Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

JOB 4
PENGUKURAN CATU DAYA DAN OP-AMP

I. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengukuran daya dan OP-AMP.
2. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tesebut.
3. Parameter-parameter yang diukur/diamati.
- Frekuensi
- Tegangan/daya

II. DAFTAR DAN ALAT KOMPONEN


1. Osiloskop
2. Function Generator
3. Multimeter
4. Kabel Power
5. Kabel Probe
6. Kabel BNC to BNC
7. Kabel Jepit Buaya
8. Jumper

III. TEORI DASAR


Penguat operasional atau Op-Amp adalah rangkaian elektronik yang dirancang dan
dikemas seara khusus dengan menambahkan komponen luar sedikit saja dapat dipakai untuk
berbagai keperluan. Dengan teknologi rangkaian temadu (IC), Op-amp dibetk dalam
kemasan IC sehingga jauh lebih murah dan luas pemakaiannya. Op-amp adalah piranti solid
state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal masukan baik DC maupun ACT.
Op-amp IC pada dasarnya terdiri atas tiga rangkaian dasar yakni, penguat deferensial
impedansi masukan tinggi, penguat tegangan berpenguat tinggi dengan pergeseran level dan
penguat keluaran impedansi rendah (biasanya pengikut emitter push-pull). Oleh
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

karena catunya demikian tegangan keluarannya dapat berayun posotif atau negatif
terhadap bumi.
Karakteristik op-amp yang terpenting adalah:
1. Impedansi masukan amat tinggi, sehingga arus masukan dapat diabaikan
2. Penguat loop terbuka amat tinggi
3. Impedansi keluaran amat rendah, sehingga keluaran penguat tidak berpengaruh
oleh pembebanan

Simbol Op-amp standar dinyatakan dengan sebuah segitiga seperti tampak pada
gambar 2.12. Terminal-terminal masukan pada bagian segitiga. Masukan membalik
dinyatakan dengan tanda minus (-). Tegangan DC atau AC yang dikenakan pada masukan ini
akan digeser fasanya 180° pada keluaran. Masukan tak membalik dinyatakan dengan positif
(+). Tegangan DC atau AC yang diberikan pada masukan ini akan sefasa dengan kelauaran.
Terminal keluaran diperlihatkan pada puncak segitiga, terminal-terminal catu dan kaki-kaki
lainnya untuk kompensasi frekuensi atau pengaturan nol diperlihatkan pada sisi atas dan sisi
bawah segitiga, kaki-kaki ini tidak selalu diperlihatkan dalam diagram skematisn, tetapi
secara implisit sudah dinyatakan.

Tipe Op-amp atau nomor produk berada ditengah-tengah segitiga. Rangkaian umum
yang bukan menunjukkan Op-amp khusus memikili simbol-simbol AI, A2 dan seterusnya
atau OPI, OP2 dan seterusnya. Meskipun kita dapat menggunakan Op-amp tanpa mengetahui
secara tepat apa yang terjadi di dalamnya, tetapi akan lebih baik bila karakteristik kerjanya
kita pahami dengan mempelajari rangkaian intemalnya.
Input (masukan) Op-amp seperti apa yang telah dilakukan ada yang dinamakan input
inverting dan non-inverting. Op-amp memiliki masukan tak berbalik v+ (non-inverting)
masukan membalik v- (inverting) dan keluaran v. Jika syarat masukan dihubungkan dengan
syarat membalik (v-), maka pada daerah tengah frekuensi isyarat keluaran akan berlawanan
fase (berlawanan tanda tangan dengan isyarat masukan). Sebaiknya jika isyarat masukan
dihubungkan dengan masukan tak membalik (v+), maka isyarat keluaran akan sefase.

Op-amp ideal memliki open loop gain (penguat loop terbuka) yang tak terhingga
besarnya. Seperti misalnya Op-amp LM 1741 yang sring digunakan oleh banyak praktisi
elektronika, memiliki karekteristik tipikal open loop gin sebesar 104 -104. Penguatan
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

yang sebesar ini membuat Op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatanya menjadi tidak
teratur (infinite). Disinalah peran rangkaian negative feedback (umpan balik negatif)
diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang
terukur (finite). Impedansi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga , sehingga arus
input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, Op-amp LMI 741
memiliki impedansi input Zin = 106 ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar
sehingga ams input Op-amp LMI 741 mestinya sangat kecil.

Dalam lebar spesifikasi penguat operasional, dapat ditemukan banyak istilah istilah
yang berkaitan dengan kerja penguat operasional. Beberapa istilah dan definisinya antara
lain:
- φm : Margin fase, yaitu nilai absolut atau pergeseran fasa simpal terbuka diantara
terminal keluaran dan masukan pembalik pada frekuansi dimana modulus penguat
simpal terbuka adalah satu.
- Am : Margin bati, adalah timbal balik dari nilai penguatan tegangan simpal terbuka
pada frekuensi terendah dimana ingsut tegangan simpal terbuka sedemikian mpa
sehingga keluaran sefase dengan masukan pembalik.
- Av : Penguatan tegangan sinyal besar, yaitu nisbah dari ayunan tegangan puncak
ke puncak keluaran terhadap besar pembahan tegangan masukan yang dibutuhkan.
- B1 : Lebar pita bati satuaN (bahasa inggris: unity gain bandwidth) adalah rentang
frekuensi dimana bati penguatan tegangan simpal terbuka bernilai lebih dari satu.
- Ci : Kapasitansi masukan, yaitu nilai kapasitansi diantara dua terminal masukan
dengan salah satu masukan dibumikan.
- CMRR :Nisbah penolakan ragam bersama (bahasa inggris: commom-mode
rejectionratio) adalah nisbah atau perbandingan nilai penguatan dari selisih tenaga
listrik dalam penguatan ragam bersama (bahasa inggris: common-mode). Nilai ini
diukur dengan cara menentukan nisbah perubahan pada tegangan listrik masukan
ragam bersama terhadap perubahan yangdihasilkanna pada tegangan ofset.
- GBW : Darab lebar pita bati (bahasa inggris: gain bandwidth product) adalah
nlai hasil perkalian antara niali penguatan egangan simpal terbuka dan frekuensi
sinyal saat pengukura tersebut.
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

- Zic : Impedansi masukan ragam bersama, yaitu hasil penjumlahan paralel


impednsi terhadap sinyal kecil diantara tiap terminal masukan dengan bumi.
- Zo : Impedansi keluaran, yaitu impedani terhadap sinyal kecil diantara terminal
keluaran dena bumi.

Gambar Simbol Penguat Operasional


Pada Rangkaian Seperti Pada Gambar Sirkuit Listrik.

Simbol penguat operasional pada rangkain seperti gambar disamping, dimana:


- V+ : masukan non-pembalik
- V_ : masukan pembalik
- Vout : keluaran
- Vs+ : catu daya positif
- Vs- : catu daya negatif
Catu daya pada notasi penguat operasional seringkali tidak dicantumkan untuk
memudahkan gambaran rangkaian.
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

Gambar Rangkaian Op-Amp

Prinsip Dasar Op-amp


Suatu amplifier dapat dikategorikan operasional jika memenuhi tiga karakteristik
utama, yakni :
1. Very high gain (200.000 kali)
2. Very high input impedance
3. Very low input impedance

Op-amp umumnya terdiri atas tiga stage atau amplifier yang dirangkai secara cascade.
Ketiga stage itu masing-masing :
1. Differensial amplifier
2. Voltage amplifier
3. Output amplifier

Differential amplifier memiliki responm frekuensi sangat lebar dan input impedance
yang sangat tinggi. Voltage amplifier memberikan penguatan yang sangat tinggi dan output
amplifier memberikan output impedance yang sangat rendah sehingga dapat mengeluarkan
arus listrik yang besar terhadap beban.
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

Gambar Prinsip Op-Amp

Karakteristik Dasar OP-AMP


Penguatan operasional merupakan penguat perolehan tingkat tinggi yang sering
disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar (atau lebih tepat analog), yang sering
difabrikasi dalam satu sampai empat unit serupa dalam satu kemasan.

Gambar Rangkaian ganti Penguat Operasional

Penguat OP-AMP mempunyai karakteristik ideal seperti berikut :


1. Resistansi masuk tak terhingga besar (rangkaian terbuka) akibatnya tidak arus
masuk ke kedua terminal masuk.
2. Resistansi keluaran Ro = 0.
3. Perolehan tegangan Av tak terhingga. Tegangan keluaran Vo = -AV Vi terhingga,
(Vo< tak terhingga), sehingga Av tak terhingga berarti Vi = 0.
4. Penguat Op-Amp menanggapi semua frekuensi sama (lebar pita tak terhingga).
5. Kalau V1 = V2, maka Vo = 0
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

Konfigurasi Op Amp
Tidak seperti amplifier konvensional, OpAmp mempunyai dua terminal masukkan,
yakni : inverting input dan noninverting input yang masing-masing ditandai dengan “+”
dan “-“.

1. Inverting Konfigurasi
Salah satu penggunaan OpAmp adalah sebagai penguat pembalik (inverting), yaitu
penguat yang keluaannya mempunyai tanda tegangan yang terbalik dibandingkan dengan
tanda tegangan masukan. Hal ini akan diakibatkan oleh apa yang akan diuraikan sebagai
berikut.

Gambar (a) rangkaian penguat, (b) rangkaian ganti

Dalam karakteristik OP-AMP dikatakan bahwa salah satu sifat ideal OpAmp adalah
bahwa resistansi masuk tak terhingga besar. Akibatnya tidak ada arus, masuk ke kedua
terminal masuk. Dan semua arus hanya akan melewati RI dan R2 seperti ditunjukkan pada
gambar diatas. Disamping itu juga dikatakan bahwa perolehan tegangan Av tak terhingga.
Tegangan keluaran -Vo = Av Vi terhingga, Vo (tak terhingga) sehingga Av tak terhingga
berarti Vi=0. Sehingga tegangan di tittik A dapat dikatan nol (ground). Gambar b
menunjukkan rangkaian ganti yang jelas menunjukkan bahwa

R2/R,……………………………………………….....(1)

Persamaan diatas menunjukan bahwa perolehan penguat tegangan pada perbandingan


tahanan pararel (R2) dan tahanan seri (RI) dari penguat tersebut. Dari persamaan tersebut
juga terlihat bahwa tanda tegangan keluaran voterbalik dibandingkan dengan tanda tegangan
masuk V1 karena ini penguat tersebut dinamakan penguat pembalik (inverting).
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL
Jika signal dimasukkan diantara terminal inverting input dan bumi sementara terminal
noninverting input dibumikan maka signal keluaran akan berlawanan fasa dengan signal
masukkan,

Gambar input dan output inverting konfigurasi

2. Non Inverting Configuration


Kalau tegangan masukan tidak dimasukkan lewat terminal pertama tetapi langsung ke
terminal kedua, yaitu sebesar V2, maka tegangan hasil penguatnya Vo akan lain, tidak lagi
terbalik tandanya. Pada gambar (b) ditunjukkan rangkaian gantinya dengan memahami
bahwa karena virtual ground (V1 = 0), maka tegangan di titk A dianggap sama dengan V2,
yakni VA =V2.

Gambar (a) rangkaian penguat, (b) rangkaian ganti

Dari rangkaian ganti gambar (b) jelas bahwa:

(2)

Persamaan diatas menunjukkan bahwa perolehan dari penguatan ini selalu satu lebih
besar dari pada penguat pembalik (inverting) dan tanda tegangan hasil penguatan tidak
terbalik. Karena itu, penguat ini dinamakan bukan pembalik (non-inverting). Seperti hasilnya
pada penguat pembalik diatas, dari persamaan diatas menunjukkan bahwa perolehan penguat
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL
bukan pembalik juga hanya tergantung pada perbandingan tahanan perarel dan tahanan seri
(RI) dari penguat tersebut.

Sebaliknya jika signal dimasukkan di antara terminal non-inverting input dan bumi
sementara terminal invertinginput dibumikan maka signal keluaran sefasa dengan signal
masukkan.

Gambar input dan output Non-Inverting Configuration

IV. Gambar Percobaan

Gambar Rangkaian Percobaan OP-AMP

V. Prosedur Pengukuran
a. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
b. Buat rangka pengukuran seperti gambar berikut:

Function generator
( input)

Power Supply Osiloskop


Op-Amp
Catu Daya (Output)
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

c. Masukkan input 15 Hz dari function generator.


d. Ukur frekuensi dan tegangan Vpp pada output rangkaian di osiloskop.

e. Ulangi langkah 2 dengan input yang berbeda.


f. Lihat percobaan outputnya dengan input pada langkah 2.

VI. Hasil percobaan


Tabel hasil percobaan dari rangkaian OP-AMP Inverting.

Vin Gambar Keluaran Volt/Dip Time/Dip Vpp

15
20 mV 5 ms 0,8 Vpp
Hz

70
Hz 20 mV 2 ms 0,8 Vpp
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

130 0,28
20 mV 2 ms
Hz Vpp

750
0,2 V 1 ms 0,8 Vpp
Hz

3
0,2 V 0,1 ms 0,8 Vpp
KHz

25 0,24
0,2 V 2 ms
Khz Vpp
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

82
0,2 mV 2 ms 0,5 Vpp
Khz

0,25
150 0,1 mV 2 ms
Vpp
Khz

400 0,08
20 mv 2 ms
Khz Vpp
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

700 0,08
20 mv 2 ms
Khz Vpp

Tabel hasil percobaan dari rangkaian OP-AMP Non-Inverting.

Vin Gambar Keluaran Volt/Dip Time/Dip Vpp

15 Hz 50 mV 2 ms 0,2 Vpp

70 Hz 0,24
0,2 V 2ms
Vpp
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

130 Hz 0,5 V 5 ms 0,5 Vpp

750 Hz 2V 2 ms 0,5 Vpp

0,65
3 KHz 5V 2 ms
Vpp

25 5V 5 ms 0,5 Vpp
Khz
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

82 2V 5 ms 0,6 Vpp
Khz

1V 2 ms 0,5 Vpp
150
Khz

400 1V 5 ms 0,3 Vpp


Khz
LAPORAN PRAKTEK PENGOLAHAN SINYAL

700 2V 2 ms 0,4 Vpp


Khz

Anda mungkin juga menyukai