Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Renang Gaya Dada

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BALIKPAPAN

Jeremy Sallomo Salinding


XI-Multimedia
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatnya kepada kami sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan
berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karyatulis ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan
makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna
dalam makalah ini.

Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki makalah kami di masa datang. Sehingga semoga makalah
berikutnya dan makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Dengan menyelesaikan
makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat di petik dan diambil dari makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita.
Kata pengantar
Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “aktivitas Kebugaran Jasmani” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas pelajaran PJOK. Saya ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan
saya juga menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada bapak guru Ardian Or sebagai guru bidang studi yang
telah banyak memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Balikpapan,16 Februari 2021

Jeremy Sallomo S
Daftar isi

Kata Pengantar ......................................................................................................... 1

Daftar Isi .................................................................................................................. 2

Bab I Pendahuluan ................................................................................................... 3

A. Latar Belakang .................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 3

D. Manfaat Penulisan ............................................................................................... 3

Bab II Pembahasan .............................................................................................. 4

A. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia ................................................ 4-7

B. Renang Gaya Dada ........................................................................... 7-9

C. Teknik Renang Gaya Dada ................................................................... 9

1.Gerakan kaki (Kicking) ......................................................................... 10

2. Teknik gerakan meluncur .............................................................. 12

3. Latihan gerakan tangan ................................................................ 13

4. Latihan pengambilan nafas .................................................................. 13

5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya Dada .................................. 14

6. Rotasi tangan (Hand Rotation) ..................................................... 15

7. Kordinasi nafas- tangan ............................................................... 16

8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan) ................................ 17

9. Perbaikan gaya ........................................................................... 17

Bab III Penutup ................................................................................................... 18

A. Kesimpulan ................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Olahraga renang memang baik untuk perkembangan tubuh, kesehatan jantung dan paru-paru anak-
anak. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi
faktor pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan olahraga renang dengan baik,
benar, dan yang paling penting: aman!

Meskipun sampai saat ini mereka berenang masih menggunakan pelampung yang dipasang di
lengan, tapi saya perhatikan bahwa mereka sudah tidak takut-takut lagi dan mulai dapat
menggerakkan tangan dan kakinya untuk melaju di air.

Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh serta kesehatan jantung dan
paru-paru. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang sejak usia dini banyak
dipengaruhi oleh faktor pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan olahraga renang
dengan baik, benar, dan yang paling penting aman.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

1.Bagaimana sejarah perkembangan renang di Indonesia ?

2.Apa itu renang gaya dada ?

3.Bagaimana teknik dalam renang dada ?

C.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.Agar pembaca mengetahui tentang sejarah perkembangan renang di


Indonesia

2.Agar pembaca tahu aoa itu renang gaya dada

3.Mengetahui teknik-teknik dari renang gaya dada


D.Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada


semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya
penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan belajar
,khususnya bagi para siswa dan umumnya bagi kita semua.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia

Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang yang indah dan baik.
Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk belajar berenang tidak
mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para
bangsawan dan penjajah saja.

Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, akan tetapi harga
tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket
masuk untuk berenang.

Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah kolam renang
Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam
renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai
dari Bandung.

Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan
Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang
diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan
KWEEKSCHOOL.

Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan berenang dalam
tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan
Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan
Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan
Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan kejuaraan-
kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.

Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen, berhasil keluar
sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3 meter dan menara. Pada Far Eastern
Games di Manila, Philipina (kini kegiatan itu berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951).
Kedua peloncat itu juga menjadi utusan Hindi Belanda.

Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9 untuk 100 meter gaya
bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam
Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda.

Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki Heckle turut pula ambil
bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri menduduki urutan ke 8.
Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah beranggotakan 12.00 perenang.
Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 - 1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa
Indonesia semakin besar. Oleh karena pemerintahan pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam
renang di tanah air untuk masyarakat umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di
tanah air praktis menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan melawan
penjajah.

Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di bawah pimpinan
Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Persatuan
Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta,
berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua,
sekretaris, bendahara dan komisi teknik.

Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan berkembang serta
selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi Renang Dunia - FINA
(singkatan dari Federation Internationale de Nation). dan International Olympic Committee (IOC).

Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam PBSI. Oleh karena itu
kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat daerah. Perkembangan olahraga
berenang di Indonesia kian hari kian berkembang, hal ini ditandai dengan penyelenggaraan
perlombaan renang hampir setiap tahun di tingkat nasional. Begitu pula halnya dalam setiap
pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-nomor utama.

Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952, Indonesia
mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali
Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia
dikirim untuk mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina.

Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di Bandung dengan menghasilkan
susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3
komisi teknik. Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini
memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D. Soeprajogi, ditambah 3
pengurus lainnya.

Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di Makasar (sekarang Ujung
Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya memilih susunan
kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta kongres
istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam
hal ini menjadi singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.

Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya
mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula kongres
PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih
tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang
Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga yang
mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D.
Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah
komisi teknik dengan 2 orang anggota.

Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan dalam tahun 1962,
berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera,
sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun
1963 di Jakarta, kembali PRSI menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru
dengan ketua umum D.

Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat indah dan polo air.
Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu adalah merubah kembali
istilah \"Persatuan\". Hingga sekarang PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh
Indonesia. Meskipun dalam falsafahnya bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan politik.
Namun dalam kenyatannya perkembangan politik di dalam negeri pada waktu itu membawa
pengaruh besar terhadap perkembangan olahraga.

Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO, dimana
pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan
kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri
sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu
Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.

Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27 April 1968. Salah satu
keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum tetap dipercayakan
kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik
yang terdiri atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.

B. Renang Gaya Dada

Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada Gaya dada atau gaya katak adalah
berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas,
batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara
kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan
membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air,
setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan
kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang
pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur
Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua
Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan
berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di
Babilonia.

Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas Wynman
menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk
mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian,
buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.

Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The Art of Swimming
yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang
dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.

Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang memakai gaya dada.
Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta. Perenang
Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga
tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.

Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang pertama yang
berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan berenang
gaya dada selama 21 jam 45 menit.

Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada
secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya
punggung, dan gaya bebas.

Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang pertama berkembang. Mulai popular ketika pada
tahun 1875 perenang MATTHEW WEBB dengan menggunakan gaya dada, menjadi orang pertama
merenangi teluk Channel(Kanal)di inggris. Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada
dengan gaya kupu-kupu dada yang kemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu.

Berenang dibawah air pada waktu itu merupakan ketentukan yang diperbolehkan dan bangsa
Jepang mengadakan suatu studi yang intensif terutama dalam rangka mengebangkan renang gaya
kupu-kupu . Seperti hasilnya Jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan gaya renangan di bawah
air secara kontinyu dapat mengembangkan bermacam-macam interprestasi . Bentukvariasi
berenang dengan secara utuh dibawah air digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada Olmphiade
tahun 1928, ia memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu gerakan di bawah air .

Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru juara Olmphiade 1956 Masarufukara
dari Jepang.

Gerakan gaya di bawah permukan air ternyata menambah gerak maju dan dilarang FINA sejak tahun
1957. peraturan dapat mengembangkan gaya dada dengan posisi diatas permukan air, sekarang
berorentasi dan berpikir denganbanyak membuat efiesiengerak tangan, sebagai modikasi dari
keyakinan bahwa kaki memberi dorongan. Perenang Amerika Chaet jastremskitampil berperan pada
awal tahun 1960 dengan POWER BREASSTROKE (kekuatan gaya dada).
Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai mengembangkan gerak gaya dengan mana
dapat menambahkan kecepatan gerak tangan melakukan fase istirahat, menghilangkan sikap dimana
tangan akan kembali bersama sama di bawah dada. Hal ini merupakan pembaharuan menambah
irama dari gaya dan memukinkan agak sedikit menunda posisi ambil nafas . Pengembangan ini
berperan penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal berbeda dengan gaya
dada Amerika Serikat .

Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi dolphin pada gaya renangannya .
Juara dunia dari inggris . David Wilkie yang menjuarai 200meter gayadada Olphiade tahun 1976 ,
menggunakan cara ini dengan membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya , dengan
demikian membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari permukan air . Cara yang dilakukan
Davit Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia untuk mengadakan studi penelitian setelah
Olmpiade Montreal.

Pendekatan ilmiah serta keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan mendominasi dengan rangking
dunia pada gaya dada .

Pada tahun 1978, lina kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia dengan sikap tubuh tinggi dan
meluncur kedepan dengan “streamline”.

A.Versi Amerika Utara

saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar darim kepala di bawah permukaan air , pasisi bahu
dan pinggul sedikit berada diatas permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline) . Saat
mengambil nafas , dimana kedua lengan melakukan rangkaian gerak sapuan keluar, hingga kembali
keposisi istirahat untuk lurus kedepan mengambil udara dari atas permukaan air cukup dengan
mengangkat bagian kepala dengan leher. diputar

B.Versi Eropa Timur

saat kedua lengan lurus mdi depan , seluruh kepala , bahu , lengan atas berada di permukaan air
ditambah sedikit bagian pinggul agak terangkat naik.

C. Teknik Renang Gaya Dada

Teknik Dasar Renang Gaya Dada atau Katak – Breast stroke ( Gaya dada ) juga sering di sebut denga
gaya katak sebab gerakan yang di gunakan dalam gaya dada ini sangan serupa dengan teknik
berenang katak. Gaya dada merupakan berenang dengan menggunakan posisi dada yang
menghadap ke arah permukaan air. Batang tubung selalu di posisikan dalam posisi stabil atau tetap.
Kedua kaki digerakkan menendang ke luar air, sedangkan kedua tangan digerakkaan lurus ke arah
depan. Kedua tangan di buka pada posisi samping, hal ini bertujuan agar posisi badan bisa melaju ke
arah depan dengan lebih cepat.
Dengan berenang dengan menggunakan gaya dada, perenang bisa mengambil pernafasan saat
mulut sedang berada di atas permukaan air, sesudah 1 atau 2 kali gerakan kaki dan tangan. Akan
tetapi, berenang dengan menggunakan gaya dada merupakan teknik renang yang memiliki
kecepatan paling lambat jika di bandingkan dengan teknik renang yang lainnya. Agar bisa berenang
dengan baik, tentunya anda harus mengetahui dan menguasai betul mengenai teknik dasar
berenang dengan menggunakan gaya dada. Disini kami akan memberikan ulasan informasinya
kepada anda mengenai Teknik Dasar Renang Gaya Dada atau Katak. Berikut ulasan informasinya.

1.Gerakan kaki (Kicking)

A. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung membentuk gerak kaki
dolpin (whip kick) , dimana pada saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah
di tarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah fase itu di kerjakan pergrlangan kedua
kaki diputar mengarah keluar hingga membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi ini kedua kaki
melakukan gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus
kebelakang . Gerak ini sering disebut dengan istilah propeller , dimana pergelangan kaki dan tungkai
kaki bagian bawah berfungsi sebagai alatnya .

B. Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak dan menendang itu
hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini disebabkan kaki yang bersangkutan sangat
lentur (flexible) .

C. Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki tinggi, biasanya
dimanfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak kaki dolpin di bawah permukan air .

D. Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan semaksimal mungkin ,
sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan lebih kuat. Apabila pada
waktu melakukan gerak menarik tungkaikaki bawah agak berat dilakukan , maka gerak itu dikerjakan
dengan bantuan sediokit kedua belah paha dibuka .

E. Meningkatkan kecepatan padasaat melakukan gerak kaki adalah sangat diperlukan dan penting .
Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat kecepatan maksimum, hanya karena kedua
kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus di belakang . Gerak yang dilakukan kaki itu
akan memperoduksi tenaga gaya angkat (lift force )ke arah depan .

 Badan dalam posisi menelungkup


 Kedua belah tangan berpegangan pada bagian dinding
 Kepala terletak di atas permukaan air sedangkan bagian kaki di luruskan
 Kedua belah kaki di luruskan dan di tarik ke arah samping
 Ketika posisi kedua kaki diluruskan, buatlah lecutan ketika kaki sedang ditutupkan
 Usahakan pergelangan kaki tetap relax

Lakukan latihan tersebut secara berulang – ulang dengan kekuatan dan kecepatan maksimal
sehingga akan terasa adanya tekanan ketika tubuh dalam posisi meluncur ke depan
2. Teknik gerakan meluncur

Salah satu latihan dasar berenang dengan gaya dada adalah dengan menggunakan teknik meluncur.
Meluncur adalah latihan awal yang harus dilakukan oleh perenang. Teknik meluncur sangat berguna
untuk dapat menghilangkan rasa takut seseorang ketika berada di dalam air, menghilangkan adanya
resiko cidera atau kecelakaan dan bisa digunakan untuk menyesuaiakn suhu tubuh. Langkah –
langkah yang bisa di lakukan untuk meluncur dalam air adalah sebagai berikut :

Memposisikan badan untuk berdiri tegap di pinggir kolam dan menempelkan salah satu kaki kepada
dinding kolam.

Badan dalam posisi membungkuk ke depan searah dengan permukaan air dan meluruskan kedua
tangan sambil mengapit bagian telinga.

Agar badan bisa meluncur ke depan, tolakan bagian kaki yang menempel di dinding dengan kuat.

Luruskan kedua lengan dan kaki ke arah depan.

Luruskan bagian tubuh dan jagalah keseimbangan ketika posisi badan berada di permukaan air.

3. Latihan gerakan tangan

Kedua kaki direkatkan terhadap dinding kolam

Upayakan kedua belah tangan dalam posisi lurus dan kepala terlihat dari atas permukaan air

Tariklah kedua belah tangan dengan bersama – sama menuju arah dada bagian bawah, sembari
kedua telapak tangan di gerakkan mengayuh dalam air

4. Latihan pengambilan nafas

Langkah ini serupa dengan prinsip yang di gunakan dalam teori gerakan tangan, yaitu kedua belah
tangan di tarik ke arah samping, dagu diangkat ke atas menuju permukaan air sembari mengambil
nafas perlahan – lahan dengan menghirup udara.

5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya Dada

Start gaya dada di lakukan dengan cara berdiri lurus di atas balok start dengan posisi badan
membungkuk

Tekuklah kedua tumit sambil mengarahkan pandangan ke depan

Posisikan tubuh membungkuk sembari mendekati air dengan sikap mengayun ke arah belakang
Ayunan tangan tersebut dapat membuat posisi tubur untuk terdorong maju ke depan mendekati
permukaan air

Sesudah itu posisi tubuh akan jatuh ke dalam air dan bertumpulah terhadap kaki sembari badan
mulai di lepaskan perlahan.

Beberapa bentuk latihan

A. Di kolam dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam lakukan rangkaian gerak
dengan mengguankan prinsip gerak tersebut di atas.

B. Dengan menggunakan papan latihan kedua tangan memegang papan latihan gunakan rangkaian
gerak baik menurut pendapat pertama maupun mengikuti pendapat kedua.

C. Untuk memperoleh kordinasi yang baik bisa di berikan tanpa menggunakan papan latihan kedua
tangan berada lurus di samping tubuh , prinsip yang sama seperti mengguanakan papan latihan
dapat di lakukan di sini.

D.Bisa juga tanpa menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di samping, tetapi di lipat di
punggung . Hal ini di kerjakan terutama untuk menghindarkan tangan melakukan gerak ekstra untuk
membantu tubuh maju sehingga latihan yang di kerjakan tidak efektif lagi.

6. Rotasi tangan (Hand Rotation)

A.Rotasi gerak pada Versi Amerika Utara;

tidak menggunakan push (Outward and catch – pull recovery atau fase membuka atau menangkap –
fase menarik –mfase istirahat).

B.Rotasi gerak Versi Eropa Timur;

menggunakan fase mendorong (push), dengan rangkaian fase membuka dan menangkap – fase
menarik –fase mendorong – fase i stirahat atau Outward and catch – pull – push –recivery.

C.Pelatih renang asal Canada,

memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa Timur dengan sedikit mengubah pada saat tangan akan
melakukan fase mendorong di ubah menjadi fase menyapu kedalam (in ward sweep) dimana sapuan
dari telapak tangan itu bertemu di depan hingga lengan membentuk paru lembing.

D.Kedalam lengan atau tangan / lengan di bawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat
sekitar 15-20 cm, bagi Versi Amerika Utara.
E.Kedalaman lengan /tangan di bawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat sekitar 25-30
cm. Bagi Versi Eropa Timur.

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI AMERIKA UTARA

A.Fase istirahat (recovery), saat kedua lengan lurus di depan.

B.Fase membuka keluar (Outward), saat kedua tangan membuka keluar hingga lebih lebar dari
perpanjangan garis bahu.

C.Fase menangkap (cetch) , fase ini di lakukan setelah akhir dari melakukan fase membuka , dimana
saat mengerjakan fase ini usahakan sikut tinggi (high elbow) untuk memutar pergelangan tangan .

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI EROPA TIMUR

A. Fase istirahat (recovery) , saat kedua tangan lurus di depan

B. Fase membuka keluar (Outward)m , saat dimana kedua tangan membuka kesamping hingga
memperpanjang garis bahu sudut yang di bentuk antara telapak tangan dengan permukaan air pada
saat menyapu keluar adalah 30-45.Dan sudut yang di bentuk antaraa lengan bawah dengan tangan
pada pergelangan adalah 15-30.

C. Fase mendorong kedalam (push) fase ini di lakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar, di
mana saat melakukan fase mendorong kedua telapak tangan saling berhadapan serentak dengan
menutup telapak tangan hingga bertemu , kedua siku dengan juga menutup keduanya bertemu pada
saat garis lurus di bawah dagu.

VERSI CANADA

Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga beberapa fase yang di kerjakan pada versi
Eropa Timur juga di kerjakan pada versi Canada. Fase istirahat dan fase membuka keluar tetap sama
dan perbedaanya terletak pada fase mendorong, fase menutup kedalam (Inward sweep) di lakukan
setelah berakhirnya fase membuka keluar di lanjutkan dengan melakukan sapuan atau ayunan
dimana kedua belah siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua telapak tangan.
Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi telapak tangan dengan air
membentuk sudut antara 30-45. atau rata-rata 40.

7. Kordinasi nafas- tangan

A.Pada Versi Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat tangan melakukan akhir fase menarik.

B.Pada versi Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat melakukan fase mendorong.

C.Sama seperti pada versi Eropa Timur, maka versi Canada mengambil nafas di lakukan pada saat
melakukan sapuan tangan kedalam (Inward sweep) .

Beberapa bentuk latihan

A.Dengan menggunakan papan latihan, lakukan kordinasi gerak antara tangan dengan nafas seperti
halnya latihan tangan .

B.Berpasangan di mana saat satu rekanya melakukan rangkaian korinasi tangan dengan nafas, maka
rekan lainya mengepit kedua kaki dan memegang pinggul atau paha yang bersangkutan.

8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan)

Beberapa bentuk latihan

a.Dapat di berikan dengan bentuk latihan Catc – up .

b.Pada saat tertentu di usahakan tidak banyak menggunakan papan .

9. Perbaikan gaya

Seperti pada gaya renangan lain-lainya , maka beberapa bentuk kesalahan sering terjadi pada gaya
dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi seperti:

a. Posisi lutut turun , akibatnya pinggul naik:

Apabila terjadi kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah berlatih dengan menggunakan
papan latihan dengan prisip gerakan dikerjakan yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu
saat dimana kedua tungkai kaki bawah di lipat hingga mendekati pinggul, bentuk-bentuk di kerjakan
dengan konsep tidak membentuk sudut sebagai akibat lutut yang di turunkan kebawah, melainkan
sebagai akibat lipatan tunkai kaki bawah ke atas hingga mendekati kepinggul.
b. Mengambil nafas terlalu dini:

Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang kembali rangkaian gerak
pada kordinasi nafas dengan tangan.

c. Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping.

Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan papan atau mengambil sikap terlentang
untuk mengerjakan kaki gaya dada, di mana saat melipat , lakukan gerak kaki menarik ke arah
pinggul dan bukan gerakan melipat itu di lakukan sebagai akibat turunya lutut.

d. Melakukan tarikan terlalu dalam;

Melakukan tarikan terlalu dalam pada gaya dada , bisa berakibat terhentinya gerakan di saat akhir
tarikan . Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja menjadi tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi
yang jelas hal semacam ini akan mengurangi akselerasi dari renang yang bersangkutan.

Pertolongan Pada Saat Melakukan Renang Gaya Dada :

1.        Pertolongan Pertama Pada Korban Tenggelam

Tenggelam adalah penyebab kematian keempat akibat kecelakaan. Setiap tahu ada 4000 orang
tenggelam, dan sepertiganya anak anak dibawah usia 14 tahun. Kematian yang disebabkan air yang
masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga otak kekurangan oksigen. Belum lagi, tenggelam sering
disertai benturan di kepala dan leher yang mengakibatkan fatal.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi pun dapat menjadi tempat
berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg memiliki anak kecil harus senantiasa menjaga
anaknya ketika bermain air, terutama jika berada di kolam renang. Secara umum, tenggelam di
kolam renang dapat disebabkan oleh kram kaki atau leher, penurunan kesadaran, bermain di air
yang dalam, tidak bisa berenang, dan jatuh terpeleset. Ditambah lagi, banyak yang tidak
munggunakan alat penyelamat yang lengkap. 
Jika peristiwa tenggelam atau hampir tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan anda menguasai
keadaan dan cukup terlatih.
Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam renang, jika tidak bisa
menggapainya cobalah dengan tali atau alat bantuan yang lain.
Jika anda memutuskan masuk ke dalam air, dekati secara hati-hati dari belakang. Jangan mendekati
korban dari depan, karena ia akan merangkul anda. Akibatnya, anda pun sulit untuk bergerak.
Bicaralah dan tenangkan korban saat anda mendekat. Tanyakan apakah semuanya baik-baik saja.
Raihlah pakaiannya atau tangkupkan satu tangan ke dagu korban dan tarik korban dari belakang
hingga ke tempat aman.
Katakan pada korban untuk menjauhkan tangannya dari anda. Teruskan menenangkan korban.
Jika korban berhenti bernafas  tau tidak teraba nadinya, lakukan pernafasan buatan.
Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit otot, segerakan
periksa ke dokter.

2.      Pertolongan Pertama Saat Kram Dalam Air


Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila kita sedang di air yang
dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab utama tenggelamnya seorang perenang
akibat kram adalah kegagalan dalam mencegah terjadinya panik.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke tepi, sehingga akan
terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan yang tidak teratur ini
disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi
sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bilaopen water (danau, sungai, laut)
jelas ini bukan solusi yang baik.
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu lakukan
peregangan . Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram adalah :
Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi
Tarik napas dalam dan tahan
Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram
Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun badan kita tenggelam)
Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi
Ulangi sampai nyerinya reda
Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot yang tadi kram
Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman
Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di ekstremitas bawah), yaitu :
Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah punggung kaki. Posisi
ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha bagian belakang
Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung kaki ke arah telapak kaki.
Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung kaki dan otot paha bagian dalam.

E.  Cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan Pada Saat Melakukan Renang Gaya Dada:
Sebelum kecelakaan air tersebut terjadi alangkah baiknya Anda mengetahui beberapa tips
mencegah kecelakaan air :
Lakukan Peregangan
Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan air adalah karena kaki keram. Mungkin saja seseorang
sedang berenang di kolam yang dalam namun tiba – tiba kakinya keram dan tidak bisa digerakkan
sama sekali. Mungkin saja kemudian orang tersebut tenggelam lalu meninggal dunia karena
kehabisan nafas.
Ukur Kemampuan Anda
Ukurlah kemampuan Anda. Jika Anda tidak begitu pandai berenang, maka pilihlah kolam yang
dangkal. Namun jika anda mampu berenang dengan baik ya silakan anda pilih kolam yang mana saja.
Jangan Lupa Makan

Keram perut juga salah satu penyebab kecelakaan air dimana korban akan merasakan rasa keram
campur nyeri di bagian perut hingga tubuhnya tidak mampu digerakkan. Untuk mencegah terjadinya
keram perut diantaranya adalah dengan melakukan peregangan pada pinggang sebelum Anda
masuk ke dalam air dan jangan lupa, makanlah makanan apapun sebelum Anda berenang. Yang jelas
pencernaan anda tidak boleh dalam keadaan kosong saat berenang untuk mencegah terjadinya
keram perut.

Manfaat Renang Bagi Tubuh

Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah


Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan
darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses pembakaran
serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.
Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru
Paru – paru berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi
(pembakaran). Renang akan melatih kerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru
untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran
dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi

Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi


Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan oto akan bekerja terus menerus. Hal ini
kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh akan
kelihatan lebih berisi / padat.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan :

Renang merupajan cabang dari salah satu olah raga air yang telah di perlombakan sejak
tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Adapun bukti tertua mengenai berenang
adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang
berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang
berasal dari 2000 SM. Berenang mempunyai beberapa macam gaya diantaranya yaitu gaya bebas,
gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu-kupu.
Gaya berenang tersebut mempunyai cirri khas tersendiri dan teknik yang berbeda-beda
untuk dapat mencapai kecepatan dalam berenang yang maksimal. Berenang dapat membugarkan
tubuh dan untuk yang professional dapat mencetak prestasi dari tingkat nasional maupun
internasional.
Namun sebaiknya dalam memulai dan sesudah nya agar tubuh tidak terjangkit efek buruk
dari berenang seperti kejang-kejang. Adapun manfaat berenang itu sendiri adalah meningkatkan
kualitas jantung dan peredaran darah, meningkatkan kapasitas vital paru – paru dan mempengaruhi
otot mejadi berisi
Gaya dada Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua
belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah
tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan.
Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan
dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali
gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan
kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang
pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur
Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

B.     Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, jadi
diharapkan untuk dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal yang
mengahalanginya seperti sakit. Diharapkan ada penjelasan tentang gaya berenang dan apa
yang harus dilakukan sebelum dan sesudah berenang.

Anda mungkin juga menyukai