Anda di halaman 1dari 14

B.

Pendidikan seumur hidup


Dalam menjalani peran sebagai makhluk social, manusia akan
menghadapi perubahan dan perkembangan yang mempengaruhi tatanan
kehidupan.. Penyesuaian diri terhadap perkembangan teknologi diperlukan
agar mampu menjalin komunikasi dan hubungan antar sesama serta . oleh
karena itu proses pembelajaran sangat diperlukan dalam penyesuaian tersebut.
Pendidikan merupakan muara dari proses pembelajaran untuk
pemenuhan kebutuhan hidup dan bersosialisasi. Melalui pendidikan seseorang
mampu bertahan hidup dan memliki kekuatan spiritual dan intelektual sebagai
modal dalam menghadapi tantangan zaman.
1. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup merupakan proses pembelajaran seiring dengan
perjalanan kehidupan.yang tak terbatas dengan waktu dan ruang, sebagai upaya
meningkatkan kemampuan diri beradaptasi dengan perkembanagan zaman dan
teknologi.
Menurut GBHN Tahun 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah
dan masyarakat dan pemerintah.
Pendidikan seumur hidup merupakan pembelajaran aplikatif tiap-tiap
individu sebagai langkah memperbarui dan meningkatkan kapasitas diri agar
mampu melalakukan penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi di
sekitarnya.
Ajaran Islam memilki konsep pendidikan, belajar seumur hidup
sebagaimana dalam hadits Nabi
‫ا ُ ْطلُبُوا الع ِْل َم م َِن ال َم ْه ِد إِلى اللَّحْ ِد‬

artinya: "Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”

Berlandaskaan hadits tersebut, pendidikan dalam Islam mengajarkan


bahwa manusia untuk selalu menuntut ilmu. Perjalanan kehidupan akan
berhadapan dengan lingkungn dan alam yang terus menerus mengalami
perubahan. Manusia secara individu dituntut mampu beradatasi atas perubahan
tersebut agar dapat melakukan penyesuaian untuk keberlangsungan dan
bertahan hidup. Pada proses penyesuaian yang berlangsung sepanjang hidup,
dimana peran pendidikan dan pembelajaran diperlukan.
Pendidikan seumur hidup dalam ajaran Islam memiliki keterkaitan
dengan konsep pendidikan lainnya yaitu:
a. ‫ض ٌة َعلَى ُك ِّل مُسْ ل ٍِم‬
َ ‫َطلَبُ ْالع ِْل ِم َف ِر ْي‬
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim
Kewajiban menuntut ilmu berlangsung selama proses kehidupan dengan tidak
terbatasi dalam pendidikan formal. Karena pada hakikatnya keberlangsungan
hidup membutuhkan ilmu dan pembelajaran.
b. ‫ْن‬ ِّ ‫ا ُ ْطلُب ُْوا ْالع ِْل َم َولَ ْو ِبال‬،
ِ ‫صي‬
Carilah ilmu sampai ke negeri cina,
Menunjukkan bahawa pentingnya membekali diri dengan mencari ilmu
meskipun ke tempat yang jauh. Dan pembelajaran sebagai kebutuhan diraih
secara sungguh-sungguh yang membutuhkan suatu perjuangan
Penidikan seumur hidup yang diaplikasikan dalam aktivitas
pembelajaran sehari-hari merupakan perintah suatu kewajiban dan untuk
meraih pencapaian mulia yaitu ditunggikannya derjat bagi seseorang yang
berilmu, sebagaimana dalam Al Qur’an surat Al Mujadalah ayat 11:

۟ ‫ٱنش* ُز‬
‫وا‬ *۟ ‫ِس َفٱ ْف َس*ح‬
ُ ‫ُوا َي ْف َس* ِح ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي* َل‬ ِ ‫ُوا فِى ْٱل َم ٰ َجل‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
۟ ‫ِين َءا َم ُن ٓو ۟ا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم َت َف َّسح‬

