Di Susun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehinnga pada kesempatan ini kita dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini tepat pada waktunya. Laporan Praktikum Pengecoran disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Praktek Pengecoran.
1. Bapak Dr. Sugeng Slamet, ST., MT selaku dosen pengampu mata kuliah Praktek
Pengecoran
2. Bapak Abdul Ghofur, ST selaku laboran Praktek Pengecoran
3. Norman Marcellino selaku asisten dosen
4. Semua teman-teman yang telah mendukung kita dalam mengerjakan laporan ini
Kita menyadari bahwa laporan praktikum ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
serta masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat kita harapkan.
Akhir kata kita berharap semoga laporan Praktikum Pengecoran ini bermanfaat bagi
kita semua.
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Pengecoran logam adalah proses logam cair panas dituangkan ke dalam cetakan
yang berisi potongan berlubang atau rongga dengan bentuk jadi yang diinginkan.
Cetakan ini bisa terbuat dari pasir, logam atau keramik. Logam tersebut dibiarkan
mendingin dan mengeras menjadi bentuk yang diberikan oleh cetakan tersebut dan
kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan cara memecahkan atau memisahkan
cetakan.
5
5. Tahan panas terhadap temperatur logam pada saat dituang ke cetakan.
6. Harga pasir relatif lebih murah.
Tabel 1. Macam macam temperature penuangan logam cair ke dalam cetakan.
Bagian dari cetakan pasir terdiri pola, flask/rangka cetakan, inti (untuk produk cor berongga),
saluran tuang, saluran penambah di tunjukkan gambar dibawah.
6
Gambar 2. Tahapan pembuatan cetakan pasir
Jenis pola logam dengan metode pengecoran logam terdiri atas pola uji fluiditas dan
pola. produk ditunjukkan Gambar 3 dan Gambar 4.
- Uji fluiditas
7
Gambar 5. Hasil uji fluiditas
8
Bahan peleburan logam yang kami praktekkan adalah dari piston, material piston umumnya
terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan. Misal alumunium yang sudah dicampur
dengan bahan tertentu (aluminium alloy), atau bahan tempa yang kuat dan ringan.
proses peleburan untuk bahan paduan sesuai temperatur tuang yang sesuai.. (625ºC titik
didih).
1. Mahasiswa mengenali bahan dan alat yang dibutuhkan dalam Teknik pengecoran
logam dengan metode cetak pasir/sand casting.
2. Mahasiswa mampu membuat cetakan dengan menggunakan pasir cetak, membuat inti
dalam cetak, saluran penuang, saluran turun dan saluran penambah.
3. Mahasiwa mampu mengidentifikasi paduan logam, kemampuan mengalir,
kemampuan mengisi rongga cetakan, temperatur lebur temperature penuangan dalam
melasanakan praktek pengecoran logam.
4. Mengetahui perhitungan effisiensi coran, membandingkan antara dimensi pola
dimensi produk.
9
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Alat :
1. Cetakan pasir pola uji fluiditas
10
3. Cetakan logam
11
5. Ayakan halus
12
8. Bedak
13
11. Gergaji besi
14
13. Tungku pembakaran
15
16. Kikir
16
Gelas ukur berguna untuk tempat dan tolak ukur pada banyaknya jumlah air yang
didalam gelas tersebut.
19. Cetakan inti
17
B. Bahan :
1. Pasir kasar
18
4. Air
19
2. Menyalakan kompor dengan
20
5. Setelah beberapa menit, angkat cetakan dan buka dengan perlahan.
21
2. Mengayak pasir dengan ayakan kasar.
22
Gambar 46. Membuat adonan pasir
5. Siapkan cetakan pola uji fluiditas dan pola produk
23
7. Pertama, memberi pasir halus yang sudah diberi air dan diaduk, masukkan ke
dalam cetakan. Lalu padatkan pasir halus dengan tangan dan palu karet. Setelah
itu, memberi pasar kasar ke dalam cetakan dan dipadatkan kembali secara merata
menggunakan tangan dan palu karet. Sebelum memadatakan pasir tidak lupa
menaruh pipa kecil untuk saluran masuknya cairan logam pada bagian atas
cetakan.
24
Gambar 60. Pembongkaran cetakan pasir yang telah dibuat
10. Setelah itu, masukkan cairan logam yang ada di dalam tungku pembakar. Saat
melakukan pengecoran logam harus berhati-hati dan melakukan pegecoran pada
pasir secara cepat supaya cairan tidak mudah padat.
25
12. Lalu, lakukan penelitian pada hasil dari pengecoran tersebut.
26
Gambar 76. Pembelahan hasil cetak produk
28
Gambar 82. Hasil cetak logam
6. Lalu, lakukan penelitian pada hasil dari pengecoran tersebut.
29
2.3 Gambar pola dan Cetakan
1. Pola uji fluidutas
2. Pola produk
30
3. Pola cetakan logam
31
Pembahasn pola uji fluiditas :
Tabel 1. Data dan pengamatan produk uji fluiditas
Bahan paduan Panjang fluiditas (mm) untuk tiap tebal rongga cetakan (mm)
yang dilebur 400 mm 400 mm 400 mm 310 mm 0,5 mm
Al 12% Si 10,30 mm 5,32 mm 4,46 mm 3 mm 2,8 mm
2. Pola porduk
32
Gambar 93. Hasil Pemotongan Pola produk
2,68923
(
Porositas ( % )= 1−
2,8
x 100 %)
Porositas ( % )=0,039 %
33
Tabel 2. Data dan pengamatan pada produk cor
Bahan yang Temperatur
Berat jenis produk cor (gr/cm3) Porositas (%)
dilebur tuang (˚C)
Massa di udara : 89,39 gr/cm3
Al 12% Si 666 ˚C 0,039 %
Massa di air : 56,15 gr/cm3
34
3. Pola cetak logam
2,71445
(
Porositas ( % )= 1−
2,8
x 100 %)
Porositas ( % )=0,03 %
35
Tabel 3. Data dan pengamatan metode cetak tekan
Gaya tekan = 637,43 Newton
Bahan yang Temperatur
Berat jenis produk cor (gr/cm3) Porositas (%)
dilebur tuang (˚C)
Massa di udara : 30,239 gr/cm3
Al 12% Si 666 ˚C 0,03 %
Massa di air : 19,099 gr/cm3
36
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pengecoran dengan pasir cetak sebagai media sangat murah karena pasir cetak yang
sudah digunakan dapat didaur ulang atau digunakan Kembali. Dalam pekerjaan panas
khususnya pengecoran cacat-cacat hasil produk tidak dapat dihindari, akan tetapi cacat-cacat
pengecoran tersebut dapat diminimlalisir.
Untuk uji fluiditas harus dilakukan secara cepat dikarenakan cairan cor yang sangat
cepat membeku dan semakin sempit cetakan makan cairan logm sulit masuk.
3.2 Saran
37
DAFTAR PUSTAKA
38
LAMPIRAN-LAMPIRAN
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48