153 398 1 SM
153 398 1 SM
Oleh:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Giberelin yaitu GA3 dan Asam Absisat yaitu Daminozid
terhadap pertumbuhan dan pembungaan padi Pandanwangi, dan menentukan kombinasi terbaik antara GA3 dan
Daminozid. Penelitian ini dilaksanakan dilahan sawah yang berlokasi di Kp. Balengbeng, Kecamatan Cibeber,
Kabupaten Cianjur pada bulan April sampai Mei 2017. Penelitian dilakukan dengan mengunakan metode
Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Factor pertama adalah konsentrasi GA3 yang terdiri dari dari
tiga taraf yaitu G1 (100 ppm GA3), G2 (150 ppm GA3), G3 (200 ppm GA3), dan faktor kedua adalah konsentrasi
Daminozid yang terdiri dari 3 taraf P1(100 ppm Daminozid), P2 (150 ppm Daminozid), P3 (200 ppm
Daminozid). Data yang diperoleh dianalisis ragam atau analysis of variant (ANOVA) dengan menggunakan
Instrumen SAS. Jika perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata, dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test
(DMRT) dengan taraf 5%, guna mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa G3P3
yaitu giberelin 200 ppm dan daminozid 200 ppm dapat mempengaruhi pertumbuhan jumlah rumpun dan
pembungaan. Sedangkan pertumbuhan tinggi tanaman dipengaruhi hanya giberelin saja 200 ppm.
ABSTRACT
This research was intended to assess the influence of GA3 (Gibberellin) and Daminozide (Absisic Acid) on
growth and flowering of pandanwangi paddy, and to determine the best combination application of GA3
and Daminozide. This research was conducted in the paddy field in Kp. Balengbeng, Cibeber Sub-
district, Cianjur District from April to May 2017 by using Randomized Block Design (RAK) method with 2
factors. The first factor is the concentration of GA3 which consists of three levels, namely G1 (100 ppm GA3),
G2 (150 ppm GA3), G3 (200 ppm GA3), and the second factor is Daminozide concentration consisting of 3
levels of P1 (100 ppm Daminozide) P2 (150 ppm Daminozide), P3 (200 ppm Daminozide). Data obtained were
analyzed variance or analysis of variance (ANOVA) by using SAS Instrument. When compared with Duncan
Multiple Range Test (DMRT) with 5% level, to know the difference between treatment. The results showed that
G3P3 gibberellin 200 ppm and daminozid 200 ppm can affect the number of clumps and flowering, whereas high-
growing plants affection only gibberellin only 200 ppm.
PENDAHULUAN
perubahan pucuk menjadi bunga dan memberikan dapat menyebabkan induksi pembungaan dan
pengaruh terhadap permanjangan batang pada meningkatkan jumlah kuncup, menghambat pecah
tanaman (Thingnaes et al., 2003; Yamaguchi, 2008). tunas, juga meningkatkan pembungaan awal (Razem et
Biosintesis giberelin dipengaruhi oleh lingkungan al., 2004). Daminozid merupakan salah satu jenis
seperti cahaya dan fotoperiode (Geekiyanage et al., hormone Asam Absisat (ABA) (Razem et al., 2004).
2006; Yamaguchi dan Kamiya, 2000). Giberelin sintetis ABA merupakan salah satu zat pengatur tumbuh
yang banyak digunakan dalam penelitian adalah GA3. yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan
Giberelin terdapat pada jaringan-jaringan tanam salah satunya yaitu menghambat pembungaan.
