Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ABDOMINAL PAIN
A. Definisi
Nyeri abdomen merupakan sensasi subjektif tidak menyenangkan yang
terasa disetiap regio abdomen (Piece A. Grace & Neil R. Borley, 2006).
Nyeri perut adalah nyeri yang dirasakan pada daerah di atas pelvis/pinggul
tetapi di bawah tulang rusuk. Nyeri tersebut merupakan gejala yang umum
dialami orang pada berbagai usia, dan khususnya berasal dari salah satu organ
dalam perut.
B. Etiologi
Nyeri abdomen dapat disebabkan oleh masalah disepanjang saluran
pencernaan atau diberbagai bagian abdomen, yang bisa berupa :
1. Ulkus yang mengalami perforasi
2. Irritable bowel syndrome
3. Apenditis
4. Pankreasitis
5. Batu empedu
C. Manifestasi Klinis
1. Nyeri abdomen
2. Mual,muntah
3. Tidak nafsu makan
4. Lidah dan mukosa bibir kering
5. Turgor kulit tidak elastis
6. Lemah dan kelelahan
D. Patofisiologi
Rasa nyeri pada abdomen baik mendadak maupun berulang biasanya
selalu bersumberr pada visera abdomen, organ lain di luar abdomen, lesi pada
susunan saraf spinal, ganggguan metabolik, dan psikosomatik. Rasa nyeri
pada abdomen somatik berasal dari suatu proses penyakit yang menyebar ke
seluruh peritoneum dan melibatkan visera mesetrium yang berisi banyak
ujung saraf somatik, yang lebih dapat meneruskan nyerinya dan lebih dapat
melokalisasi rasa nyeri daripada saraf otonom. Telah diketahui pula bahwa
gangguan pada visera pada mulanya akan menyebabkan rasa nyeri
visera.tetapi kemudian akan diikuti oleh rasa nyeri somatik pula, setelah
peritoneum terlibat. Rasa nyeri somatik yang dalam akan disertai oleh
tegangan otot dan rasa mual yang merupakan gejala khas peritonitis. Reflek
rasa nyeri abdomen dapat timbul karna adanya rangsangan nervus frenikus,
misalnya pada pneumonia. Rasa nyeri yang berasal dari urus halus akan
timbul didaerah abdomen bagian atas epigastrium, sedangkan rasa nyeri dari
usus besar akan timbul dibagian bawah abdomen. Reseptor rasa nyeri didalam
traktus digestivus terletak pada saraf yang tidak bermielin yang berasal dari
sistem saraf otonom pada mukosa usus. Jaras sasaraf ini disebut sebagai
serabut saraf C yang dapat meneruskan rasa nyeri lebih menyebar dan lebih
lama dari rasa nyerei yang dihantrakan dari kulit oleh sarabut saraf A.
Reseptor nyeri pada abdomen terbatas di sunmukosa, lapisan muskularis, dan
serosa dari organ abdomen, serabut C ini akan bersamaan dengan saraf
simpatis menuju ke ganglia pre dan paravertebra dan memasuki akar dorsa
ganglia. Impuls aferen akan melewati medula spinalis pada traktus
spinotalamikuslateralis menuju talamus, kemudian ke korteks serebri. Impuls
aferen dari visera biasanya dimulai oleh regangan atau akibat penurunan
ambang nyeri pada jaringan yang meradang. Nyeri ini khas bersifat tumpul,
pegal, dan berbatas tidak jelas serta sulit dilokalisasi. Impuls nyeri visera
abdomen atas (lambung, duodenum, pankreas, hati dan sistem empedu),
mencapai medula spinalis pada segmen torakalis 6,7,8 serta dirasakan
didaerah epigastrium. Impuls nyeri yang timbul dari segmen usus yang meluas
dari ligamentum treitz sampai fleksura hepatika memasuki segmen torakalis 9
dan 10, dirasakan disekitar umbilikus. Dari kolon distalis, ureter, kandung
kemih, dan traktur genetalia perempuan, impuls nyeri mencapai segmen
torakal 11 dan 12 serta segmen lumbalis pertama. Nyeri dirasakan pada daerah
suprapubik dan kadang-kadang menjalan ke labium atau skrotum. Jika proses
penyakit meluas ke peritorium maka impuls nyeri dihantarkan oleh serabut
aferensomatis ke radiks spinal segmentalis 1,3.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. pemeriksaan fisik
2. pemeriksaan darah lengkap
3. amilase
4. gas darah arteri
5. urin porsi tengah
6. EKG L infark miokard
7. rotgen abdomen
8. ultrasonografi
9. CT-Scan
10. urografi intaven
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. pemberian analgetik
b. pembedahan
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. kaji nyeri teknik PQRST
b. ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
c. berikan posisi yang nyaman pada klien
d. berikan health education tentang nyeri
H. Diagnosa yang sering muncul

1. nyeri akut berhubungan dengan spasme abdomen


Intervensi :
a. identifikasi respon nyeri verbal/ atau nonverbal
b. berikan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
c. ajarkan aktifitas yang nyaman selama kehamilan
d. anjurkan untuk melakukan tehnik napas dalam untuk mengurangi
nyeri
e. kolaborasi pemberian analgetik
2. gangguan pola tidur berhubungan dengan perasaan tidak nyaman pada
abdomen
Intervensi :
a. jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
b. ciptakan lingkungan yang nyaman
c. kolaborasi pemberian obat tidur
d. monitor pola tidur pasien
e. catat kebutuhan tidur pasien
DAFTAR PUSTAKA

NANDA.2015.Diagnosis Keperawatan : Defenisi Dan Klasifikasi 2015-2017.


Alih Bahasa: Budi Anna Keliat,Dkk. Jakarta : EGC

Piece,Dkk.2006.Asuhan Keperawatan Medikal Bedah . Yogayakarta . Egc

Amin Huda, Dkk. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasrkan Diagnosa


Medis.Yogyakrata. Mediaction

Anda mungkin juga menyukai