PEMBAHASAN
1
DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si. Diktat kuliah fisika dasar II tahap persiapan bersama ITB.
(Bandung : 2006). Hal 282
3
Dari hasil percobaannya, Oersted mengambil suatu kesimpulan bahwa
di sekitar arus listrik terdapat medan magnet yang dapat memengaruhi
keududukan magnet jarum. Dari hasil pengamatannya, Oersted
mendapatkan bahwa arah penyimpangan kutub utara magnet jarum sesuai
dengan arah ibu jari tangan kanan dan arah arus listrik pada kawat sesuai
dengan arah jari-jari lainnya. Arah medan magnet yang terdapat di sekitar
kawat berarus sesuai dengan kaidah tangan kanan seperti pada gambar di
bawah ini.
Untuk mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang terbentuk
pada kumparan berarus listrik, dapat dilakukan dengan cara :
4
4. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan
menghadap ke depan, kemudian genggam kumparan yang berinti besi.
5. Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan
arah sebaliknya menunjukkan kutub selatan.
6. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di
belakang inti besi, maka hadapka telapak tangan ke belakang,
kemudian genggam kumparan kawat itu.
7. Dengan cara yang sama kita dapat juga menentukan letak kutub utara,
dan kutub selatan magnet.
5
Gambar 4. Foto Andre Marie Ampere.
2
novinandaresta.blogspot.com/Bunyi Hukum Listrik dan Magnet
6
Kita perhatikan elemen lintasan ⃗⃗⃗ . Anggap kuat medan magnet pada
lintasan tersebut adalah ⃗ . Integral perkalian ⃗ dan ⃗⃗⃗ dalam lintasan S
dapat memenuhi :
3
DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si. Diktat kuliah fisika dasar II tahap persiapan bersama ITB.
(Bandung : 2006). Hal 282
7
b. Cari, ∑ yaitu jumlah total arus yang di lingkupi lintasan ampere.
Di dalam kawat :
𝜇0 𝐼
𝐵= 𝑟
2𝜋𝑅 2
(untuk r < R)
Di luar kawat :
𝐵 . 𝑑𝑠 = 𝐵 𝑑𝑠 = 𝐵 2𝜋𝑟 = 𝜇0 𝐼
𝜇0 𝐼
𝐵= 2𝜋𝑟
(untuk r ≥ R)
Keterangan :
0 = permeabilitas ruang hampa = 4π x 10-7 T/m.A
B = Medan magnet (T)
N = Jumlah lilitan
I = kuat arus listrik (A)
R = jari-jari dalam (m)
r = jari-jari luar (m)
2. Solenoida.
Solenoida merupakan induktor yang terdiri dari gulungan kawat
berbahan konduktor disusun membentuk koil dan dialiri arus listrik
yang didalamnya dimasukan sebuah batang besi berbentuk silinder
dengan tujuan memperkuat medan magnet yang dihasilkan sebuah
kumparan kawat yang terdiri dari beberapa lilitan.
8
Gambar 7. Solenoida.
0 .i.N
B
2l
Induksi magnet ditengah / pusat solenoid ;
0 .i.N
B 0 .i.n
Keterangan:
9
N = banyaknya lilitan
3. Toroida
Toroida merupakan sebuah solenoida yang di lengkungkan
sehingga berbentuk lingkaran kumparan. Dan memiliki arah arus
listrik melingkar.6
Gambar 8. Toroida
4
Young, Hugh D, Fisika Universitas (Jakarta: Erlangga, 2003) hlm 352
5
Bambang Murdaka, Fisika Dasar Untuk Ilmu Komputer & Informatika (Yogyakarta: C,V Andi
Offset, 2009)
6
www.smartsains.com/Medan Magnet pada Toroida
10
Adapun rumus yang berlaku pada Toroida adalah ;
𝐵 . 𝑑𝑠 = 𝐵 𝑑𝑠 = 𝐵 2𝜋𝑟 = 𝜇0 𝑁𝐼
𝜇0 𝑁𝐼
𝐵= 2𝜋𝑟
Keterangan :
0 = permeabilitas ruang hampa = 4π x 10-7 T/m.A
B = Medan magnet (T)
N = Jumlah lilitan
I = kuat arus listrik (A)
r = jari-jari (m)
11
magnet dan memberikan gaya pada batang besi. Batang tersebut
ditarik ke dalam kumparan dan mengenai bel.7
2. Relay.
Relai berfungsi sebagai saklar untuk menghubungkan atau
memutuskan arus listrik yang besar pada rangkaian lain dengan
menggunakan arus listrik yang kecil. Ketika sakelar S ditutup, arus
listrik kecil mengalir pada kumparan. Teras besi akan menjadi magnet
dan menarik kepingan besi lentur. Titik sentuh C akan tertutup,
menyebabkan rangkaian lain membawa arus besar yang akan
tersambung. Apabila sakelar S di buka, teras besi akan hilang
kemagnetannya. Keping besi lentur kembali ke kedudukan semula.
Titik sentuh C terbuka dan rangkaian listrik lainnya terputus.Bagian-
bagian Relai diantaranya Magnet listrik, Sauh, Kontak dan Pegas.
7
Giancoli, Fisika Edisi ke lima (Jakarta: Erlangga, 2001) hal 159
12