Anda di halaman 1dari 9

Agroscience Vol. 7 No.

2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 281

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) DAMINOZID DAN


GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PEMBUNGAAN PADI PANDANWANGI

Oleh:

Ade Irvan, S. Agr. 1), Angga Adriana I., SST, MP. 2)


e-mail: usabperning9@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Giberelin yaitu GA3 dan Asam Absisat yaitu Daminozid
terhadap pertumbuhan dan pembungaan padi Pandanwangi, dan menentukan kombinasi terbaik antara GA3 dan
Daminozid. Penelitian ini dilaksanakan dilahan sawah yang berlokasi di Kp. Balengbeng, Kecamatan Cibeber,
Kabupaten Cianjur pada bulan April sampai Mei 2017. Penelitian dilakukan dengan mengunakan metode
Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Factor pertama adalah konsentrasi GA3 yang terdiri dari dari
tiga taraf yaitu G1 (100 ppm GA3), G2 (150 ppm GA3), G3 (200 ppm GA3), dan faktor kedua adalah konsentrasi
Daminozid yang terdiri dari 3 taraf P1(100 ppm Daminozid), P2 (150 ppm Daminozid), P3 (200 ppm
Daminozid). Data yang diperoleh dianalisis ragam atau analysis of variant (ANOVA) dengan menggunakan
Instrumen SAS. Jika perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata, dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test
(DMRT) dengan taraf 5%, guna mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa G3P3
yaitu giberelin 200 ppm dan daminozid 200 ppm dapat mempengaruhi pertumbuhan jumlah rumpun dan
pembungaan. Sedangkan pertumbuhan tinggi tanaman dipengaruhi hanya giberelin saja 200 ppm.

Kata Kunci: Pandanwangi, GA3, Daminozid, Pembungaan

ABSTRACT

This research was intended to assess the influence of GA3 (Gibberellin) and Daminozide (Absisic Acid) on
growth and flowering of pandanwangi paddy, and to determine the best combination application of GA3
and Daminozide. This research was conducted in the paddy field in Kp. Balengbeng, Cibeber Sub-
district, Cianjur District from April to May 2017 by using Randomized Block Design (RAK) method with 2
factors. The first factor is the concentration of GA3 which consists of three levels, namely G1 (100 ppm GA3),
G2 (150 ppm GA3), G3 (200 ppm GA3), and the second factor is Daminozide concentration consisting of 3
levels of P1 (100 ppm Daminozide) P2 (150 ppm Daminozide), P3 (200 ppm Daminozide). Data obtained were
analyzed variance or analysis of variance (ANOVA) by using SAS Instrument. When compared with Duncan
Multiple Range Test (DMRT) with 5% level, to know the difference between treatment. The results showed that
G3P3 gibberellin 200 ppm and daminozid 200 ppm can affect the number of clumps and flowering, whereas high-
growing plants affection only gibberellin only 200 ppm.

Kata Kunci: Pandanwangi, GA3, Daminozide, Flowering

1)* Alumni Fakultas Sais Terapan UNSUR, Universitas Surya Kancana


2)* Dosen Fakultas Sains Terapan UNSUR, Universitas Surya Kancana Dosen Pengajar

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin __________________________________________________________________________


Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 282

PENDAHULUAN

Salah satu jenis padi yang sudah ditetapkan oleh


Kementrian Pertanian yaitu padi Pandanwangi. Padi
Pandanwangi merupakan komoditas unggulan utama
hasil pertanian Kabupaten Cianjur. Padi varietas sangat
baik ditanam didataran sedang dengan ketinggian ±
700 meter diatas permukaan laut. Menurut Dinas
Pertanian Kabupaten Cianjur (2011) jenis padi ini
sudah lama dikenal dan dibudidayakan oleh petani
yang bermukim di sekitar kaki Gunung Gede
Pangrango terutama di wilayah Kecamatan
Gambar 1.
Warungkondang, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Diagram sederhana empat jalur pembungaan
Cianjur, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cibeber dan (Corbesier dan Coupland, 2005)
Kecamatan Cempaka. Salah satu daerah tersebut Pembungaan merupakan suatu perkembangan
merupakan pelestari dan pengembang padi tanaman yang mengarah pada pembentukan organ-
Pandanwangi. Sehingga padi ini disebut dengan padi organ bunga. Tumbuhan tidak akan berbungan apabila
endemik Cianjur. lingkungannya tidak mendukung pembungaan
Mengingat padi Pandanwangi ini berbeda dengan (Chailakhyan, 1968; Öpik et al, 2005).
jenis padi lainnya, dalam hal ini memiliki keunggulan Selama masa pembungaan tumbuhan mengalami
spesifik memiliki rasanya yang enak, harum dan pulen perubahan bentuk morfologi dan fisiologi tumbuh.
sehingga sangat diminati konsumen, maka harga Corbiser Dan Caupland (2005) mengatakan bahwa
berbeda dengan jenis padi lainnya. Masyarakat kelas proses pembungaan pada tanaman merupakan
menengah ke atas yang memiliki tingkat pendapat yang pengaruh interaksi faktor lingkungan dan aktivitas
lebih tinggi bersedia mengeluarkan dana yang lebih hormon didalam jaringan tanaman.Pembungaan pada
besar untuk membeli beras jenis pandanwangi ini. tumbuhan dipengaruhi oleh gen pembungaan itu
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk sendiri, sepeti yang diterangkan oleh Corbiser Dan
yang terus bertambah sehingga permintaan akan beras Caupland (2005) pada Gambar 1.
jenis pandan wangi meningkat, namun proses Salah satu upaya untuk mempercepat
budidaya Pandanwangi ini yang cukup lama sekitar 4- pembungaan dapat dilakukan dengan penambahan Zat
5 bulan berbeda dengan jenis lainnya membuat tidak Pengatur Tumbuh (ZPT) bagi tanaman. ZPT adalah
dapat memenuhi jumlah permintaan. Oleh karena itu senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah
petani harus lebih meningkatkan produksinya dengan yang rendah yang di sintesakan kebagian tertentu
cepat, Salah satu alternatif pemecahan masalah ini tanaman misalnya dari akar sehinggga di angkut
yaitu dengan memberikan hormon terhadap tanaman kebagian lain tanaman dimana zat tersebut
tersebut sehingga dapat mempercepat proses menimbulkan pengaruh hampir pada setiap aspek
pertumbuhan dan pembungaan. pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk
proses pembungaan (Wattimena, 1987; Wattimena,
1988).
Budiarto (2007) menyatakan bahwa salah satu
jenis giberelin sintetis yang bersifat stabil dan mampu
memacu pertumbuhan dan pembungaan serta banyak
dipasaran adalah GA3. Selain giberelin zpt yang
mempengaruhi pembungaan yaitu daminozide.
Giberelin adalah salah satu hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan berperan dalam
proses pembungaan (Abidin, 1990; Davies, 2004;
Zhang dan Leung, 2002). Giberelin membantu proses
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 283

perubahan pucuk menjadi bunga dan memberikan dapat menyebabkan induksi pembungaan dan
pengaruh terhadap permanjangan batang pada meningkatkan jumlah kuncup, menghambat pecah
tanaman (Thingnaes et al., 2003; Yamaguchi, 2008). tunas, juga meningkatkan pembungaan awal (Razem et
Biosintesis giberelin dipengaruhi oleh lingkungan al., 2004). Daminozid merupakan salah satu jenis
seperti cahaya dan fotoperiode (Geekiyanage et al., hormone Asam Absisat (ABA) (Razem et al., 2004).
2006; Yamaguchi dan Kamiya, 2000). Giberelin sintetis ABA merupakan salah satu zat pengatur tumbuh
yang banyak digunakan dalam penelitian adalah GA3. yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan
Giberelin terdapat pada jaringan-jaringan tanam salah satunya yaitu menghambat pembungaan.
tanaman yang muda seperti buah muda, benih, pucuk Untuk mencari reseptor ABA, yang tidak saling
daun, dan ujung akar Giberelin terutama berperan melengkapi ekspresi yang untuk mempertahankan
dalam fase transisi atau perubahan dari fase vegetatif pertumbuhan dengan antibody anti-idiotipic (AB2)
ke fase perkembangan reproduksi. Efek lain dari sehingga ABA merupakan hormone untuk pertahan
giberelin menyebabkan perkembangan buah dalam siklus hidup (Razem et al., 2004). Selain itu
partenokarpi (tanpa biji) pada beberapa spesies, yang ABA mempunyai gen AB2 dengan mengisolasi
menunjukan fungsi normalnya dalam pertumbuhan ABAP1 (urutab asam amino deduktif) yang serupa
buah (Salisbury and Ross, 1985). dengan FCA. FCA merupakan salah satu penghambat
Mekanisme giberelin mempengaruhi pembungaan ekspresi FLC (Flowering Locus C). FLC merupakan
di uraikan oleh Mutasa-Göttgens dan Hedden (2009). gen yang menghambat jalur pembentukan bunga. FCA
Induksi pembungaan pada tanaman oleh giberelin di merupakan reseptor pengikat ABA yang menghasilkan
awali dengan adanya factor foto periode (panjang hari) FCA protein untuk memperomosikan pembungan
yang direspon oleh fitokrom sehingga mengaktifkan dengan cara menekan FLC sehingga proses
enzim GA20ox 9 (enzim jalur sintesis giberelin pada pembungaan akan terjadi (Mouradov et al, 2002;. Boss
tanaman). Terakumulasinya enzim GA20X dapat et al, 2004;. Isabel dan Dean, 2006). Intinya
dapat mensintesis GA4 hal ini mengakibatkan FT peningkatan protein FCA mencegah akumulasi
Flowering locus T. FT adalah gen untuk mengaktifkan pengkodean mRNA FLC. Selain itu FCA memerlukan
ekspresi pembungaan, Selain itu FT merupakan interaksi dengan FY (Flowering time control protein).
gerbang masuk dari jalur pembungaan. Setelah itu FT Dalam jalur pembungaan ABA berada pada jalur
memberikan respon kepada gen SOC1 (gen supressor Autonomus/ autonom.
of overexpression of CO1) sebagai sinyal untuk Dilihat dari fungsinya kedua ZPT ini sangatlah
pembentukan organ bunga. bertolak belakang, namun kedua ZPT ini sebenarnya
Oleh karena itu, penambahan giberelin secara memiliki pengaruh yang saling berhubungan dalam
eksogen untuk menghasilkan pertumbuhan vegetatif mempercepat proses pembungaan. Oleh karena itu,
dan generatif tanaman yang optimal. Dengan penelitian ini menjadi menarik dan penting untuk
penambahan giberelin eksogen akan meningkatkan dilakukan.
kandungan giberelin yang sebelumnya telah ada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil
didalam tanaman dan akan meningkatkan jumlah sel pengaruh ZPT (Giberelin) GA3 dan Asam Absisat
dan ukuran sel yang sama, hasil fotosintat akan (Daminozid) terhadap pertumbuhan dan proses
meningkat diawal penanaman sehingga mempercepat pembungaan padi jenis varietas Pandanwangi.
proses pertumbuhan vegetatif tanaman selain juga
mengatasi kekerdilan tanaman juga akan mempercepat
proses pembungaan. Hal ini telah dibuktikan pada METODE
tanaman hari panjang Rudbeckia yang tidak dapat Penelitian ini dilaksanakan dilahan sawah yang
berbunga pada hari pendek, tetapi setelah di berlokasi di Kp. Balengbeng, Kecamatan Cibeber,
aplikasikan giberelin pembungaanya tidak lama dari Kabupaten Cianjur pada bulan April sampai Mei 2017.
biasanya (Kusumo, 1984). Alat dan bahan yang digunakan penelitian ini
Daminozid adalah zat penghambat tumbuhan adalah Seprayer, Katong plastic, Kayu penyangga, Alat
yang telah terbukti mempunyai kemampuan mengatur ukur, Label Petak Percobaan, Timbangan, dan Tali
partisi fotosintat dari daun ke akar yang pengaruhnya
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 284

Rapia, Padi Pandanwangi yang berumur 90 HST, ZPT Pengamatan munculnya bakal malai Bunga,
Daminozide dan ZPT Giberelin. dilakukan dari mulai tanaman dilakukan perlakuan.
Budidaya tanaman padi Pandanwangi di Cianjur Data yang diperoleh dari hasil pengamatan 3 hari
tidak berbeda dengan budidaya yang biasa dilakukan setelah perlakuan sampai tanaman muncul bunga
namun menurut Prosedur yang sudah terstandar atau diolah menggunakan computer dengan bantuan
SOP yang dilekuarkan oleh BP padi tahun 2014 software Ms. Exel. Data dianalisis oleh Analisys Of
budidaya padi Pandanwangi tahapannya sebagai Variance (Anova) yang dilanjutkan dengan uji DMRT
berikut. (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%
menggunakan software SAS.

Pelaksanaan Percobaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut: Tinggi Tanaman
1) Memasang plastik hitam antara petak utama Parameter pertama yang di amati pada penelitian
untuk menghindari aplikasi ZPT terkontaminasi ini yaitu tinggi tanaman padi pandanwangi.
pada tanaman lain. Memberikan label sesuai Perhitungan tinggi tanaman dilakukan setelah tiga hari
denah tempat perlakuan. aplikasi dan diamati setelah tiga hari sekali.
2) Aplikasi giberelin dan daminozid dilakukan Dari hasil uji analisis data Anova yang telah
tanaman setelah berumur 3 bulan dengan dilakukan dengan analisis data tunggal, bahwa ZPT
konsentrasi sesuai dengan masing-masing yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman
perlakuan. Penyemprotan perlakuan dilakukan 3 dipengaruhi oleh giberelin. Hal ini dibuktikan dari
hari per 1 kali. anova yang di sajikan di atas bahwa F hitung 7.58 lebih
besar dari tabel 0.0048 sehingga giberelin berpengaruh
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan nyata terhadap tinggi tanaman padi pandanwangi.
Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, 9 perlakuan Namun daminozid tidak berpengaruh terhadap tinggi
dan 3 ulangan. tanaman dibuktikan dari hasil analisis bahwa F hitung
0.09 F tabel 0.917 lebih kecil sehingga tidak ada
G1= 100 ppm Giberelin pengaruh terhadap tinggi tanaman padi pandanwangi.
G2= 150 ppm Giberelin Dari hasil analisis telah di buktikan bahwa tidak adanya
G3= 200 ppm Giberelin interaksi antara giberelin dan daminozid.
P1= 100 ppm Daminozid Kemudian untuk melihat pengaruh daminozid
P2= 150 ppm Daminozid dan giberelin terhadap tinggi tanaman di sajikan pada
P3= 200 ppm Daminozid grafik 3.1 dibawah ini. Dari grafik telah di ketahui
bahwa pada perlakuan G3P3 memberikan pengaruh
Total kombinasi perlakuan berjumlah masing nyata yang signifikan terhadap pertumbuhan tinggi
kombinasi perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan setiap tanaman padi Pandanwangi. Ini terlihat dari fisik
unit percobaan terdiri atas 2 tanaman, sehingga jumlah tanaman yang lebih tinggi dengan nilai rata-rata 167.07
keseluruhan tanaman yaitu 54. cm. Karena semakin tinggi konsentrasi giberelin
diberikan maka semakin tinggi batang dari tanaman.
Teknik pengamatan Dapat dilihat di Grafik 3.1, bahwa perlakuan G1P1
memiliki tinggi tanaman yang paling redah
Pengamatan tinggi tanaman, dilakukan setiap 3 dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini
hari sekali dengan mengukur tinggi tanaman padi dikarenakan konsentrasi yang diberikan diduga kurang
menggunakan alat ukur meteran. Awal pengukuran optimal dan juga memiliki konsentrasi paling rendah.
dilakukan pada 3 hari setelah perlakuan. Pengamatan Konsentrasi G3P3 memberikan pengaruh berbeda
banyak rumpun, dilakukan pada saat padi setelah nyata terhadap perlakuan yang lain. Bahwa giberelin
terjadi pembungaan dengan cara dihitung manual.
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 285

dapatmendorong langsung pemanjangan batang lebih Parameter kedua yang di amati pada penelitian ini
cepat (Mitchell et. al., 1951). yaitu jumlah rumpun padi pandanwangi. Dimana
Selain itu Salisburi dan Ross (1995) meyatakan penghitungan jumlah rumpun dilakukan pada pertama
bahwa pemberian GA3 yang oiptimal dapat sebelum aplikasi dan dihitung setelah 2 Minggu setelah
mempercepat proses pemanjangan batang tanaman. aplikasi.
Selain pemberian GA3, giberelin pun berinteraksi Hasil uji analisis data yang telah dilakukan bahwa
dengan auksin endogen. Hal ini dinyatakan oleh ada interaksi antara daminozide dan giberelin terhadap
Salisburi dan Ross (1995), bahwa kandunga auksin jumlah rumpun padi Pandanwangi. Hal ini dibuktikan
endogen mengakibatakan reaksi pemanjangan sel dan dari ANOVA yang disajikan di atas F tabel 0.0370
dapat meningkatnya tinggi tanaman. Oleh karena itu, sehingga kedua ZPT tersebut berpengaruh terhadap
Perlakuan G3 merupakan konsentrasi hormon yang jumlah rumpun padi Pandanwangi.
diberikan sudah sangat tepat dan sesuai untuk Kemudian untuk melihat pengaruh daminozid
memberikan pertumbuhan yang optimal. Optimal dan giberelin terhadap tinggi tanaman di sajikan pada
disini Sesuai dengan kebutuhan tanaman akan grafik dibawah ini.
konsentrasi yang diberikan. Karena jika konsentrasinya
melebihi batas optimal maka justru akan menghambat
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman Hasil Uji Duncan Pada Pengamatan
(Abidin, 1990).
Jumlah Rumpun.