tanaman yang muda seperti buah muda, benih, pucuk Untuk mencari reseptor ABA, yang tidak saling
daun, dan ujung akar Giberelin terutama berperan melengkapi ekspresi yang untuk mempertahankan
dalam fase transisi atau perubahan dari fase vegetatif pertumbuhan dengan antibody anti-idiotipic (AB2)
ke fase perkembangan reproduksi. Efek lain dari sehingga ABA merupakan hormone untuk pertahan
giberelin menyebabkan perkembangan buah dalam siklus hidup (Razem et al., 2004). Selain itu
partenokarpi (tanpa biji) pada beberapa spesies, yang ABA mempunyai gen AB2 dengan mengisolasi
menunjukan fungsi normalnya dalam pertumbuhan ABAP1 (urutab asam amino deduktif) yang serupa
buah (Salisbury and Ross, 1985). dengan FCA. FCA merupakan salah satu penghambat
Mekanisme giberelin mempengaruhi pembungaan ekspresi FLC (Flowering Locus C). FLC merupakan
di uraikan oleh Mutasa-Göttgens dan Hedden (2009). gen yang menghambat jalur pembentukan bunga. FCA
Induksi pembungaan pada tanaman oleh giberelin di merupakan reseptor pengikat ABA yang menghasilkan
awali dengan adanya factor foto periode (panjang hari) FCA protein untuk memperomosikan pembungan
yang direspon oleh fitokrom sehingga mengaktifkan dengan cara menekan FLC sehingga proses
enzim GA20ox 9 (enzim jalur sintesis giberelin pada pembungaan akan terjadi (Mouradov et al, 2002;. Boss
tanaman). Terakumulasinya enzim GA20X dapat et al, 2004;. Isabel dan Dean, 2006). Intinya
dapat mensintesis GA4 hal ini mengakibatkan FT peningkatan protein FCA mencegah akumulasi
Flowering locus T. FT adalah gen untuk mengaktifkan pengkodean mRNA FLC. Selain itu FCA memerlukan
ekspresi pembungaan, Selain itu FT merupakan interaksi dengan FY (Flowering time control protein).
gerbang masuk dari jalur pembungaan. Setelah itu FT Dalam jalur pembungaan ABA berada pada jalur
memberikan respon kepada gen SOC1 (gen supressor Autonomus/ autonom.
of overexpression of CO1) sebagai sinyal untuk Dilihat dari fungsinya kedua ZPT ini sangatlah
pembentukan organ bunga. bertolak belakang, namun kedua ZPT ini sebenarnya
Oleh karena itu, penambahan giberelin secara memiliki pengaruh yang saling berhubungan dalam
eksogen untuk menghasilkan pertumbuhan vegetatif mempercepat proses pembungaan. Oleh karena itu,
dan generatif tanaman yang optimal. Dengan penelitian ini menjadi menarik dan penting untuk
penambahan giberelin eksogen akan meningkatkan dilakukan.
kandungan giberelin yang sebelumnya telah ada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil
didalam tanaman dan akan meningkatkan jumlah sel pengaruh ZPT (Giberelin) GA3 dan Asam Absisat
dan ukuran sel yang sama, hasil fotosintat akan (Daminozid) terhadap pertumbuhan dan proses
meningkat diawal penanaman sehingga mempercepat pembungaan padi jenis varietas Pandanwangi.
proses pertumbuhan vegetatif tanaman selain juga
mengatasi kekerdilan tanaman juga akan mempercepat
proses pembungaan. Hal ini telah dibuktikan pada METODE
tanaman hari panjang Rudbeckia yang tidak dapat Penelitian ini dilaksanakan dilahan sawah yang
berbunga pada hari pendek, tetapi setelah di berlokasi di Kp. Balengbeng, Kecamatan Cibeber,
aplikasikan giberelin pembungaanya tidak lama dari Kabupaten Cianjur pada bulan April sampai Mei 2017.
biasanya (Kusumo, 1984). Alat dan bahan yang digunakan penelitian ini
Daminozid adalah zat penghambat tumbuhan adalah Seprayer, Katong plastic, Kayu penyangga, Alat
yang telah terbukti mempunyai kemampuan mengatur ukur, Label Petak Percobaan, Timbangan, dan Tali
partisi fotosintat dari daun ke akar yang pengaruhnya
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 284
Rapia, Padi Pandanwangi yang berumur 90 HST, ZPT Pengamatan munculnya bakal malai Bunga,
Daminozide dan ZPT Giberelin. dilakukan dari mulai tanaman dilakukan perlakuan.