َ ُ‫ت ۚ َوٱهَّلل ُ ِب َما َتعْ َمل‬


‫ون َخ ِبير‬ ۟ ‫ِين أُو ُت‬
ٍ ‫وا ْٱلع ِْل َم د ََر ٰ َج‬ ۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
َ ‫وا مِن ُك ْم َوٱلَّذ‬ َ ‫وا َيرْ َف ِع ٱهَّلل ُ ٱلَّذ‬*۟ ‫ش ُز‬ُ ‫َفٱن‬
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pendidikan seumur hidup, juga merjadi semboyan badan pendidikan


dunia UNESCO yang menggaungkan teori Long Life Education dengan konsep
bahwa proses pendidikan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa ada
batas usia. Empat pilar pendidikan yang dicanangkan UNESCO menjadi
landasan pola pendidikan seumur hidup (1) Learning to know (2) Leraning to do
(3) Learning to be (4) Leaning to life together .
Berdasarkan konsep dan landasan tersebut diatas menjadi dasar bahwa guru
sebagai manusia individu dan juga pendidik harus menanamkan prinsip
pedidikan seumur hidup bagi dirinya juga bagi peserta didik. . Dan gurulah yang
berperan untuk mengawal keberlangsungan pendidikan seumur hidup.
Peran pendidikan formal dalam keberlangsungan pendidikan seumur
hidup adalah sebagai bekal dan pemicu bagi pembiasaan belajar seiring dengan
perubahan dan perkembangan teknologi
Dunia pendidikan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan individu
merupakan pijakan awal untuk menghadapi segala perubahan dan perkembangan
zaman. Pendidikan seumur hidup merupakan pengasah bagi pendidikan yang
diterima secara formal di bangku sekolah. Ketika seseorang telah selesai
menempuh pendidikan di aliur formal, tidak semua ilmu yang diperoleh dapat
menjadi terapan dalam kehidupan sehatri-hari. Baik di dunia kerja maupun di
lingkungan social akan banyak hal baru dihadapi yang perlu penyesuaian secara
keilmuan. Bagi seseorang penesuain tersebut tentu akan memadu padankan
dengan keilmuan yang telah diperoleh dalam pendidikan formal. Dalam hal ini
gurulah yang menjadi peran utama untuk mengawal keberlangsungan
pendidikan seumur hidup.
Konsep pendidikan seumur hidup hendaknya menjadi ruh bagi insan
pendidik yang kemudian menularkan kepada peserta didik dan masyarakat di
sekitarnya.
Konsep yang mendasar dalam pendidikan seumur hidup adalah :
1. Menghadapi problematika kehidupan dan tantangan perubahan zaman
2. Memberdayakan dan meningkatkan potensi diri
3. Memanusiakan manusia sebagai makhluk social yang berakal
4. Memadukan pengalaman pendidikan formal dengan non formal secara
berkesinambungan
5. Mengaplikasikan peran manusia dalam berinterkasi dengan sesama dan
alam
Seorang Albert Einstein pernah mengatakan ,”Education is what remains
after one has forgotten what one has learned in school.” Pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa pendidikan adalah hal yang tersisa setelah
seseorang melupakan apa yang telah dipelajari saat di sekolah.  Seperti
kita ketahui , hampir setiap penduduk di Indonesia memiliki kesempatan
untuk belajar di bangku sekolah. Ada yang memiliki kesempatan
menempuh pendidikan sampai ke bangku kuliah bahkan sampai meraih
beberapa gelar, namun ada juga yang hanya tamat sampai sekolah
dasar . Meskipun berbeda tingkatan, namun tujuannya tetap satu yaitu
untuk memperoleh ilmu. Tapi ada kemungkinan ilmu yang sudah kita
peroleh tersebut hanya dapat dimengerti ketika duduk di bangku sekolah,
namun ketika sudah lulus hanya beberapa saja ilmu yang diingat dan
sisanya tak jarang mudah dilupakan.
Perkembangan teknologi saat ini menuntut setiap manusia untuk terus
belajar dalam menghadapi kemampuan kecerdasan buatan yang saat ini
berkembang. Manusia tersebut harus belajar membuat, memanfaatkan
dan bahkan bertanggung jawab atas kemungkinan resiko yang di hadapi
dari adanya teknologi tersebut. Meskipun sudah selesai menempuh
pendidikan formal di sekolah, manusia harus tetap dituntut untuk belajar
agar dapat bertahan hidup di era yang serba teknologi. Belajar yang
dimaksud bukan hanya semata dalam ruang kelas melainkan belajar
sepanjang hayat atau yang disebut dengan Lifelong Learning.Lifelong
Learning adalah upaya seseorang untuk terus belajar secara sukarela dan
berkelanjutan untuk alasan pribadi yang bertujuan untuk pengembangan
pribadi, meningkatkan daya saing dan kemampuan kerja.  Lifelong
Learning adalah usaha yang  harus dilakukan dengan sadar dan
menikmati setiap proses belajarnya karena dilakukan dengan sukarela.

Lalu, bagaimana cara untuk memulai menjadi seorang Lifelong learner


yang menyenangkan? berikut ada beberapa tips yang dapat anda coba :
1. Ciptakan Tujuan Pembelajaran
Sebelum belajar, pastikan anda memiliki tujuan yang ingin anda capai
dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Mulai dari Hal Kecil
Tidak perlu untuk menghabiskan satu hari untuk membaca buku, cukup
sediakan waktu selama  10 – 15 menit sehari untuk membaca buku dapat
memiliki dampak positif dalam proses belajar anda. Lama kelamaan
anda akan memiliki kebiasaan dalam membaca buku.
3. Ubah Cara Belajar menjadi Lebih Menyenangkan
Anda dapat menentukan sendiri proses belajar yang menyenangkan bagi
anda sehingga belajar tersebut bukanlah sebagai beban. Beberapa cara
yang dapat anda lakukan  adalah dengan  memilih buku yang berkaitan
dengan hal yang anda sukai untuk di baca, berdiskusi dengan kolega
yang memiliki minat yang sama, mengikuti forum online, melihat video
edukasi atau mendengarkan podcast tentang peningkatan motivasi atau
ketrampilan, mengikuti kelas-kelas ketrampilan dan yang terakhir belajar
dari pengalaman sendiri.Ketiga tips di atas dapat anda ikuti untuk
memulai diri untuk melakukan longlife learning, sekecil apapun
perbuatan baik yang sudah anda lakukan ,pastinya akan bermanfaat
untuk kedepannya nanti.Selamat mencoba.

‫ِس َف ۡاف َسح ُۡوا‬ ۡ ۤ ۤ


ِ ‫ٰيا َ ُّي َها الَّذ ِۡي َن ٰا َم ُن ۡوا ا َِذا ق ِۡي َل لَـ ُكمۡ َت َف َّسح ُۡوا فِى ال َم ٰجل‬
‫ش ُز ۡوا* َي ۡر َف ِع هّٰللا ُ الَّذ ِۡي َن ٰا َم ُن ۡوا‬ ُ ‫ َي ۡف َس ِح هّٰللا ُ لَـ ُكمۡ‌ ۚ َو ِا َذا ق ِۡي َل ا ْن‬ 
ُ ‫ش ُز ۡوا َفا ْن‬

‫َوهّٰللا ُ ِب َما َت ۡع َملُ ۡو َن َخ ِب ۡي ٌر‬ ؕ‌ ٍ ‫م ِۡن ُكمۡ ۙ َوالَّذ ِۡي َن ا ُ ۡو ُتوا* ۡالع ِۡل َم د ََر ٰج‬
‫ت‬

1. Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup.

