Anda di halaman 1dari 13

RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN

(SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN)

Disusun oleh :

Wahyu Indarti (1714190005)


Salsabilla Fakhira Putri (1714190012)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
JAKARTA
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Resiko Dan Ketidakpastian” dengan baik dan tepat
waktu, makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Seminar Akuntansi Manajemen. Penyusunan makalah ini dapat terlaksana dengan baik
berkat kerjasama yang dimiliki seluruh anggota kelompok.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
dan tidal jauh dari kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dalam penulisan makalah dan penyusunan makalah ini.
Sebagai akhir kata , kami harapkan bimbingan, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Para pembuat keputusan dalam setiap permasalahan merupakan para pembuatan keputusan
yang menggenggam kepastian dalam dunia yang tidak pasti. Mereka ingin tahu apa yang akan
terjadi bukan apa yang mungkin terjadi. Seperti pembuatan keputusan ini, kebanyakan dari kita
gagal untuk menerima bahwa banyak keputusan harus dibuat dalam menghadapi ketidakpastian.
Sebaliknya, kita cenderung ingin dan percaya bahwa jika kita bekerja cukup keras, kita dapat
mengontrol hasil. Dawes (1988) telah mengamati bahwa cara yang umum untuk mengatasi
ketidakpastian adalah dengan mengabaikannya.
Langer (1975) telah mendokumentasikan bahwa kecenderungan ini sering diterjemahkan ke
dalam keyakinan yang tidak tepat yang kebetulan tidak melibatkan ketrampilan dan dapat di
kontrol. Penjudi cenderung melempar dadu lebih keras ketika mereka mencoba untuk menggapai
(roll) angka tinggi (Dawes, 1998). Pembeli tiket undian percaya bahwa kemampuan mereka untuk
memilih jumlah akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk menang. Dowes berpendapat
bahwa manusia memiliki kebutuhan patologis untuk tahu sekarang dalam situasi yang
mengandung ketidakpastian yang melekat. Ia menegaskan bahwa kebutuhan untuk meniadakan
ketidakpastian sering menyebabkan orang mengambil kredibilitas terlalu banyak untuk
keberhasilan dan terlalu banyak disalahkan atas kegagalan.
Suatu tindakan atau kebijakan administrasi bisnis membutuhkan pengambilan keputusan
berdasarkan beberapa alternatif pemilihan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, harus
disertai sasaran yang jelas yang ingin dicapai. Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat
beberapa tindakan yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa
alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya. Tentunya dalam
pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian mengenai hasil yang dicapai, di mana
terdapat risiko yang akan selalu mungkin terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari resiko?
2. Bagaimana cara mengatasi resiko?
3. Bagaimana sikap terhadap resiko?
4. Bagaimana cara mengukur resiko?
5. Apa langkah-langkah dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian dari resiko.
2. Mengetahui cara mengatasi resiko.
3. Mengetahui bagaimana cara mengatasi resiko.
4. Mengetahui cara mengukur resiko.
5. Menegtahui langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.
Resiko dan Ketidakpastian

Pengertian Resiko
Menurut Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry (1987), risiko menunjukkan
peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat keputusan yang didasarkan
pada data historis dan pengalaman selama mengelola kegiatan usaha. Risiko juga menunjukkan
peluang terjadinya peristiwa yang menghasilkan pendapatan di atas atau di bawah rata-rata dari
pendapatan yang diharapkan. Sementara itu, Debertin (1986) menyatakan bahwa kejadian berisiko
adalah kejadian dimana peluang dan hasil dari kejadian tersebut dapat diketahui oleh pembuat
keputusan. Risiko dapat pula diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan. Menurut
M, risiko merupakan peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait
dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan
memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, akan tetapi terdapat perbedaan mendasar
antara risiko dan ketidakpastian. Menurut Robison dan Barry (1987), risiko adalah peluang dari
suatu kejadian yang dapat diperhitungkan dan akan memberikan dampak negatif yang dapat
menimbulkan kerugian, sedangkan ketidakpastian adalah peluang dari suatu kejadian yang tidak
dapat diperhitungkan oleh pebisnis selaku pengambil keputusan. Djohanputro (2006) menyatakan
risiko sebagai ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya. Menurut
Kountur (2004) ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi yang
menyangkut apa yang akan terjadi. Ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan dapat
berdampak merugikan atau menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak
menguntungkan maka disebut dengan istilah kesempatan (opportunity), sedangkan ketidakpastian
yang berdampak merugikan disebut sebagai risiko.

