Hukum Perburuhan Modul 8 Kegiatan Belajar 9
Hukum Perburuhan Modul 8 Kegiatan Belajar 9
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2020
Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr. Syamsul Bachri.SH.MS
2. Prof. Dr. Abd. Razak.SH.MH
3. Prof. Dr. Marwati Riza.SH,M.Si
4. Prof. Dr. Marthen Arie,SH,MH
5. Dr. Anshori Ilyas,SH.MH
6. Dr. Zulkifli Aspan, SH,MH
7. Dr. Sakka Pati, SH, MH
8. Dr. Romi Librayanto, SH, MH
9. Dr. Muh. Hasrul, SH, MH
10. Dr. Andi Syahwiyah A. Sapiddin, SH, MH
11.Ariani Arifin, SH, MH
12.Eka Merdekawati Djafar,SH,MH
13.Fajrulrrahman Jurdi,SH, MH
14.Ahsan Yunus,SH, MH
15.Dr. Bau Inggit AR, SH, MH
16.Arini Nur Annisa, SH, MH
KEGIATAN BELAJAR 9
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
I. Deskripsi Singkat
Deskripsi pada kegiatan belajar ini, peserta kuliah akan mempelajari mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
II. Relevansi
Materi dalam kegiatan belajar ini berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Diharapkan bagi peserta mata kuliah dapat menguraikan tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Dalam Pasal 86 ayat 1 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 disebutkan bahwa setiap
pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
C. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
3. adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya,baik secara terus menerus maupun
hanya sewaktu-waktu. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
1
(perusahaan) dilakukan secara bersama-sama oleh pimpinan atau pengurus
perusahaan dan seluruh tenaga kerja.
Yang bertanggungjawab atas keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja adalah
pimpinan atau pengurus tempat kerja/perusahaan atau pengusaha.Kewajiban pengusaha atau
pimpinan perusahaan dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah terhadap
tenaga kerja yang baru bekerja,ia Terhadap tenaga kerja yang baru bekerja,ia berkewajiban
menunjukkan dan menjelaskan tentang kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat
kerja,semua alat pengamanan dan pelindung yang diharuskan,cara dan sikap dalam melakukan
pekerjaannya,memeriksakan kesehatan baik fisik maupun mental tenaga kerja yang
bersangkutan. Juga diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya,dalam pencegahan kecelakaan,penanggulangan kebakaran,serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja,juga dalam pemberian pertolongan pertama pada
kecelakaan.Dan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya
pada pejabat yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja.
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan dan kesehatan kerja.
Memenuhi dan menaati persyaratan dan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku
di tempat/perusahaan yang bersangkutan.
A. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di
tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara
umum dapat diartikan:”suatu kejadian yang tidak diduga semual dan tidak dikehendaki
yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas”. Suatu kejadian atau
2
peristiwa tetentu adalah sebab musabanya demikian pula kecelakaan industri/kecelakaan
kerja ini,dimana ada 4 faktor penyebabnya yaitu:
1. Faktor manusianya;
2. Faktor materialnya/bahannya/peralatannya
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
3
k. memelihara kebersihan,kesehatan dan ketertiban.
B. Kesehatan Kerja
2. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh kondisi lingkungan kerja.
3. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja.
e. radiasi
f. getaran mekanis
4
g. tekanan udara yang terlalu tinggi atau rendah
a) gas/uap
b) cairan
c) debu-debuan
a) bakteri virus
f) peralatan yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan tenaga kerja
Berdasarkan Pasal 166 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan,bahwa Majikan atau pengusaha wajib menjamin kesehatan pekerja melalui upaya
pencegahan,peningkatan,pengobatan,dan pemulihan serta wajib menanggung seluruh biaya
pemeliharaan kesehatan pekerja. Selanjutnya pada ayat (2) bahwa majikan atau pengusaha
menanggung biaya atas gangguan kesehatan akibat kerja yang diderita oleh pekerja sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Kemudian pada ayat (3),bahwa Pemerintah
5
memberikan dorongan dan bantuan untuk perlindungan pekerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2)
V. Latihan
Dalam latihan ini, peserta kuliah diharapkan menjawab soal berikut ini. setelah
menjawab,peserta kuliah diharapkan dapat menelusuri jawabannya pada bagian uraian.
Soal pertama: uraikan mengenai Keselamatan Kerja
Soal kedua: uraikan mengenai Kesehatan Kerja.
Hasil pekerjaan dapat didiskusikan dengan peserta lainnya. Tentu saja,kolaborasi membahas
jawaban dilakukan setelah peserta kuliah menyelesaikan kedua soal ini secara mandiri.
VI. Pustaka
a. Djumadi. , Hukum Perburuhan: Perjanjian Kerja, Rajagrafindo Persada, Jakarta,
2004.
b. Lalu Husni, Pengantar Hukum Keteneagakerjaan Indonesia, Ed. Revisi, Rajawali
Pers, Jakarta, 2010.
c. Lalu Husni, Penyelesaian Perselisiahan Hubungan Industrial, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2008.
d. Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
e. Zainal Asikin, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, jakarta,
1993.
f. Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 1995.
g. Zaeni Asyhadie, Hukum Kerja, Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja,
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
h. Asri Wijayanti,Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi,Sinar Grafika,Jakarta,2009.
i. Aloysius Uwiyono,Asas-Asas Hukum Perburuhan,Raja Grafindo Persada,Jakarta,2014
j. H.R Abdussalam,Hukum Ketenagakerjaan (Hukum Perburuhan),Restu
Agung,Jakarta,2008.