Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KLASIFIKASI INDUSTRI

Dosen Pengampu :

Dr.Abadi Sanosra,MM

Disusun oleh :

Nama: Firda Fauziah

Nim: (1910411155)

Kelas: Manajemen D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Klarifikasi Industri” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr.Abadi Sanosra, MM pada mata
kuliah Analisa Manajemen Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bentuk badan usaha bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.Abadi Sanosra,
MM,selaku dosen matakuliah Analisa Manajemen Bisnis yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 9 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Industri .................................................................................... 3
B. Klasifikasi Industri .................................................................................... 4
C. Apa saja faktor yang mempengaruhi industri …………………….. 10

D. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Industri ................................ 11


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Industri merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam
pembangunan wilayah. Hampir semua negara memandang bahwa industri alisasi
adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan
ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkelanjutan yang menghasilkan peningkatan pendapatan perkapita setiap
tahun.Pembangunan ekonomi di suatu negara dalam periode jangka panjang akan
membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi negara tersebut, yaitu dari
ekonomi tradisional yang dititik beratkan pada sektor pertanian ke ekonomi
modern yang didominasi oleh sektor industri.

Salah satu bentuk penggunaan lahan yaitu untuk aktivitas industri. Dalam
penggunaan lahannya harus memenuhi syarat-syarat lokasi antara lain tingkat
ketinggian dan kemiringan lahan kurang dari 5% yang berada di luar wilayah
banjir, bukan zona labil dan bukan daerah patahan atau retakan, berlokasi di
daerah pusat kota atau daerah pinggiran (menyebar dalam ruang kota), kemudahan
aksesibilitas baik ke fasilitas transportasi komersial maupun ke tenaga kerja,
tersedianya jaringan utilitas, kesesuaian dengan penggunaan lahan di daerah
sekitarnya, kesesuaian lokasi dengan pengelolaan kualitas udara (Chapin,
1979:388-389).

Sehingga pembangunan industri terjadi pendayagunaan sumber daya alam


baik berupa pemanfaatan kandungan tanah maupun sebagai wadah/ ruang dari
kegiatan industri. Selain itu keberadaan industri di suatu tempat juga tergantung
pada faktor lingkungan yang akan menentukan keberlangsungan industri itu.
Peningkatan jumlah penduduk, baik secara alamiah maupun akibat urbanisasi
menuntut adanya peningkatan ruang atau lahan untuk aktivitas masyarakat dan
ketersediaan prasarana perkotaan. Kondisi seperti itu pada akhirnya akan
berdampak secara fisik, baik pada penggunaan lahan maupun struktur wilayah.

1
Perkembangan yang terjadi di masayarakat menimbulkan berbagai pengaruh atau
perubahan pada masyarakat itu sendiri. Perubahan yang muncul terutama
berkaitan dengan aktivitas masyarakat secara makro, seperti berubahnya aktivitas
masyarakat dari pertanian menjadi industri, dan pergeseran struktur ruang serta
penggunaan lahan, dari pertanian menjadi industri dan perumahan.Dalam tinjauan
ekonomi, konsentrasi kegiatan ekonomi terutama industrialisasi akan mendorong
terjadinya urbanisasi yang berkaitan erat dengan kesempatan kerja dan
peningkatan masyarakat. Dari sisi sosial, industrialisasi memberi pengaruh pada
perubahan struktur sosial masyarakat, dari masyarakat desa menjadi masyarakat
kota. Hal ini ditandai dari perubahan mata pencaharian dari bertani menjadi buruh
pabrik. Sementara dari sisi ekologi, pengaruh industrialisasi adalah pada dampak
yang ditimbulkannya, yaitu terjadinya pencemaran lingkungan danperubahan
fungsi lahan (konversi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan industri dan
lainnya). Perubahan fungsi lahan ini jika tidak dikendalikan akan berdampak
negatif baik secara ekologis berupa ancaman kerusakan lingkungan, maupun
secara ekonomis yaitu menurunnya produktivitas pertanian setempat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian industri?
2. Bagaimana klasifikasi industri di Indonesia?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi industri ?
4. Apa dampak positif dan negatif dari pembangunan industri ?
1.3 Tujuan
1. Untukmengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi industri.
2. Untuk mengetahui klasifikasi industri di Indonesia.
3. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari pembangunan
industri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Industri

Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan, dan ketekunan


kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan
distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai
matarantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang
berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan
pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin
jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri
jasa. Industri barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis
barang, seperti pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obat-
obatan.Sementara itu, industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan
cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa transportasi seperti angkutan
bus,kereta api, penerbangan, dan pelayaran. Perusahaan jasa ada juga yang
membantu proses produksi. Contohnya, jasa bank dan pergudangan. Pelayanan
jasa ada yang langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya asuransi,
kesehatan,penjahit, pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.

