Anda di halaman 1dari 17

1

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN


KUALITAS PRESTASI SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH 4
PUCANG SURABAYA

Wawan Setiawan
wawan.setiawan2019@fai.um-surabaya.ac.id
Mahasiswa Pascasarjana S2 Pendidikan Islam
Universitas Muhammadiyah Surabaya

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional dalam pendidikan pada dasarnya merupakan


proses mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
secara seutuhnya menjadi dan memiliki posisi sangat strategis dalam
keberhasilan pembangunan. Keberhasilan pembangunan nasional
ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusianya baik yang menjadi
pengambilan keputusan, penentu kebijakan, pemikir dan perencana,
maupun yang menjadi pelaksana, di sekitar terdepan para pelaku fungsi
kontrol atau pengawasan pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa
manusialah yang menggerakkan roda pembangunan tersebut. Maka dari
itu sebelum kualitas pembagunan pendidikan ditingkatkan melainkan
sumberdaya manusianya yang utama untuk ditingkatkan, salah satu unsur
utama yang harus diutamakan demi keberlangsungan pendidikan.
Pendidikan adalah aset terbesar bangsa untuk menjaga dan memelihara
bangsa serta melindungi dari ancaman bangsa – bangsa lain yang
menginginkan bangsa kita. Beberapa tahun terakhir ini, pendidikan di
Indonesia di ingatkan akan pentingnya menanamkan karakter dalam semua
proses pembelajaran.1 Untuk itu dengan adanya pendidikan maka keadaan
bangsa dapat di kembangkan untuk terus berkembang sehingga menjadi
bangsa yang mandiri dan berkarakter. Maka dari itu, pendidikan adalah
yang sangat utama di tingkatkan sehingga para generasi bangsa dapat terus
belajar dan terus belajar bagaimana menjadi pribadi yang baik untuk
1
Din Muhammad Zakariya, Pendidikan Tauhid ( Gresik: RAPI Publising,2019), 6.
2

pribadinya sendiri atau pribadi bangsanya. Karena untuk meningkatkan


kualitas pendidikan tentu sangat tidak mudah melainkan harus terus
berusaha dan berjuang sekuat tenaga demi untuk meningkatkan kualitas
pribadi yang mandiri yang lebih mengarah ke perubahan sikap maupun
tingkah laku seseorang yang tentunya meliputi tiga ranah seperti kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang diwakili sebagai tolok ukur keberhasilan
siswa dalam belajar. Maka pendidikan inilah yang harus terus
dikembangkan menjadi sebuah lembaga pendidikan yang dapat mencetak
generasi – generasi madani dalam mengharumkan nama baik orangtua,
sekolah, dan negara dalam ranah kualitas yang lebih baik.

Untuk mewujudkan tercapainya keberhasilan pendidikan di


sekolah, banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti bakat dan minat
siswa, daya dukung orang tua, kemampuan kerja guru, fasilitas belajar
mengajar, iklim kerja, dan sebagainya. Pendidikan baik formal maupun
nonformal adalah sarana untuk pewarisan kebudayaan. setiap masyarakat
mewariskan kebudayaannya kepada generasi penerus agar tradisi
kebudayaannya tetap hidup dan berkembang melalui pendidikan. Efektif
dalam pendidikan dapat dilihat dari sudut prestasinya dan dapat dilihat
pula dari sudut proses pendidikan yang meliputi kegairahan atau motivasi
belajar yang tinggi pada peserta didik. Sedangkan efisien dalam
pendidikan dimaksudkan bahwa dengan memanfaatkan tenaga, fasilitas,
dana, dan waktu sedikit mungkin mampu menghasilkan banyak, relevan
dan banyak bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan motivasi berfungsi
mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan
menggerakkan tingkah laku seseorang untuk mencapai prestasi belajar
yang maksimal, Jadi motivasi merupakan hal yang sangat menentukan
tingkat keberhasilan atau gagalnya kegiatan belajar siswa. 2 Motivasi
dianggap penting dalam upaya peningkatan prestasi belajar bagi siswa
dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya, motivasi mendorong

2
Oemar Hamalik, Kurikulum dan pembelajaran ,( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), 108-122.
3

timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku.


Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
Sudah lama banyak orang mempertanyakan pendidikan kita, mengapa
fasilitas belajar kurang memadai dalam pendidikan, motivasi belajar siswa
yang masih belum optimal. Padahal fasilitas belajar dan motivasi
merupakan sebagian faktor mencapai prestasi belajar yang optimal yang
didukung peran dan tanggung jawab kepala sekolah. Memasuki era
globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang
semakin hari semakin pesat perkembangannya sehingga menuntut
perubahan yang mendasar dalam berbagai bidang baik politik, ekonomi,
budaya dan termasuk pendidikan. Inilah tantangan mutakhir manusia abad
ini yang perlu diberi jawaban oleh lembaga kependidikan kita, terutama
lembaga kependidikan Islam dimana norma-norma agama senantiasa
dijadikan sumber pegangan.3 Dalam pendidikan perubahan tersebut
menuntut berbagai tugas yang harus dikerjakan secara ekstra oleh para
tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing,
mulai dari tingkat yang atas sampai ketingkat yang rendah. Demikian pula
dampak perubahan yang terjadi di masyarakat secara otomatis akan
terefleksi dalam kehidupan sekolah, karena sekolah merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Hal yang perlu diingat adalah
bahwa semua persoalan dan perubahan yang terjadi di masyarakat itu
berada di “depan pintu” sekolah, karena sekolah berada di titik sentral
suatu masyarakat. Sama halnya dengan keadaan SD Muh. 4 Pucang
Surabaya yang berada di tengah-tengah masyarakat dan menjadi tumpuan
masyarakat sekitarnya dalam menghadapi berbagai fenomena perubahan
yang terjadi. Problem-problem sosial yang menuntut pemecahan kepada
lembaga adalah justru menghidupkan tugas dan fungsi lembaga
kependidikan itu sendiri, mengingat lembaga itu merupakan pula lembaga
kemasyarakatan yang berfungsi sebagai “agent of social change”.

3
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 43.
4

Dalam hal ini masyarakat hanya bisa menggantungkan diri pada sekolah
sebagai tempat untuk membelajarkan anak-anaknya yang kemudian makin
mempertinggi harapan masyarakat atas peran sekolah. Sehingga wajar
apabila semakin lama semakin besar tuntutan masyarakat akan pendidikan
yang berharap semakin mampu melayani kebutuhan mereka. Apabila di
atas disebutkan bahwa titik sentral masyarakat adalah sekolah, maka
Kepala Sekolah berada di titik paling sentral dalam kehidupan sekolah.
Keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan kinerjanya
secara memuaskan banyak tergantung pada kualitas kepemimpinan kepala
sekolah. Demikian juga seorang Kepala Sekolah mempunyai peranan
pimpinan yang sangat berpengaruh di lingkungan yang menjadi tanggung
jawabnya.4 Sebagai seorang yang menjadi panutan di lingkungan
pendidikan, maka kepala sekolah harus bisa menunjukkan sikap yang
bijaksana dengan tidak semena-mena terhadap bawahannya. Dalam Al-
Qur’an Surat Asy Syu’araa’ ayat 215 Allah berfirman:.“ Dan rendahkanlah
dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang
beriman”.5 Dalam hal ini sejauh manakah Kepala Sekolah SD Muh. 4
Pucang Surabaya mampu menampilkan kepemimpinan yang baik sehingga
berpengaruh langsung terhadap kinerja sekolah yaitu Kepemimpinan
kepala sekolah, dan prestasi belajar siswa. Dengan tipe, model atau gaya
kepemimpinan yang dimiliki oleh Kepala Sekolah SD Muh. 4 Pucang
Surabaya di sini secara tidak akan menentukan keberhasilan apakah upaya
peningkatan prestasi siswa di SD Muh. 4 Pucang Surabaya dapat
terwujudkan. Selain itu untuk menunjang keberhasilan dalam perubahan-
perubahan yang dilakukan dan diharapkan, perlu dipersiapkan kepala
sekolah yang profesional, yang mau dan mampu melakukan perencanaan,
serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan perubahan. Tidak mudah
untuk menjadi Kepala Sekolah yang profesional, banyak hal yang harus

4
M. Ngalim Purwanto, MP, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1998), 73.
5
Departemen Agama, Al Qur’an, dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Perca, 1979), 33-44.
5

dipahami, banyak masalah yang harus dipecahkan dan banyak pula strategi
yang harus dikuasai. Dalam kaitannya masalah peningkatan prestasi siswa
di SD Muh. 4 Pucang Surabaya, peran Kepala Sekolah di sini merupakan
kunci utama dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pendidikan.
Seperti apakah model kepemimpinannya atau gaya kepemimpinannya
sehingga Kepala Sekolah mempunyai strategi apa saja untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang salah satunya adalah ditandai
dengan meningkatnya prestasi siswa. Sebagai pendidikan formal SD Muh.
4 Pucang Surabaya mempunyai potensi untuk berkembang sebagai
lembaga pendidikan yang mampu bersaing dengan lembaga pendidikan
lainnya. . Nilai keunggulan dibidang keagamaan selalu dijadikan tonggak
pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar. Dalam perkembangan mutu
pendidikan SD Muh. 4 Pucang Surabaya patut dibanggakan, karena
merupakan salah satu sekolah swasta yang baru menjalankan rintisan
sekolah berstandar nasional. Selain program pendidikan formal, SD Muh.
4 Pucang Surabaya turut mengembangkan bakat dan minat anak disemua
bidang, baik pengembangan bidang akademik maupun non akademik. Hal
tersebut tentunya tidak terlepas dari kepemimpinan kepala sekolah dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai pemimpin pendidikan.
Sebagai pemimpin formal Kepala Sekolah SD Muh. 4 Pucang Surabaya
juga bertanggung jawab atas tercapainya tujuan
pendidikan dengan melalui upaya peningkatan profesionalisme tenaga
kependidikan kearah peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk itu Kepala
Sekolah bertugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan, maupun penciptaan
iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksananya proses pendidikan secara
efektif dan efisien. Demi tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan,
Kepala Sekolah juga harus mampu meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan dalam mewujudkan prestasi belajar siswa. Selain itu Kepala
Sekolah harus mampu berperan ganda sebagai educator (pendidik). Salah
satu upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja
6

tenaga kependidikan adalah dengan mengikutsertakan para guru dalam


dalam penataran-penataran, lokakarya, inservice training atau yang
lainnya, yang mana berfungsi untuk menambah wawasan bagi guru dan
juga memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilannya, yang nantinya akan bermanfaat pada
peningkatan mengajar yang profesional. Kerjasama yang baik antar
personal tenaga kependidikan di SD Muh. 4 Pucang Surabaya ataupun
menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dan elemen masyarakat
sekitarnya juga merupakan salah satu bukti bahwa disitulah salah satu
upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam meningkatkan prestasi siswa di SD
Muh. 4 Pucang Surabaya adalah berbagai usaha yang dilakukan Kepala
Sekolah untuk menumbuhkan kepercayaan diri kepada anak,
mengembangkan cara belajar dan menumbuhkan tujuan belajar di
lingkungan sekolah. Hal itu merupakan kunci sukses bagi anak didik untuk
meraih prestasi yang membanggakan dan juga membimbing untuk meraih
apa yang dicita-citakan.
Namun dari beberapa faktor diatas baik faktor psikologis/rohaniah
atau faktor lainnya tidak bisa lepas dari kebijakan lainnya yang dilakukan
kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya yaitu mengelola pendidikan
di SD Muh. 4 Pucang Surabaya. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk
meneliti lebih jauh lagi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
meningkatkan prestasi siswa di SD Muh. 4 Pucang Surabaya, dan prestasi
apa saja yang telah diraih oleh siswa SD Muh. 4 Pucang Surabaya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas rumusan masalah sebagai berikut :
7

1. Bagaimana Prestasi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ?


2. Bagaimana Peran Kepala Sekolah di SD Muhammadiyah 4 Pucang
Surabaya ?
3. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat di SD Muhammadiyah 4
Pucang Surabaya ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan prestasi di SD Muhammadiyah 4
Pucang Surabaya.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran Kepala Sekolah di SD
Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat di SD
Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.