Pada gambar 2 menunjukan bahwa pemberian


zpt tersebut memberikan pengaruh yang nyata
terhadap munculnya anakan padi. Bisa dilihat pada
perlakuan G3P3 memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap munculnya anakan padi. Defeng et al. (2002)
mengatakan penyemprotan Giberelin mampu memacu
sintesis protein spesifik utuk memacu tunas ketiak
untuk segera memulai sintesis dan memunculkan tuas
ketiak segera tumbuh. Menurut Edmond et al. (1993)
nutrisi yang besar diperlukan dalam proses
pembentukan dan perkembangan tunas. Pemberian
Giberelin memberikan respon yang cepat ketika giberelin dengan cara disemprotkan selain akan
di aplikasikan terhadap daun muda. Daun muda menambah tinggi tanaman juga di perkirakan akan
diduga menjadi tempat utama sintesis giberelin seperti mempercepat jumlah anakan dalam tanah. Hal ini
halnya auksin. Penggunaan giberelin akan mampu disebabkan karena aktivitas giberelin memacu enzim-
memacu sintesis ensim yang dapat melunakkan enzim hidrolitik khususnya enzim amylase yang
dinding sel, terutama enzim proteolitik yang akan menghidrolisis cadangan pati sehingga nutrisi yang
melepaskan amino triptofan sebagai prekusor/ tersedia cukup untuk tunas supaya dapat tumbuh lebih
pembentuk auksin sehingga kadarauksin dalam cepat (Salisburi dan Ros, 1995).
tanaman tersebut meningkat. Secara langsung,
giberelin dapat mengaktifkan auksin yang ada dalam
tubuh tanaman yang diperlakukan. Hal ini di duga
auksin dan giberelin bekerja sama dalam hal
pemanjangan sel sehingga kecepatan tumbuh tanaman
meningkat dan daya tumbuh organ tanaman melebihi
batas normalnya (Moris, 2006).

Jumlah Rumpun

__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 286

pembungaan. Hal ini karena konsentrasi daminozid


lebih tinggi daripada konsentrasi giberelinya maka
akan mempercepat proses pembungaan.