Budidaya tanaman padi Pandanwangi di Cianjur Data yang diperoleh dari hasil pengamatan 3 hari
tidak berbeda dengan budidaya yang biasa dilakukan setelah perlakuan sampai tanaman muncul bunga
namun menurut Prosedur yang sudah terstandar atau diolah menggunakan computer dengan bantuan
SOP yang dilekuarkan oleh BP padi tahun 2014 software Ms. Exel. Data dianalisis oleh Analisys Of
budidaya padi Pandanwangi tahapannya sebagai Variance (Anova) yang dilanjutkan dengan uji DMRT
berikut. (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%
menggunakan software SAS.
Pelaksanaan Percobaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut: Tinggi Tanaman
1) Memasang plastik hitam antara petak utama Parameter pertama yang di amati pada penelitian
untuk menghindari aplikasi ZPT terkontaminasi ini yaitu tinggi tanaman padi pandanwangi.
pada tanaman lain. Memberikan label sesuai Perhitungan tinggi tanaman dilakukan setelah tiga hari
denah tempat perlakuan. aplikasi dan diamati setelah tiga hari sekali.
2) Aplikasi giberelin dan daminozid dilakukan Dari hasil uji analisis data Anova yang telah
tanaman setelah berumur 3 bulan dengan dilakukan dengan analisis data tunggal, bahwa ZPT
konsentrasi sesuai dengan masing-masing yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman
perlakuan. Penyemprotan perlakuan dilakukan 3 dipengaruhi oleh giberelin. Hal ini dibuktikan dari
hari per 1 kali. anova yang di sajikan di atas bahwa F hitung 7.58 lebih
besar dari tabel 0.0048 sehingga giberelin berpengaruh
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan nyata terhadap tinggi tanaman padi pandanwangi.
Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, 9 perlakuan Namun daminozid tidak berpengaruh terhadap tinggi
dan 3 ulangan. tanaman dibuktikan dari hasil analisis bahwa F hitung
0.09 F tabel 0.917 lebih kecil sehingga tidak ada
G1= 100 ppm Giberelin pengaruh terhadap tinggi tanaman padi pandanwangi.
G2= 150 ppm Giberelin Dari hasil analisis telah di buktikan bahwa tidak adanya
G3= 200 ppm Giberelin interaksi antara giberelin dan daminozid.
P1= 100 ppm Daminozid Kemudian untuk melihat pengaruh daminozid
P2= 150 ppm Daminozid dan giberelin terhadap tinggi tanaman di sajikan pada
P3= 200 ppm Daminozid grafik 3.1 dibawah ini. Dari grafik telah di ketahui
bahwa pada perlakuan G3P3 memberikan pengaruh
Total kombinasi perlakuan berjumlah masing nyata yang signifikan terhadap pertumbuhan tinggi
kombinasi perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan setiap tanaman padi Pandanwangi. Ini terlihat dari fisik
unit percobaan terdiri atas 2 tanaman, sehingga jumlah tanaman yang lebih tinggi dengan nilai rata-rata 167.07
keseluruhan tanaman yaitu 54. cm. Karena semakin tinggi konsentrasi giberelin
diberikan maka semakin tinggi batang dari tanaman.
Teknik pengamatan Dapat dilihat di Grafik 3.1, bahwa perlakuan G1P1
memiliki tinggi tanaman yang paling redah
Pengamatan tinggi tanaman, dilakukan setiap 3 dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini
hari sekali dengan mengukur tinggi tanaman padi dikarenakan konsentrasi yang diberikan diduga kurang
menggunakan alat ukur meteran. Awal pengukuran optimal dan juga memiliki konsentrasi paling rendah.
dilakukan pada 3 hari setelah perlakuan. Pengamatan Konsentrasi G3P3 memberikan pengaruh berbeda
banyak rumpun, dilakukan pada saat padi setelah nyata terhadap perlakuan yang lain. Bahwa giberelin
terjadi pembungaan dengan cara dihitung manual.
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 285
dapatmendorong langsung pemanjangan batang lebih Parameter kedua yang di amati pada penelitian ini
cepat (Mitchell et. al., 1951). yaitu jumlah rumpun padi pandanwangi. Dimana
Selain itu Salisburi dan Ross (1995) meyatakan penghitungan jumlah rumpun dilakukan pada pertama
bahwa pemberian GA3 yang oiptimal dapat sebelum aplikasi dan dihitung setelah 2 Minggu setelah
mempercepat proses pemanjangan batang tanaman. aplikasi.
