MANAJEMEN PERSEDIAAN
Capaian Pembelajaran :
manajemen persediaan dan dapat menghitung jumlah pem bahan baku yang
tersisa pada tanggal neraca, atau barang-barang yang akan segera dijual,
semakin besar pula dana yang terikat pada persediaan tersebut. Dengan
perusahaan dapat mengetahui secara pasti kapan waktu barang habis, waktu
pemesanan kembali dengan jumlah yang cukup. Upaya pengendalian ini tidak
konstan akan tetapi pemakaian dan frekuensi selalu fluktuatif. Oleh karena
itu sistem ini memperhatikan faktor harga atau nilai persediaan, frekuensi
dikelompokkan ke dalam barang yang berisiko tinggi (A), barang yang relatif
ekonomis. Dalam hal ini adalah jumlah pemesanan bahan baku yang dapat
Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan mempunyai pola yang berbeda dan
maka biaya pemesanan semakin tinggi, akan tetapi biaya penyimpanan semakin
rendah
biaya penyimpanan.
pemesanan.
semakin kecil.
Dari pola biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang berbeda, maka
2 RS
EOQ = √
C (10.1)
EOQ = jumlah pemesanan yang ekonomis.
Sebagai ilustrasi, kebutuhan bahan baku PT. Titan selama satu periode adalah
20.000 unit. Biaya setiap kali pesan Rp. 10.000,- Biaya simpan per unit sebesar
Rp. 100,- Jumlah pemesanan yang optimal untuk perusahaan tersebut adalah :
2 RS 2 (20.000)(10.000)
EOQ = √ = √ = 2.000 unit
C 100
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa jumlah pemesanan yang paling
ekonomis adalah sebesar 2000 unit setiap kali pesan. Dengan demikian frekuensi
bahan baku tepat pada saat persediaan di atas safety stock sama dengan nol.
tertentu, dimana jumlah persediaan tersebut akan habis selama lead time (waktu
PT. Titan tersebut di atas menetapkan safety stock sebesar 500 unit dan
beroperasi selama 320 hari dan pemesanan dilakukan 10 X dalam satu tahun,
maka perusahaan harus melakukan pemesanan setiap 32 hari. Dengan demikian
= 937,5 unit
Dengan demikian PT. Titan melakukan pemesanan pada saat persediaan bahan
Safety Stock
Bila pemakaian bahan berfluktuasi dan sulit diprediksi, maka perlu persediaan
yang cukup besar, karena kalau sampai kehabisan maka akan timbul biaya
2. Lead Time
3. Biaya Kehabisan Bahan (Stockout Costs), adalah timbul pada saat perusahaan
Pertanyaan:
d. Pada jumlah unit penjualan menjadi 2 kali lipat, berapa persen kenaikan
e. Bila harga beli naik dua kali, berapa persen kenaikan EOQ? Berapa tingkat
2. Kebutuhan bahan baku PT. jalur Khatulistiwa selama tahun 2006 adalah
2.400 unit. Harga beli per unit adalah Rp 10.000,-. Biaya pemesanan setiap
nilai rata – rata persediaan atau Rp 4.000,- per unit. Persediaan pengaman
(safety stock) ditetapkan 200 unit. Waktu tenggang (Lead time) selama satu
c. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara EOQ, ROP, dan Safety
Stock?
menunjukkan hubungan antara stock cost, EOQ, ROP, dan Safety Stock?
Frekuensi 1x 2x 3x 4x 5x 6x
Persediaan 2.400 unit
Harga/unit Rp 10.000
Nilai persediaan
Nilai persediaan rata –
rata
Biaya pemesanan Rp
300.000,-
Biaya penyimpanan (40%)
Total Stock Cost