Anda di halaman 1dari 7

Nama :Rayen Rafli Yabukon

Kelas :Bsm20

Nim : 202111076

TUGAS AKUNTANSI BIAYA


Biaya Overhead Pabrik

I.Jelaskan pengertian-pengertian berikut ini serta berikan contoh masing-masing:

1. Biaya Overhead Pabrik

2. Biaya Langsung (Direct Cost)

3. Biaya Konversi (Conversion Cost)

4. Biaya Bahan Baku, Biaya Bahan Penolong

5. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

II. PT DELTA adalah perusahaan yang berukuran sedang, dan selama bulan Januari 2021

telah mengeluarkan biaya sebagai berikut:

Biaya operhead pabrik sesungguhnya

Jenis Biaya Jumlah (Rp)

Bahan Penolong 60.000.000

Biaya Tenaga Kerja LangsungGaji (Mandor) 80.000.000

Gaji (Mandor) 60.000.000

Penyusutan Gedung 20.000.000

Penyusutan Perlengkapan 60.000.000

Bahan Bakan Pabrik 10.000.000

Asuransi Gedung 5.000.000

Amortisasi Hak Paten 30.000.000


Selama bulan tersebut perusahaan menyelesaikan 3 pesanan. Tentang pesanan tersebut telah
dikumpulkan data sebagai berikut:

Keterangan Pesanan AA Pesanan BB Pesanan CC

Biaya Bahan 40.000.000 70.000.000 20.000.000

Bi. Tng. Kerj. Langsung 120.000.000 80.000.000 60.000.000

Jam kerja langsung 8.000 jam 6.000 jam 2.000 jam

Jam mesin 2.500 jam mesin 1.500 jam mesin 1.000 jam mesin

Diminta:

Hitunglah harga pokok masing-masing pesanan, jika :


a) BOP dibebankan atas dasar jam kerja langsung
b) BOP dibebankan atas dasar jam mesin

III.Jumlah BOP PT ABC untuk periode Februari 2021 diperkirakan sebagai berikut:

BOP – Tetap Rp 200.000.000

BOP – Variabel Rp 500.000.000

Jam erja langsung 25.000 jkl

Produksi untuk bulan Februari hanya 75% dari yang dianggarkan. BOP Sesungguhnya
Rp600.000.000

Hitunglah:
a. Jumlah tarip BOP dengan menunjukkan tarip Tetap dan tarip Variabel

b. Jumlah jam kerja langsung sesungguhnya


c. Hitunglah Selisih BOP, buatlah analisis sesisih: Selisih Pengeluaran dan selisi kapasitas?

Jawaban :
I. 1. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak bisa dikaitkan langsung dengan produksi suatu
produk maupun jasa. Biaya overhead merupakan jenis pengeluaran yang pada semua jenis perusahaan.
Biaya ini memiliki peran yang sangat penting pada kelangsungan hidup bisnis maupun perusahaan.

Apabila perusahaan mempunyai departemen selain produksi, maka biaya yang terjadi di dalam
departemen pembantu akan dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik atau BOP. Umumnya, BOP
muncul dari biaya-biaya untuk tenaga kerja tidak langsung, penggunaan bahan tambahan, pajak,
pengawasan mesin produksi, asuransi, dan juga beragam fasilitas tambahan dalam proses produksi.

Biaya overhead juga bisa diartikan sebagai biaya yang ada pada Laporan Laba Rugi perusahaan yang ada
di luar aktivitas produksi perusahaan. Gambaran sederhananya, pembelian persediaan tidak masuk pada
biaya overhead. Sebab, biaya ini berkaitan pada kegiatan produksi perusahaan secara langsung.

Contoh Biaya Overhead

Contoh dari biaya overhead dapat berbeda-beda tergantung pada jenis perusahaannya. Biaya overhead
yang terjadi di perusahaan dagang akan berbeda dari perusahaan manufaktur. Jenis atau contoh biaya
overhead secara umum adalah biaya sewa, utilitas, asuransi, peralatan kantor dan lainnya.

a. Biaya Overhead Tetap (Fixed Expenses)

Berapa pun volume penjualan Anda, biaya overhead tetap harus dipenuhi setiap bulannya. Contoh dari
biaya overhead tetap adalah:

1. Pembayaran sewa atau hipotek.

2. Depresiasi aset tetap (seperti mobil dan peralatan kantor).

3. Biaya tenaga kerja untuk manajer, karyawan akuntan dan yang serupa. Intinya, biaya ini ditujukan
kepada karyawan di luar karyawan yang ditugaskan langsung pada kegiatan produksi.

