MODUL 03
2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-
Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
pengembangan Modul Konsep dan Karakteristik Bencana sebagai materi
inti/substansi dalam Pelatihan Penanggulangan Bencana Banjir. Modul ini disusun
untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di
bidang sumber daya air.
Modul konsep dan karakteristik bencana disusun dalam 3 (tiga) bagian yang terbagi
atas Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang sistematis
diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami materi
konsep dan karakteristik bencana. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul
ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka
dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan
yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi
peningkatan kompetensi ASN di bidang SDA.
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana
DAFTAR GAMBAR
Deskripsi
Modul konsep dan karakteristik bencana ini terdiri dari 2 (dua) materi pokok. Materi
pokok pertama membahas prinsip-prinsip penanggulangan bencana. Materi pokok
kedua membahas sistem penanggulangan bencana.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami mengenai
konsep dan karakteristik bencana. Setiap materi pokok dilengkapi dengan latihan
yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari
materi pada materi pokok.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyimak
dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami dengan baik
materi yang merupakan inti/substansi dari Pelatihan Penanggulangan Bencana
Banjir. Untuk menambah wawasan, peserta diharapkan dapat membaca terlebih
dahulu materi yang berkaitan dengan konsep dan karakteristik bencana dari sumber
lainnya.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Pengajar/Widyaiswara/Fasilitator, adanya
kesempatan diskusi, tanya jawab dan peragaan.
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat Bantu/Media
pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, kertas flipchart, metaplan,
spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan ajar.
Kompetensi Dasar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai bencana yang telah terjadi di Indonesia memberikan banyak
pembelajaran bagi masyarakat Indonesia dan dunia bahwa banyaknya korban jiwa
dan harta benda dalam musibah tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan
dan ketidaksiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana. Di samping itu,
kejadian-kejadian bencana tersebut pun semakin menyadarkan banyak pihak
tentang pentingnya perencanaan dan pengaturan dalam penanggulangan bencana.
Pengalaman terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias
(Sumatera Utara) tahun 2004 telah membuka wawasan pengetahuan di Indonesia
dan bahkan di dunia. Kejadian tersebut mengubah paradigma manajemen
penanggulangan bencana dari yang bersifat tanggap darurat menjadi paradigma
pencegahan dan pengurangan risiko bencana (PRB). Penyelenggaraan
penanggulangan bencana di Indonesia dilakukan pada berbagai tahapan kegiatan,
yang berpedoman pada kebijakan pemerintah yaitu Undang-Undang No.24 tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah terkait lainnya
yang telah memasukkan Pengurangan Risiko Bencana.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan mengenai
konsep dan karakteristik bencana, yang disajikan dengan menggunakan metode
ceramah, diskusi, tanya jawab dan peragaan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran, peserta diharapkan
mampu memahami konsep dan karakteristik bencana dengan benar.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan prinsip-prinsip penanggulangan bencana,
b. Menjelaskan sistem penanggulangan bencana.
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata pelatihan “Konsep dan Karakteristik Bencana” ini adalah 4 (empat) jam
pelajaran (JP) atau sekitar 180 menit.
MATERI POKOK 1
PRINSIP-PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA
Manajemen Bencana
Manajemen Risiko
Bencana
Dimana dalam piagam ini ada penjelasan khusus tentang prinsip-prinsip khusus
dalam konteks “konflik bersenjata”, tentang prinsip “pembedaan antara pemanggul
senjata dan yang bukan”; dan “prinsip tidak mengusir paksa”.
2. Prinsip Perlindungan
Dalam suatu aksi kemanusiaan sebenarnya terdiri dari dua pilar utama yaitu :
perlindungan dan bantuan. Prinsip Perlindungan dalam SPHERE adalah sebagai
jawaban bahwa orang yang mendapat ancaman atau bahaya dalam suatu bencana
atau konflik harus tetap mendapat perlindungan. Prinsip ini akan menjadi panduan
bagi lembaga kemanusiaan bagaimana mereka menyelenggarakan perlindungan
dalam suatu aksi kemanusiaan.
Ada empat prinsip perlindungan dasar dalam suatu aksi kemanusiaan dalam
SPHERE yaitu :
a. Menghindari terjadinya bantuan kemanusiaan yang semakin menyengsarakan
orang yang terkena dampak bencana.
1.4 Latihan
1. Jelaskan pengertian penanggulangan bencana!
2. Jelaskan prinsip-prinsip penanggulangan bencana!
3. Sebutkan prinsip-prinsip yang menyusun piagam kemanusiaan (Humanitarian
Charter)!
1.5 Rangkuman
Penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya atau kegiatan
yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada
tahapan sebelum, saat dan setelah bencana.
MATERI POKOK 2
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
2. Kelembagaan
Kelembagaan penanggulangan bencana dapat dibagi 2 : formal dan non formal
Untuk formal : di pusat ada BNPB, di provinsi ada BPBD provinsi dan dikab/kota
ada BPBD kab/kota. Dengan melihat umur UU No. 24 Tahun 2007 baru jalan 5
tahun, capaian kelembagaan per 1 agustus 2011 untuk sudah terbentuk 34
BPBD Provinsi dan 506 BPBD kab/kota.
BNPB sebagaimana dengan BPBD Prov dan BPBD kab/kota terdiri dari unsur
pelaksana dan unsur pengarah, yang membedakan hanya jumlah dan
komposisi unsur pengarah.
3. Perencanaan
Perencanaan dalam penanggulangan bencana dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Perencanaan yang berlaku untuk semua jenis bencana, yaitu rencana
penanggulangan bencana, yang kemudian didiskripsikan menjadi rencana
aksi.
b. Perencanaan untuk 1 (satu) jenis bencana, yaitu :
Rencana mitigasi : pra bencana tanpa potensi bencana, satu jenis
bencana, upaya mitigasi (struktural dan non struktural), siapa
melakukan apa, budget
Rencana kontijensi : pra bencana dengan potensi bencana, satu jenis
bencana, gunakan skenario kejadian yang paling mungkin, siaps
melakukan apa, budget, dokumen komitmen antar stakeholder
Rencana operasi : saat bencana, melaksanakan rencana kontijensi
Rencana pemulihan : pasca bencana, dasar wilayah terdampak, apa
saja yang dipulihkan, siap melakukan apa, budget.
4. Pendanaan
Pendanaan dalam penangulangan bencana dikelompokkan menjadi 2 :
a. Pendanaan dari pemerintah, dibedakan menjadi 4 berdasarkan
peruntukkannya : 1) kegiatan rutin dan operasional untuk pengurangan
risiko bencana digunakan dana DIPA, termasuk Dana Alokasi Khusus, 2)
kegiatan penanganan kesiapsiagaan dengan Dana Kontigensi 3) untuk
bantuan kemanusiaan pada saat terjadi bencana digunakan Dana Siap
5. Pengembangan Kapasitas
Pengembangan kapasitas secara efektif akan terjadi bila 3 (tiga) sub sistem
dalam sistem penangulangan bencana dijalankan dengan baik yang secara
umum dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kelembagaan meliputi kelembagaan formal dan non formal sumberdaya,
meliputi sumberdaya manusia termasuk aparat, masyarakat terlatih,
relawan dsb. Dan sumberdaya sarana prasarana termasuk kantor, alat
komunikasi, trasnsportasi, obat-obatan dsb.
b. IPTEK, a) bagaimana penguasaan iptek di daerah mis : sudah
menggunakan komputer atau masih pakai kalkulator dan mesin ketik untuk
olah data, fax, email,b) sudahkah digunakan penerapan iptek terapan untuk
pembangunan rumah tahan gempabumi, sistem peringatan dini, c) berapa
banyak aparat BPBD/stakehoder lain yang sudah mempelajari
penanggulangan bencana lewat jalur perguruan tinggi ? Mengingat
beberapa perguruan tinggi sudah membuka program khusus tentang
penanggulangan bencana seperti UGM, ITB, IPB, Untar (Univ.
tarumanegara), Unhan (univ. pertahanan) dsb.
c. Meningkatkan kapasitas koordinasi, komando dan pelaksanaan
penanggulangan bencana termasuk pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan.
2.3 Latihan
1. Sebutkan komponen-komponen sistem penanggulangan bencana!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendanaan dari masyarakat!
3. Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan pada sistem penanggulangan bencana
dalam pembangunan!
2.4 Rangkuman
Sistem penanggulangan bencana memiliki beberapa komponen yaitu legislasi,
kelembagaan, perencanaan, pendanaan, pengembangan kapasitas,
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Adapun beberapa hal yang perlu direkomendasikan pada sistem
penanggulangan bencana dalam pembangunan yaitu pertama, perlu kerangka
yang jelas bagi kegiatan penanggulangan bencana berbasis komunitas; kedua,
integrasi kegiatan penanggulangan bencana dalam perencanaan
pembangunan daerah; ketiga, peningkatan kapasitas masyarakat; keempat,
adanya nilai dan pemahaman yang sama antar lembaga pendamping; kelima,
PENUTUP
A. Simpulan
Modul ini membahas tentang konsep dan karakteristik bencana dalam upaya
penanggulangan bencana.
B. Tindak Lanjut
Perubahan paradigma dalam penanggulangan bencana dari sebelumnya berbasis
penanganan darurat bencana, sejak diundangkannya UU No. 24 Tahun 2007
berubah menjadi pengurangan risiko bencana. melalui pelatihan terkait dengan
dasar manajemen penanggulangan bencana ini diharapkan akan tercipta
pemahaman komprehensif terahadap perubahan paradigma ini.
EVALUASI FORMATIF
A. Soal
Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban yang benar dari petanyaan-
pertanyaan di bawah ini!
Diharapkan dengan materi yang diberikan dalam modul ini, peserta dapat
memahami konsep dan karakteristik bencana. Proses berbagi dan diskusi dalam
kelas dapat menjadi pengayaan akan materi konsep dan karakteristik bencana.
Untuk memperdalam pemahaman terkait materi konsep dan karakteristik bencana,
diperlukan pengamatan pada beberapa modul-modul mata pelatihan terkait atau
pada modul-modul yang pernah Anda dapatkan serta melihat variasi-variasi modul-
modul yang ada pada media internet. Sehingga terbentuklah pemahaman yang utuh
akan penanggulanga bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Sphere Project.
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
Berikut ini merupakan kumpulan jawaban atau kata kunci dari setiap butir
pertanyaan yang terdapat di dalam modul. Kunci jawaban ini diberikan dengan
maksud agar peserta pelatihan dapat mengukur kemampuan diri sendiri.
Adapun kunci jawaban dari soal latihan pada setiap materi pokok, sebagai berikut: