Anda di halaman 1dari 9

Abstrak

Untuk mendapatkan Bidan yang berkualitas dapat ditempuh dengan berbagai cara,
diantaranya melalui Legislasi serta penerapan Etika profesi, Standar praktek, Standar
profesi, dan kode Etik Profesi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Legislasi
meliputi: sertifikasi, registrasi dan lisensi. Pada kegiatan sertifikasi ini, badan (konsil
kebidanan) menyeleksi sertifikat atau tanda tamat mengikuti suatu kegiatan pendidikan non
formal (berupa sertifikat) dan pendidikan formal (berupa ijazah). Setelah menyeleksi,
selanjutnya konsil menguji kemampuan bidan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Setelah lulus ujian, selanjutnya konsil mendaftar bidan tersebut atau meregister sehingga
bidan tersebut teregister. Jika belum memenuhi kemampuan yang telah ditetapkan bidan
tersebut belum diregister dan wajib mengikuti pelatihan yang telah ditetapkan. Dengan
tujuan pendidikan formal ataupun nonformal sering dianamakan, “Pendidikan
Berkelanjutan” atau “Pengembangan”. Sehingga didapatkan meningkatkan produktivitas
kerja bidan untuk terus meningkatkan jenjang pendidikan mereka sehingga pengetahuan dan
keterampilan bidan akan lebih berkualitas.
Kata kunci : kebidanan, profesi, pendidikan berkelanjutan
Isi
Penyelenggaraan pendidikan kebidanan harus memberikan pembelajaran terhadap
penguasaan keterampilan klinis kebidanan terhadap pendidikan berkelanjutan bagi seorang
bidan. Dalam undang-undang kebidanan no 4 tahun 2019 pasal 4 mengatakan Pendidikan
Kebidanan terdiri atas: a. pendidikan akademik; b. pendidikan vokasi; dan c. pendidikan
profesi. Pola pendidikan bidan saat ini masih dalam tahap penjajakan dan perencanaan.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, diharapkan penatalaksanaan sistem pendidikan ini telah
selesai dan dapat diterapkan di Indonesia.
1.         Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister dan doktor yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi.
2.         Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka
 Visi dan Misi
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/pelayanan dan
standar yang telah  ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non formal dengan
tujuan diadakan pendidikan berkelanjutan : pemenuhan standar dan meningkatkan
produktivitas kerja.

Visi
Pada tahun 2010 seluruh bidan telah menerapkan pelayanan yang sesuai standar praktek
bidan internasional dan dasar pendidikan minimal D3 Kebidanan.

Misi
Misi pendidikan berkelanjutan, mencakup:
1.         Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk “sistem”.
2.         Membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat, provinsi, daerah, kabupaten, dan
cabang.
3.         Membentuk tim pelaksana pendidikan berkelanjutan.
4.         Mengadakan jaringan dan bekerjasama dengan pihak terkait
Dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin bermutu terhadap
pelayanan kebidanan, perubahan-perubahan yang cepat dalam pemerintah maupun dalam
masyarakat dan perkembangan IPTEK serta persaingan yang ketat diera global ini diperlukan
tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang berkualitas baik tingkat pengetahuan,
keterampilan dan sikap professional.
Pengembangan pendidikan kebidanan seyogianya dirancang secara berkesinambungan,
berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang
mengabdi ditengah-tengah masyarakat. Pendidikan yang berkelanjutan ini bertujuan untuk
mempertahankan profesionalisme bidan baik melalui pendidikan formal, maupun pendidikan
non formal. Namun IBI dan pemerintah menghadapi berbagai kendala untuk memulai
penyelanggaraan program  pendidikan  tersebut.
Pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta
dengan dukungan IBI adalah program DIII dan DIV  Kebidanan. Pemerintah telah berupaya
untuk menyediakan dana bagi bidan disektor pemerintah melalui pengiriman tugas belajar
keluar negeri. Disamping itu IBI  tetap mendorong anggotanya untuk meningkatkan
pendidikan kerjasama dengan inventaris di dalam  negeri.
Pengembangan adalah  suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan konseptual, teoritis,
moral dan hubungan antara manusia untuk kebutuhan jabatan. Pelatihan adalah suatu proses
pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur   yang sistematis dan terorganisasi,
dimana para bidan belajar : kurikulum, bahasa ajar, sarana dan prasarana, tenaga, sumber
dana.