Industri tidak dapat berdiri sendiri, tetapi membutuhkan sarana


penunjang.Berikut ini penunjang industri:

a.Tenaga kerja yang terampil

b.Suasana yang mendukung bagi berkembangnya industri

c.aringan transportasi dan komunikasi yang mantap

d.Terjaminnya persediaan bahan mentah atau bahan baku

e.Tenaga energi atau bahan bakar

3
f.Manajemen atau perangkat pengelolaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi industri ada 5, yaitu:

a) bahan mentah, tidak ada barang yang dapat dibuat jika tidak
adabahan mentahnya, misalnya untuk industri pensil
dibutuhkantambang grafit dan kayu jenis khusustentunya.
b) sumber tenaga (power resource), ini menyangkut tenaga air
(hydropower) atau pelistrikan untuk menggerakkan mesin pabrik.
c) suplai tenaga kerja, hal ini menyangkut dua segi yakni
kuantitatif(jumlah tenaga kerja) dan kualitatif (keterampilan yang
dilmilikitenaga kerja).
d) Suplai air, industri sudah jelas sangat memerlukan air baik dari
segikuantitas maupun kualitas.
e) pemasaran, dalam dunia industri pemasaran adalah sangat
penting.Karena dalam indutri memeproduksi barang untuk di jual.
f) fasilitas transportasi, transpotasi dalam industri
sangat penting baikuntuk mendatangkan bahan baku maupun
menyebarkan produk.

2.2 Klasifikasi Industri

Banyak aspek yang dapat digunakan sebagai dasar untuk


menggolongkan,mengelompokkan dan/atau mengklasifikasikan industri. Adapun
penggolongan industri di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Klasifikasi Industri Berdasarkan Terdapatnya Bahan Baku Industria.


Industri Ekstraktif Industri ekstraktif merupakan industri yang bahan bakunya
diperoleh langsung dari alam seperti pertanian, perikanan, kehutanan,dan
pertambangan. Lokasi industri ektraktif ini biasanya berada ditempat
tersedianya bahan baku. Misalnya, industri besi harus ditempatkan di wilayah
terdapatnya bijih besi.Industri ekstraktif dipisahkan menjadi dua bagian,
yaitu:

4
a) Industri manufaktur merupakan industri yang mengolah bahan baku
menjadi barang lain yang dapat digunakan sehari-hari atau menjadi
bahan barang lain yang akan digunakan oleh industri lain lagi.
b) Industri reproduktif merupakan industri yangmengambilbahan baku
dari hasil alam, tetapi selalu mengganti kembalisetelah
mengambilnya. Contohnya adalah industri pertanian,perkebunan, dan
kehutanan.

b). Industri Nonekstarktif

Industri nonekstraktif merupakan industri yang mengambil bahan baku


dari tempat lain atau yang disediakan oleh industri lain.Misalnya, industri sepatu
di Bandung bahan bakunya diambil dari Surabaya atau tempat lain.

c). Industri Fasilitatif

Industri fasilitatif atau disebut juga industri jasa merupakan


aktivitaseknomi yang menjualjasa untuk keperluan orang lain. Yang termasuk
dalam kelompok industri fasilitatif ini adalah industri perdagangan,industri
perbankan, industri transportasi, dan komunikasi.

2.Klasifikasi Industri Berdasarkan Hasil Produksia.

a) Industri Berat Industri berat merupakan industri yang menghasilkan


mesin-mesindan alat-alat produksi. Misalnya, industri mesin percetakan
dan industri alat transportasi.
b) Industri Ringan Industri ringan merupakan industri yang menghasilkan
barang jadi yang bisa langsung dipakai masyarakat. Misalnya, industri
bahan makanan dan minuman, industri tekstil, industri obat-obatan, serta
industri barang-barang kerajinan.

3.Klasifikasi Industri Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan


menjadi sebagai berikut.

a) Industri rumah tangga yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja


kurang dari empat orang. Ciri-ciri industri rumah tangga adalah memiliki

5
modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga,
dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu
sendiri atau anggota keluarganya.
b) Industri kecil yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar
5sampai 19 orang. Ciri-ciri industri kecil adalah memiliki modal
yangrelatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar
ataumasih ada hubungan saudara.
c) Industri sedang yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar20
orang sampai 99 orang. Ciri-ciri industri sedang adalah memilikimodal
yang cukup besar, tenaga kerja memilikiketerampilan tertentu,dan
pimpinan perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu.
d) Industri besar yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari1000
orang. Ciri-ciri industri besar adalah memiliki modal besar yangdihimpun
secara kolektif dalambentuk pemilikan saham, tenaga kerjaharus memiliki
keterampilan khusus, serta pimpinan perusahaandipilih melalui uji
kemampuan dan kelayakan.

4.Klasifikasi Industri Berdasarkan Pengelolaana.

a) Industri rakyat adalah industri yang diusahakan oleh rakyat.


Sebagianindustri ini termasuk industri kecil dan ringan. Misalnya industri
tahu,industri tempe dan kerajinan kulit.
b) Industri negara adalah industri yang diusahakan oleh negara dan biasanya
industri ini bentuk usahanya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Misalnya Pertamina.

5.Klasifikasi Industri Berdasarkan Modala

a) Industri PMDN merupakan industri yang seluruh asal modalnya dari


penanaman modal dalam negeri, oleh para pengusaha swasta nasional atau
pemerintah.
b) Industri PMA merupakan industri yang asal modalnya dari penanaman
asing.

6
c) Industri patungan merupakan industri yang asal modalnya dari kerjasama
antara swasta nasional dan industri asing dengan presenta sejumlah modal
yang ditentukan sesuai dengan peraturan penanaman modal di Indonesia.

6.Klasifikasi Industri Berdasarkan Produktivitas Perorangan

a) Industri primer merupakan industri yang menghasilkan barang-barang


tanpa pengolahan lebih lanjut. Misalnya anyaman dari bambu,perkakas
rumah tangga dari tanah dan kerajinan kulit.
b) Industri sekunder merupakan industri yang menghasilkan barang-barang
yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sehingga bentuk bahannya
tidak terlihat. Misalnya industri pipa dari besi, industri barang-barang
elektronika, industri sepatu.
c) Industri terseier merupakan industri yang beregerak dibidang usaha
pariwisata, jalur perdagangan, lalu lintas.

7.Klasifikasi Industri Berdasarkan Tahapan Produksia

a) Industri hulu merupakan industri yang tahapan produksinya mengolah


bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi, misalnya
industri kayu olahan.
b) Industri hilir merupakan industri yang tahapan produksinya mengolah
bahan setengah jadi menjadi barang jadi, misalnya industri lembaran besi
dan baja menjadi industri pipa, seng, dan kawat.

8.Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Selain


pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang
dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun
pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:

a) Industri Kimia Dasar (IKD)


Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang
besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju.Adapun
industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagaiberikut:

7
1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak
danindustri bahan kimia tekstil.
2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen,
industriasam sulfat, dan industri kaca.
3) Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia danindustri
pestisida.
4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri
pulp, dan industri ban.
b) Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam
menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan.Adapun yang
termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya:mesin
traktor, mesin hueler, dan mesin pompa.
2) Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecahbatu,
buldozer, excavator, dan motor grader.
3) Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor,mesin
gergaji, dan mesin pres.
4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dangenerator.
6) Industri kereta api, misalnya: lokomotif dan gerbong.
7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil,motor, dan
suku cadang kendaraan bermotor.
8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja,industri
alumunium, dan industri tembaga.
10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasikapal.
11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi,
peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.

8
c) Aneka Industri (AI)
Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacam-
macam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk
industri ini adalah sebagai berikut:
1) Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
2) Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemaries, dan
mesin jahit, televisi, dan radio.
3) Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta,plastik,
obatobatan, dan pipa.
4) Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh,kopi,
garam dan makanan kemasan.
5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu
gergajian,kayu lapis, dan marmer.

d) Industri Kecil (IK)


Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan
jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya
dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri
kerajinan, industri alat-alat rumah tangga,dan perabotan
dari tanah (gerabah).
e) Industri pariwisata Industri ini merupakan industri yang
menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata.
Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya(misalnya:
pertunjukan seni dan budaya), wisata
pendidikan(misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat
observasi alam, dan museum geologi), wisata alam
(misalnya: pemandangan alam dipantai, pegunungan,
perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota(misalnya:

9
melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah
pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
2.3.Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Industri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi industri.Jika kita perhatikan kegiatan
ekonomi sekunder,yaitu industry manufaktur,pada dasarnya nampak adanya tiga
usaha dan kegiatan pokok yang satu sama lain saling berkaitan,yaitu: usaha-usaha
pengumpulan dan pengambilan bahan mentah,kegiatan pengolahan, dan usaha-
usaha pemasaran hasilnya. Mengingatkait-mengkaitnya berbagai aspek kegiatan
industry tersebut,maka High Smith(1963) menggolongkan syarat dan faktor-faktor
yang mempengaruhi usaha dan kegiatan industri,yaitu sebagai berikut:
 Faktor Sumber Daya.
Faktor sumber daya,khususnya sumber daya alam sebagai pendukung
industri yang penting adalah:bahan mentah,sumber energy,persediaan
air,faktor iklim dan bentuk lahan(landform).
 FaktorSosial.
Faktor sosial yang berpengaruh terhadap usaha dan perkembangan industri
antara lain:penyediaan tenaga kerja,kemampuan-kemampuan
teknologi,dan kemampuan-kemampuan mengorganisasi.
 Faktor-faktor Ekonomi.
Faktor ekonomi yang paling penting adalah: pasaran,transportasi,modal,
masalah harga tanah dan pajak
 Faktor Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi
usaha dan perkembangan industri,misalnya:ketentuan-ketentuan
perpajakan dan tarif, pembatasan impor-ekspor (proteksi hasil industri
dalam negeri dan mendorong ekspor), pembatasan jumlah dan macam
industri, penentuan daerah industri,pengembangan kondisi dan iklim yang
menguntungkan usaha(favourable),dan lain-lain.Sedangkan menurut
Daldjoeni(1992)Faktor–faktor yang mempengaruhi keberadaan industri
meliputi:
 Faktor ekonomi
 Faktor historis
 Faktor Manusia

10
 Faktor Politisi
 Faktor geografis
 Faktor geografi meliputi enam hal yaitu : bahan mentah,
sumber daya,tenaga,suplayair,sumber tenaga kerja,pasaran
dan fasilitas transportasi.
 Faktor non geografis bagi perindustrian yang meliputi :
modal,manajemen,kegiatan pemerintah dan faktor–faktor
pribadi.
2.4 Dampak Positif dan Negatif Industri
Dampak positif atau keuntungan yang dapat diambil dengan
adanyapembangunan industri antara lain :
1) Menambah penghasilan penduduk, yang akan
meningkatkankemakmuran.
2) Menghasilkan anekabarang yang diperlukan masyarakat banyak.
3) Memperbesar kegunaan bahan mentah. Jadi, semakin banyakbaahn
mentah yang diolah dalam perindustrian sendiri makasemakin besar pula
manfaat yang diperoleh.
4) Memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
5) Mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk luar negeri.
6) Industri perkebunan dapat memberi hasil tambahan bagi parapetani.
7) Merangsang masyrakat untuk meningkatkan pengetahuan industri.
8) Memperluas kegiatan ekonomi manusia, sehingga tidak semata-mata
bergantung pada lingkungan.
Dampak negatif pembangunan industri antara lain :
1) Lahan pertanian menjadi semakin berkurang jumlahnya.
2) Tanah permukaan (top soil) yang merupakan bagian yang subur menjadi
hilang.
3) Cara hidup masyarakat berubah.
4) Lingkungan tercemar.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi industri ada 5, yaitu:


bahan mentah, sumber tenaga(power resource),suplai tenaga kerja,
suplaiair, pemasaran, dan fasilitas transportasi. Cara penggolongan atau
pengklasifikasian industri berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya,
pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan
bahan baku, tenaga kerja,pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang
digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri
negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang
harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.

3.2 Saran
Industri besar memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara. Hal
ini karena industri besar turut menopang atau menyumbang kepada negara
melalui pajak. Maka dari itu industri-industri tersebut harus
diklasifikasikan dengan baik dan benar agar mudah dalam
mengelompokkan berbagai industri yang jumlahnya sangat banyak ke
dalam kategorinya masing-masing. Setiap kategori dibutuhkan oleh
masing-masing pihak yang berkepentingan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri
https://www.psychologymania.com/2013/04/faktor-
faktor-yang-mempengaruhiindustri.
htmlhttps://indrasmansamapin.blogspot.com/2017/07/kla
sifikasi-industri-dan-penjelasanklasifikasi-industri.
htmlhttps://geo-media.blogspot.com/2016/08/dampak-
positif-dan-dampak-negatif.
htmlhttps://ilmugeografi.com/geografi-teknik/klasifikasi-
industri

13

Anda mungkin juga menyukai