Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tingkat evolusi dari suatu gen/ bagian DNA merupakan faktor penting
yang menentukan penggunaan penanda DNA dalam studi sistematika dan
biogeografi.
Gen-gen yang terkonservasi dengan baik (berevolusi lambat) dapat
dijadikan dasar penelusuran asal-usul atau filogeni. Sebaliknya, gen-gen
yang tidak terkonservasi dengan baik (berevolusi cepat) dapat digunakan
untuk perbandingan intra atau interspesies.
Dalam mempelajari perubahan evolusi peneliti lebih banyak menggunakan
genom mitokondria.
Keuntungan penggunaan genom mitokondria:
1. DNA mitokondria terdapat dalam jumlah kopi yang tinggi. Jumlah kopi yang
tinggi ini menjadikannya mudah di isolasi dan dipurifikasi
2. Ukuran DNA Mitokondria relatif kecil (14 – 39 kb) sehingga dapat dipelajari
sebagai satu kesatuan yang utuh
3. Bagian-bagian dari genom mitokondria berevolusi dengan kecepatan yang
berbeda. Gen-gen yang terkonservasi dengan baik (berevolusi lambat) dapat
dijadikan dasar penelusuran asal-usul atau filogeni. Sebaliknya, gen-gen
yang tidak terkonservasi dengan baik (berevolusi cepat) dapat digunakan
untuk perbandingan intra atau interspesies.
Contoh :
a. Bagian genom Mt DNA yang berevolusi cepat : daerah non coding yang
kaya akan A + T pada DNA mitokondria hewan invertebrata dan daerah D-
loop pada hewan vertebrata
b. Bagian genom Mt DNA yang berevolusi sangat lambat : gen yang
mengkode rRNA yang berukuran besar dan kecil, gen Cytochrome oxidase
sub unit I dan II (CO I dan CO II )
4. DNA mitokondria hewan tidak memiliki intron ataupun spacer yang
berukuran besar antar gennya. Hal inilah yang menyebabkan ukuran
genom mitokonria hewan lebih kecil dibandingkan dengan genom
mitokondria tanaman.
5. DNA mitokonria bersifat khusus karena diturunkan dari induk betinanya
tanpa mengalami rekombinasi. Akibatnya afinitas genetik yang diatur oleh
genom mitokondria merupakan refleksi dari phylogeni maternal
6. DNA mitokondria sangat polimorfis, baik untuk intra populasi maupun
untuk interspesies
7. Dalam satu sel biasanya hanya terdapat 2 salinan sekuens DNA inti, dan
pada sel yang sama terdapat 100-10.000 salinan genom mitokondria. Oleh
sebab itu, untuk mendapatkan atau mengisolasi DNA mitokondria lebih
mudah daripada mengisolasi DNA inti, terutama dari sampel yang
terdegradasi atau sampel yang rusak.
Pada kasus variasi sekuens intraspesies pada kebanyakan hewan menjadi
sangat rendah jika terdapat hubungan garis keturunan secara maternal,
sehingga tidak banyak terdapat polimorfisme contoh: populasi lebah
Elektroforesis Digerus
Purifikasi DNA
98 % identik
Nilai persentase identity : 97 – 100% menunjukan spesies yang
dibandingkan adalah spesies yang identik, 92 – 96% menunjukan spesies
yang berkerabat dekat dan ≤ 91% menunjukan spesies yang berbeda.
Informasi dari hasil BLAST :
1. Nilai skor : menunjukkan keakuratan nilai penyejajaran
runutan nukleotida yang tidak diketahui dengan runutan
nukleotida yang terdapat di dalam bankgen. Semakin tinggi
nilai skor yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat
homologi kedua sekuens.
2. Query coverage : persentase dari panjang nukleotida yang
selaras dengan database yang terdapat pada BLAST.
3. Max identity : nilai tertinggi dari persentasi identitas atau
kecocokan antara runutan query dengan runutan database.
4. Nilai E-value : nilai dugaan yang memberikan ukuran
statistik yang signifikan terhadap kedua runutan. Nilai E-
value yang semakin tinggi menunjukkan tingkat homologi
antara runutan semakin rendah, sedangkan nilai E-value
yang semakin rendah menunjukkan tingkat homologi antar
runutan semakin tinggi. Nilai E-value bernilai 0 (nol)
menunjukkan bahwa kedua runutan tersebut identik
Adalah : penanda genetik yang mampu mendeteksi
polimorfisme sekuen nukleotida dalam blok besar memakai
teknik PCR menggunakan hanya satu primer random 10
basa/ mer
Prinsip kerja: Satu primer random (primer foward dan reverse
sama) berisi 10 basa akan menempel secara acak pada DNA
genome di dua tempat berbeda dari utas DNA arah
berlawanan
Dalam RAPD akan didapatkan pita-pita dominan
Produk PCR dari RAPD adalah pita DNA berukuran 200-2000
bp.
Pita yang diperoleh tergantung primer mengamplifikasi
fragmen-fragmen DNA yang sesuai.
Sifat Primer RAPD:
Random
Tidak spesifik
Mengamplifikasi di sembarang tempat (matching
primer template)
Primer forward = primer reverse
Berukuran kecil (10 mer basa)
Contoh Primer RAPD