Anda di halaman 1dari 6

ASPEK – ASPEK PENGUBAH HUKUM

DEFINISI HUKUM
1. UTRECHT
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota
– anggota masyarakat yang bersangkutan, oleh karena pelanggaran
petunjuk itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah dan
masyarakat tersebut.
2. BELLEFROID
Hukum adalah segala aturan yang berlaku dalam masyarakat,
mengatur tata tertib masyarakat yang didasarkan atas kekuasaan
yang ada di dalam masyarakat itu.

3. OXFORD ENGLISH DICTONARY


Hukum itu adalah kumpulan aturan, perundang-undangan atau
hukum kebiasaan di dalam suatu negara atau masyarakat
mengakuinya sebagai suatu yang mempunyai kekuatan mengikat
terhadap warganya.

Jadi hukum itu adalah rangkaian peraturan yang mengatur tingkah


laku manusia dalam masyarakat, baik berisi perintah maupun
larangan yang harus ditaati oleh setiap anggota masyarakat tersebut.
Agar masyarakat mematuhi hukum maka hukum diikuti oleh sanksi
dan dibuat oleh lembaga yang berwenang.

Penggolongan Hukum :
Penggolongan hukum dilihat dari beberapa kriteria, yaitu hukum
berdasarkan sumbernya, berdasarkan bentuknya, berdasarkan isinya,
berdasarkan tempat berlakunya, berdasarkan masa berlakunya,
berdasarkan cara mempertahankannya, berdasarkan sifatnya,
berdasarkan wujudnya.
Bentuk hukum :
Dari segi bentuk hukum dapat berupa tertulis (Statute law,writter
law) yakni hukum yang dibuat oleh institusi atau lembaga yang
berwenang dalam sebuah negara dan dalam aplikasinya sering disebut
dengan peraturan perundang-undangan.
Dari segi bentuk tidak tertulis yakni hukum yang hidup dalam
masyarakat, tapi berlakunya ditaati dan dipatuhi oleh masyarakat
sebagaimana hukum yang tertulis.

FUNGSI HUKUM
Baik hukum tertulis maupun tidak tertulis mempunyai fungsi
antara lain,
PERTAMA: sebagai Standart Of Conduct yakni sandaran atau
ukuran tingkah laku yang harus ditaati oleh setiap orang dalam
bertindak dalam melakukan hubungan satu dengan yang lain,
KEDUA: sebagai As A Tool Of Social engeneering, yakni sebagai
sarana atau alat untuk mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik,
baik secara pribadi maupun dalam hidup masyarakat,
KETIGA: sebagai As A Tool Of Social Control, yakni sebagai alat
untuk mengontrol tingkah laku dan perbuatan manusia agar mereka
tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma hukum, agama,
dan susila,
KEEMPAT: sebagai As A Facility On Of Human Interaction yakni
hukum tidak hanya berfungsi sebagai menciptakan ketertiban. Tetapi
juga menciptakan perubahan masyarakat dengan cara memperlancar
proses interaksi sosial dan diharapkan menjadi pendorong untuk
menimbulkan perubahan dalam kehidupan masyarakat.

ASPEK – ASPEK PENGUBAH HUKUM


Ilmu yang mempelajari aspek –aspek pengubah hukum bertujuan
memberikan dasar atau landasan teoritik untuk mempelajari apakah
hukum itu mengalami perubahan atau perlu diubah.
Faktor –faktor yang menyebabkan perubahan hukum :
1. Adanya pemikiran manusia, melalui akal dan budi yang diberikan
oleh Tuhan pada manusia akan selalu berkembang dari waktu ke
waktu, kondisi ini menyebabkan manusia untuk senantiasa
mempergunakan pemikirannya dalam segala aspek kehidupan.
Teori hukum tidak dapat dilepaskan dari lingkungan zamannya
dan teori hukum tidak terlepas dari katagorisasi waktu
pemunculannya. Hal ini berkaitan dengan suatu kondisi bahwa
hukum itu tumbuh dan berkembang bersama dengan masyarakat
itu sendiri.
2. Perubahan tersebut, dipengaruhi oleh adanya tuntutan atau
kebutuhan manusia. Disatu sisi manusia selalu menginginkan agar
kebutuhannya terpenuhi, sementara di sisi lainnya manusia tidak
pernah akan terpuaskan. Dengan berbagai usahanya, manusia
akan selalu mengharapkan perubahan. Untuk mengimbangi
perkembangan masyarakat diperlukan kajian yang serius tentang
norma – norma yang dapat menjawab persoalan yang dihadapi
suatu masyarakat atau suatu bangsa, karena bisa saja norma –
norma yang sudah ada tidak cocok lagi dengan kondisi
masyarakat tersebut.
3. Perubahan selalu ditentukan oleh cara hidup manusia, tekhnologi,
serta komunikasi yang selalu mengelilingi manusia.