Ketidakpastian dan Risiko

Di dalam setiap organisasi, tentu terdapat tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Aktivitas-
aktivitas yang dijalankan oleh organisasi juga tidak terlepas dari berbagai tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai. Dengan adanya berbagai faktor atau fenomena dalam menjalankan berbagai
aktivitasnya, organisasi menghadapi berbagai ketidakpastian, baik kecil maupun besar, serta dapat
menjadi ancaman atau bahkan peluang. Untuk me-refresh kembali pengetahuan para pembaca,
penulis mencoba sedikit menjelaskan kembali sebenarnya apa itu ketidakpastian dan apa
keterkaitannya dengan risiko.

Leo J. Susilo, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000
mengatakan bahwa “ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian, dari
ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait dengan suatu peristiwa,
dampaknya, dan kemungkinan terjadinya”. Berdasarkan definisi tersebut, keterkaitan antara
ketidakpastian dan risiko dijelaskan dengan definisi risiko seperti yang tertuang di dalam Standar
Internasional Manajemen Risiko ISO 31000. Di dalam dokumen tersebut, risiko diartikan sebagai
efek dari ketidakpastian yang terdapat pada tujuan organisasi. Lebih lanjut, Leo J. Susilo
menerangkan bahwa risiko sering disebut sebagai kombinasi dari dampak suatu peristiwa
(termasuk dalam hal ini perubahan suatu keadaan) dan digabungkan dengan kemungkinan
terjadinya peristiwa tersebut.

Cara Mengatasi Resiko


Resiko adalah kejadian yang tidak diinginkan merupakan bagian dari kehidupan yang
dapat terjadi tetapi tidak selalu dapat dihindari. Beberapa cara yang biasanya dipakai dalam
menghadapi resiko.
Menghindari resiko ( avoiding risk ) yaitu menghindari penyebab timbulnya resiko.
Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi ini merupakan strategi yang
umum digunakan untuk menangani risiko. Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat
mengetahui bahwa perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah ditafsir.
Di sisi lain, kontraktor juga akan kehilangan sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang
mungkin didapatkan dari asumsi risiko tersebut.
Contohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik dan finansial berkaitan
dengan proyek pada negara dengan kondisi politik yang tidak stabil, dapat menolak melakukan
tender proyek pada negara tersebut. Namun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak untuk
melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut juga
ikut menghilang.
Mengurangi resiko ( reducing risk ) yaitu memperkecil kemungkinan atau probabilitas
untuk terjadinya resiko tersebut atau memperkecil kerugian atau akibat resiko yang mungkin
terjadi. Dengan strategi seperti itu, risiko dapat ditahan dengan berbagai cara, tergantung pada
filosofi, Alternatif strategi yang kedua adalah mencegah risiko dan mengurangi kerugian. Strategi
ini secara langsung mengurangi potensi risiko kontraktor dengan 2 cara, yaitu : (1.)Mengurangi
kemungkinan terjadinya risiko. (2.)Mengurangi dampak finansial dari risiko, apabila risiko
tersebut benar benar terjadi. Contohnya : pemasangan alarm atau alat anti maling pada peralatan
di proyek, akan mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian. Sebuah gedung yang dilengkapi
dengan sprinkler system, akan mengurangi dampak finansial, apabila gedung tersebut mengalami
kebakaran.
Mengasuransikan resiko ( shifting the risk into an insurance company ) yaitu
memindahkan resiko yang bakal terjadi keperusahaan asuransi. Asuransi menjadi bagian penting
dari program manajemen risiko, baik untuk sebuah organisasi ataupun untuk individu. Asuransi
juga termasuk di dalam strategi transfer risiko, dimana pihak asuransi setuju untuk menerima
beban finansial yang muncul dari adanya kerugian. Secara formal, asuransi dapat didefinisikan
sebagai kontrak persetujuan antara 2 pihak yang terkait yaitu : pengasuransi (insured) dan pihak
asuransi (insurer). Dengan adanya persetujuan tersebut, pihak asuransi (insurer) setuju untuk
mengganti rugi kerugian yang terjadi (seperti yang tercantum dalam kontrak) dengan balasan,
pengasuransi (insured) harus membayar sejumlah premi tiap periodenya.

Macam-macam Risiko
Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali faktor – faktor
ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat menghasilkan berbagai macam risiko.
Risiko dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu lain:

1. Risiko berdasarkan sifat

Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang sengaja diadakan, agar
dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang menguntungkan. Contoh: Risiko yang disebabkan
dalam hutang piutang, membangun proyek, perjudian, menjual produk, dan sebagainya.
Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan
kerugian secara tiba – tiba. Contoh : Risiko kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya.

2. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan


Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai obyek yang
terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. Dengan demikian
kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban) perusahaan asuransi.
Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif yang
tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.

3. Risiko berdasarkan asal timbulnya

Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya
risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja,
risiko mismanagement, dan sebagainya.
Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan.
Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.
Selain macam-macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001), juga mengemukakan
beberapa macam risiko yang lain, diantaranya :

a. Risiko Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana ketidakpastian berubah karena
perubahan waktu)
Risiko Statis. Yaitu risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada
dalam keseimbangan stabil. Risiko statis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh risiko
spekulasi statis : Menjalankan bisnis dalam ekonomi stabil. Contoh risiko murni statis :
Ketidakpastian dari terjadinya sambaran petir, angin topan, dan kematian secara acak (secara
random).
Risiko Dinamis. Risiko yang timbul karena terjadi perubahan dalam masyarakat. Risiko dinamis
dapat bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan
teknologi, dan perubahan undang – undang atau perubahan peraturan pemerintah.

b. Risiko Subyektif dan Risiko Obyektif


Risiko Subyektif yaitu Risiko yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang
mengalami ragu – ragu atau cemas akan terjadinya kejadian tertentu.
Risiko Obyektif yaitu Probabilita penyimpangan aktual dari yang diharapkan (dari rata - rata)
sesuai pengalaman.

Sikap Terhadap Resiko


Dalam menjalankan usaha atau bisnis perusahaan, manajemen dalam menghadapi resiko
dapat menentukan sikap terhadap resiko tersebut, yaitu
Menghindar dari resiko ( risk avers ), perusahaan akan menghitung mana yang lebih besar
antara resiko dan harapan keuntungan. Bila resiko lebih besar dari keuntungan, maka manajemen
yang masuk kelompok risk avers akan menghindar dari usaha tersebut.
Netral terhadap resiko ( risk netral ) yaitu sikap rasional dalam menghadapi resiko, bila
peluang usaha mempunyai harapan keuntungan yang akan diperoleh dan juga peluang resiko
mungkin juga terjadi.
Senang bermain dengan resiko ( risk preferer ) yaitu perilaku individu yang bersedia
mengambil resiko. Risk preferer cenderung menganggap resiko sebagai sesuatu hal yang tidak
perlu dikhawatirkan.

Manajemen Risiko
Untuk dapat menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi, diperlukan sebuah proses
yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Adapun beberapa definisi manajemen risiko dari
berbagai literatur yang didapat, antara lain :
 Manajemen risiko merupakan proses formal dimana faktor – faktor risiko secara s
istematis diidentifikasi, diukur, dan dicari
 Manajemen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formal dimana
dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki
kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan.
 Manajemen risiko, dalam konteks proyek, adalah seni dan pengetahuan dalam
mengidentifikasi, menganalisa, dan menjawab faktor – faktor risiko sepanjang masa proyek.

Menghindari risiko
Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi ini merupakan strategi
yang umum digunakan untuk menangani risiko. Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat
mengetahui bahwa perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah ditafsir.
Di sisi lain, kontraktor juga akan kehilangan sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang
mungkin didapatkan dari asumsi risiko tersebut.
Contohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik dan finansial berkaitan
dengan proyek pada negara dengan kondisi politik yang tidak stabil, dapat menolak melakukan
tender proyek pada negara tersebut. Namun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak untuk
melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut juga
ikut menghilang.

Mencegah risiko dan mengurangi kerugian


Alternatif strategi yang kedua adalah mencegah risiko dan mengurangi kerugian. Strategi
ini secara langsung mengurangi potensi risiko kontraktor dengan 2 cara, yaitu :
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko.
Mengurangi dampak finansial dari risiko, apabila risiko tersebut benar – benar terjadi.

Mengukur Resiko
Besar kecilnya resiko dapat diukur dengan konsep statistik, yaitu teori probabilitas (Pi).
Probabilitas adalah peluang timbulnya kejadian antara 0 ≤ P ≤ 1, maksutnya adalah Masalah
ketidakpastian dicoba untuk dapat diukur atau dikuantifisir dengan suatu konsep Probabilitas
(probability, kemungkinan). Probabilitas (P) dinyatakan dalam angka-angka 0 sampai 1.
Probabilitas (P) = 0, artinya suatu peristiwa atau kejadian mempunyai kemungkinan terjadi 0%
atau dengan kata lain peristiwa itu tidak mungkin terjadi. Di lain pihak, apabila suatu peristiwa
atau kejadian dinyatakan probabilitasnya (P) = 1, berarti bahwa peristiwa atau kejadian itu 100%
pasti terjadi.
Jenis kejadian (event) menurut probabilitas adalah
· Kejadian yang pasti terjadi ( certainly event ) bila Pi=1
· Kejadian yang tidak mungkin terjadi (impossible event ) bila Pi=0
· Kejadian yang mungkin terjadi ( possible event ) bila 0 ≤ P ≤ 1

Nilai Harapan (Expected Value) dan Resiko (Risk)


Dari sudut manajemen nilai harapan dan risiko berkaiatan dengan keputusan yang akan
dibuat sekarang untuk dilaksanakan dimasa yang akan datang.
Nilai rata-rata yang diharapkan (Expected Value)
E(x) = ΣXi.Pi
Xi = even / kejadian
Pi = Probabilitas terjadinya Xi
E(x) dalam statistik diskriptif dikenal dengan rata-rata hitung probabilitas, dinotasikan Pi adalah
besarnya peluang untuk terjadinya suatu kejadian dari beberapa alternatif kemungkinan.

Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan


a. Perumusan Masalah
Langkah ini sebagai awal menentukan batasan-batasan keputusan yang akan dibuat yang
mencakup penentuan alternative-alternatif yang akan ditanyakan seperti:
 Masalah apa yang dihadapi
 Siapa yang memutuskan
 Bagaimana keadaan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan
 Bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan-tujuan manajemen
Dalam langkah ini keputusan yang dibuat tidak dalam ruang hampa udara melainkan dibuat
berdasarkan fakta dan data yang akan dipakai dalam pengambilan keputusan.

b. Penentuan Tujuan
Pada tahap ini pertanyaan yang diajukan untuk antara lain
 Apa tujuan pengambilan keputusan
 Bagaimana seharusnya pengambil keputusan tersebut menilai hasilnya dibandingkan
tujuannya
 Bagaimana jika pengambil keputusan tersebut ingin mencapai tujuan yang bertentangan
satu sama lain

c. Pencarian Alternatif
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diajukan yaitu:
 Apa alternative untuk pencapain tujuan
 Variabel apa saja yang dapat kita kendalikan
 Apa kendala yang kita hadapi dalam pencapaian tujuan
Seorang pengambil keputusan yang ideal, akan membuka semua kemungkinan pilihan yang ada
dan kemudian memilih satu diantaranya yang akan memberikan hasil terbaik bagi pencapaian
tujuannya.

d. Peramalan Dampak
Pada tahap ini yang perlu dipahami adalah:
· Bagaiman konsekuensi dari setiap pilihan
· Jika hasil yang diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya
· Dapatkan informasi yang lebih baik diperoleh untuk meramalkan suatu hasil
Tugas peramalan konsekuensi ini tergantung pada keadaannya bisa dilakukan secara langsung
atau diabaikan sama sekali.

e. Penentuan Pilihan
Seteleah semua analisis selesai dilakukan, kita dapat menentukan pilihan yang paling dingiinkan
yaitu:
· Seorang pengambil keputusan menetapkan konteks permasalahan
· Menetapkan tujuan
· Mengidentifikasi alternative yang tersedia
· Bagaimana caranya untuk memilih satu pilihan yang diinginkan

f. Analisis Sensitivitas
Pada tahap akhir ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
· Bagaimana sifat dari masalah yang menentukan pilihan tindakan yang optimal
· Bagaimana pengaruh perubahan tertentu terhadap optimal yang diambil
· Apakah pilihan tersebut peka terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi utama yang
terabaikan oleh pengambil keputusan.

Kegunaan dari analisis sensitivitas, yaitu


· memberikan informasi faktor-faktor kunci dalam permasalahan yang mempengaruhi
keputusan.
· menelusuri pengaruh perubahan-perubahan variabel yang tidak diyakini manajer.
· menghasilkan solusi dalam kasus proses pengulangan pengambilan keputusan jika keadaan-
keadaan tertentu dimodifikasi

Teknik pengambilan keputusan dalam ketidakpastian


1. Teknik Optimasi
Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memiliki sejumlah besar
kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Disisi lain, sumber daya ekonomi sebagai pemuas
kebutuhan dan keinginan manusia relatif langka. Dua hal ini memberikan latar belakang yang
kontradiktif dan mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku homoekonomicus akan
senantiasa berupaya menetapkan pilihan yang terbaik sebagai solusi optimal yang dapat
dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan
bagaimanakah alternatif pilihan yang optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan
optimalisasi?. Dari aspek Manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif dan
efisien. Secara harpiah, kata efektif dapat dipadankan dengan kata berdaya guna, sedangkan
efisien lebih bersesuaian makna dengan kata berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada
alternatif proses produksi untuk mencapai output maksimal pada level penggunaan input yang
sudah ditetapkan besarannya, sementara pilihan yang efisien merujuk kepada alternatif proses
produk untuk mencapai besaran out put tertentu dengan penggunaan input minimal. Dari uraian
ini, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan
minimalisasi input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik pada
kajian tentang perilaku produksi maupun prilaku konsumsi.
2. Teknik Analisis Resiko
Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang
dilakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena
dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty).
Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan.
3. Teknik Pendugaan/Peramalan
Tujuan dari peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi resiko atau ketidak pastian yang
dihadapi suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan operasional jangka pendeknya dan
dalam merencanakan pertumbuhan jangka panjangnya. Teknik peramalan bervariasi dari yang
sederhana dan tidak mahal hingga yang canggih tetapi mahal. Dengan mempertimbangkan semua
keuntungan dan batasan dari berbagai macam teknik ramalan tersebut, manajer dapat memilih
metode atau kombinasi dari metode yang paling cocok dengan perusahaannya. Peramalan
kualitatif dalam didasari oleh survei terhadap rencana para eksekutif bisnis untuk rencana
pengeluaran pembangunan dan peralatan, perubahan inventori, dan harapan penjualan, serta survei
terhadap rencana pengeluaran konsumen. Ramalan penjualan dapat didasari oleh jajak pendapat
terhadap eksekutif perusahaan, tenaga penjual, dan konsumen perusahaan biasanya meminta
pandangan dari pejabat luar negeri atau orang-orang bisnis.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan ini, yaitu :
Probabilitas (Pi) adalah peluang timbulnya kejadian anyara 0 < Pi < 1, Besarnya
probabilitas suatu kejadian antaraa 0 dan 1. Jumlah probabilitas dari seluruh kejadian yang
mungkin terjadi adalah 1 (ΣPi = 1).
Perbedaan Risiko dan Ketidakpastian : Menurut Frank Knight (1922), risiko dapat
menentukan probabilitas obyektif secara pasti terhadap hasil atau kejadian. Sedangkan
ketidakpastian jika tidak ada probabilitas obyektif yang dapat ditentukan.
Pemerintah lebih memilih mengekspor, misalnya seperti kentang supaya dapat dijadikan
sebagai devisa negara. Namun demikian, dapat menyebabkan terjadi kenaikan hasil bumi yang
oleh masyarakat, juga rendahnya keuntungan yang didapat oleh petani. Jadi dapat dikatakan
bahwa pemerintah lebih memilih sikap yang senang akan risiko (risk seeker atau risk lover).
Soal Kaji Ulang

