A
STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. H DENGAN DIAGNOSA APPENDIX PERITONITIS
DILAKUKAN TINDAKAN LAPARATOMI
Di Ruang : IBS RSUD PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA
IDENTITAS
Pasien Penanggung jawab Pasien
Nama (inisial) : Tn.M Nama (Inisial) : Ny. K
Umur : 65 Tahun Umur : 60 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Hub dengan pasien : suami
Alamat: Jaten, RT 05, Triharjo, Pandak, Bantul
Status Pernikahan : Kawin / Belum Kawin
PENGKAJIAN PRAOPERATIF
DATA FOKUS
No Tanggal Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
1. 19 April DS: DO:
2021 Pasien mengatakan cemas Pasien terlihat gelisah
dan takut Pasien terlihat cemas\
Pasien mengatakan belum Pasien tampak
mengetahui prosedur merintih kesakitan
pembiusan dan TTV
pembedahan. TD: 117/67 mmHg
Pasien mengatakan nyeri N: 82 x/menit
pada perut R: 20 x/menit
P : proses infeksi
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Di perut bawah
sebelah kanan
S:5
T : Setiap saat / menetap
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. 19 April 2021 Anxietas b/d Stressor (operasi) I
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DATA FOKUS
No Tanggal Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
1. 19 April 2021 - Dilakukan general anastesi
09.40 Mengatur pasien sesuai anatomis
position dan imobil position
Monitor intake cairan dan urin
output
Monitor vital sign
Dipasang intubasi ETT
Dilakukan tindakan
Appendiktomi
Obat anastesi dilanjutkan
Terpasang infus RL 30 tpm
Suhu ruangan 200C
Vital Sign :
TD : 120/89 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 65 x/menit
T : 360C
SpO2 : 99%
ANALISA DATA
No Tanggal / Data (Subjektif & Objektif) Etiologi Problem
Jam
1. 19 April DS: - Resiko Aspirasi
2021 DO:
Dilakukan general anastesi
Mengatur pasien sesuai anatomis
position dan imobil position
Monitor intake cairan dan urin
output
Monitor vital sign
Dilakukan tindakan Appendictomi
Terpasang infus RL 30 tpm
Suhu ruangan 200C
Vital Sign :
TD : 120/89 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 65 x/menit
T : 360C
SpO2 : 99%
19 April DS :-
2. Resiko Infeksi
DO :
2021 area pembedahan
Jumlah personal berlebihan selama
prosedur pembedahan
Suhu dingin diruang operasi
Durasi pembedahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tanggal/Ja Diagnosa Keperawatan Prioritas
m
1. 19 April Resiko Aspirasi I
2021
09.40
2. Resiko infeksi area pembedahan 2
19 April
2021
09.40
1. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan NOC NIC TTD
1. 19 April 2021 Resiko Aspirasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen konrol
09.40 selama dioperasi diharapkan tidak ada 1. Monitor adanya tanda-tanda
penyumbatan jalan nafas dengan kriteria resiko aspirasi
hasil : 2. Monitor tanda-tanda vital
3. Pertahankan pasien tetap pada
Airway bebas dan adekuat posisinya
Frekuensi pernafasan normal 12- 4. Kolaborasi dengan tim medis lain
20x/menit untuk mencegah adanya
Tekanan darah dalam batas normal sumbatan jalan nafas .
110-120 mmHg
Nadi dalam batas normal 60 – 100
x/menit.
Saturasi oksigen dalam batas normal
95 – 100%
Score
Keterangan 15 15’ 15 15 15’ 15 15’ 15
’ ’ ’ ’ ’
Warna kulit
Kemerahan/normal 2
Pucat /kuning
Sianosis
Aktifitas motorik
Gerak 4 anggota tubuh atas 2
perintah
Gerak 2 anggota tubuh
Tidak ada bergerak
Respirasi
Nafas dalam dan batuk
Dispneu/usaha nafas 1
terbatas
Apneu
Sirkulasi
Tekanan darah menyimpang 2
<20 mmHg dari tekanan
darah anastesi
Tekanan darah menyimpang
20-50 mmhg dari tekanan
darah pre anetesi
Tekanan darah menyimpang
>50 mmHg dari tekanan
darah pre anestesi
Kesadaran 1
Sadar, siaga, orientasi
Bangun namun cepat
kembali tertidur
Tidak berespon
Score 8
Ket : pasien dapat dipindahkan ke bangsal jika score minimal 8
DATA FOKUS
No Tanggal Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
1. 19 April Pasien mengatakan Kaki dan tangan
2021 agak ngilu di bagian pasien sudah bisa
perut digerakkan meskipun
12.05
hanya sedikit
gerakan
Aiway : tidak ada
sumbatan jalan nafas
(tidak ada sekret)
Brething : tidak ada
sesak nafas, suara
nafas vesikuler
RR : 22 x/menit
Circulation : kulit
tidak sianosis, CRT
kembali <2 detik
Vital sign :
TD : 105/90
mmHg
N :99 x/menit
S : 35
SpO2 : 98%
Pasien belum
kooperatif
Posisi pasien
supinasi
Terpasang pendingin
ruangan AC
Pemajan tubuh dan
jaringan interval
terhadap lingkungan
di dalam ruang
operasi
Pengaruh obat-
obatan anastesi
Tampak pasien
kedinginan
ANALISA DATA
No Tanggal/Jam Data (Subjektif & Objektif) Etiologi Problem
1. 19 April 2021 DS : Agen cedera fisik Nyeri Akut
12.05 Pasien mengatakan agak ngilu di
bagian perut
DO :
Kaki dan tangan pasien sudah
bisa digerakkan meskipun
hanya gerakan kecil
P : Insisi pembedahan
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Di bagian perut
S:4
T : terus menerus
Aiway : tidak ada sumbatan
jalan nafas (tidak ada sekret)
Brething : tidak ada sesak
nafas
Circulation : kulit tidak
sianosis, CRT kembali < 3
detik
Pasien kurang kooperatif
Posisi pasien supinasi
Vital sign :
TD : 105/90 mmHg
RR : 22 x/menit
N :99 x/menit
S : 36
SpO2 : 98%
Suhu Lingkungan
2. DS : Hipotermia
19 April 2021 Rendah
DO :
12.05
1. Terpasang pendingin
ruangan AC
2. Pemajan tubuh dan jaringan
interval terhadap lingkungan
di dalam ruang operasi
3. Pengaruh obat-obatan
anastesi
4. Tampak pasien kedinginan
S : 35 0 C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tanggal/Ja Diagnosa Keperawatan Prioritas
m
1. 19 April Nyeri akut b/d agen cedera fisik (tindakan I
2021 operasi)
12.05
2. Hipotermia b/d Suhu lingkungan rendah II
19 April
2021
12.05
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan NOC NIC TTD
1. 19 April 2021 Nyeri akut b/d agen cedera fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan (Pemberian Analgesik)
(tindakan operasi) diharapkan nyeri berkurang/tidak merasakan
12.05 1. Tentukan lokasi karakteristik
nyeri dari sekala nyeri 3-1
Dengan kreteria hasil : kualitas dan keparahan nyeri
1. Mengenal kapan nyeri terjadi
sebelum mengobati pasien
2. Menggunakan tindakan pengurangan
nyeri tampa analgesik 2. Cek perintah pengobatan
meliputih obat, dosis dan
frekuensi obat analgesik yang
diresepkan
3. Cek adanya riwayat alergi obat
4. Tentukan pilihan obat analgesik
berdasarkan tipe dan keparahan
nyeri
5. Tentukan analgesik
sebelumnya, rute pemberian
dan dosis untuk mencapai hasil
pengurangan nyeri yang
optimal
6. Pilih rute intravena daripada
rute intramuskular untuk injeksi
pengobatan nyeri yang sering
7. Memonitor ttv sebelum dan
setelah memberikan analgesik
(Manajemen Nyeri)
1. Lakukan pengkajian nyeri
komprehensif yang meluputi
lokasi, karakterristik,
onset/durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas atau beratnya nyeri
dan faktor pencetus
2. Berikan informasi mengenai
nyeri, seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan
dirasakan
Ajarkan penggunakan teknik non
farmakologi relaksasi yaitu nafas
dalam
(Pengaturan Suhu)
1. Identifikasi dan diskusikan tipe
19 April 2021 Setelah dilakukan tindakan keperawatan
2. Hipotermia b/d Suhu lingkungan anastesi yangg direncanakan
12.05 diharapkan tidak terjadi perubahan suhu
rendah untuk pasien bersama dengan
tubuh,.
tim bedah
Dengan kriteria hasil :
2. Identifikasi pada pasien adanya
1. Suhu tubuh dalam batas normal
faktor resiko mengalami suhu
tubuh yang abnormal
3. Sebelumnya hangantkan pasien
dengan peralatan penghangat
yang aktif
4. Sesuaikan suhu disekitar
ruangan untuk meminilmalkan
resiko hipotermia
5. Minimalkan paparan pasien
selama persiapan dan perosedur
6. Memonitor tanda-tanda vital
7. Memonitor peningkatan atau
penurunan suhu tubuh yang
abnormal
8. Yakinkan suhu tubuh sesuai
samapai dengan pasien sadar.