu auditor harus memeriksa notulen rapat direksi dan pemegang saham, dan mengirim konfirmasi ke
penasehat hukum perusahaan.
Hal-hal yang diperiksa : tanggal kejadian, jumlah hutang, syarat hutang, bunga, jatuh tempo.

Substantif test :

o Periksa apakah dokumen dan subledger sesuai atau tidak


o Periksa jurnal pada tanggal bersangkutan
o Periksa bukti penerimaan kas
o Lihat ke mutasi buku besar
o Cek pembayaran bunga
6. Untuk meyakini bahwa hutang dalam mata uang asing telah dikonveksikan dengan kurs BI.
Periksa apakah saldo hutang dalam mata uang asing per tanggal neraca telah dikonveksikan ke dalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengan BI. Selisih kurs dibebankan pada rugi laba tahun berjalan.

7. Untuk meyakini bahwa semua persyaratan dalam akad kredit sudah dipenuhi untuk menghindarkan bank default (right
and obligation).
Periksa penjanjian dan persyaratan yang harus dipatuhi oleh nasabah, seperti penggantian manager kunci, pengendalian
current ratio, dan ketepatan waktu pembayaran hutang.

Bank default (ketetapan persyaratan-persyaratan untuk nasabah) antara lain :

o Perusahaan nasabah tidak boleh mengganti manajer kunci tanpa seijin bank
o Current ratio harus dijaga pada tingkat tertentu
o Tidak diperkenankan terlambat membayar bunga
Jika terdapat pelanggaran terhadap ketiga syarat tersebut maka dalam audit harus di disclousure untuk masalah hutang di
catatan laporan keuangan.
8. Untuk memeriksa apakah penyajian current liabilities dalam neraca dan catatan laporan keuangan telah sesuai dengan
SAK.
Periksa apakah penyajian hutang jangka pendek di neraca dan catatan laporan keuangan telah sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan.

2. Prosedur Pemeriksaan kewajiban Jangka Pendek


Prosedur Pemeriksaan kewajiban Jangka Pendek adalah :

A. Pelajari dan evaluasi internal control atas kewajiban jangka pendek.


B. Minta rincian dari kewajiban jangka pendek, baik hutang dagang maupun kewajiban lainnya, kemudian
periksa penjumlahannya (footing) serta cocokkan saldonya dengan saldo hutang di buku besar.
C. Untuk hutang dagang cocokkan saldo masing-masing supplier dengan saldo menurut subsidiary ledger
hutang dagan.
D. Secara test basis , periksa bukti pendukung dari saldo kepada beberapa supplier, perhatikan apakah angkanya
cocok dengan purchase requisition, purchase order, reseving report dan supplier invoice. Periksa juga
perhitungan mathematis dari dokumen-dokumen tersebut dan otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang.
E. Seandainya terdapat monthly statement of account dari supplier, maka harus dilakukan rekonsiliasi antara
saldo hutang menurut statement of account tersebut dengan saldo subsidiary ledger hutang.
F. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa supplier baik yang saldonya besar maupun yang
saldonya tidak berubah sejak tahun sebelumnya.
G. Periksa pembayaran sesudah tanggal neraaca (subsequent payment) untuk mengetahui apakah ada kewajiban
yang belum dicatat (unrecorder liabilities) per tanggal neraca dan untuk menyakinkan diri mengenai kewajaran
saldo hutang per tanggal neraca.
H. Seandainya ada hutang kepada bank baik dalam bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit
overdraft, maka kirim konfirmasi ke bank, periksa surat perjanjian kreditnya dan buatkan excepent dari
perjanjian kredit tersebut, dan periksa otorisasi dari direksi untuk perolehan kredit bank tersebut.
I. Seandainya ada hutang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, yang harus
dilunasi dalam waktu satu tahun yang akan datang, harus dikirim konfirmasi, periksa perjanjian kreditnya dan
periksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
J. Seandainya ada hutang leasing, periksa apakah pencatatannya sudah sesuai dengan standar akuntansi sewa
guna, dan apakah bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang akan datang sudah dicatat sebagi hutang
jangka pendek.
K. Periksa perhitungan dan pembayaran bunga, apakah sudah dilakukan secara akurat dan tiap jumlah beban
bunga tersebut dengan jumlah yang tercantum pada laporan rugi laba. Perhatikan juga aspek pajaknya.
L. Seandainya ada saldo debit dari hutang dagang maka harus ditelusuri apakah ini merupakan uang muka
pembelian atau karena adanya pengembalain barang yang dibeli tetapi sudah dilunasi sebelumnya. Kalau
jumlahnya besar harus direklasifikasikan sebagai piutang.
M. Seandainya ada uang muka penjualan per tanggal neraca, periksa bukti pendukungnya dan periksa apakah
saldo tersebut sudah diselesaikan diperiode berikutnya misalnya dengan megirimkan barang yang dipesan oleh
pembeli.
N. Seandainya ada kredit jangka panjang , harus diperiksa apakah bagian yang jatuh tempo satu tahun yang akan
datang sudah direklasifikasikan sebagai hutang jangka pendek.
O. Seandainya ada kewajiban dalam mata uang asing, periksa apakah saldo tersebut per tanggal neraca telah
dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal neraca, dan selisih
kurs yang terjadi dibebankan pada rugi laba tahun berjalan.
P. Untuk hutang PPh 21 dan PPN periksa apakah hutang tersebut sudah dilunasi pada periode berikiutnya.
Seharusnya hutang PPh 21 dan PPN per 31 Desember dilunasi dibulan Januari tahun berikutnya. Sedangakan
untuk PPh Badan harus diperiksa apakah pada waktu mengisi dan memasukan SPT PPh Badan, perusahaan telah
membayarPPh 29
Q. Periksa dasar perhitungan accrued expense yang dibuat oleh perusahaan, apakah reasonable dan konsisten
dasar perhitungan tahun sebelumnya. Selain itu harus diperiksa pembayaran sesudah tanggal neraca.
R. Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham dan perjanjian-perjanjian yang dibuat perusahaan dengan
pihak ketiga, untuk mengetahui apakah semua kewajiban yang tercantum dalam notulen dan perjanjian tersebut
sudah dicatat per tanggal neraca.
S. Kirim konfirmasi kepada penasihat hukum perusahaan.
T. Periksa apakah penyajian kewajiban jangka pendek di neraca dan catatan atas laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK)

Anda mungkin juga menyukai