Organization Capability
IBU
© 2020 Chevron
Tujuan Training
mengoperasikan Fasilitas.
* Investigations can have multiple root causes. 47 events (out of 370) did not have
root cause data and were excluded from this analysis.
Definisi Operating Procedures didefinisikan pada Upstream OP Digunakan untuk pekerjaan repetitif terkait
Standard (startup; shutdown; steady state, emergency dengan komponen peralatan operasi, yang tidak
and temporary procedures) diharuskan memiliki “Operating Prosedur (OP)”
seperti yang disyaratkan pada bagian 5.1.1 dari
IBU OP Standard
Penggunaan - Peralatan IC1 & IC2 Pekerjaan apapun, yang jika dilakukan dengan
- Peralatan konsekuensi lebih rendah dengan tidak benar, bisa berdampak:
aktivitas yang jika dilakukan dengan tidak benar, bisa • Injury
menyebabkan konsekuensi C3: • Dampak kesehatan ringan
• Kematian • Dampak lingkungan dan kerugian aset yang
• Dampak lingkungan dan kerugian aset yang ringan
signifikan
- Pekerjaan beresiko tinggi (level resiko di bawah 6)
Perbedaan • Isi dari dokumen OP harus mengikuti standar • Pemakaiannya lebih fleksibel, tidak ada
Chevron, termasuk harus adanya tabel SOL/COD ketentuan mengenai isinya.
• Proses review dan approval melibatkan Operation, • Proses review dan approval disesuaikan dengan
Engineering dan HES sebelum disetujui Manager kebutuhan
Ops • Revisi tidak membutuhkan MOC
• Revisi membutuhkan MOC (kecuali kondisi tertentu)
Controlled Copy
PSM
Date 1 Apr 2019
Stamp in hardcopies
• Action to recover
Langkah-langkah yang harus dilakukan operator apabila parameter operasi
sudah keluar dari batas normal nya dan mendekati atau melebihi SOL
Safe
Normal
Operating
Operating
Range (NOR)
Limit (SOL)
NOR
Abnormal
Low Operating
Range
SOL
Low
Di bawah nilai SOL-LL. Kondisi tidak aman
!Note: Grafik diatas menggambarkan kondisi ideal, dimana terdapat batasan yang jelas antara Normal Operation Range,
Process/Safety Trip dan/atau design limit. Namun bisa dijumpai kondisi tidak ideal dalam operasi aktual misalnya:
1. Equipment/Sistem tidak memiliki process/safety trip (mis: high level Wash Tank)
2. Normal Operating Range mencapai nilai Process/Safety Trip (mis: operasi pemompaan tangki); dll
Dalam kondisi tidak ideal, penentuan SOL membutuhkan diskusi dan evaluasi yang lebih dalam atau bahkan perhitungan
ulang untuk
© 2020 PT menentukan
Chevron Pacific Indonesiadesign limit. 20
Contoh Penentuan SOL #1
• Condensate Separator merupakan equipment yang digunakan untuk
menampung kondensat yang dihasilkan melalui pendinginan oleh Fin Fan
Cooler.
• Di area 6 NW terdapat 1 unit Condensate Separator dengan dimensi sebagai
berikut 8’-0” DIA x 30’-0” H.
• Level Switch yang ada di Condensate Separator adalah:
– LSHH-0902 (Level Switch High High), akan mengaktifkan horn dan beacon,
serta shutdown Fin Fan Cooler
– LSH-0902 (Level Switch High), akan menghidupkan CVC Condensate Pump
lag
– LSL-0902 (Level Switch Low), akan menghidupkan CVC Condensate Pump
lead, dan mematikan CVC Condensate Pump lag
– LSLL-0902 (Level Switch Low Low), akan mematikan CVC Condensate
Pump Lead
– LSLLL-0902 (Level Switch Low Low Low), akan mematikan semua CVC
Condensate Pump, serta mengaktifkan horn dan beacon
Diskusi: Apakah kondisi upset high dan low level pada separator ini kritikal?
• Terdiri atas:
– Immediate Action
– Stabilizing Action
– Exit Action
Exit Actions:
© 2020 Chevron
PT Chevron Pacific Indonesia 30
Kewajiban akan Penggunaan OP
1. Untuk perubahan OP, tahal inisiasi harus dibarengi dengan pembuatan MOC
2. Setelah dokumen OP di inisiasi, maka perlu dikirimkan ke OP admin sebagai QC awal
serta menentukan reviewer yang tepat
3. Reviewer minimum terdiri dari perwakilan operation, facility engineer dan HES
4. Approver haruslah satu tingkat diatas “first line supervisor” operation
5. Publish OP harus berupa OP terupdate dalam bentuk elektronik dan paper “controlled
copy” yang disimpan pada tempat yang sudah ditentukan oleh tim PSI
6. Validasi OP bisa berupa hasil LSV leader, temuan selama OP drill atau training, hasil
RCA, atau sekurang-kurang revalidasi 3 tahun semenjak OP terakhir di publish
• Checklist OP digunakan untuk membantu mencegah terjadinya error dan sebagai bukti
langkah-langkah pekerjaan telah dilaksanakan sesuai prosedur
• Checklist OP disarankan untuk setiap aktivitas operasi (persiapan operasi/ operational
readiness review, start up, shutdown)
• IBU mewajibkan OP checklist digunakan dan didokumentasikan untuk aktivitas berikut:
– Startup/ Shutdown equipment IC1 / IC2
– Startup boiler dan fired equipment
– Startup equipment setelah maintenance
– Startup equipment yang sudah inactive selama > 3 bulan
– Pigging pipeline
– Aktivitas yang berlangsung multi-shift
• Form checklist bisa dicetak dari OP di SharePoint atau ….
• Untuk kepraktisan, Operation Team diperbolehkan membuat field checklist dengan
mengadaptasi dari approved OP (note: Harap dipastikan urutan dan deskripsi langkah
kerja sesuai dengan OP)
• Informasi minimum di form checklist: Nama personnel, lokasi/ waktu ketika pekerjaan
dilakukan, checkbox