Anda di halaman 1dari 7

MODUL 10

SUMBER PENCEMARAN LAUT

Peserta kuliah sangat diharapkan untuk memahami mengenai sumber

pencemaran laut, sehingga untuk mendapatkan capaian belajar yang optimal,

maka peserta kuliah diharapkan mengikuti tahapan berikut dalam mempelajari

modul ini:

a. Bacalah bagaian uraian dari setiap Kegiatan Belajar, tahapan diperlukan

agar peserta kuliah mendapatkan informasu atau akhir dari setiap tahapan.

b. Setelah itu, peserta kuliah membaca kembali bagian uraian sambil

mempraktikkan setiap langkah.

c. Kerjakanlah sesuai instruksi yang telah disediakan.

d. Kebijakan tes formatif yang disediakan untuk mengecek seberapa jauh

anda mencapai tujuan pembelajaran setiap kegiatan belajar tanpa melihat

rambu-rambu jawaban yang disediakan.

e. Bila Anda merasa telah menjawab Tes Formatif dengan baik,

bandingkanlah jawaban Anda tersebut dengan rambu-rambu jawaban

yang disediakan. Bila nilai Anda ternyata telah mencapai tingkat

penguasaan sama atau lebih besar dari 80% setelah dihitung, Anda

dipersilakan meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya.


KEGIATAN PEMBELAJARAN 11

SUMBER PENCEMARAN LAUT

A. Deskripsi Singkat

Kegiatan manusia yang semakin tinggi akan menimbulkan efek yang

kurang bagus bagi lingkungan laut, seperti sampah plastik yang menjadi

sumber terbesar pertama pencemaran laut saat ini.

B. Relevansi

Peserta Kuliah diharapkan mengetahui mengenai sumber-sumber

pencemaran bagi lingkungan laut sehingga diharapkan dapat menjadi edukasi

diini bagi pencegahan pencemaran laut.

C. Capaian Pembelajaran

1. Uraian

Sebelum menjelaskan tentang pengertian pencemaran secara detail, hal menarik

yang penting untuk diuraikan terlebih dahulu yaitu istilah pencemaran pertama

kali digunakan dalam studi literatur Indonesia yakni pada seminar Biologi II di

Ciawi Bogor pada tahun 1970, yang merupakan terjemahan atas istilah asing

“pollution”. Secara resmi, istilah pencemaran ini digunakan dalam pidato

kenegaraan Presiden Republik Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1972 di

hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Pencemaran memiliki

banyak dimensi yang melingkupinya. Pencemaran tidak hanya diartikan dalam

arti yang sempit, akan tetapi ia memiliki makna yang luas. Secara garis besar

pencemaran dalam konteks hukum lingkungan dapat dibedakan atas pencemaran


lingkungan; pencemaran daratan, pencemaran air; pencemaran laut; pencemaran

udara; dan pencemaran angkasa. Dalam konteks ini yang menjadi fokus

pembelajaran disini yaitu pencemaran laut.

(1) Menurut Komar Kantaatmadja, pencemaran laut adalah masuknya ke laut

zat zat pencemaran dari lautan sendiri dan yang dibawa dan berasal dari

darat. Dalam hal ini, pencemaran laut yang bersumber dari pencemaran

laut sendiri dapat berasal dari Kapal berupa pembuangan minyak yang

merupakan pembuangan rutin; berasal dari pembersihan tangki kapal;

kebocoran kapal; kecelakaan kapal yang berakibat kapal menjadi pecah,

kapal menjadi kandas, dan atau tabarakan kapal.

(2) Instalasi minyak di lautan yang mungkin mengalami kebocoran atau rusak.

Adapun pencemaran laut yang berasal dari darat dapat berupa:

(1) Pencemaran melalui udara

(2) Pembuangan sampah ke laut (dumping)

(3) Pembuangan air buangan sungai

(4) Pembuangan air buangan industri

Pemahaman mengenai efek yang ditimbulkan dari pencemaran laut

sangatlah penting untuk diketahui oleh seluruh stakeholders. Stakeholders pada

dasarnya merupakan subyek pencemaran laut yang dalam hal ini sebagai pelaku

pencemaran laut yang secara hukum dapat dikenai dan dimintai

pertanggungjawaban dari akibat-akibat pencemaran laut. Pemahaman tentang

pengertian pencemaran laut juga penting untuk diselaraskan. Bukan hanya

memahami gambaran sumber-sumber pencemaran laut sebagaimana telah


dijelaskan di atas, tetapi lebih dari itu pelaku pencemaran laut memahami dampak

hukum yang timbul akibat aktifitas pencemaran yang dilakukannya. Pencemaran

laut yang dimaksudkan disini yaitu terjadinya perubahan pada lingkungan laut

yang terjadi sebagai akibat dimasukkannya oleh manusia secara langsung atau

tidak langsung bahan-bahan atau energi ke dalam lingkungan laut (termasuk

muara sungai) yang menghasilkan akibat yang demikian buruknya sehingga

merupakan kerugian bagi kekayaan hayati, bahaya terhadap kesehatan manusia,

gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk perikanan dan lain-lain,

penggunaan laut yang wajar, pemburukan daripada kualitas air laut dan

menurunnya kualitas tempat pemukiman dan rekreasi.