1. Hidup seumur hidup seumur hidup dan pendidikan merupakan


tiga istilah pokok yang menentukan lengkap-lengkap dan
makna pendidikan seumur hidup.
2. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa
sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung
sepanjang hidup.
3. Pendidikan seumur hidup tidak berarti sebagai pendidikan
orang dewasa tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan
memadukan seumur hidup tahap pendidikan.
4. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola formal baik
kegiatan-kegiatan belajar insidentil.
5. Rumah memainkan peranan pertama peran yang paling halus
dan sangat penting mengikuti proses belajar seumur hidup.
6. Masyarakat juga memainkan suatu yang penting dalam sistem
pendidikan seumur hidup.
7. Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas dan
pusat latihan tentu mempunyai peranan penting tetapi
semuanya itu hanya sebagai salah satu bentuk lembaga
pendidikan seumur hidup.
8. Pendidikan seumur hidup menghendaki keberlanjutan,
kebersambungannya di rensi – dirensi vertikal atau longdinal
dari pendidikan.
9. Pendidikan seumur hidup juga menghendaki keterpaduan
dirensi-dirensi horizontal dan kedalam dari pendidikan pada
setiap tahap hidup.
10. Bertentangan dengan lembaga/ bentuk pendidikan yang
bersifat elestis pendidikan seumur hidup bersifat universal.
A. Rasionalisasi Pendidikan Seumur Hidup.

Pada dasawarsa ini, banyak dibicarakan kembali tentang pentingnya


pendidikan seumur hidup, tetapi masih saja banyak ditemui
ketidaksepakatan mengenai definisi maupun alasan perlunya
pendidikan seumur hidup. Beberapa alasan-alasan
tentang pentingnya pendidikan seumur hidup yaitu:

1. Pendidikan seumur hidup bertujuan untuk menghapuskan


peranan sekolah sebagai alat untuk mengekalkan
ketidakadilan.[3]

1. Pertimbangan ekonomi
2. Faktor sosial menyangkut perubahan peranan keluarga dan
peranan remaja dalam masyarakat.
3. Perubahan teknologi yang cepat
4. Faktor pekerjaan
5. Kebutuhan orang dewasa
6. Kebutuhan kanak-kanak (anak-anak di bawah usia 6 tahun
yang berada di usia pra sekolah).

Agar pendidikan menjangkau anak di bawah umur 6 tahun,


hendaknya disusun pendidikan formal untuk mereka. Tujuan pokok
dalam pendidikan pra-sekolah yaitu menyediakan stimulasi,
memperkuat kesadaran identitas, dan menyediakan pengalaman
sosialisasi. Fungsi utama pendidikan pra-sekolah bukan
merupakan persiapan untuk latihan akademik, melainkan
merupakan fase pertama dari pendidikan seumur hidup.

1. Apakah yang menyebabkan meningkatnya tuntutan


persamaan pendidikan, baik dalam masyarakat suatu negara
maupun di antara bangsa? Ingatan masyarakat terhadap
sistem pendidikan kolonial yang membatasi perkembangan
nasional untuk sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
2. Rumuskan dengan singkat dan jelas, hakekat pendidikan
seumur hidup!
3. Pendidikan harus meliputi seluruh hidup setiap individu
4. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan,
penyempurnaan secara sistematis pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi
hidup
5. Mengembangkan “self fulfillment” setiap individu
6. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri
7. Mengakui kontribusi dari semua kemungkinan pendidikan,
termasuk pendidikan informal, formal, dan non formal
8. Apakah ide pendidikan seumur hidup merupakan hal yang
sama sekali baru? Jelaskan jawaban saudara!

Tidak, karena pada tahun 1972 UNESCO dalam laporan faure


mengemukakan agar ‘pendidikan seumur hidup’ diterima sebagai
konsep untuk pembaharuan pendidikan di masa datang; dan dalam
kepustakaan Conenius dan pendidika lain, 60 tahun yang lalu Dewy
telah mengemukakan bahwa pendidikan dan belajar adalah proses
yang berlangsung selama hidup yang disampaikan kepada
Pemerintah Inggris setelah Perang Dunia I.
 

