Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Resiko Dan Ketidakpastian” dengan baik dan tepat
waktu, makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Seminar Akuntansi Manajemen. Penyusunan makalah ini dapat terlaksana dengan baik
berkat kerjasama yang dimiliki seluruh anggota kelompok.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
dan tidal jauh dari kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dalam penulisan makalah dan penyusunan makalah ini.
Sebagai akhir kata , kami harapkan bimbingan, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para pembuat keputusan dalam setiap permasalahan merupakan para pembuatan keputusan
yang menggenggam kepastian dalam dunia yang tidak pasti. Mereka ingin tahu apa yang akan
terjadi bukan apa yang mungkin terjadi. Seperti pembuatan keputusan ini, kebanyakan dari kita
gagal untuk menerima bahwa banyak keputusan harus dibuat dalam menghadapi ketidakpastian.
Sebaliknya, kita cenderung ingin dan percaya bahwa jika kita bekerja cukup keras, kita dapat
mengontrol hasil. Dawes (1988) telah mengamati bahwa cara yang umum untuk mengatasi
ketidakpastian adalah dengan mengabaikannya.
Langer (1975) telah mendokumentasikan bahwa kecenderungan ini sering diterjemahkan ke
dalam keyakinan yang tidak tepat yang kebetulan tidak melibatkan ketrampilan dan dapat di
kontrol. Penjudi cenderung melempar dadu lebih keras ketika mereka mencoba untuk menggapai
(roll) angka tinggi (Dawes, 1998). Pembeli tiket undian percaya bahwa kemampuan mereka untuk
memilih jumlah akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk menang. Dowes berpendapat
bahwa manusia memiliki kebutuhan patologis untuk tahu sekarang dalam situasi yang
mengandung ketidakpastian yang melekat. Ia menegaskan bahwa kebutuhan untuk meniadakan
ketidakpastian sering menyebabkan orang mengambil kredibilitas terlalu banyak untuk
keberhasilan dan terlalu banyak disalahkan atas kegagalan.
Suatu tindakan atau kebijakan administrasi bisnis membutuhkan pengambilan keputusan
berdasarkan beberapa alternatif pemilihan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, harus
disertai sasaran yang jelas yang ingin dicapai. Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat
beberapa tindakan yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa
alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya. Tentunya dalam
pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian mengenai hasil yang dicapai, di mana
terdapat risiko yang akan selalu mungkin terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari resiko?
2. Bagaimana cara mengatasi resiko?
3. Bagaimana sikap terhadap resiko?
4. Bagaimana cara mengukur resiko?
5. Apa langkah-langkah dalam pengambilan keputusan?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian dari resiko.
2. Mengetahui cara mengatasi resiko.
3. Mengetahui bagaimana cara mengatasi resiko.
4. Mengetahui cara mengukur resiko.
5. Menegtahui langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.
Resiko dan Ketidakpastian
Pengertian Resiko
Menurut Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry (1987), risiko menunjukkan
peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat keputusan yang didasarkan
pada data historis dan pengalaman selama mengelola kegiatan usaha. Risiko juga menunjukkan
peluang terjadinya peristiwa yang menghasilkan pendapatan di atas atau di bawah rata-rata dari
pendapatan yang diharapkan. Sementara itu, Debertin (1986) menyatakan bahwa kejadian berisiko
adalah kejadian dimana peluang dan hasil dari kejadian tersebut dapat diketahui oleh pembuat
keputusan. Risiko dapat pula diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan. Menurut
M, risiko merupakan peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait
dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan
memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, akan tetapi terdapat perbedaan mendasar
antara risiko dan ketidakpastian. Menurut Robison dan Barry (1987), risiko adalah peluang dari
suatu kejadian yang dapat diperhitungkan dan akan memberikan dampak negatif yang dapat
menimbulkan kerugian, sedangkan ketidakpastian adalah peluang dari suatu kejadian yang tidak
dapat diperhitungkan oleh pebisnis selaku pengambil keputusan. Djohanputro (2006) menyatakan
risiko sebagai ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya. Menurut
Kountur (2004) ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi yang
menyangkut apa yang akan terjadi. Ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan dapat
berdampak merugikan atau menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak
menguntungkan maka disebut dengan istilah kesempatan (opportunity), sedangkan ketidakpastian
yang berdampak merugikan disebut sebagai risiko.