Agar hukum dapat berlaku efektif di tengah masyarakat, maka


harus diperhatikan
1. Perubahan hukum tidak dapat dilakukan secara parsial melainkan
perubahan-perubahan itu harus menyeluruh, terutama kepada
doktrin dan norma-norma yang tidak sesuai lagi dengan kondisi
zaman.
2. Perubahan hukum harus mencakup dalam cara penerapanya. Pola
pikir yang statis dalam cara penerapan hukum hendaklah
ditinggalkan, demikian dalam cara-cara penafsiran hukum yang
tidak melihat perkembangan zaman.
3. Perubahan hukum harus juga diadakan dalam kaidah (aturan)
yang sesuai dengan falasafah hidup bangsa indonesia. Agar
kaidah (aturan) yang di perbarui itu dapat dipatuhi oleh
masyarakat, maka dalam kaidah (aturan) harus memuat sanksi dan
daya paksa dan perubahan itu harus dibuat oleh instansi yang
berwenang.
PERUBAHAN HUKUM DALAM BENTUK REFORMASI
HUKUM
Perubahan hukum dalam bentuk reformasi hukum adalah :
1. Merevisi Undang-Undang, mengusahakan tatanan yang lebih baik
atau lebih logis.
2. Mengkodefikasikan doktrin-doktrin yang kabur.
3. Menyatukan peraturan-peraturan yang tercerai berai dalam satu
paket.
4. Memperbaiki format dan formalitas hukum.

HUKUM SEBAGAI SARANA UNTUK MENGGERERAKKAN


PERUBAHAN
Apakah hukum dapat digunakan sebagai sarana untuk
menggerakan perubahan?
Walaupun ada beberapa teori yang menentang penggunaan hukum
sebagai sarana untuk menggerakan perubahan sosial, namun pada
kenyataan yang dihadapi sekarang ini menunjukan bahwa :
Perundang-undangan merupakan sandaran negara untuk
mewujudkan kebijaksanaanya.
Perundang–undangan digunakan pemerintah sebagai satu sarana
untuk melakukan tindakan sosial yang terorganisasi. Peranan yang
dilakukan oleh hukum untuk menimbulkan perubahan dalam
masyarakat dilaksanakan dalam dua saluran yaitu langsung dan tidak
langsung. Dalam peranannya yang tidak langsung misalnya hukum
dapat menciptakan lembaga – lembaga baru di dalam masyarakat yang
pada gilirannya dapat menimbulkan perubahan hukum dalam
masyarakat dalam rangka reformasi hukum, pasca orde baru
perubahan hukum terbesar sudah terjadi pada replubik ini.konstitusi
negara RI yang lebih dikenal dengan sebutan UUD 1945 telah
dilakukan perubahan sebanyak 4 kali yakni perubahan pertama tahun
2000, kedua tahun 2001, ketiga tahun 2001 dan keempat tahun 2004.
Perubahan ini telah merubah bentuk konstitusi negara RI sekaligus
merubah sistem hukum di Indonesia yang melahirkan lembaga -
lembaga baru di Indonesia seperti Komisi Yudisial, Mahkamah
Konstitusi dan DPD.
Perubahan UUD 1945 menyebabkan pembatasan kekuasaan pada
salah satu lembaga tinggi negara sebaliknya lembaga tinggi negara
lainnya mempunyai kewenangan yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai