Pendahuluan
1. Latar Belakang
Di masa saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin
maju. Diantaranya adalah perkembangan dunia transportasi di perkotaaan. Namun
seiring dengan kemajuannya ternyata muncul berbagai masalah yang mungkin tak
terduga sebelumnya. Masalah yang marak terjadi saat ini adalah masalah kemacetan lalu
lintas yang telah meresahkan bagi para penggunan jalan raya.
Masalah kemacetan transportasi lalu lintas memang sering kali terjadi di daerah-
daerah perkotaan yang ada di Indonesia. Hal itu terjadi karena konsentrasi kendaraan
banyak menumpuk diarea perkotaan. Sehingga tidak heran bila area perkotaan sering
terjadi kemacetan karena kepadatan lalu lintas. Saat ini kemacetan lalu lintas di
perkotaan sudah semakin parah. Seiring dengan berjalannya waktu kondisi kemacetan
yang terjadi di daerah perkotaan tidak semakin membaik, namun semakin memburuk.
Hal inilah yang mendasari kami untuk turun langsung ke jalanan, melihat secara
langsung kondisi kemacetan lalu lintas. Kami memili Jalan Perintis Kemerdekaan km
13, Daya sebagai tempat pengamatan karena di daerah tersebut sering terjadi
kemacetan.
2. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kemacetan
transportasi lalu lintas di perkotaan dan bagaimana cara mengatasinya.
Bab II
Kajian Pustaka
1. Teori Lalu lintas
Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari
sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam
hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata
ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam
kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan. Berdasarkan sifat dan pergerakan lalu
lintas dan angkutan jalan, fungsi jalan dibedakan atas arteri, kolektor, lokal, dan
lingkungan. Berdasarkan status, Jalan dikelompokkan atas jalan nasional, jalan provinsi,
jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa. Kelas jalan dikelompokkan berdasarkan
penggunaan jalan dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan, serta spesifikasi
penyediaan prasarana jalan.
a. Jalan Arteri
Jalan Arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri
perjalanan jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi
secara efisien. Biasanya jaringan jalan ini melayani lalu lintas tinggi antara kota-
kota penting. Jalan dalam golongan ini harus direncanakan dapat melayani
lalulintas cepat dan berat.
b. Jalan Kolektor
Jalan Kolektor adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri
perjalanan jarak sedang, kecepatan sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Biasanya jaringan jalan ini melayani lalu lintas cukup tinggi antara kota-kota
yang lebih kecil, juga melayani daerah sekitarnya.
c. Jalan Lokal
Jalan Lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri
perjalanan jarak pendek, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi. Biasanya jaringan jalan ini digunakan untuk keperluan aktifitas
daerah, juga dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan-jalan dari golongan
yang sama atau berlainan.
Sistem Jaringan Jalan Jaringan jalan merupakan satu kesatuan sistem terdiri dari
sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam
hubungan hirarki.
Kriteria ini dimaksudkan sebagai ciri-ciri umum yang diharapkan pada masing-
masing fungsi jalan. Kriteria tersebut meliputi kecepatan rencana, lebar badan jalan,
kapasitas, jalan masuk, persimpangan sebidang, bangunan pelengkap, perlengkapan
jalan, penggunaan jalan sesuai dengan fungsinya dan tidak terputus, dan harus
memenuhi ketentuan keamanan, keselamatan, dan lingkungan.
Ada beberapa tempat di Makassar yang memiliki jalan yang bermasalah lalu
lintasnya, dan melalui diskusi singkat dari kelompok kami. Akhirnya di putuskan untuk
memilih Jalan Perintis Kemerdekaan km 13 yang memiliki kepadatan lalu lintas yang
cukup padat.
Akses jalan Perintis Kemerdekaan km 13 merupakan akses yang
menghubungkan kawasan Daya dengan kawasan menuju pusat perbelanjaan (Mtos) dan
sebaliknya. Selain itu Jalan Perintis Kemerdekaan juga menghubungkan kawasan Maros
dan kota Makassar.
2) Identifikasi Masalah
Terdapat beberapa permasalahan lalu lintas yang terjadi pada Jalan Perintis
Kemerdekaan km 13 dimana terjadi hambatan yang dimulai pada jam 05.00 sore sampai
jam 07.00 malam. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kepadatan lalu lintas di Jalan
Biring Romang diantaranya:
a. Pelanggaran Lalu Lintas pada jalinan Jalan Perintis Kemerdekaan km 13
Salah satu penyebab kemacetan yang terjadi pada Jalan Perintis
kemerdekaan km 13 adalah pelanggaran lalu lintas di titik jalinan tersebut. Hal ini
disebabkan oleh kendaraan dari arah Kampus dan Kantor Imigrasi akan masuk ke
Jalan Perintis kemerdekaan yang langsung berputar pada jalan katulistiwa. Selain
itu banyaknya jasa pak ogah/petugas pengarah jalan illegal yang egois dimana
mereka seenaknya mengatur lalu lintas. Contoh kecil, saat mereka seenaknya
menghentikan kendaraan demi memberi jalan bagi kendaraan yang berputar arah.
Hal ini mereka lakukan untuk mendapatkan uang jasa dari pengguna mobil yang
akan berputar arah.
Puncak kepadatan lalu lintas pada saat kami melakukan survey yaitu dimulai
jam 05.00 malam sampai jam 07.00 malam. Hal ini karena banyak jumlah
kendaraan yang berasal dari arah kota yang malalui jalan Perintis Kemerdekaan km
13 menuju Daya, Sudiang dan Maros. Kemudian jumlah kendaraan akan bertambah
pada saat pertemuaan jalinan yang membuat pergerakan lalu lintas menjadi
bergabung (merging).
Sehingga yang dimaksud dengan jalinan adalah pergerakan arus lalu lintas
yang menyatu/bergabung dan kemudian memencar pada satu bagian tertentu,
dimana peraturan yang berlaku di Indonesia terhadap arus lalu lintas di bagian
jalinan adalah memberi jalan kepada arus lalu lintas yang datang dari kiri.
Solusinya untuk permasalahan di atas adalah :
• Sebaiknya perlu ada kesadaran dari pengguna kendaraan untuk tetap mematuhi
rambu lalu lintas.
• Sebaiknya pada depan telkomas terdapat lampu lalu lintas agar jalanan lebih
teratur.
• Perlunya petunjuk arah belok yang jelas dengan pemasangan rambu-rambu
tambahan mengenai jalan.
b. Kendaraan yang keluar/masuk dari samping jalan
• Perlu adanya petugas dari pihak dinas perhubungan atau kepolisian untuk
mengatur kendaraan di jam-jam sibuk seperti itu, yang akan keluar dan masuk dari
titik tersebut sehingga tidak terjadi antrian kendaraan yang panjang di titik tersebut
akibat tidak terkontrolnya dan terjadi kemacetan yang panjang.
• sebaiknya di pasang lampu lalu lintas pada jalan depan jalan telkomas.
c. Ada beberapa papan reklame yang seharusnya tidak boleh dipasang
berdekatan pas dengan jalan raya.
Di beberapa titik terdapat beberapa papan reklame yang di pasang tidak pada
posisi yang sebenarnya. Untuk papan reklame bisa berkoordinasi dengan pihak
dinas tata ruang kota untuk melakukan penataan kembali. Sehingga berkurangnya
hambatan dari samping yang berasal tiang listrik dan papan reklame.