Sasaran dan Tujuan


Tujuan pendidikan berkelanjutan kebidanan, yaitu:
1.         Pemenuhan standar. Organisasi profesi bidan telah menentukan standar kemampuan
bidan yang harus dikuasai melalui pendidikan berkelanjutan. Bidan yang telah lulus program
pendidikan kebidanan tersebut wajib melakukan registrasi pada organisasi profesi bidan
untuk mendapatkan izin memberi pelayanan kebidanan kepada pasien.
2.         Meningkatkan produktivitas kerja. Bidan akan dipacu untuk terus meningkatkan
jenjang pendidikan mereka sehingga pengetahuan dan keterampilan (technical skill) bidan
akan lebih berkualitas. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja bidan dalam memberi
pelayanan kepada klien.
3.         Efisiensi. Pendidikan bidan yang berkelanjutan akan melahirkan bidan yang kompeten
di bidangnya sehingga meningkatkan efisiensi kerja bidan dalam memberi pelayanan yang
terbaik bagi klien.
4.         Meningkatkan kualitas pelayanan. Pendidikan bidan yang berkelanjutan akan memicu
daya saing dikalangan profesi kebidanan akan terus meningkatkan kualitasanya dalam
memberi pelayanan kepada klien. Pelayanan kebidanan yang berkualitas akan menarik
konsumen.
5.         Meningkatkan moral. Melalui pendidikan yang berkelanjutan tidak hanya
pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberi pelayanan yang menjadi perhatian,
tetapi moralitas dan etika seorang bidan juga ditingkatkan untuk menjamin kualitas bidan
yang profesional.
6.         Meningkatkan karier. Peluang peningkatan karier akan semakin besar seiring
peningkatan kualitas pelayanan, performa, dan prestasi kerja. Semua ini ditunjang oleh
pendidikan bidan yang berkualitas.
7.         Meningkatkan kemampuan konseptual. Kemampuan intelektual dan konseptual bidan
dalam menangani kasus pasien akan terasa sehingga bidan dapat memberi asuhan kebidanan
dengan tepat.
8.         Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill). Bidan akan memiliki
kemampuan kepemimpinan yang baik. Sebagai seorang manajemen, bidan dibekali
keterampilan untuk dapat berhubungan dengan orang lain (human relation) dan bekerja sama
dengan sejawat serta multidisiplin lainnya guna memberi pelayanan yang berkualitas bagi
klien.
9.         Imbalan (Kompensasi). Asuhan bidan yang berkualitas akan menarik konsumen dan
meningkatkan penghargaan atas pelayanan yang diberikan.
10.     Meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen akan meningkat seiring
dengan peningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.

Pendidikan berkelanjutan merupakan bagian dari berbagai sistem lain dan juga berkaitan
dengan sistem pendidikan formal dasar. Program ini tersusun atas berbagai kompenen yang
saling terkait, yakni individu, kebijakan, perencanaan, fungsi, insitusi, dan sarana.
Sasaran dalam pendidikan berkelanjutan mencakup :
1.         Bidan praktik swasta
2.         Bidan bestatus pegawai negeri
3.         Tenaga kesehatan lainnya
4.         Kader kesehatan, dukun beranak (paraji)
5.         Masyarakat umum

Metode Pembelajaran  dan  Materi Pendidikan Berkelanjutan Di Kebidanan


Metode yang  digunakan adalah :  metode belajar mandiri, metode belajar kelompok, metode
ceramah dan tanya jawab, metode belajar diskusi, dan seminar.
Pelaksana pelayanan manajemen asuhan kebidanan kepada : remaja, ibu hamil, ibu persalin,
ibu nifas, KB, keluarga masa BBL, Balita, Menapouse dengan manjemen kenidanan di :
Polindes, posyandu, puskesmas, posyandu, RB, perslinan di rumah pasien, pertolongan
persalinan emergency, kamar bersalin, poliklinik, dan lain-lain. Meningkatkan pemahaman
terhadap etika profesi. Meningkatkan karier.  Meningkatkan kepemimpinan. Meningkatkan 
kepuasan  konsumen.

Pendidikan Berkelanjutan Sebagai Sistem


Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai system memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.         Komperhensif. Sistem pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup seluruh
anggota profesi kebidanan.
2.         Berdasarkan analisi kebutuhan. Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan
pendidikan yang berhubungan dengan tugas (job related) dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
3.         Berkelanjutan. Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan pendidikan yang
bersinambungan dan berkembang.
4.         Terkoordinasi secara internal. Sistem berkelanjutan bekerja sama dengan institusi
pendidikan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya dan mengelola berbagai program
pendidikan berkelanjutan.
5.         Berkaitan dengan sistem lainnya. Sistem pendidikan berkelanjutan memiliki tiga
aspek sub sistem yang merupakan bagian dari sistem-sistem lain diluar sistem pendidikan
berkelanjutan. Ketiga aspek tersebut adalah:
a.         Perencanaan tenaga kesehatan (health manpower planning).
b.        Produksi tenaga kesehatan (health manpower production).
c.         Manajemen tenaga kesehatan (health manpower management)
Konsekuensi praktis dari keterkaitan system pendidikan praktis dari keterkaitan system
pendidikan berkelanjutan dengan system kesehatan dan system pendidikan adalah :
1.         Keikutsertaan dalam pendidikan berkelanjutan terkait dengan pengembangan karir
profesi dan kekuasaan kerja.
2.         Kelemahan pendidikan formal dasar dapat terdeteksi dengan keikutsertaan dalam
pendidikan berkelanjutan. Lembaga pendidikan berkelanjutan perlu memberikan asupan
kepada institusi pendidikan formal dasar.
3.         Berbagi penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan.
4.         Pendidikan berkelanjutan harus sejalan dengan prioritas nasional dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
5.         Kemampuan yang dicapai melalui pendidikan berkelanjutan merupakan seperangkat
kemampuan yang penting dari pelayanan kesehatan
6.         Perencanaan tenaga (Manpower Planning) harus mempertimbangkan kebutuhan akan
perlunya pendidikan berkelanjutan.
G.    Standar Pendidikan Berkelanjutan
Standar I : Organisasi
Standar II : Pengelolaan
Standar III : Peserta didik
Standar IV : Perencanaan
Standar V : Fasilitas
Standar VI : Dokumentasi
Standar VII : Evaluasi

Komponen-Komponen Pendidikan Berkelanjutan Bidan


Komponen dalam pendidikan berkelanjutan antara lain : Bidan Paksa Pegawai Tidak Tetap
(PTT), Bidan Praktek Swasta, bidan berstatus pegawai Negeri atau Swasta.
Jenis dan jumlah pendidik berkelanjutan : Seminar atau lokakarya berjumlah 100 – 200
orang, Magang : 1 – 3 orang, Pengembangan (manajemen, hubungan interpersonal,
komunikasi) : 15 – 20 orang, Keterampilan teknis untuk pelayanan : 8 – 10 orang,
Administrasi : 20 – 30 orang, Pendidikan formal D III atau D IV dari jalur khusus, dan lain-
lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Sistem penilaian yang dilakukan adalah :
1.         Penilaian Acuan Normal (PAN) yaitu penilaian dengan membandingkan hasil seorang
peserta dengan peserta (kelas)
2.         Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu penilaian dengan membandingkan hasil seorang
peserta dengan patokan “batas luas” yang ditetapkan oleh untuk masing-masing.
3.         Aspek yang lain dinilai adalah pengetahuan, keterampilan, sikap.

Macam Penilaian :
1.         Penilaian kognitif melalui penilaian tingkat bahasan dilaksanakan tiap selesai pokok
bahasan.
2.         Penilaian seluruh materi dan pelatihan yaitu setelah seluruh materi habis.
3.         Penilaian keterampilan dilaksanakan pada saat peserta didik melaksanakan praktek.
4.         Penilaian sikap : penilaian perilaku sehari-hari dengan metode sosiometri.
Hasil belajar dinyatakan dengan lambang :
Jika lambang A maka mutunya 4 dengan nilai 85 (sangat baik)
Jika lambang B maka mutunya 3 dengan nilai 71-85 (baik)
Jika lambang C maka mutunya 2 dengan nilai 56-70 (cukup)
Jika lambang D maka mutunya 1 dengan nilai 40-55 (kurang)
Jika lambang E maka mutunya  0 dengan nilai <40 (tidak lulus)

Converter/Bridging Course Program D IV ke Strata 2 Terapan:


1.         Harus ada kesepakatan antara perguruan tinggi penyelenggara, asosiasi profesi, dan
masyarakat sebagai end-user (Depkes, BPSDM), tentang baku mutu komptensi S2 Terapan
(jenis dan kebutuhan).
2.         Kurikulum disusun bersama berdasarkan kesepakatan kompetensi S2 Terapan .
3.         Berhubung program D IV adalah program terminal, perlu dilakukan proses artikulasi
(akreditasi kredit) dan credit transfer melalui program Coverter/Bridging Course sebelum
menempuh program S2 Terapan.
4.         Program harus dapat “on and off” sesuai dengan kebutuhan. Program dapat berupa
pendidikan kedinasan.
Kesimpulan dan Saran
A.     Kesimpulan
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, hubungan antar-manusia, dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/pelayanan dan standar yang telah di tentukan oleh konsul melalui pendidikan
formal dan nonformal.
Dengan adanya pendidikan lanjut diharapkan visi, dan misi terwujud sehingga tujuannya
terlaksana dengan baik. Diantaranya yakni meningkatkan produktivitas kerja bidan untuk
terus meningkatkan jenjang pendidikan mereka sehingga pengetahuan dan keterampilan
bidan akan lebih berkualitas. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja bidan dalam
memberi pelayanan kepada klien. Dan kepuasaan konsumen atau klien akan meningkat
seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.

B.     Saran

Dengan pembelajaran ini diharapkan para mahasiswa mampu memahami makna dari
pendidikan lanjutan bidan. Dan terus mengembangkan dan meningkatkan diri dengan terus
menambah ilmu pengetahuan mengenai ilmu kebidanan baik pendidikan formal maupun
nonformal.
DAFTAR PUSTAKA
Jannah, Nurul.2011.Konsep Kebidanan.Jogjakarta:Ar-Ruzz Media
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti.2011.Konsep Kebidanan.Jakarta:Trans Info Media
Soepardan, Suryani.2008.Konsep Kebidanan.Jakarta:EGC
Suryani, Evi Sri.2011.Konsep Kebidanan.Jogjakarta:Nuha Medika
https: //putriandinitanjung.blogspot.com/2019/03/makalah-pendidikan-berkelanjutan.html

Anda mungkin juga menyukai