Selain pemberian GA3, giberelin pun berinteraksi Hasil uji analisis data yang telah dilakukan bahwa
dengan auksin endogen. Hal ini dinyatakan oleh ada interaksi antara daminozide dan giberelin terhadap
Salisburi dan Ross (1995), bahwa kandunga auksin jumlah rumpun padi Pandanwangi. Hal ini dibuktikan
endogen mengakibatakan reaksi pemanjangan sel dan dari ANOVA yang disajikan di atas F tabel 0.0370
dapat meningkatnya tinggi tanaman. Oleh karena itu, sehingga kedua ZPT tersebut berpengaruh terhadap
Perlakuan G3 merupakan konsentrasi hormon yang jumlah rumpun padi Pandanwangi.
diberikan sudah sangat tepat dan sesuai untuk Kemudian untuk melihat pengaruh daminozid
memberikan pertumbuhan yang optimal. Optimal dan giberelin terhadap tinggi tanaman di sajikan pada
disini Sesuai dengan kebutuhan tanaman akan grafik dibawah ini.
konsentrasi yang diberikan. Karena jika konsentrasinya
melebihi batas optimal maka justru akan menghambat
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman Hasil Uji Duncan Pada Pengamatan
(Abidin, 1990).
Jumlah Rumpun.
Jumlah Rumpun
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 286
juga, sehingga tanaman lebih terkonsentrasi pada penghambatan yang dilakukan daminozide yaitu
pertumbuhan reproduktifnya (Harjadi, 2009). menghambat proses reaksi enzimatis pada sitokrom
Giberelin mampu mempercepat pembungaan melalui yang mengakibatkan terhambatnya oksidase ent. Pada
pengaktifan gen-gen meristem bunga dengan akhirnya kaurene akan disintesis menjadi kaurenoic acid
menghasilkan protein yang akan menginduksi ekspresi yang akhirnya menghasilkan GA20 yakni produk
gen pembentukan organ bunga. Semakin tinggi (Salisbury dan Ross, 1995). Apabila biosintesis
konsentrasi yang diberikan pada tanaman maka akan giberelin terhambat maka akan meningkatnya
menyebabkan waktu inisiasi bunganya lebih cepat biosintesis asam absisat (ABA). Sehingga apabila
(Mutasa-Göttgens, and Hedden, 2009). Efek giberelin hormon ABA meningkat maka akan berefek pada
dalam menginduksi pembungaan sangat bervariasi pembungaan (Purnomo dan Prahardini 1991). Hal ini
tergantung pada spesies dan GA yang diaplikasikan. diperkuat oleh Shu et al., (2017) bahwa giberelin dan
Sedikitnya terdapat 90 macam GA dan pengaruhnya daminozid dapat memberikan reaksi pembungaan
pada tanaman berbeda (Arteca 1995). baik. Sehingga hormon ini memiliki interaksi yang
Loveles (1991) mengatakan bahwa bila pada fase saling melengkapi dan dapat mempercepat pada proses
vegetatif tanaman lebih dominan dari pada fase pembungaan padi pandanwangi yang telah dilakukan
produktifnya, maka akan banyak karbohidrat yang penelitian.
digunakan daripada yang disimpan dan sedikit sekali
karbohidrat yang tersisa untuk proses pembungaan.
Dikarenakan pada masa vegetative tanaman tersebut KESIMPULAN
terkonsentrasi pada perkembangan batang, daun, dan
akar. Namun berbeda dengan penelitian yang telah Berdasasrkan hasil penelitian bahawa G3P3 yaitu
dilakukan bahwa ketika konsentrasi giberelin di giberelin 200 ppm dan daminozid 200 ppm dapat
naikkan proses pembungaan semakin cepat.hal ini mempengaruhi pertumbuhan jumlah rumpun dan
terlihat pada semua hari pembungaan perlakukan yang pembungaan. Sedangkan pertumbuhan tinggi tanaman
diberikan giberelin yang lebih banyak terlihat lebih dipengaruhi hanya giberelin saja 200 ppm.
banyak pembungaan.
Sebenarnya ketika dilihat dari fungsi daminozid
bertolak belakang dengan fungsi giberelin namun DAFTAR PUSTAKA
daminozid juga mempunyai fungsi yang sama yaitu
dapat mempercepat proses pembungaan. Hal ini sesuai
dengan penelitian pada tanaman krisan pot dengan Abidin Zainal. 1990. Dasar-dasar pengetahuan tentang zat
konsentrasi daminozid 0-500 ppm yang telah di pengatur tumbuh. Penerbit Angkasa: Bandung.
lakukan Widiastuti, et. al. (2004) bahwa pemberian Aleksandra M, Giba Z, Ljubinka Ć. 2007. The
daminozide pada kadar yang semakin meningkat dapat photoperiodic control of growth and development of
mempercepat pembungaan pada tanaman krisan (hal Chenopodium rubrum L. plants in vitro. Archives of
ini di lihat dari jumlah hari pengamatan semakin Biological Sciences 59.
sedikit). Selain itu menurut Rosmanita (2008) bahwa Anonim.2004.HORMONIK(HormonTumbuh/ZPT)
munculnya bunga diakibatakan retardant (daminozid) http://naturalnusantara.co.id/pageisiproduk_buk
menghambat pertumbuhan/pemanjangan sel meristem u 04. hlm. 24 Oktober.
di apical dan sub apical. Arteca RN. 1995. Plant Growth Substances: Principle and
Fungsi Daminozid dan mekanisme secara Applications. New York: Chapman & Hall.
biologis diterangkan oleh Salisbury dan Ross (1995) Blázquez M.A., Ahn J.H. & Weigel D. (2003) A
yaitu menghambat pertumbuhan tanaman pada fase thermosensory pathway controlling flowering
vegetatif. Mekanisme penghambatan pertumbuhan time in Arabidopsis thaliana. Nature Genetics 33,
tanaman yang dilakukan oleh daminozid berkaitan erat 168–171.
dengan bahan aktif daminozid tersebut. Mekanisme ini Borner R., Kampmann G., Chandler J., Gleissner R.,
diawali dengan adanya blocking akumulasi GA3 pada Wisman E., Apel K. & Melzer S. (2000) A MADS
kadar aplikasi tertinggi oleh daminozid. proses domain gene involved in the transition to
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 288
flowering in Arabidopsis. Plant Journal 24, 591– Kusumo S. 1984. Zat Pengatur Tumbuh
599. Tanaman. Yasaguna. Jakarta
Boss PK, Bastow RM, Mylne JS, Dean C. 2004. Loveles, A. R. 1991. Prisip-Prinsip Biologi Tumbuhan
Multiple pathways in the decision to flower: Untuk Daerah Tropik . PT Gramedia Pustaka
enabling, promoting, and resetting. The Plant Cell Utama. Jakarta.
16 (Suppl.): S18–S3. Mitchell, J.W., Mandava, N.B., Worley, J.F., Plimmer,
Budiarto, K dan Wuryaningsih, S. 2007. Respon J.R. & Smith, M.V. (1970). Brassins: a new family
Pembungaan Beberapa Kultivar Anthurium of plant hormones form rape pollen. Nature, 225,
Bunga Potong. Agritop 2(26):51-56. 1065–1066.
Chailakhyan, M. K. 1968. Internal factors of plant Morris, R. 2006. Plant for A Future. Edible, Medicinal
flowering. Annual Review of Plant Physiolog. 19:1-37. and Useful Plants for A Heathier Word (Online),
Corbesier, L., and G. Coupland. 2005. Photoperiodic (www.ptaf.org/database/plants, diakses 14
flowering of Arabidopsis: integrating genetic and Oktober 2006).
physiological approaches to characterization of Mouradov A, Cremer F, Coupland G. 2002. Control
the floral stimulus. Plant, Cell and Environment. of flowering time: interacting pathways as a basis
28:54-66. for diversity. The Plant Cell 14 (Suppl.): S111–
Davies PJ. 2004. Plant hormones: biosythesis, signal S130.
transduction, action! : Springer. Mutasa-Göttgens, E., and P. Hedden. 2009.