1. Analisis Impas
Proyeksi laba Cutlass Company untuk tahun mendatang adalah sebagai berikut .

Total Per Unit


njualan $200.000 $20
kurangi : Beban Variabel 120.000 12
argin Kontribusi $80.000 $8
kurangi : Beban Tetap 64.000
Laba operasi $16.000
Diminta :
1. Hitung titik impas dalam unit !
2. Berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $30.000?
3. Hitunglah rasio margin kontribusi! Dengan menggunakan rasio tersebut,
hitunglah tambahan laba akan yang diperoleh Cutlass JIKA PENJUALAN
LEBIH TINGGI $25.000 dari yang diperkirakan !
4. Misalkan Cutlass ingin menghasilkan laba operasi yangsama dengan 20% dari
pendapatan penjualan. Berapa unit yang harus dijual untuk mencapai sasaran tersebut
? susunlah laopran laba rugi untuk membuktikan jawaban anda
5. Untuk proyeksi tingkat penjualan di atas, hitunglah margin pengamannya!

Solusi
1. Titik impas dihitung sebagai berikut.
Unit = Biaya tetap / (Harga – Biaya variabel per unit)
= $64.000/($20-$12)
= $64.000 / $8
= 8.000 unit

2. Jumlah unit yang haarus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $30.000 dihitung sebagai
berikut.
Unit = ($64.000 + $30.000) / $8
= $94.000 / $8
= 11.750 unit
3. Rasio margin kontribusinya adalah $8/$20 = 0,40. Dengan tambahan penjualan sebesaar
$25.000, laba tambahan akan menjadi 0,40 × $25.000 = $10.000.
4. Untuk mengetahui jumlah unit yag dijual agar memperoleh laba 20% dari penjualan,
anggaplah target laba sama dengan (0,20)(Harga × Unit) dan hitung jumlah unitnya!

Laba operasi = (harga × unit) – (biaya variabel per unit × unit) – biaya tetap
(0,20)($20) unit = $20 (unit) - $12(unit) - $64.000
$4 (unit ) Unit = $64.000
= 16.000

Laporan laba ruginya adalah sebagai berikut.

Penjualan (16.000 × $20) $320.000


Dikurangi: Beban Variabel (16.000 × $12) $192.000
Margin Kontribusi $128.000
Dikurangi : beban tetap $64.000
Laba operasi $64.000
Laba operasi / penjualan = $64.000 / $320.000 = 0,20 atau 20 %

5. Margin pengamannya adalah 10.000 – 8.000 = 2.000 unit atau $40.000 dalam
pendapatan penjualan

Anda mungkin juga menyukai