D. Kegunaan dan Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
a. Peneliti mendapatkan banyak pengalaman dan gambaran dalam
meningkatkan kualitas prestasi di sekolah dan memiliki acuan
dalam mengembangkan mutu sekolah – sekolah yang masih belum
memiliki banyak prestasi.
b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian yang
akan datang sebagai bahan pertimbangan agar dapat dikembangkan
dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Bagi lembaga pendidikan formal (sekolah) atau lembaga non-formal,
penelitian ini mendapatkan wawasan yang riil dalam mengembangkan
atau meningkatkan kualitas prestasi di dunia pendidikan agar dapat
menjadi bahan evaluasi dan bahan acuan untuk meningkatkan prestasi
yang lebih banyak.
8

E. Penelitian terdahulu
1. Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Prestasi
Akademik di SMAN 11 Surabaya oleh Jailani “Skripsi ini membahas
tentang peran strategis kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi
akademik di SMA 11 Surabaya. Kajiannya dilatar belakangi oleh
upaya memperbarui informasi-informasi agar pembelajaran yang
dilaksanakan sesuai dengan kemajuan jaman (era globalisasi), serta
berupaya meningkatkan kegiatan-kegiatanyang berkaitan dengan
sumber daya siswa agar minat dan hobi siswa tersampaikan. Selain itu
untuk mengetahui peran strategis kepala sekolah dalam meningkatkan
prestasi akademik terutama dalam tugas kepala sekolah sebagai
pemimpin pembelajaran dan kepala sekolah sebagai manajer sekolah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan
studi kasus. Menggunakan 3 teknik penggumpulan data yaitu, teknik
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian
ini dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Pengecekan keabsahan data dengan menggunakan kredibilitas dan
menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian ini menujukan
bahwa1). Untuk mengetahui kekuaatan, kelemahan, kesempatan dan
cara untuk menyelesaikan kendala yang terjadi kepala SMAN 11
Surabaya menngunakan analisis SWOT. Serta kepala sekolah
Mengajak para stakeholder untuk ikut serta dalam menjalankan
program khusus SMAN 11 Surabaya. 2). Tugas kepala sekolah sebagai
pemimpin pembelajaran dalam upaya peningkatan akademik SMAN
11 Surabaya mempunyai ragam faktor pendukung, salah satunya yaitu
tenaga pengajar, proporsi tenaga pengajar yang baik dan profesional
serta mampu memotivasi siswa nya untuk selalu giat belajar dan
menerima pembelajran dengan aktif. Saran yang dapat peneliti berikan
lebih mendisiplinkan dan mengarahkan para guru serta staff agar selalu
mampu membuat inovasi dan mengajak siswa berinteraksi denganbaik,
serta meningkatkan pengawasan serta motivasi kepada para
9

guru,karena dari kepemimpinan yang baik akan tercipta produk yang


baik juga.”

2. Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa


Oleh. Arfin Arfin, Lidya Dewi Anggraeni. “Kepala sekolah sebagai
pemimpin tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan
kemajuan sekolah dalam mengupayakan peningkatan prestasi belajar
siswa melalui starategi kepemimpinan Kepala Sekolah. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan strategi kepala dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa di SD Negeri 09 Mandonga Kota Kendari. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif Kualitatif dengan subjek penelitian
yaitu Kepala Sekolah, 7 orang Guru, dan 52 siswa kelas V (lima) SD
Negeri 09 Mandonga Kota Kendari, yang ditentukan dengan
mengunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan mengunakan tiga cara yaitu observasi, wawancara,
dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
dengan alur, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan tahap
verifikasi. Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan pendekatan
triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Kepala
Sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Negeri 09
Mandonga Kota Kendari yaitu melakukan bimbingan dan konseling
sebagai bentuk nasehat dan motivasi oleh Kepala Sekolah mengenai
cara belajar yang efektif, mengumpulkan data nilai siswa sebagai
bentuk perhatian dan kontrol  Kepala Sekolah kepada siswa dan guru,
melakukan diagnosis terhadap data siswa sebagai bentuk uapaya
menggali informasi, dan melakukan prognosis melalui program
terencana sesuai kebutuhan siswa yaitu bimbingan belajar tambahan,
melibatkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, membentuk
kelompok belajar siswa, dan program pendampingan keluaga
bermasalah.”
10

3. Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Prestasi


Belajar Siswa di Madrasah Aliyah NW Tanak Maik Desa Masbagik
Utara Baru Kec. MAsbagik Kab. Lombok Timur. Oleh Tarmizi
Thahir. “Dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat diketahui
hasil penelitian, bahwa Kepemimpinan Kepala Madrasah Aliyah NW
Tanak Maik telah berjalan dengan baik, dalam artian kepemimpinan
dijalankan dengan gaya demokratis, tipe atau model kepemimpinan
demokratis memang dipandang tipeatau model kepemimpinan yang
paling efektif, karena tipe kepemimpinan demokratis tidak selamanya
menjamin kepemimpinan seseorang. Dalam hal ini, kepemimpinan
kepala Madrasah Aliyah NW Tanak Maik, memandang situasi dan
kondisi, maka bisa saja tipe atau model kepemimpinan lainnya harus
digalakkan oleh seorang kepala madrsah. Implikasi kepemimpinan
kepala madrasah dalam peningkatan prestasi belajar siswa di Madrasah
Aliyah NW Tanak Maik Masbagik Utara Baru dapat dilihat pada
prestasi siswa Madrasah Aliyah NW Tanak Maik menunjukkan hasil
yang sudah baik, itu terbukti Madrasah Aliyah NW Tanak Maik telah
menunjukkan hasil belajar yang baik dengan meluluskan siswanya
secara 100% nilai ujian nasional, dan meningkatnya nilai hasil belajar
siswa. Sedangkan prestasi non akademik Madrasah Aliyah NW Tanak
Maik telah banyak mendapatkan prestasi unggulan yang dominan dari
tahun-tahun sebelumnya dan Madrasah Aliyah NW Tanak Maik sangat
berpotensi pada setiap cabang lomba yang diikutinya baik ditingkat
kecamatan, kabupaten, maupun provinsi.”

F. Definisi Operasional
Pengertian Kepala Sekolah
Kepala Sekolah berasal dari dua kata yakni “Kepala” dan
“Sekolah”. Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin
dalam suatu organisasi atau lembaga. Sedangkan kata sekolah diartikan
11

sebagai suatu lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi


pelajaran. Secara singkat Kepala Sekolah dapat diartikan pemimpin
sekolah atau suatu lembaga dimana tempat menerima dan memberi
pelajaran.

Secara etimologi kepala sekolah adalah guru yang memimpin


sekolah. Berarti secara termology kepala sekolah adalah guru yang
diamanahi tugas tambahan dari dinas pendidikan untuk mengatur jalannya
pengajaran di sekolah apabila mengalami banyak permasalahan maka
tugas utama kepala sekolah yang harus mencari solusi agar tenaga
pendidik maupun peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran dengan
baik.

Kepala sekolah adalah pimpinan tertinggi yang ada di sekolah


maka kepala. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh dalam
sekolah untuk mencapai tujuan bahkan untuk kemajuan sekolah. Oleh
karena itu, dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah
adalah jabatan strategis dalam mencapai sebuah tujuan pendidikan.

Pengertian kepala sekolah merupakan salah satu komponen


pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Kepala sekolah adalah penanggung jawab atas penyelenggaraan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidikan lainnya,
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana juga sebagai
supervisor pada sekolah yang dipimpinannya.

Prestasi merupakan indikator penting dari hasil yang diperoleh


selama mengikuti pendidikan. Jika berdasarkan istilah atau tata bahasa
yang benar menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, prestasi dapat
diartikan sebagai hasil yang. Dalam konteks psikologi pendidikan, prestasi
diartikan sebagai level spesifik dari suatu keahlian atau kemampuan
spesifik yang dimiliki seseorang, misalnya kemampuan aritmatika dan
kemampuan membaca. Istilah prestasi umumnya tidak berdiri sendiri
12

tetapi dikaitkan dengan beberapa istilah seperti akademik, achievement


level dan motivasi berprestasi. Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai
oleh seseorang dalam melakukan kegiatan. Faktor Pendukung dan
penghambat
Faktor pendorong: 1) adanya rasa percaya diri, 2) memiliki rasa ingin tau
yang sangat tinggi, 3) keinginan untuk membanggakan orang – orang
disekitar.