Di dalam setiap organisasi, tentu terdapat tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Aktivitas-
aktivitas yang dijalankan oleh organisasi juga tidak terlepas dari berbagai tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai. Dengan adanya berbagai faktor atau fenomena dalam menjalankan berbagai
aktivitasnya, organisasi menghadapi berbagai ketidakpastian, baik kecil maupun besar, serta dapat
menjadi ancaman atau bahkan peluang. Untuk me-refresh kembali pengetahuan para pembaca,
penulis mencoba sedikit menjelaskan kembali sebenarnya apa itu ketidakpastian dan apa
keterkaitannya dengan risiko.
Leo J. Susilo, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000
mengatakan bahwa “ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian, dari
ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait dengan suatu peristiwa,
dampaknya, dan kemungkinan terjadinya”. Berdasarkan definisi tersebut, keterkaitan antara
ketidakpastian dan risiko dijelaskan dengan definisi risiko seperti yang tertuang di dalam Standar
Internasional Manajemen Risiko ISO 31000. Di dalam dokumen tersebut, risiko diartikan sebagai
efek dari ketidakpastian yang terdapat pada tujuan organisasi. Lebih lanjut, Leo J. Susilo
menerangkan bahwa risiko sering disebut sebagai kombinasi dari dampak suatu peristiwa
(termasuk dalam hal ini perubahan suatu keadaan) dan digabungkan dengan kemungkinan
terjadinya peristiwa tersebut.
Macam-macam Risiko
Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali faktor – faktor
ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat menghasilkan berbagai macam risiko.
Risiko dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu lain:
Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang sengaja diadakan, agar
dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang menguntungkan. Contoh: Risiko yang disebabkan
dalam hutang piutang, membangun proyek, perjudian, menjual produk, dan sebagainya.
Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan
kerugian secara tiba – tiba. Contoh : Risiko kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya.
Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya
risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja,
risiko mismanagement, dan sebagainya.
Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan.
Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.
Selain macam-macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001), juga mengemukakan
beberapa macam risiko yang lain, diantaranya :
a. Risiko Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana ketidakpastian berubah karena
perubahan waktu)
Risiko Statis. Yaitu risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada
dalam keseimbangan stabil. Risiko statis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh risiko
spekulasi statis : Menjalankan bisnis dalam ekonomi stabil. Contoh risiko murni statis :
Ketidakpastian dari terjadinya sambaran petir, angin topan, dan kematian secara acak (secara
random).
Risiko Dinamis. Risiko yang timbul karena terjadi perubahan dalam masyarakat. Risiko dinamis
dapat bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan
teknologi, dan perubahan undang – undang atau perubahan peraturan pemerintah.
Manajemen Risiko
Untuk dapat menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi, diperlukan sebuah proses
yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Adapun beberapa definisi manajemen risiko dari
berbagai literatur yang didapat, antara lain :
Manajemen risiko merupakan proses formal dimana faktor – faktor risiko secara s
istematis diidentifikasi, diukur, dan dicari
Manajemen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formal dimana
dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki
kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan.
Manajemen risiko, dalam konteks proyek, adalah seni dan pengetahuan dalam
mengidentifikasi, menganalisa, dan menjawab faktor – faktor risiko sepanjang masa proyek.
Menghindari risiko
Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi ini merupakan strategi
yang umum digunakan untuk menangani risiko. Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat
mengetahui bahwa perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah ditafsir.
Di sisi lain, kontraktor juga akan kehilangan sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang
mungkin didapatkan dari asumsi risiko tersebut.
Contohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik dan finansial berkaitan
dengan proyek pada negara dengan kondisi politik yang tidak stabil, dapat menolak melakukan
tender proyek pada negara tersebut. Namun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak untuk
melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut juga
ikut menghilang.
Mengukur Resiko
Besar kecilnya resiko dapat diukur dengan konsep statistik, yaitu teori probabilitas (Pi).
Probabilitas adalah peluang timbulnya kejadian antara 0 ≤ P ≤ 1, maksutnya adalah Masalah
ketidakpastian dicoba untuk dapat diukur atau dikuantifisir dengan suatu konsep Probabilitas
(probability, kemungkinan). Probabilitas (P) dinyatakan dalam angka-angka 0 sampai 1.
Probabilitas (P) = 0, artinya suatu peristiwa atau kejadian mempunyai kemungkinan terjadi 0%
atau dengan kata lain peristiwa itu tidak mungkin terjadi. Di lain pihak, apabila suatu peristiwa
atau kejadian dinyatakan probabilitasnya (P) = 1, berarti bahwa peristiwa atau kejadian itu 100%
pasti terjadi.
Jenis kejadian (event) menurut probabilitas adalah
· Kejadian yang pasti terjadi ( certainly event ) bila Pi=1
· Kejadian yang tidak mungkin terjadi (impossible event ) bila Pi=0
· Kejadian yang mungkin terjadi ( possible event ) bila 0 ≤ P ≤ 1
b. Penentuan Tujuan
Pada tahap ini pertanyaan yang diajukan untuk antara lain
Apa tujuan pengambilan keputusan
Bagaimana seharusnya pengambil keputusan tersebut menilai hasilnya dibandingkan
tujuannya
Bagaimana jika pengambil keputusan tersebut ingin mencapai tujuan yang bertentangan
satu sama lain
c. Pencarian Alternatif
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diajukan yaitu:
Apa alternative untuk pencapain tujuan
Variabel apa saja yang dapat kita kendalikan
Apa kendala yang kita hadapi dalam pencapaian tujuan
Seorang pengambil keputusan yang ideal, akan membuka semua kemungkinan pilihan yang ada
dan kemudian memilih satu diantaranya yang akan memberikan hasil terbaik bagi pencapaian
tujuannya.
d. Peramalan Dampak
Pada tahap ini yang perlu dipahami adalah:
· Bagaiman konsekuensi dari setiap pilihan
· Jika hasil yang diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya
· Dapatkan informasi yang lebih baik diperoleh untuk meramalkan suatu hasil
Tugas peramalan konsekuensi ini tergantung pada keadaannya bisa dilakukan secara langsung
atau diabaikan sama sekali.
e. Penentuan Pilihan
Seteleah semua analisis selesai dilakukan, kita dapat menentukan pilihan yang paling dingiinkan
yaitu:
· Seorang pengambil keputusan menetapkan konteks permasalahan
· Menetapkan tujuan
· Mengidentifikasi alternative yang tersedia
· Bagaimana caranya untuk memilih satu pilihan yang diinginkan
f. Analisis Sensitivitas
Pada tahap akhir ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
· Bagaimana sifat dari masalah yang menentukan pilihan tindakan yang optimal
· Bagaimana pengaruh perubahan tertentu terhadap optimal yang diambil
· Apakah pilihan tersebut peka terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi utama yang
terabaikan oleh pengambil keputusan.
1. Analisis Impas
Proyeksi laba Cutlass Company untuk tahun mendatang adalah sebagai berikut .
Solusi
1. Titik impas dihitung sebagai berikut.
Unit = Biaya tetap / (Harga – Biaya variabel per unit)
= $64.000/($20-$12)
= $64.000 / $8
= 8.000 unit
2. Jumlah unit yang haarus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $30.000 dihitung sebagai
berikut.
Unit = ($64.000 + $30.000) / $8
= $94.000 / $8
= 11.750 unit
3. Rasio margin kontribusinya adalah $8/$20 = 0,40. Dengan tambahan penjualan sebesaar
$25.000, laba tambahan akan menjadi 0,40 × $25.000 = $10.000.
4. Untuk mengetahui jumlah unit yag dijual agar memperoleh laba 20% dari penjualan,
anggaplah target laba sama dengan (0,20)(Harga × Unit) dan hitung jumlah unitnya!
Laba operasi = (harga × unit) – (biaya variabel per unit × unit) – biaya tetap
(0,20)($20) unit = $20 (unit) - $12(unit) - $64.000
$4 (unit ) Unit = $64.000
= 16.000
5. Margin pengamannya adalah 10.000 – 8.000 = 2.000 unit atau $40.000 dalam
pendapatan penjualan