4. Beban asuransi.

5. Iuran keanggotaan.

6. Biaya jasa hukum atau konsultan akuntansi.

7. Biaya-biaya tersebut tidak berubah, terlepas dari apakah kegiatan penjualan perusahaan sedang naik
atau turun.

b. Biaya Overhead Variabel

Biaya overhead variabel adalah biaya yang yang berubah-ubah atau berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Perubahan tersebut tergantung dari volume aktivitas penjualan dan faktor lainnya. Seperti upaya
promosi, perubahan musim, kondisi ekonomi dan lainnya yang jelas hal tersebut tidak bisa diprediksi
secara tetap dari waktu ke waktu. I
ntinya, biaya overhead variabel mengalami fluktuasi dan tidak pernah tetap dalam satu periode. Contoh
dari biaya overhead variabel adalah biaya pemasaran, biaya telepon, perlengkapan kantor dan lainnya.

c. Biaya Overhead Semi-Variabel (Variable Expenses)

Biaya ini bersifat fleksibel dibandingkan dengan biaya overhead variabel yang selalu berubah-ubah
setiap waktunya. Terkadang pada kurun waktu tertentu suatu biaya overhead dapat terjadi secara tetap.
Namun, di waktu berikutnya karena faktor eksternal atau kegiatan operasional perusahaan yang
meningkat atau menurun, biaya overhead tersebut menjadi berubah pula.

Dapat diartikan juga bahwa biaya overhead semi-variabel tidak mengalami perubahan sepanjang waktu
dan tidak harus selalu dibayarkan. Salah satu contohnya adalah tinta printer sebagai perlengkapan
kantor. Terkadang suatu akuntan mungkin menggunakan printer secara konstan dari bulan ke bulan.

Dikarenakan pada akhir tahun perusahaan harus tutup buku, akuntan menggunakan printer secara
intens daripada sebelumnya.

I.2. Pengertian Biaya Langsung

Pengertian biaya langsung atau yang dalam dunia usaha sering disebut direct cost adalah biaya yang
dapat dibebankan secara langsung kepada obyek biaya atau produk.

Menurut Mulyadi (2014), Biaya langsung (direct cost) biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya
adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya
langsung tidak akan terjadi.

Contoh biaya langsung adalah bahan langsung (bahan baku), upah pekerja yang langsung terlibat dalam
proses produksi barang di pabrik, iklan, ongkos angkut, dan sebagainya.

Sebagai contoh suatu perusahaan ingin merancang sebuah bangunan baru perlu menyewa manager
proyek untuk mengawasi konstruksi maka tersebut. gaji manajer proyek termasuk ke dalam biaya
langsung. Contoh biaya langsung: biaya kerikil, pasir, semen dan upah yang terjadi pada produksi beton.

I.3. biaya konversi itu adalah jumlah yang dikeluarkan oleh biaya selama transformasi persediaan bahan
baku menjadi produk jadi. Dengan kata lain, jumlah tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang
diperlukan untuk mengubah bahan baku menjadi produk nyata.

Oleh karena itu, biaya konversi adalah istilah yang digunakan dalam akuntansi biaya yang mewakili
kombinasi biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi umum. Artinya, adalah biaya produksi selain
biaya bahan langsung suatu produk.
Biaya konversi dihitung untuk memperkirakan biaya produksi, mengembangkan model penentuan harga
produk dan memperkirakan nilai persediaan produk jadi. Manajer juga menggunakan biaya ini untuk
mengevaluasi efisiensi proses produksi.

Jika perusahaan mengeluarkan biaya konversi yang tidak biasa ketika melakukan produksi tertentu,
seperti merekondisi komponen karena toleransi yang salah, masuk akal untuk mengecualikan biaya
tambahan ini dari perhitungan biaya konversi, karena mereka tidak mewakili biaya harian.

Contoh biaya konversi. Dengan demikian akuntansi biaya dapat merupakan bagian dari akuntansi
keuangan. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar
perusahaan. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan akuntansi personalia dan
bagian hubungan masyarakat biaya pemeriksaan akuntan biaya foto copy. Proses pencatatan
penggolongan peringkkasan dan penyajian serta penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk
siapa proses tersebut ditujukan.

I.4. Pengertian dan Contoh Biaya Bahan Baku

Pada dasarnya, bahan baku adalah seluruh bahan yang diperlukan dan digunakan untuk bisa membuat
atau memproduksi suatu produk. Contoh sederhana dari bahan baku ini adalah kayu dan juga paku yang
dibuat untuk memproduksi kursi.

Berdasarkan pengertian dari bahan baku ini, maka bisa kita simpulkan bahwa biaya bahan baku adalah
suatu biaya yang dikeluarkan agar bisa memperoleh bahan baku yang siap untuk digunakan, yang
didalamnya mencakup biaya angkut, penyimpanan, dan juga operasional di dalamnya.

Pada umumnya, biaya bahan baku ini menjadi biaya yang paling besar dalam suatu pembuatan produk
matang.

Di dalam dunia bisnis manufaktur, setiap pebisnis bisa mendapatkan bahan baku dari pembelian lokal,
impor ataupun pengelolaan sendiri. Bahan baku ini bisa diperoleh untuk memproses produksi dan
nantinya diklasifikasikan menjadi bahan baku langsung dan juga bahan baku tidak langsung.

Untuk itu, biaya bahan baku pun terbagi menjadi dua, yaitu biaya bahan baku langsung dan biaya bahan
baku tidak langsung.

Biaya bahan baku langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruh jenis bahan yang membentuk
bagian ataupun integral yang pemakaiannya dirasa sangat signifikan dari bahan jadi.

Sedangkan biaya bahan baku tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku yang
diperlukan untuk bisa menyelesaikan suatu produk tapi, skala pemakaiannya cenderung lebih kecil.
Untuk itu, bahan baku ini akan sulit untuk dinilai apabila hanya dengan menggunakan skala per unit
produk.
Biaya bahan penolong, adalah bahan yang bukan bagian dari hasil produksi alias nilainya relatif kecil
dibanding harga keseluruhan produk.

Biaya bahan penolong, adalah bahan yang bukan bagian dari hasil produksi alias nilainya relatif kecil
dibanding harga keseluruhan produk.

Bahan penolong adalah barang yang digunakan dalam proses produksi tetapi bukan merupakan bagian
dari bahan baku utama untuk produk yang dihasilkan. Bahan penolong merupakan item yang dapat
melengkapi fungsi, meningkatkan efisiensi atau keamanan produksi tetapi bukan menjadi bagian utama
dari produk jadi.

Contoh bahan penolong adalah plastik pembungkus dan label harga pada pembuatan produk kemeja
sedangkan bahan baku pembuatan kemeja adalah kain katun, kancing dan benang. Contoh lainnya
adalah dalam produksi roti membutuhkan terigu, telur dan gula sebagai bahan utama tetapi
membutuhkan bahan penolong seperti plastik dan kardus.

I.5. Pengertian Capital Expenditure (CAPEX) atau Pengeluaran Modal dan Contohnya – Capital
Expenditure atau disingkat dengan CAPEX adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh peralatan baru atau untuk meningkatkan aset tetap yang akan digunakan selama satu
tahun atau lebih dalam operasi bisnisnya. Aset tetap yang dimaksud ini adalah aset jangka panjang
seperti tanah, bangunan, komputer, kendaraan, mesin produksi, peralatan kantor, perangkat lunak
perusahaan, merek dagang, hak paten ataupun lisensi.

Pengeluaran Modal atau CAPEX ini juga dapat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ruang
lingkup operasi, meningkatkan kondisi kerja aset atau memperpanjang masa manfaat aset. Pengeluaran-
pengeluaran seperti ini biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk memulai suatu unit kerja, proyek
atau usaha baru dengan tujuan agar dapat memperoleh pendapatan dari unit kerja, proyek atau usaha
baru tersebut. Dalam bahasa Indonesia, Capital Expenditure atau CAPEX ini dapat diterjemahkan
menjadi Pengeluaran Modal atau Belanja Modal.

Contohnya.

1. Biaya perbaikan mesin bekas atau peningkatkan kapasitas dan kualitas untuk mesin yang ada saat ini.

2. Biaya yang dikeluarkan oleh pihak pemasar (promotor) sebelum dimulainya bisnis, yaitu biaya awal
bersifat modal.

3. Pembelian aset seperti mesin produksi, peralatan kerja, furnitur, pabrik, bangunan, komputer,
kendaraan dan lain-lainnya yang digunakan dalam bisnis dan bukan untuk tujuan perdagangan dan
penjualan kembali.

4 Biaya percobaan produksi untuk pengoperasian mesin yang baru dipasang.


5. Uang muka dibayar sehubungan dengan koneksi broadband di kantor.

6. Biaya yang dibayarkan untuk memperoleh lisensi untuk menjalankan bisnis tertentu.

Kesimpulannya, CAPEX atau Pengeluaran modal dapat diartikan sebagai jumlah uang yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk membeli atau meningkatkan aset yang dapat menimbulkan manfaat jangka
panjang bagi perusahaan sehingga jumlah total yang dihabiskan untuk itu juga akan tersebar selama
masa manfaat aset tersebut.

Anda mungkin juga menyukai