Defeng, Z., Shihua, C., Yuping, Z., and Xiqing, L. Gibberellin as a factor in floral regulatory
2002. Tillering patterns and the contribution of networks. Journal of Experimental Botany. 60:1979-
tillers to grain yield with hybrid rice and wide 89
spacing. China National Rice Resseach Institute, Öpik, H. and S. A. Rolfe. 2005. The physiology of flowering
Hangzau plants, Cambridge University Press.
Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur. 2011. Komoditas Prawiranata, W. S. Harran, dan P. Tjondronegoro,
Unggulan Kabupaten Cianjur. Dinas Pertanian 1992. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Jurusan
Kabupaten Cianjur, Cianjur. biologi. Fakultas matematika dan ilmu
Edmond, J. B., T. L. Seen, F. S. Andrews and R. G. pengetahuan alam. Institute pertanian bogor. 247
Halfacre. 1983. Fundamental of Horticulture. 4th hal.
ed. McGraw Hill Inc., New York. 560p. Purnomo, S. dan PER Prahardini. 1991 pengaruh saat
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. aplikasi dan konsentrasi paklobutrazol selama dua
Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerjemah: Susilo, H. musim panen apel (Malus sylvestris L. Mill). J.
Jakarta: UI Press Hort. 1(2):58-68.
Geekiyanage, S. T., T. Watanabe, S. Fukai, S. Kiyosue, Razem FA, Luo M, Liu JH, Abrams SR, Hill RD.
and T. 2006. The combined effect of 2004. Purification and characterization of a barley
photoperiod, light intensity and GA 3 on aleurone abscisic acid-binding protein. Journal of
adventitious shoot regeneration from cotyledons Biological Chemistry 279: 9922–9929.
of spinach (Spinacia oleracea L.). Plant Biotechnology. Rosmanita B. 2008. Pengaruh Paclobutrazol dan Pupuk
23(4): 431-435. Daun Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Gentian. Plant cell, tissue and organ culture 63:223-6. Anggrek Dendrobium ‘Jiad Gold x Booncho Gold’.
Girisonta.1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius, Skripsi . program Studi Hortikultura. Fakultas
Yogyakarta. Pertanian. Institute Pertanian Bogor. Bogor.
Harjadi. S. S. 1984. Pengantar Agronomi. Gramedia. Salisbury F B, Ross C W. 1995. Fisiologi Tumbuhan
Jakarta. Jilid Tiga. Bandung (ID): Institut Teknologi
Harjadi. S. S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Bandung. 51-62
Swadaya. Depok. Shu, K.., Z. Wenguan, Y. Wenyu. 2017. APETALA 2
Isabel B, Dean C. 2006. The timing of development domaincontaining transcription factors: focusing
transitions in plants. Cell 125: 655–664. on abscisic acid and gibberellins antagonism. New
Phytologist.
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi
Agroscience Vol. 7 No. 2 Tahun 2017_______________ISSN cetak: 1979-4661 e-ISSN : 2579-7891_ 289
Thingnaes, E., T. Sissel, E. Arild, M. Roar. 2003. Day Daminosida Terhadap Pembungaan dan Kualitas
and night temperature responses in Arabidopsis: Tanaman Krisan Dalam Pot.
effects on gibberellin and auxin content, cell size, Yamaguchi, S. 2008. Gibberellin metabolism and its
morphology and flowering time. Annals of Botany. regulation. Annual Review of Plant Biology. 59: 225-
92(4): 601-612. 251.
Wattimena, G.A. 1987. Zat Pengatur Tumbuh. Yamaguchi, S. and Y. Kamiya. 2000. Gibberellin
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi biosynthesis: its regulation by endogenous and
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bogor. environmental signals. Plant and Cell Physiology.
247 41(3): 251-257.
Wattimena, G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh. PAU- Zhang, Z. and D. M Leung. 2002. Factors influencing
IPB. IPB. 145 . the growth of micropropagated shoots
Widiastuti, L. Tohari, E. Sulistyaningsih (2004) and in vitro flowering of gentian. Plant Growth
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Kadar Regulation. 36(3): 245-251.
__________________________________________________________________________
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Daminozid Dan Giberelin ADE IRVAN dan ANGGA ADRIANA
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Padi Pandanwangi