Pengertian di atas tentunya menimbulkan perdebatan panjang

khususnya menyoal tentang pelaku pencemaran laut yang hanya difokuskan

pada aktifitas manusia. Padahal faktanya, pencemaran laut dapat saja disebabkan

oleh aktifitas alam itu sendiri, misalnya kebocoran alami yang sering terjadi dari

lapisan bumi sendiri baik dalam bentuk minyak bumi maupun dalam bentuk

mineral-mineral lain yang secara terus menerus mengalir ke lautan (baik

bersumber dari daratan maupun dari lautan itu sendiri.

BEBERAPA KASUS YANG RELEVAN

Kasus Newmont dan kasus Tumpahan minyak di Kepulauan Natuna diberikan

dalam bentuk powerpoint yang diekstraksi dari data yang bersumber dari

Kementerian Lingkungan Hidup dan power point dari Prof. Daud Silalahi yang
menggambarkan bagaimana kedua kasus ini terjadi dan akibat yang

timbulkannya.

2. Latihan

a. Jelaskan apakah yang dimaksud pencemaran laut menurut Komar

kantaatmadja?

b. Jelaskan mengenai pencemaran yang berasal dari daratan!

Jawaban

a. Menurut Komar Kantaatmadja, pencemaran laut adalah masuknya ke laut

zat zat pencemaran dari lautan sendiri dan yang dibawa dan berasal dari

darat

b. pencemaran laut yang berasal dari darat dapat berupa:

- Pencemaran melalui udara

- Pembuangan sampah ke laut (dumping)

- Pembuangan air buangan sungai

- Pembuangan air buangan industri

3. Rangkuman

Menurut Komar Kantaatmadja, pencemaran laut adalah masuknya ke laut zat zat

pencemaran dari lautan sendiri dan yang dibawa dan berasal dari darat.

Pemahaman mengenai efek yang ditimbulkan dari pencemaran laut sangatlah

penting untuk diketahui oleh seluruh stakeholders. Stakeholders pada dasarnya

merupakan subyek pencemaran laut yang dalam hal ini sebagai pelaku

pencemaran laut yang secara hukum dapat dikenai dan dimintai

pertanggungjawaban dari akibat-akibat pencemaran laut. Pencemaran laut yang


dimaksudkan disini yaitu terjadinya perubahan pada lingkungan laut yang

terjadi sebagai akibat dimasukkannya oleh manusia secara langsung atau tidak

langsung bahan-bahan atau energi ke dalam lingkungan laut (termasuk muara

sungai) yang menghasilkan akibat yang demikian buruknya sehingga merupakan

kerugian bagi kekayaan hayati, bahaya terhadap kesehatan manusia, gangguan

terhadap kegiatan di laut termasuk perikanan dan lain-lain, penggunaan laut yang

wajar, pemburukan daripada kualitas air laut dan menurunnya kualitas tempat

pemukiman dan rekreasi

4. Pustaka

a. Komar Kantaatmadja, Gantirugi Internasional Pencemaran Minyak di

Laut,1981.

b. Konvensi PBB mengenai Hukum Laut1982

D. Tugas dan Lembar Kerja

Pada tugas ini, peserta kuliah diharapkan membaca minimal 2 referensi.

E. Tes Formatif

Tes Formatif untuk kegiatan pembelajaran ini ditiadakan, namun tergantung

dari masing-masing pengajar.

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Bila Anda merasa telah menjawab tes formatif dengan baik,

bandingkanlah jawaban Anda tersebut dengan rambu-rambu jawaban yang

disediakan. Jika hasil perhitungan menunjukkan anda telah mencapai tingkat

penguasaan sama atau lebih besar dari 80%, Anda dipersilakan untuk

meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya.


Untuk mengetahui persentase penguasaan materi pada kegaitan belajar

1 ini, anda cukup menghitung menggunakan rumus berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 x 100 = %

𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙 (𝑎𝑡𝑎𝑢 9)

Anda mungkin juga menyukai