Tabel 1. Munculnya Bunga


Umur pengamatan
Perlakuan Hari Hari Hari Hari Total
ke 10 ke 12 ke 14 ke 16
G1P1 0b 0c 2 ab 0c 2c
G1P2 0b 0c 2 ab 1 cb 3c
G1P3 0b 3a 1b 2 abc 5b
G2P1 0b 0c 3a 0c 3c
G2P2 0b 0c 2 ab 1 abc 3c
G2P3 0b 2 ab 2 ab 1 ab 6b
Pada konsentrasi daminozid yang di aplikasikan G3P1 0b 0c 2 ab 1 cb 3c
memiliki pengaruh yang nyata terhadap jumlah anakan. G3P2 0b 2b 2 ab 2a 6b
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rosmanita (2008) G3P3 2a 2b 3a 2 ab 9a
Ket: Tabel pengaruh daminozid dan giberelin terhadap cepatnya
mengatakan bahwa pemberian daminozid di atas 1 muncul bunga dan banyaknya malai.
ppm dapat berpengaruh terhadap jumlah anakan
tanaman anggrek. Wattimena (1988) menambahkan Hal ini konsentrasi damiozid berperan dalam
bahwa salah satu efek fisiologis daminozid yaitu dapat pembungaan. Menurut Razem et al. (2006), ABA
mendorong terbentuknya tunas mempunyai reaksi pembungaan premature karena
dapat menekan FLC dengan cepat sehingga
Munculnya Bunga percepatan pembungaan dapat terlihat, meskipun
konsentrasi giberelin rendah tapi tetap dapat
Parameter selanjutnya yang di amati pada memberikan respon terhadap pembungaan (Razem et
penelitian ini yaitu munculnya bunga pada padi al., 2006). Ditambah dengan aktivitass biosintesis
pandanwangi. Dimana pengamatan dilakukan setelah giberelin terhambat oleh daminozid. Oleh karena itu
mulai munculnya bunga pada 10 hari setelah aplikasi. ketika aktivitas dihambat maka akan mengakibatkan
Setelah dilakukan uji analisis data perlakuan ZPT pengurangan kecepatan pembelahan dan pemanjangan
yang diberikan dapat mempercepat muculnya bunga sel sehingga pertumbuhan tinggi tanaman terganggu.
dan banyaknya malai yang muncul. Hal ini di buktikan Maka apabila pertumbuhan terganggu tanaman akan
pada Anova bahwa F tabel 0.0001 dari kedua ZPT mengalami stressing dan untuk melangsungkan
tersebut memberikan reaksi dan berpengaruh nyata hidupnya tanaman akan mengalami pembungaan
dan dapat mempercepat proses pembungaan. (Prawiranata et al., 1992). Berbeda dengan perlakuan
Karenakan fungsi dari kedua ZPT tersebut a memiliki G3P2 yang memiliki konsentrasi giberelin lebih tinggi
fungsi yang sama yaitu untuk mempercepat proses dari daminozid yang memberikan respon pembungaan
pembungaan. Tabel 1. menunjukkan bahwa pada hari pada hari ke-12. Karena kedua ZPT tersebut memiliki
ke-10 tanaman pada perlakuan G1P1, G1P2, G1P3, keseimbangan reaksi sehingga dapat mempengaruhi
G2P1, G2P2, G2P3, G3P1, G3P2 belum munculnya pembungaan. Dan pada perlakuan G3P3 tanaman
bakal bunga. Namun perlakuan G3P3 tanaman masih terus berbunga hal ini dikarenakan konsentrasi
memberikan pengaruh berbeda nyata dengan giberelin dan daminozid yang tinggi akan terus
perlakuan yang lain pa karena pada hari ke 10 setelah mengalami fase reproduktif (Gardner, et al., 1991).
aplikasi tanaman sudah muncul bakal bunga. Hal ini Seluruh kombinasi perlakuan mencapai
dikarenakan peningkatan konsentrasi daminozid dan keseragaman berbunga pada hari ke-14 setelah aplikasi.
giberelin yang diberikan dapat mempercepat proses Jumlah total nilai rata-rata tertinggi di peroleh pada
pembungaan (Gardner et. al., 1991). perlakuan G3P3 dengan nilai rata-rata total 9
Kemudian padi hari ke-12 tanaman pada banyaknya jumlah bunga.
perlakuan G1P1, G1P2, G2P1, G2P2 dan G3P1 masih Dalam hal ini giberelin tidak hanya dipergunakan
belum memberikan pengaruh terhadap pembungaan. untuk pertumbuhan batang, daun, dan akar, akan
Namun pada perlakuan G1P3 dan G2P3 pada hari ke- tetapi sebagian proses perkembangan pembungaan
12 tanaman telah memberikan reaksi terhadap
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 287

juga, sehingga tanaman lebih terkonsentrasi pada penghambatan yang dilakukan daminozide yaitu
pertumbuhan reproduktifnya (Harjadi, 2009). menghambat proses reaksi enzimatis pada sitokrom
Giberelin mampu mempercepat pembungaan melalui yang mengakibatkan terhambatnya oksidase ent. Pada
pengaktifan gen-gen meristem bunga dengan akhirnya kaurene akan disintesis menjadi kaurenoic acid
menghasilkan protein yang akan menginduksi ekspresi yang akhirnya menghasilkan GA20 yakni produk
gen pembentukan organ bunga. Semakin tinggi (Salisbury dan Ross, 1995). Apabila biosintesis
konsentrasi yang diberikan pada tanaman maka akan giberelin terhambat maka akan meningkatnya
menyebabkan waktu inisiasi bunganya lebih cepat biosintesis asam absisat (ABA). Sehingga apabila
(Mutasa-Göttgens, and Hedden, 2009). Efek giberelin hormon ABA meningkat maka akan berefek pada
dalam menginduksi pembungaan sangat bervariasi pembungaan (Purnomo dan Prahardini 1991). Hal ini
tergantung pada spesies dan GA yang diaplikasikan. diperkuat oleh Shu et al., (2017) bahwa giberelin dan
Sedikitnya terdapat 90 macam GA dan pengaruhnya daminozid dapat memberikan reaksi pembungaan
pada tanaman berbeda (Arteca 1995). baik. Sehingga hormon ini memiliki interaksi yang
Loveles (1991) mengatakan bahwa bila pada fase saling melengkapi dan dapat mempercepat pada proses
vegetatif tanaman lebih dominan dari pada fase pembungaan padi pandanwangi yang telah dilakukan
produktifnya, maka akan banyak karbohidrat yang penelitian.
digunakan daripada yang disimpan dan sedikit sekali
karbohidrat yang tersisa untuk proses pembungaan.
Dikarenakan pada masa vegetative tanaman tersebut KESIMPULAN
terkonsentrasi pada perkembangan batang, daun, dan
akar. Namun berbeda dengan penelitian yang telah Berdasasrkan hasil penelitian bahawa G3P3 yaitu
dilakukan bahwa ketika konsentrasi giberelin di giberelin 200 ppm dan daminozid 200 ppm dapat
naikkan proses pembungaan semakin cepat.hal ini mempengaruhi pertumbuhan jumlah rumpun dan
terlihat pada semua hari pembungaan perlakukan yang pembungaan. Sedangkan pertumbuhan tinggi tanaman
diberikan giberelin yang lebih banyak terlihat lebih dipengaruhi hanya giberelin saja 200 ppm.
banyak pembungaan.
Sebenarnya ketika dilihat dari fungsi daminozid
bertolak belakang dengan fungsi giberelin namun DAFTAR PUSTAKA
daminozid juga mempunyai fungsi yang sama yaitu
dapat mempercepat proses pembungaan. Hal ini sesuai
dengan penelitian pada tanaman krisan pot dengan Abidin Zainal. 1990. Dasar-dasar pengetahuan tentang zat
konsentrasi daminozid 0-500 ppm yang telah di pengatur tumbuh. Penerbit Angkasa: Bandung.
lakukan Widiastuti, et. al. (2004) bahwa pemberian Aleksandra M, Giba Z, Ljubinka Ć. 2007. The
daminozide pada kadar yang semakin meningkat dapat photoperiodic control of growth and development of
mempercepat pembungaan pada tanaman krisan (hal Chenopodium rubrum L. plants in vitro. Archives of
ini di lihat dari jumlah hari pengamatan semakin Biological Sciences 59.
sedikit). Selain itu menurut Rosmanita (2008) bahwa Anonim.2004.HORMONIK(HormonTumbuh/ZPT)
munculnya bunga diakibatakan retardant (daminozid) http://naturalnusantara.co.id/pageisiproduk_buk
menghambat pertumbuhan/pemanjangan sel meristem u 04. hlm. 24 Oktober.
di apical dan sub apical. Arteca RN. 1995. Plant Growth Substances: Principle and
Fungsi Daminozid dan mekanisme secara Applications. New York: Chapman & Hall.
biologis diterangkan oleh Salisbury dan Ross (1995) Blázquez M.A., Ahn J.H. & Weigel D. (2003) A
yaitu menghambat pertumbuhan tanaman pada fase thermosensory pathway controlling flowering
vegetatif. Mekanisme penghambatan pertumbuhan time in Arabidopsis thaliana. Nature Genetics 33,
tanaman yang dilakukan oleh daminozid berkaitan erat 168–171.
dengan bahan aktif daminozid tersebut. Mekanisme ini Borner R., Kampmann G., Chandler J., Gleissner R.,
diawali dengan adanya blocking akumulasi GA3 pada Wisman E., Apel K. & Melzer S. (2000) A MADS
kadar aplikasi tertinggi oleh daminozid. proses domain gene involved in the transition to

__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 288

flowering in Arabidopsis. Plant Journal 24, 591– Kusumo S. 1984. Zat Pengatur Tumbuh
599. Tanaman. Yasaguna. Jakarta
Boss PK, Bastow RM, Mylne JS, Dean C. 2004. Loveles, A. R. 1991. Prisip-Prinsip Biologi Tumbuhan
Multiple pathways in the decision to flower: Untuk Daerah Tropik . PT Gramedia Pustaka
enabling, promoting, and resetting. The Plant Cell Utama. Jakarta.
16 (Suppl.): S18–S3. Mitchell, J.W., Mandava, N.B., Worley, J.F., Plimmer,
Budiarto, K dan Wuryaningsih, S. 2007. Respon J.R. & Smith, M.V. (1970). Brassins: a new family
Pembungaan Beberapa Kultivar Anthurium of plant hormones form rape pollen. Nature, 225,
Bunga Potong. Agritop 2(26):51-56. 1065–1066.
Chailakhyan, M. K. 1968. Internal factors of plant Morris, R. 2006. Plant for A Future. Edible, Medicinal
flowering. Annual Review of Plant Physiolog. 19:1-37. and Useful Plants for A Heathier Word (Online),
Corbesier, L., and G. Coupland. 2005. Photoperiodic (www.ptaf.org/database/plants, diakses 14
flowering of Arabidopsis: integrating genetic and Oktober 2006).
physiological approaches to characterization of Mouradov A, Cremer F, Coupland G. 2002. Control
the floral stimulus. Plant, Cell and Environment. of flowering time: interacting pathways as a basis
28:54-66. for diversity. The Plant Cell 14 (Suppl.): S111–
Davies PJ. 2004. Plant hormones: biosythesis, signal S130.
transduction, action! : Springer. Mutasa-Göttgens, E., and P. Hedden. 2009.
Defeng, Z., Shihua, C., Yuping, Z., and Xiqing, L. Gibberellin as a factor in floral regulatory
2002. Tillering patterns and the contribution of networks. Journal of Experimental Botany. 60:1979-
tillers to grain yield with hybrid rice and wide 89
spacing. China National Rice Resseach Institute, Öpik, H. and S. A. Rolfe. 2005. The physiology of flowering
Hangzau plants, Cambridge University Press.
Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur. 2011. Komoditas Prawiranata, W. S. Harran, dan P. Tjondronegoro,
Unggulan Kabupaten Cianjur. Dinas Pertanian 1992. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Jurusan
Kabupaten Cianjur, Cianjur. biologi. Fakultas matematika dan ilmu
Edmond, J. B., T. L. Seen, F. S. Andrews and R. G. pengetahuan alam. Institute pertanian bogor. 247
Halfacre. 1983. Fundamental of Horticulture. 4th hal.
ed. McGraw Hill Inc., New York. 560p. Purnomo, S. dan PER Prahardini. 1991 pengaruh saat
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. aplikasi dan konsentrasi paklobutrazol selama dua
Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerjemah: Susilo, H. musim panen apel (Malus sylvestris L. Mill). J.
Jakarta: UI Press Hort. 1(2):58-68.
Geekiyanage, S. T., T. Watanabe, S. Fukai, S. Kiyosue, Razem FA, Luo M, Liu JH, Abrams SR, Hill RD.
and T. 2006. The combined effect of 2004. Purification and characterization of a barley
photoperiod, light intensity and GA 3 on aleurone abscisic acid-binding protein. Journal of
adventitious shoot regeneration from cotyledons Biological Chemistry 279: 9922–9929.
of spinach (Spinacia oleracea L.). Plant Biotechnology. Rosmanita B. 2008. Pengaruh Paclobutrazol dan Pupuk
23(4): 431-435. Daun Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Gentian. Plant cell, tissue and organ culture 63:223-6. Anggrek Dendrobium ‘Jiad Gold x Booncho Gold’.
Girisonta.1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius, Skripsi . program Studi Hortikultura. Fakultas
Yogyakarta. Pertanian. Institute Pertanian Bogor. Bogor.
Harjadi. S. S. 1984. Pengantar Agronomi. Gramedia. Salisbury F B, Ross C W. 1995. Fisiologi Tumbuhan
Jakarta. Jilid Tiga. Bandung (ID): Institut Teknologi
Harjadi. S. S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Bandung. 51-62
Swadaya. Depok. Shu, K.., Z. Wenguan, Y. Wenyu. 2017. APETALA 2
Isabel B, Dean C. 2006. The timing of development domaincontaining transcription factors: focusing
transitions in plants. Cell 125: 655–664. on abscisic acid and gibberellins antagonism. New
Phytologist.
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 289

Thingnaes, E., T. Sissel, E. Arild, M. Roar. 2003. Day Daminosida Terhadap Pembungaan dan Kualitas
and night temperature responses in Arabidopsis: Tanaman Krisan Dalam Pot.
effects on gibberellin and auxin content, cell size, Yamaguchi, S. 2008. Gibberellin metabolism and its
morphology and flowering time. Annals of Botany. regulation. Annual Review of Plant Biology. 59: 225-
92(4): 601-612. 251.
Wattimena, G.A. 1987. Zat Pengatur Tumbuh. Yamaguchi, S. and Y. Kamiya. 2000. Gibberellin
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi biosynthesis: its regulation by endogenous and
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bogor. environmental signals. Plant and Cell Physiology.
247 41(3): 251-257.
Wattimena, G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh. PAU- Zhang, Z. and D. M Leung. 2002. Factors influencing
IPB. IPB. 145 . the growth of micropropagated shoots
Widiastuti, L. Tohari, E. Sulistyaningsih (2004) and in vitro flowering of gentian. Plant Growth
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Kadar Regulation. 36(3): 245-251.

__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi

Anda mungkin juga menyukai