Faktor penghambat: 1) kurangnya rasa percaya diri, 2) tidak mau


mengambil risiko, 3) memiliki rasa takut yang berlebihan.

G. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian
yang mengkaji data secara mendalam tentang semua kompleksitas yang
ada dalam konteks penelitian tanpa melalui prosedur statistik atau bentuk
hitungan lainnya.6

Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis


proses dari proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika
hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan
logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak berarti menggunakan dukungan
dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir
formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.
Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada
masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan
penelusuran teori dari bawah (grounded theory) dan mengembangkan
pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi.7

6
Danim Sudarwan, Menjadi Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia,2002), 153
7
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara,2016),
80.
13

H. Waktu dan Lokasi Penelitian

a. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan 2 kali perteman. Pertemuan


pertama peneliti akan melakukan survey ke sekolah untuk
menanyakan prosedur ketika melakukan penelitian atau proses
lobying jadwal bertemu dengan kepala sekolah dalam melakukan
penelitian.

b. Lokasi Penelitian

Pengambilan data penelitian akan dilaksanakan di SD Muhammadiyah


4 Pucang Surabaya salah satu sekolah unggulan yang memiliki
segudang prestasi di kota pahlawan.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan model


wawancara semiterstruktur (Semistructure Interview). Jenis wawancara ini
sudah termasuk dalam kategori in-dept inerview, dimana dalam
pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara
terstruktur. Tujuan dari jenis wawancara ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara,
peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan.8 Sehingga peneliti harus fokus untuk
memperhatikan informan beragumentasi agar mendapatkan data yang
valid.

J. Analisis Data

Analisis data penelitian kualitatif, dilakukan pada saat


pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan
analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: ALFABETA, 2012), 218.
14

diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti


akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data
yang dianggap kredibel dan valid. Sehingga menjadikan peneliti sudah
merasa memuaskan dengan jawaban yang telah di sampaikan oleh
informan.9

Sistematika Penelitian

9
Ibid, 334.
15

Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Prestasi Sekolah

HARAPAN KENYATAAN
Lembaga Pendidikan adalah
aset bangsa indonesia. SD
Muhammadiyah 4 Pucang
Surabaya adalah sekolah
percontohan dari sekolah
muhammadiyah se-Kota
Surabaya, dengan harapan
peneliti dapat ilmu untuk
mengembangkan sekolah
yang lain sehingga akan
mewujudkan persaingan Masalah
membawa perubahan yang
lebih baik lagi untuk sekolah,
bangsa, dan negara.

Rumusan Masalah

Bagaimana Prestasi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ?

Bagaimana Peran Kepala Sekolah di SD Muhammadiyah 4 Pucang


Surabaya ?

Apa Faktor Pendukung dan Penghambat di SD Muhammadiyah 4


Pucang Surabaya ?

SUMBER DATA
1. Survei Lapangan
2. Wawancara Kepala Sekolah
3. Observasi Lapangan
4. Dokumentasi
16

K. Kerangka Tesis

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

c. Tujuan Penelitian

d. Kegunaan dan Manfaat Penelitian

e. Penelitian Terdahulu

f. Definisi Operasional

g. Metode Penelitian

h. Waktu dan Lokasi Penelitian

i. Teknik Pengumpulan Data

j. Analisis Data

k. Kerangka Penelitian

L. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Bulan 2021


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Penyusunan dan
Pengajuan Judul
b. Pengajuan Proposal
c. Perijinan Penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
3. Tahap Penyusunan Laporan
17

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. Menjadi Penelitian Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

https://duniapendidikan.co.id/fungsi-kepala-sekolah/ pada 7 Mei 2020.

Imam, Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Maksum, Ali. 2018. Statistik dalam Olahraga, Surabaya: Unesa University Press.

Muhammad Zakaria Din. Pendidikan Tauhid. Gresik: RAPI Publishing, 2019.

Muhammad Al-Naquib Al Attas, The Consep Of Education In Islam, Bandung:


Mizan, 1994, 76 – 88.
Pasal 1 Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS) Dan Penjelasannya, 999.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: ALFABETA, 2012.

Anda mungkin juga menyukai