4. Menurut penganut pendidikan seumur hidup, pendidikan bagi


anak-anak di bawah umur enam tahun adalah sangat perlu.
Mengapa dan apakah tujuan pendidikan prasekolah?

Karena masa pra-sekolah merupakan masa perkembangan dengan


sifat yang khusus, dan merupakan masa yang banyak mengandung
kemampuan pikir dan memahami. Tujuan diadakannya pendidikan
pra-sekolah adalah menyediakan stimulasi, memperkuat kesadaran
identitas, dan menyediakan pengalaman sosialisasi.
 

5. Sebutkan alasan-alasan mengapa perlu pendidikan seumur


hidup!
6. Pendidikan seumur hidup bertujuan untuk menghapus
peranan sekolah sebagai alat untuk mengekalkan
ketidakadilan.
7. Pertimbangan ekonomi
8. Faktor sosial menyangkut perubahan peranan keluarga dan
peranan remaja dalam masyarakat.
9. Perubahan teknologi yang cepat
10. Faktor pekerjaan
11. Kebutuhan orang dewasa
12. Kebutuhan kanak-kanak
13. Pendidikan seumur hidup bertujuan menghapuskan
peranan sekolah sebagai alat untuk mengekalkan ketidak
adilan. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!

Pada masa kolonial sekolah tradisional merupakan komoditi untuk


dikonsumsi, dan dipertahankannya ketidaksamaan dalam
pendidikan karena pengaruh pengawasan kelompok pendidikan
yang mempunyai vested interest untuk mempertahankan
pemberian pendidikan sedikit mungkin. Sebaliknya, pendidikan
seumur hidup bertujuan untuk memeratakan pendidikan kepada
semua lapisan masyarakat tanpa ada batasan.

7. Jelaskan bahwa pendidikan, perkembangan ekonomi, dan


perbaikan kualitas kehidupan bertalian erat satu sama lain!

Karena pendidikan merupakan dasar ekonomi modern yang


memberikan perkembangan dalam bidang ekonomi yang
menyebabkan meningkatnya kualitas hidup.

8. Terangkan perubahan peranan remaja di dalam masyarakat


yang merupakan alasan logis untuk dilaksanakannya
pendidikan seumur hidup!

Makin banyaknya anak muda yang menikah, yang menyebabkan


hak-hak orang dewasa banyak diambil alih anak muda, dan makin
banyak pula orang dewasa yang kembali masuk sekolah, masa
remaja yang harusnya sekolah dan masa dewasa yang harusnya
bekerja. Semua ini disebabkan oleh organisasi pendidikan yang
sangat lemah untuk dapat membantu anak-anak mengatasi masalah
sosial yang mereka hadapi saat mereka dewasa.

9. Kritik yang sering dikemukakan terhadap pendidikan dewasa


ini ialah kurangnya memperhatikan kebutuhan orang dewasa.
Jelaskan mengapa orang mengabaikan pendidikan orang
dewasa!

Karena mereka berkonsepsi pendidikan tradisional, masa


kedewasaan adalah masa untuk bekerja dan tidak untuk mendapat
pendidikan. Masa seseorang belajar/mendapat pendidikan hanya
selama mengikuti pendidikan formal antara umur 6 sampai 18 tahun.
10. Mengapa usaha untuk mengatasi problem perubahan
ketrampilan kerja yang cepat dengan mengadakan “re-
training” sering mendapat tanggapan yang negatif dari
para pekerja?

Karena menurut mereka hal tersebut membuat mereka merasa


bodoh jika harus kembalike bangku sekolah, dan kebanggaannya
sebagai seorang dewasa mudah tersinggun

1. Strategi Pendidikan Seumur Hidup.

Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup


sebagaimana diinventarisir Prof.Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal
berikut :

1. Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup [4]


A. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri.
Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur
hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk
pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-
pengalaman pendidikan.
B. Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan
seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons
terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-
angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang
membantu belajar.
C. Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup
dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri
mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru
sebagai cara yang logis untuk mengatasi peroblema dan
terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia,
dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp
sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.
D. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup.
Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip
pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan
pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan
belajar seumur hidup.
E. Arah Pendidikan Seumur Hidup
2. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada
Program-Program Pendidikan.

1. Pendidikan baca tulis fungsional

Realisasi baca tulis fungsional memuat beberapa hal, yaitu :


1. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3 M)
yang fungsional bagi anak didik.
2. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya
3. Pendidikan Vokasional. Pendidikan vokasional adalah
program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas
usia.
4. Pendidikan Profesional adalah Pendidikan dalam upaya
mencetak golongan profesional yang mampu mengikuti
berbagai  kemajuan dan perubahan.

1. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan

Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia


agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan

1. Pendidikan Kewargenegaraan dan Kedewasaan Politik

Pendidikan dalam upaya penguasaan pendidikan kewarganegaraan


dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.

1. Pendidikan Kultural dan pengisian waktu senggang

Pendidikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang mampu


memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah,
kesusastraan, filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
BAB III
PENUTUP
 
1. Kesimpulan

Pendidikan seumur hidup merupakan usaha memberdayakan,


mengembangkan dan memanusiakkan manusia. Menurut
pandangan islam, pendidikan lebih dominan kepada pembentukan
akhlak, akidah dan iman.
Sedangkan secara umum pendidikan adalah proses pengubahan
sikap, pengembangan kemapuan dan proses peningkatan potensi
serta mutu kehiupan manusia.
Apabila aspek-aspek (social & spiritual) tersebut digabungkan maka
hasil dari pendidikan akan sangat maksimal dan menghasilkan
peserta didik yang memiliki intelektual dan akhlak yang mulia.

Karakteristik pendidikan sepanjang hayat adalah sebagai berikut. a) Hidup, seumur


hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan lingkup dan
makna pendidikan sepanjang hayat. b) Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya
masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. c)
Pendidikan sepanjang hayat tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi
mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan baik itu pendidikan dasar,
menengah, dan sebagainya. d) Pendidikan sepanjang hayat mencakup pola-pola
pendidikan formal maupun polapola pendidikan non formal, baik kegiatan-kegiatan
belajar terencana maupun kegiatan-kegiatan belajar insidental. 195 Saintifika Islamica:
Jurnal Kajian Keislaman Vol.3 No.2 Juli – Desember 2016 e) Rumah/keluarga
memainkan peran pertama, peranan yang paling halus dan sangat penting dalam
memulai proses belajar seumur hidup. f) Masyarakat juga memainkan peranan penting
dalam sistem pendidikan sepanjang hayat. Mulai sejak anak-anak mulai berinteraksi
dengan masyarakat, dan terus berlanjut fungsi edukatifnya dalam keseluruhan hidup,
baik dalam bidang profesional maupun umum. g) Lembaga-lembaga seperti sekolah,
universitas, dan pusat latihan tentu memiliki peranan yang penting, tetapi itu hanya
sebuah bentuk dari pendidikan sepanjang hayat. h) Pendidikan seumur hidup
menghendaki keberlanjutan atau kebersambungannya dimensi-dimensi vertikal atau
longitudinal pendidikan. i) Pendidikan seumur hidup juga menghendaki pendidikan
dari setiap tahap hidup sehingga menjadikannya bersifat sebagai pendidikan yang
universal tidak bersifat elitis. j) Pendidikan sepanjang hayat memiliki dua komponen
besar, yaitu pendidikan profesional dan pendidikan umum. Kedua komponen tersebut
tidaklah dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya, karena saling berhubungan
dan dengan sendirinya bersifat interaktif. k) Pendidikan seumur hidup mengandung
fungsi-fungsi adaptif dan inovatif dari individu dan masyarakat. l) Tujuan akhir
pendidikan seumur hidup adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu
hidup. m) Ada tiga syarat utama bagi pendidikan seumur hidup, yaitu kesempatan,
motivasi, dan edukabilitas. n) Pendidikan seumur hidup membolehkan adanya pol

