۟ ٱنش* ُز
وا *۟ ِس َفٱ ْف َس*ح
ُ ُوا َي ْف َس* ِح ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي* َل ِ ُوا فِى ْٱل َم ٰ َجل َ ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ
۟ ِين َءا َم ُن ٓو ۟ا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم َت َف َّسح
َوهّٰللا ُ ِب َما َت ۡع َملُ ۡو َن َخ ِب ۡي ٌر ؕ ٍ م ِۡن ُكمۡ ۙ َوالَّذ ِۡي َن ا ُ ۡو ُتوا* ۡالع ِۡل َم د ََر ٰج
ت
1. Pertimbangan ekonomi
2. Faktor sosial menyangkut perubahan peranan keluarga dan
peranan remaja dalam masyarakat.
3. Perubahan teknologi yang cepat
4. Faktor pekerjaan
5. Kebutuhan orang dewasa
6. Kebutuhan kanak-kanak (anak-anak di bawah usia 6 tahun
yang berada di usia pra sekolah).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2.Learning to do :
Belajar untuk mengaplikasi ilmu, bekerja sama dalam team, belajar memecahkan
masalah dalam berbagai situasi, belajar untuk berkarya atau mengaplikasikan ilmu
yang didapat oleh siswa.
Di dalam sebuah pembelajaran ada prinsip aktivitas (ada kegiatan) :
* Hard Skills : keterampilan yang menuntut fisik
* Soft Skills : keterampilan yang menuntut intelektual
Proses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan
kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap,
penghargaan, perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus.
Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh
untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu
yang bermakna bagi kehidupan.
3.Learning to be :
Belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab untuk
mewujudkan tujuan bersama.
ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD