Anda di halaman 1dari 10

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

PRINSIP ANALISIS BIOLOGI MOLEKULER

Disusu untuk memenuhi tugas Biologi Dasar


Oleh Dosen :

Disusun Oleh :
FARMASI 1B
Muhammad Imron
1120200190

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI (UNUGIRI) BOJONEGORO
TAHUN 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi untuk
mencerna makanan. Makanan - makanan tersebut akan diproses secara mekanik ataupun secara
kimia. Semua makhluk hidup pasti memiliki system pencernaan, hanya saja untuk tumbuhan
sedikit berbeda karena system pencernaan yang dialami nya sering disebut proses fotosintesis.
Baik proses fotosintesis ataupun proses pencernaan semua merupakan suatu rangkaian alur
dimana makhluk hidup melalui proses tersebut guna memenuhi nutrisi dalam tubuhnya, agar
dapat memiliki energy yang digunakan untuk melakukan aktivitas atau kegiatan

Sistem Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada
manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran
darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga
peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat
transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah
darah dan bagian-bagiannya, sedangkan alat transportasi pada tubuh manusia adalah jantung dan
pembuluh darah. Pengertian transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan
pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tanaman memiliki sistem transportasi
yang mengalirkan air dan garam mineral (ion-ion) dari tanah yang diserap oleh akar, dan
dialirkan ke berbagai aerial tanaman melalui batang.

1.2 TUJUAN
 Mengetahui dan Memahami Sitem Pencernaan Pada Makhluk Hidup
 Mengetahui dan Memahami Sistem Transportasi Pada Makhluk Hidup
 Mengetahui dan memahami bagian – bagian pada makhluk hidup yang berperan penting
pada pertumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN

SISTEM PENCERNAAN & TRANSPORTASI

2.1 SISTEM PENCERNAAN


2.1.1 MANUSIA
2.1.1.1 Sistem Pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia di bagi menjadi 2 proses, yaitu:
a. Secara Mekanik
Proses mencerna makanan dengan mengunyah dan ditelan sampai menjadi seperti
bubur.
b. Secara Kimiawi
Proses mencerna makanan dengan menggunakan enzim yang akan menghancurkan
ikatan-ikatan senyawa kompleks yang ada dalam makanan tersebut. Enzim-enzim
tersebut sangat dibutuhkan karena ketika masih dalam bentuk makanan utuh, senyawa
di dalamnya masih dalam bentuk molekul kompleks, atau makromolekul yang terdiri
dari lemak, karbohidrat, protein, dan asam nukleat.

Untuk dapat mengolah berbagai macam senyawa tersebut, sistem pencernaan kita terdiri
dari berbagai macam organ yang fungsinya melakukan penguraian mekanik dan kimiawi
tadi. Diantaranya adalah Mulut, Kerongkongan, Lambung, Usus Halus, Usus
Besar hingga Anus.
2.1.1.2 Organ pencernaan manusia

1. Mulut
Mulut merupakan sistem pencernaan yang akan melakukan proses pencernaan paling
awal. Di dalam mulut, ada gigi dan lidah yang akan menghancurkan makanan secara
Mekanik. Di saat yang sama, enzim di dalam ludah kita yang dihasilkan oleh kelenjar
ludah mulai memutus rangkaian-rangkain polimer di dalam makanan.. Setelah
makanan yang dikunyah sudah cukup halus, muncul dorongan untuk menelan makanan
tersebut. Proses menelan ini adalah tahapan kedua dari proses pencernaan, yaitu
propulsi. Pada proses propulsi, makanan yang sudah hancur secara mekanik di mulut
didorong lebih dalam di saluran pencernaan.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Saat menelan makanan, secara tidak sadar akan dilakukan gerakan peristaltik yang
dilakukan oleh otot-otot saluran pencernaan. Pada gerakan peristaltik, otot-otot saluran
pencernaan bergerak secara bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan
berikutnya di saluran pencernaan. Pada gerakan peristaltik, otot-otot saluran
pencernaan bergerak secara bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan
berikutnya di saluran pencernaan.
3. Lambung (Ventrikulus)
Makanan yang sudah cukup hancur oleh proses pencernaan akan berubah menjadi
semacam bubur yang disebut kim/chyme dan menuju lambung. Didalam lambung
terdapat juga asam lambung yang memiliki fungsi membunuh mikroorganisme dan
membantu mengeluarkan enzyme unuk pencernaan. Makanan akan dicerna secara
kimiawi jadi bentuk yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan tersebut tidak
hanya ditampung dan menunggu asam lambung bekerja, tapi juga digiling dan
dihancurkan oleh dinding lambung yang aktif bergerak. Dinding lambung terbuat dari
struktur yang mirip dengan bagian saluran pencernaan lainnya ditambah dengan
beberapa modifikasi yang hanya ditemukan di lambung.Dinding lambung terdiri dari
empat lapisan utama yaitu lapisan mukosa, sub-mukosa, muskularis eksterna, dan
serosa.
4. Usus halus (Intestinum)
Fungsi usus halus dalam system pencernaan makanan adalah untuk menyerap
makanan-makanan tersebut agar siap dipakai di sel-sel tubuh.
Usus Halus Terdiri atas :
 Usus 12 Jari (duodenum) : Melakukan Proses Pencernaan secara Kimiawi
 Usus Kosong (Jejenum) : Tempat sebagian besar penyerapan zat-zat makanan
terjadi.
 Usus Absorpsi (Ileum) : Usus tempat terjadinya penyerapan zat-zat khusus seperti
vitamin.Di usus masih terjadi proses pencernaan lanjutan, baik secara mekanik
lewat gerakan peristalsis maupun kimiawi dengan enzim-enzim yang ada di
dalamnya. Pada proses pencernaan, usus mendapatkan bantuan dari hati, kantong
empedu, dan pankreas.

5. Usus besar (Kolon)

Di usus besar, terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Usus besar sendiri
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Kolon, Rektum, dan Anus. Ukurannya jauh lebih
pendek dibandingkan dengan usus halus, yaitu sekitar 1.5 meter, diameternya dua kali
lebih besar.Ketika masuk ke usus besar, sebagian besar nutrien yang bisa diserap oleh
tubuh sebenarnya sudah diserap oleh usus halus. Fungsi utama dari usus besar adalah
menyerap sisa air yang ada di feses dan menyimpan feses tersebut sampai dia siap
untuk keluar dari tubuh kita. di usus besar, pencernaan bukan dilakukan oleh enzim-
enzim, tapi dilakukan oleh bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar. Bakteri-
bakteri ini akan mencerna bagian chyme yang ga bisa dicerna oleh tubuh dengan
menggunakan ribuan enzim yang bisa mereka buat sendiri. Proses ini akan
menghasilkan vitamin-vitamin penting dan asam lemak yang masih bisa diserap oleh
usus besar kamu. Selain itu, bakteri-bakteri ini juga menghasilkan gas-gas seperti
karbon dioksida, metana, hidrogen sulfida, dan merkaptan.
6. Anus
Makanan yang sudah selesai diproses pasti harus dibuang agar tidak menumpuk di
dalam tubuh. Maka dari itu, anus menjadi organ terakhir untuk membantu pembuangan
sisa makanan atau defekasi

2.1.2 SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN

Untuk sistem pencernaan pada hewan, kali ini kita akan mengambil salah satu contoh
jenis hewan yaitu : Hewan Ruminansia (Pemamah Biak)
Hewan ruminansia atau yang biasa kita kenal dengan hewan pemamah biak atau memakan
kembali makanan yang ditelanya adalah hewan yang berada pada satu kelompok yang
sama dengan manusia dalam kelas mamalia.Berdasarkan Jenis Makanan nya, hewan
ruminansia dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
 Grazer : kelompok ruminansia yang memakan rerumputan. Contohnya biri-biri,sapi
dan kerbau.
 Browser : kelompok ruminansia yang memakan semak belukar dan ranting.
Contohnya rusa dan kerabatnya yang tinggal di hutan
 Campuran : contohnya Kambing
Terdapat 5 organ pencernaan pada hewan ruminansia yang berperan dalam proses pencernaan
makanan di dalam tubuh. Organ-organ tersebut saling terhubung satu sama lain sehingga
membentuk suatu sistem pencernaan. Berikut ini adalah ilustrasi sistem pencernaan hewan
ruminansia:
2.1.2.1 Organ-organ pada hewan ruminansia beserta fungsinya sebagai berikut:

a. Rongga mulut (Cavum Oris)

Rongga mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses


pencernaan. Rahang hewan ruminansia dapat bergerak menyamping untuk menggiling
makanan.

b. Esofagus (kerongkongan)

Esofagus berfungsi sebagai jalur penghubung antara rongga mulut dengan lambung.


Makanan hanya melewati esofagus tanpa melalui proses apapun, hal ini karena
kerongkongan ruminansia umumnya sangat pendek sekitar 5 cm, tetapi mampu melebar
untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur makanan. 

c. Lambung

Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses
pencernaan pada lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara sebelum
dikeluarkan kembali. Selain itu lambung berfungsi dalam proses pembusukan makanan
dan menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. Berikut ini
adalah bagian-bagian lambung hewan ruminansia:

 
d. Usus Halus

Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan yang telah diproses di dalam lambung.


Sari-sari makanan yang diserap kemudian diedarkan ke seluruh tubuh dan diubah
menjadi energi.

e. Anus

Setelah sari-sari makanan diserap oleh usus halus, sisa proses penyerapan akan dibawa
menuju anus. Sisa ampas makanan tersebut akan dikeluarkan melalui anus.

2.1.3 Tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai