Anda di halaman 1dari 7

KASUS KASUS PELANGGARAN HAK DAN

PENINGKATAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

JEREMY SALLOMO SALINDING


XI-MULTIMEDIA
Warga negara menurut Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia
tahun 1945 Pasal 261. Yang menjadi warga negara ialah
orang-orang bangsaIndonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yangdisahkan dengan undang-undang sebagai warganegara.
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orangasing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diaturdengan undang-
undang.

Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan(mutlak) oleh


setiap manusia sejak ia diciptakan. MenurutKamus Besar Bahasa
Indonesia, hak adalah sesuatu halyang benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaanuntuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan
olehaturan, undang-undang, dan sebagainya), kekuasaan yangbenar atas
sesuatu/menuntut sesuatu, derajat ataumartabat.
Hak menurut Prof. Dr. Notonagoro adalah kuasauntuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinyaditerima atau dilakukan semata-mata
oleh pihak tertentudan tidak dapat dilakukan oleh pihak manapun juga
yangpada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.Contoh hak
yaitu : hak mengemukakan pendapat, hakmemperoleh pendidikan yang
layak, hak beragama, hakuntuk hidup, hak mengembangkan kebudayaan,
hakmendapatkan nilai bagus dari guru, hak tidak diperbudak,dan lain-lain.
Hak warga negara adalah segala sesuatu2. Pengertian Hak Warga
Negara dan KewajibanWarga Negara
yang harus didapatkan warga negara dari negara(pemerintah). Menurut
Jimly Asshiddiqie, hak warganegara meliputi hak konstitusional yaitu hak-
hak yangdiatur dalam undang-undang dasar, dan hak legal atau
hakhukum yaitu hak diatur di dalam peraturan perundang-undangan selain
undang-undang dasar, seperti dalamundang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan daerah,dan lain-lain. Kewajiban adalah segala
sesuatu yang harusdilakukan/dilaksanakan oleh masing-masing
individusehingga bisa mendapatkan haknya secara layak.
Suatukewajiban dapat dikatakan sebagai hutang yang harusdilunasi untuk
memperoleh apa yang harus seseorangmiliki. Menurut Prof. Dr.
Notonagoro, kewajiban adalah bebanuntuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan ataudiberikan semata-mata oleh pihak tertentu tidak
dapat olehpihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntutsecara
paksa oleh yang berkepntingan. Kewajibanmerupakan sesuatu yang
harus dilakukan dengan penuhrasa tanggung jawab.
Contohnya yaitu mentaatiperaturaturan lalu lintas, melaksanakan tata
tertib disekolah, membayar biaya pendidikan sesuai ketentuan,sebagai
pelajar harus rajin belajar, melaksanakan tugasyang diberikan bapak/ibu
guru dengan sebaik-baiknya, danmasih banyak lagi.
Sebagaimana diatur dan dijamin dalam Undang-UndangDasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, macam-macam hak warga negara
adalah:

Sebagaimana diatur dan dijamin dalam Undang-UndangDasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, macam-macam hak warga negara
adalah:

Siapakah yang menjadi warga negara dan pendudukIndonesia? Pasal 26


Ayat (1) dan (2) dengan tegasmenjawab pertanyaan tersebut.
Berdasarkan ketentuanpasal tersebut bahwa yang menjadi warga negara
ialahorangorang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsalain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warganegara. Adapun, yang
menjadi penduduk Indonesia ialahwarga negara Indonesia dan orang
asing yang bertempattinggal di Indonesia. Pasal 26 ini merupakan jaminan
atashak warga negara untuk mendapatkan statuskewarganegaraannya
yang tidak dapat dicabut secarasemena-mena. Pasal 26 ini juga
merupakan salah satupencerminan dari pokok pikiran kedaulatan
rakyat,penjabaran sila keempat yang menjadi landasan kehidupanpolitik di
negara kita, Indonesia tercinta.

Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiapwarga negara


mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum dan pemerintahan.
Ini adalah konsekuensidari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat
kerakyatan.Pasal 27 Ayat (1) menyatakan bahwa Segala warga
negarabersamaan kedudukannya di dalam hukum danpemerintahan dan
wajib menjunjung hukum danpemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya. Hal inimenunjukan adanya keseimbangan antara hak
dankewajiban dan tidak adanya diskriminasi di antara warganegara
mengenai kedua hal ini. Pasal 27 Ayat (1) inimerupakan jaminan hak
warga negara atas kedudukanyang sama dalam hukum dan juga
merupakan kewajibanwarga negara untuk menjunjung hukum dan
pemerintahan.
Pasal 27 Ayat (2) menyatakan bahwa Tiap-tiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layakbagi kemanusiaan. Pasal ini
memancarkan asas keadilansosial dan kerakyatan yang merupakan hak
warga negaraatas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Berbagaiperaturan perundang-undangan yang mengatur hal inimisalnya
terdapat dalam Undang-Undang Agraria,Perkoperasian, Penanaman
Modal, Sistem PendidikanNasional, Tenaga Kerja, Perbankan, dan
sebagainya yangbertujuan untuk menciptakan lapangan kerja agar
warganegara memperoleh penghidupan yang layak.
Pasal 27 Ayat (3) menyatakan bahwa Setiap warga negaraberhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaannegara. Ketentuan tersebut
menegaskan hak dan kewajibanwarga negara menjadi sebuah kesatuan.
Dengan kata lain,upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus
menjadikewajiban dari setiap warga negara Indonesia.
Pasal 27 Ayat (3) menyatakan bahwa Setiap warga negaraberhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaannegara. Ketentuan tersebut
menegaskan hak dan kewajibanwarga negara menjadi sebuah kesatuan.
Dengan kata lain,upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus
menjadikewajiban dari setiap warga negara Indonesia.Pasal 28
menetapkan hak warna negara dan pendudukuntuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiransecara lisan maupun tulisan, dan
sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-undang.
Dalamketentuan ini terdapat tiga hak warga negara, yaitu hakkebebasan
berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hakkebebasan untuk
berpendapat.
Pasal 29 Ayat (1) menyatakan bahwa Negara berdasar atasketuhanan
Yang Maha Esa. Ketentuan ayat ini menyatakankepercayaan bangsa
Indonesia terhadap Tuhan Yang MahaEsa. Kemudian Pasal 29 Ayat (2)
menyatakan Negaramenjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk
memelukagamanya masing-masing dan beribadah menurutagamanya dan
kepercayaan itu. Hal ini merupakan hakwarga negara atas kebebasan
beragama. Dalam kontekskehidupan bangsa Indonesia, kebebasan
beragama ini tidakdiartikan bebas tidak beragama, tetapi bebas
untukmemeluk satu agama sesuai dengan keyakinan masing-d. Hak dan
kewajiban bela negarae. Kemerdekaan berserikat dan berkumpulf.
Kemerdekan memeluk agama
masing, serta bukan berarti pula bebas untukmencampuradukkan ajaran
agama.
Pertahanan dan keamanan negara dalam Undang-UndangDasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakandalam bentuk hak dan
kewajiban yang dirumuskan dalamPasal 30 Ayat (1) dan (2). Ketentuan
tersebut menyatakanhak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalamusaha pertahanan dan keamanan negara.
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK DANPENGINGKARAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARAPENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA
NEGAR
a. Contoh kasus pelanggaran hak warga negara yangpertama. adalah
proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, contohnya
masih seringterjadi kasus salah tangkap, perbedaan perlakuanoknum
aparat penegak hukum terhadap parapelanggar hukum yang sering terjadi
dengan dasarkekayaan, jabatan, dan sebagainya. Hal itumerupakan bukti
bahwa pasal 27 ayat 1 UUD NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakanbahwa "segala warga negara bersamaankedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan danwajib menjunjung hukum dan
pemerintah itu dengantidak ada kecualinya", belum sepenuh
dilaksanakan.Seperti yang pernah sering kita dengar Orang
yangmelakukan tindak pidana bisa bebas karena faktorkekayaan untuk
menyogok oknum penegak hukum.
Contoh kasus pelanggaran hak warga negara yangkedua di era
globalisasi saat ini kemiskina dan angkapenganguran di indonesia masih
cukup tinggi. padahal ada pasal 27 ayat 2 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi "tiap-tiapwarga negara berhak atas
pekerjaan dan penhidupanyang layak bagi kemanusiaan" belum
sepenuhnyaterlaksanakan juga.
Contoh kasus pelanggaran hak warga negara yangketiga Sering terjadi
kasus pelanggaran hak manusiaseperti pemerkosaan, pembunuhan,
penculikan,kekerasan rumah tangga, dan sebagainya. Padahalhak asasi
manusia sudah di jamin keberadaanya olehPasal 28 A - 28 J UUD Negara
Republik IndonesiaTahun 1945.
Contoh kasus pelanggaran hak warga negaraselanjutnya seperti masih
terjadi tindakan kekerasanmengatas namakan agama, misalnya
penyerangantempat peribadahan. Padahal pasal 29 ayat 2 UUDNegara
Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskanbahwa negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiappenduduk untuk memeluk agamnya masing-
masingdan beribadah menurut agamanya dankepercayaannya itu.
Contoh kasus pelanggaran hak warga negara dibidang pendidikan di
indonesia angka putus sekolahmasih cukup tinggi kasus ini sering terjadi
di desa-desa yang terpencil karena faktor biaya,mengidentifikasi belum
terlaksananya secarasepenuhnya amanat pasal 31 ayat 1 UUD
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi"Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan".
Contoh kasus pelanggaran hak warga negara yangterakhir adalah
pelanggaran hak cipta, contohnysperedaran VCD/DVD bajakan, perilaku
plagiat(mencopy/mengyalin tanpa menyertakan sumberyang jelas) dalam
membuat sebuah karya, dansebagainya.
Contoh-contoh yang diuraikan diatas membuktikan bahwatidak
terpenuhinya hak warga negara karena adanyakelalaian atau
pengingkaran dalam pemenuhan kewajibansebagaimana yang
dipersyaratkan dalam UUD NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 dan
ketentuan perundang-undangan lainnya. Hal tersebut jika tidak segara
diatasi
maka dapat menganggu kelancaran proses pembangunanyang sedang
dilaksanakan untuk negara kita supayamenjadi negara yang maju,
makmur, dan sentosa.

Dalam masyarakat sering terjadi pengingkaran kewajibansebagai warga


negara seperti contoh berikut ini:
a. Melakukan pelanggaran hukum.
b. Pengingkaran kewajiban untuk membela negaradalam bentuk terlibat
tawuran dan merusak fasilitasumum.
c. Pengingkaran kewajiban menghormati hak asasimanusia orang lain
dengan melakukan bullying,penipuan, pemerkosaan, pembunuhan,
perampokan,dan lain-lain.
d. Pengingkaran kewajiban untuk ikut serta dalamusaha pertahanan dan
keamanan negara dengantidak membayar pajak pada waktunya atau
bahkantidak membayar pajak, tidak mengikuti aturansekolah, melakukan
aksi terorisme, melakukankekerasan berbau SARA, merusak
lingkungan,korupsi, dan lain-lain.
e. Pengingkaran kewajiban untuk mengikuti pendidikandasar antara lain
tindakan membolos sekolah, dropout, malas sekolah, dan lain-lain.f.
Faktor-faktor Terjadinya Kasus-kasus PelanggaranHak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara :Sikap egois
Rendahnya kesadaran berbangsa danbernegaraSikap tidak
toleranPenyalahgunaan kekuasaanKetidaktegasan aparat penegak
hukumPenyalahgunaan teknologiDain-lain
UPAYA PENANGANAN PELANGGARAN HAK DANPENGINGKARAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARAPENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA
NEGARA
1. Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk MenanganiKasus-kasus
Pelanggaran Hak dan PengingkaranKewajiban Warga Negara
2. Partisipasi Aktif Warga Negara dalam UpayaPencegahan Terjadinya
Kasus-kasus Pelanggaran Hakdan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara
3. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untukmengatasi berbagai
kasus pelanggaran hak danpengingkaran kewajiban warga negara adalah:
 Supremasi hukum dan demokrasi harusditegakkan.
 Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
 Meningkatkan pengawasan masyarakat danlembaga politik
terhadap penegakan HAM olehpemerintah.
 Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsipHAM kepada
masyarakat melalui lembagapendidikan formal maupun non formal.
 Meningkatkan profesionalisme lembagapertahanan dan keamanan.
 Meningkatkan kerjasama antarkelompok ataugolonganMemberi
jaminan hak asasi manusia denganmeratifikasi instrumen hak asasi
manusiainternasional.

Sedangkan upaya kuratif melalui penanganan kasus pelanggaran HAM di


Indonesia, yang dilakukan secarabersama oleh Pengadilan HAM, Jaksa
Agung, KomisiNasional HAM, dan Mahkamah Agung. Selain itu juga
olehKepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia,KPK, dan
lembaga-lembaga peradilan.Dengan melakukan berbagai perilaku yang
merupakanbentuk dukungan terhadap upaya pencegahan
terjadinyapelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara di
berbagai lingkungan, yaitu lingkungan keluarga,lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat, danlingkungan bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai