PENDAHULUAN
pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang
dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Salah satu produk hortikultura yang
Sayuran merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati oleh
Sayuran dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah ataupun diolah terlebih dahulu
sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan. Salah satu komoditi sayur yang
sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat
daun yang dikenal di masyarakat. Jenis sayuran ini mengandung zat - zat gizi
khususnya vitamin dan mineral yang lengkap untuk memenuhi syarat kebutuhan
gizi masyarakat. Selada sebagai bahan makanan sayuran bisa di konsumsi dalam
bentuk mentah sebagai lalapan bersama sama dengan bahan makanan lain. Selain
berguna untuk bahan makanan, selada juga berguna untuk pegobatan (terapi)
kurang intensif dan hasil yang diperoleh kualitasnya belum cukup bagus.
Berdasarkan uraian tersebut perlu adanya perluasan areal pertanaman selada guna
agar dapat dicapai produksi dan kualitas hasil tanaman yang tinggi.
Petani sayuran dalam teknik pemupukan saat ini sering kali melebihi dosis
anjurannya. Hal ini dikawatirkan dalam jangka panjang dapat merusak sifat fisik,
kimia dan biologi tanah. Oleh sebab itu diperlukan suatu sitem pemupukan yang
ramah terhadap lingkungan dan aman bagi tanaman untuk menanggulangi hal
tersebut. Pupuk organik dapat menjadi salah satu alternatif yang tepat dalam
dalam proses mineralisasi akan melepaskan hara dengan lengkap (N, P, K, Ca,
Mg, S serta hara mikro) sehingga dapat meningkatkan kandungan nutrisi tanah.
daya tahan air, permeabilitas tanah menjadi lebih baik, serta meningkatkan
akibatnya bila pupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci
(Anonim, 2010).
organik berupa pupuk organik. Kotoran itik merupakan salah satu pupuk organik
yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah. Mampu memperbaiki
struktur tanah, tanah menjadi ringan untuk diolah, meningkatkan daya tahan air,
akibatnya bila pupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci
(Anonim, 2010).
baik, bahan lain yang digunakan adalah pupuk kandang. Pupuk kandang
didefinisikan sebagai semua hasil buangan dari binatang yang dapat digunakan
untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah dalam bentuk
kotoran padat dan cair. Pupuk kandang mengandung unsur hara dibutuhkan
merupakan salah satu jenis pupuk kandang yang dapat digunakan dalam
menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dibandingkan dengan kotoran hewan yang
lainnya kotoran bebek memiliki kandungan hara N tiga kali lipat lebih besar yaitu
1.2. Tujuan
2. Melakukan analisa Rugi, Laba, R.C Ratio, pada usaha budidaya selada.
Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2013-2017 dapat dilihat pada Tabel 1.
372.568
= 0.94%
361.597 jiwa dan mengalami peningkatan setiap tahunnya sampai tahun 2017
jumlah penduduk sebesar 0,87% per tahun. Rata-rata dari peningkatan jumlah
tahun berikutnya. Proyeksi jumlah penduduk untuk tahun 2018 adalah 383.478
adalah 383.478 jiwa dan selalu mengalami peningkatan sampai tahun 2023
kebutuh pertahun terhadap permintaan selada adalah sebesar 34,08 kg. Proyeksi
jumlah penduduk 379.078 jiwa adalah 2.691.453 ton dan untuk tahun-tahun
melihat penawaran suatu produk dari lima tahun sebelumnya. Pengumpulan data
penawaran selada di Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2014-2018 disajikan
pada Tabel 5
merah adalah 182,00 ton dan persentase peningkatan produksi dari tahun
sebelumnya ada yang mengalami sedikit penurunan pada tahun 2015 dan 2017.
dari tahun ke tahun dimulai dari tahun 2019. Tahun 2019 proyeksi penawaran
selada adalah 361,74 ton, dan terus mengalami peningkatan sampai tahun 2023
peluang pasar di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2019 dengan peluang
pasar sebesar 361,74 ton. Peluang pasar yang tinggi dapat menjadi acuan untuk
produk. Untuk proyeksi peluang pasar tahun 2019–2023 dapat dilihat pada Tabel
7.