6. Menghadapi problematika kehidupan dan tantangan perubahan zaman


7. Memberdayakan dan meningkatkan potensi diri
8. Memanusiakan manusia sebagai makhluk yang berakal
9. Memadukan pengalaman pendidikan formal dengan non formal secara
berkesinambungan
10. Mengaplikasikan peran manusia dalam berinterkasi dengan sesame dan
alam
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui
peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and
Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa
sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to
do (3)  learning to be, dan (4)  learning to live together. Dimana keempat pilar
pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.
1.Learning to know :
Penguasaan yang dalam dan luas akan bidang ilmu tertentu, termasuk di dalamnya
Learning to How.
Secara Implisit, Learning to know bermakna:
* Belajar Sepanjang Hayat (life long of education)
* Belajar bagaimana caranya untuk belajar (learning how to learn)

Belajar untuk mengetahui (learning to know) dalam prosesnya tidak sekedar


mengetahui apa yang bermakna tetapi juga sekaligus mengetahui apa yang tidak
bermanfaat bagi kehidupan.
Tenaga kependidikan (Guru, pelatih, instruktur, dll) harus menjadi inspirator dalam
pengembangan, perencanaan, dan pembinaan pendidikan dan pembelajaran. Hal ini
juga secara eksplisit di cantumkan dalam PP no 19 tahun 2005, yaitu guru sebagai
Agent Pembelajaran harus menjadi Fasilitator, pemacu, motivator, dan inspirator bagi
peserta didik. Di samping itu guru dituntut untuk dapat berperan ganda sebagai kawan
berdialog bagi siswanya dalam rangka mengembangkan penguasaan pengetahuan
siswa.

2.Learning to do :
Belajar untuk mengaplikasi ilmu, bekerja sama dalam team, belajar memecahkan
masalah dalam berbagai situasi, belajar untuk berkarya atau mengaplikasikan ilmu
yang didapat oleh siswa.
Di dalam sebuah pembelajaran ada prinsip aktivitas (ada kegiatan) :
* Hard Skills : keterampilan yang menuntut fisik
* Soft Skills : keterampilan yang menuntut intelektual
Proses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan
kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap,
penghargaan, perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus.
Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh
untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu
yang bermakna bagi kehidupan.

Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar seharusnya memfasilitasi siswanya untuk


mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar
“Learning to do” (belajar untuk melakukan sesuatu) dapat terrealisasi. Walau
sesungguhnya bakat dan minat anak dipengaruhi faktor keturunan namun tumbuh dan
berkembangnya bakat dan minat juga bergantung pada lingkungan. Seperti kita
ketahui bersama bahwa keterampilan merupakan sarana untuk menopang kehidupan
seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan pengetahuan
semata. Selain itu, sekolah juga berperan penting dalam menyadarkan peserta didik
bahwa berbuat sesuatu begitu penting. Oleh karena itulah peserta didik mesti terlibat
aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Tujuannya adalah agar peserta didik
terbiasa bertanggung jawab, sehingga pada akhirnya, peserta didik terlatih untuk
memecahkan masalah.

3.Learning to be :
Belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab untuk
mewujudkan tujuan bersama.
ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD

Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi


diri sendiri (learning to be). Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman
terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah
yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya
merupakan proses pencapaian aktualisasi diri.
Hal ini erat sekali kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan,
tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Misal : bagi siswa yang agresif, akan
menemukan jati dirinya bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Dan
sebaliknya bagi siswa yang pasif, peran guru sebagai kompas penunjuk arah sekaligus
menjadi fasilitator sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan potensi diri siswa
secara utuh dan maksimal.
Selain itu, pendidikan juga harusbermuara pada bagaimana peserta didik menjadi
lebih manusiawi, menjadi manusia yang berperi kemanusiaan.

4.Learning to live together :


Belajar memhami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai
agamanya.
Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan, dapat
dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana individu
tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya.
Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan
bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together)

Anda mungkin juga menyukai