menjanjikan di Kabupaten Lima Puluh Kota, dilihat dari tahun 2019 dengan
sehingga peluang pasar yang didapatkan adalah sebesar 2.691.091 ton. Peluang
pasar yang tinggi ini merupakan suatu prospek yang baik bagi pengusaha untuk
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Lactuca
A. Daun
Daun tanaman selada memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam,
berbentuk bulat panjang, berukuran besar, bagian tepi daun bergerigi (keriting),
dan daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan merah. Daun selada
memiliki tangkai daun lebar dan tulang – tulang daun menyirip. Tangkai daun
bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta
memiliki rasa agak manis. Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20 cm
B. Batang
membentuk krop, batangnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat dan terletak
pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Sedangan selada yang tidak
membentuk krop (selada daun dan selada batang) memiliki batang yang lebih
panjang dan terlihat. Batang bersifat tegap, kokoh, dan kuat dengan ukuran
ke pusat bumi.
pada tanah yang subur, genbur, mudah menyerap air, dan kedalaman tanah (solum
D. Buah
Buah selada berbentuk polong. Di dalam polong berisi biji – biji yang
E. Biji
coklat, tua, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4 mm dan lebar 1mm.
Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dapat digunakan untuk
F. Bunga
rangkaian. Bunga memiliki tangkai bunga yang panjang sampai data mencapai 80
cm atau lebih. Tanaman selada yang ditanam di daerah yang beriklim sedang
A. Faktor Klimatik
hampir semua tanaman selada lebih baik diusahakan di dataran tinggi. Pada
karena termasuk tanaman yang tidak tahan kehujanan. Pada musim kemarau
tanaman ini memerlukan penyiraman yang cukup teratur. Selain tidak tahan
terhadap hujan, tanaman selada juga tidak tahan terhadap sinar matahari yang
2.200 meter di atas permukaan laut. Selada krop biasanya membentuk krop bila
ditanam di dataran tinggi, tapi ada beberapa varietas selada krop yang dapat
membentuk krop di dataran rendah seperti varietas great lakes dan Brando
B. Faktor Edafik
humus. Tanah yang banyak mengandung pasir dan lumpur baik sekali untuk
dan lempung berpasir juga dapat digunakan sebagi media tanam selada (Haryanto
dkk, 1996).
adalah berkisar antara 6,5-7. Pada tanah yang terlalu asam, tanaman ini tidak
C. Faktor Biotik
serta hama dan penyakit. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan untuk pengendalian
pupuk. Keuntungan yang di peroleh dari cara ini yaitu pertama mengurangi resiko
pencemaran lingkungan
1991). Selama proses pengomposan berjalan maka di dalam timbunan bahan baku
yang terdiri dari bahan-bahan organik/sampah suhunya akan lebih dari 70 ºC.
merupakan bahan yang kaya dengan unsur-unnsur hara yang di butuhkan tanaman
antara lain nitrogen, fosfor, kalium dan mengandung mineral lain yang di
fisik, biologi, dan kimia tanah. Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah
kemampuan menahan air. Peran bahan organik terhadap sifat biologi tanah adalah
transfer hara tertentu seperti N, P, K, dan S. Peran bahan organik terhadap sifat
B. Kompos Titonia
Asteraceae yang dapat tumbuh baik, pada sembarang jenis tanah, di sembarang
yang mampu menghasilkan bahan organik dalam jumlah yang banyak. Daun
titonia mengandung hara yang tinggi yaitu sekitar 3,5 % - 4 % N; 0,35 % - 0,38 %
Proyek usaha mandiri ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yang mulai
dari bulan September - Desember 2019. Proyek ini akan berlokasi di lahan
meteran, pisau, ember. Bahan yang akan digunakan adalah bibit Selada, gula pasir
0,25 g, NPK 18 Kg, dolomit 157,5 kg, pupuk kandang bebek 450 kg, EM4 0,25%
dengan formulasi; daun tihonia (30 kg), kotoran bebek (450 kg), EM4 0.25
% (0,5), gula (0,25 g). Penaburan dilakukan sedikit demi sedikit agar
dibuat dengan tinggi 1.5 sampai 2 meter dan panjang 2 meter membentuk
suhu atau temperatur tumpukan yang maksimum yaitu 60-70 ºC dan agar
2. Monitoring
yaitu setiap satu minggu sekali dengan melihat perubahan yang dapat
warna.
3. Pembalikan
4. Pendinginan
tumpukan akan semakin menurun. Pada saat itu bahan kompos akan lapuk
dan terlihat berwarna coklat tua serta tidak menimbulkan bau amoniak.
remah, tidak berbau, suhu tidak panas. Jumlah kompos yang diberikan
Bibit yang akan digunakan dalam melaksanakan Proyek Usaha Mandiri ini
adalah bibit varietas Green Rapid yang berumur 25 hari setelah semai yang dibeli
dari tempat pembibitan. Jumlah bibit sebanyak 700 batang untuk luasan efektif
garu, lalu dilakukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara
dibiarkan selama 1 minggu. Tujuannya untuk membunuh patogen dan hama yang
Ukuran bedengan adalah lebar 1,2 m, tinggi bedengan 50 cm, drainase 50 cm dan
proses penanaman.
diatas bedengan dengan dosis 157,5 kg/300m2 1-2 minggu sebelum tanam supaya
minggu sebelum tanam dengan cara menaburkan diatas bedengan dengan dosis 10
pupuk kandang bebek diberikan dengan perbandingan 1:1 yaitu untuk luasan
barisan dalam satu bedengan. Kedalaman lubang tanam antara 7-10 cm atau
Penanaman selada dianjurkan pada akhir musim hujan, akan tetapi selada
dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan cukup pemberian airnya. Selada
dapat ditanam secara langsung, akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang baik
A. Penyulaman
tanam, yang bertujuan untuk menjaga ukuran dan masa panen agar tetap stabil dan
menggantikan tanaman yang mati dan busuk yang bertujuan untuk dapat menjaga
B. Penyiraman
dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari dilakukan pada jam 6
pagi di saat selada masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit.
Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai
lebih 90 %.
C. Penyiangan
dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang
tumbuh dilingkungan tanam. Cara menyiang harus hati–hati agar tidak merusak
perakaran selada.
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman selada antara lain kutu daun
(Myzus persicae) dan penyakit busuk akar karena Rhizoctonia sp. Pengendalian
ketepatan pemilihan jenis, dosis, volume, waktu, interval dan cara aplikasi
3.3.10. Panen
berwarna hijau segar dan diameter batang lebih kurang 1 cm. Selada dipanen
misalnya dipisahkan dari daun yang rusak, busuk atau cacat. Kemudian dilakukan
dipisahkan pula selada yang tidak diinginkan. Setelah dilakukan sortasi dan
3.3.12. Pemasaran
dengan cara langsung kepada konsumen di daerah Tanjung Pati dan sekitarnya
dan dijual kepada distributor dengan harga sesuai keadaan pasar saat itu dengan
Produsen Distributor
Konsumen
IV ASPEK FINANSIAL
karyawan untuk mengolah bahan baku menjadi produk. sedangkan biaya tenaga
biaya tenaga kerja budidaya selada untuk luasan lahan 300 m2 dapat dilihat pada
Tabel 7.
sebagai berikut:
Usia Ekonomis
Tabel 10. Biaya Penyusutan Alat pada Budidaya Selada Selama Satu Periode
Harga Biaya
Usia Total
No Nama Alat Jumlah Satuan Penyusut
Ekonomis (Rp)
(Rp) an (Rp)
1 Cangkul 1 80.000 5 80.000 5.066,6
2 Kored 1 15.000 2 15.000 2.375
3 Garu 1 30.000 2 30.000 4.750
4 Meteran 1 15.000 3 15.000 1.583,3
5 Gembor 1 40.000 3 40.000 4.222,2
6 Pisau 2 1.000 1 2.000 633,3
7 Ember 5 10.000 1 50.000 15.833,3
Total 34.463,7
1 Hektar
10.000
= Rp. 20.000
= 5% (Rp. 1.217.513.7)
= Rp 60.875,6
= Rp. 60.266,9
= Rp. 141.142,5
E. TC
= Rp. 1.338.656,2
Produksi Terung dari data BPS adalah 144,8 ton/Ha, untuk luasan lahan 1
ha.
= 21.720 kg/ha
= 123.080 kg/ha
= Produksi/ha
300m2
= 123.080
300 m2
= 410,26 kg/300 m2
JumlahProduksi/300 m2 x Harga
= Rp 2.051.300
= TR – TC
= Rp. 874.545,07
A. Profitabilitas
= TR – TCx 100%
TC
Rp. 1.176.754,93
= 74,31 %
= TR
TC
= Rp. 2.051.300
Rp. 1.176.754,93
C. BEP Harga
= TC
Hasil
Rp. 1.176.754,93
410,26 kg
= Rp. 2.868,3/kg
D. BEP Hasil
= TC
Harga/Kg
= Rp. 1.176.754,93
Rp. 5.000
= 235,35 kg
TR
Rp. 2.051.300
= 172,09 m2
Dinas BPN Kabupaten Lima Puluh Kota Dalam Angka tahun 2010
https://id.wikipedia.org/wiki/Irigasi_tetes
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68312/Chapter%20II.pdf?
sequenc=4&isAllowed=y
https://www.google.com/search?client=firefoxb&ei=FkSWrTLGYvZvgTsyKiQD
g&q=pengertian+kotoran+ayam&oq=pengertian+kotoran+ayam