PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan Penelitian
METODE PENELITIAN
Waktu
Penelitian di lakukan pada bulan Mei 2012
Tempat
Taman Wisata Alam (TWA) Klamono Kabupaten Sorong
2
tumbuhan kayu yang terdapat di dalam kawasan ini antara lain : Kayu Besi
(Intsia bijuga), Kayu Lawang (Cinamongun culilawang), Matoa (Pometia
spp), Nyatoh (Palaquium spp) dan lainnya. Selain berbagai jenis
tumbuhan, di kawasan juga terdapat jenis-jenis satwa seperti Kakatua Raja
(Probosciger naterimus), Nuri Kepala Hitam (Lorius lory), Burung Kasuari
(Casuarius casuarius), Cenderawasih Kecil (Paradisiae minor) dan jenis
lainnya.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa data jenis tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat Suku Moi Kalabra dalam bahasa lokal.
Sebelum melakukan inventarisasi tumbuhan obat, dilakukan pendekatan
terhadap masyarakat lokal. Pendekatan terhadap masyarakat lokal
dilakukan dengan metode wawancara semi structural. Wawancara semi
structural adalah wawancara dengan menggunakan sedikit catatan
penuntun sebagai pembantu wawancara agar wawancara lebih efesien.
Selain pendekatan terhadap masyarakat, wawancara juga dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai ada-tidaknya pengetahuan masyarakat
terhadap jenis-jenis tumbuhan obat, ada-tidaknya yang ahli dalam
pengenalan jenis tumbuhan tersebut dan lainnya.
Wawancara diarahkan untuk mengetahui pola pemanfaatan tumbuhan
obat oleh masyarakat Suku Moi Kalabra. Hal-hal yang dipertanyakan
dalam wawancara adalah nama jenis tumbuhan obat (nama lokal), habitus
tumbuhan obat, khasiat tumbuhan obat, bagian tumbuhan yang digunakan,
cara penggunaan tumbuhan obat, dan bagaimana pengolahannya sehingga
jadi obat.
3
D. Metode Analisa Data
Data yang diperoleh saat wanwancara kemudian dikompolasikan dan
di kombinasikan dengan data lapangan. Data yang ada kemudian dianalisis
dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tali Halaleng
4
yang digunakan sebagai obat adalah batang yang sudah tua dan mengandung
air berwarna putih. Cara penggunaanya batang yang sudah tua dipotong, lalu
air yang keluar dari batang tersebut diminum.
2. Gohi
Gohi diyakini memiliki khasiat sebagai penyembuh sakit mag. Sakit mag
diidentifikasikan dengan keluhan rasa perih pada perut si penderita. Bagian
tumbuhan yang digunakan adalah daun. Daun yang sudah dipilih dipanaskan
dalam api sampai terlihat layu, lalu daun tersebut dimakan. Selain dipanaskan,
daun gohi juga dapat dimasak dengan menggunakan ramuan lain, lalu dimakan.
3. Palem Hutan
4. Gedi
5
5. Kowon
6. Daun Gatal
7. Dan Las
6
8. Kayu Susu
9. Diara
10. Yowon
Khasiat dari tumbuhan ini adalah sebagai obat untuk mengatasi rasa sakit
yang menusuk-nusuk pada dada. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
obat adalah kulit batang. Kulit batang dibersihkan, lalu dikerik dengan pisau.
Hasil kerikan dimasukkan dalam bungkusan daun berbentuk corong. Air
dialirkan dari corong atas lalu air hasil saringan corong tersebut diminum.
7
11. Tali Kuning
12. Omsrohoin
13. Sibir
14. Alwand
8
15. Kebeles
Bagian tumbuhan ini yang digunakan sebagai obat adalah daunnya, terutama
daun-daun yang masih muda. Daun-daun tersebut ditumbuk/digiling sampai
halus, lalu diperas hingga mengeluarkan air. Air tersebut diminum oleh
penderita penyakit mag dan ibu-ibu yang baru melahirkan.
16. Yaden
17. Liat
18. Mrampien
Tumbuhan berkayu ini dipakai sebagai perawatan bagi ibu-ibu yang baru
melahirkan. Bagian yang digunakan adalah daun dengan cara
memanaskannya di dalam api sampai layu. Daun-daun yang sudah layu
9
tersebut ditempelkan pada perut ibu yang baru melahirkan. Pemberian daun
tersebut dipercaya dapat memulihkan kekuatan si ibu yang banyak terkuras
setelah melahirkan.
19. Slang
20. Langsat
21. Hewi
22. Kalhen
10
23. Gelobak
24. Koyok
25. Ainsa
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pengetahuan masyarakat Suku Kalabra tentang tumbuhan obat
merupakan salah satu kekayaan yang patut kita pelihara.
Pencatatan yang sistematis dan lengkap sangat perlu dilakukan agar
pengetahuan tersebut tidak hilang sehingga kelak kita dapat
mewariskannya kepada generasi yang akan datang.
Perlu dilakukan penelitian terhadap kandungan zat kimia yang terdapat
pada tumbuhan-tumbuhan obat tersebut, sehingga dapat diketahui apakah
tumbuhan obat ini benar- benar mengandung zat aktif yang dapat
menyembuhkan penyakit tertentu.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang nilai potensi dari
tumbuhan obat tersebut, sehingga dikemudian hari data tersebut dapat
digunakan sebagai salah satu database yang dapat digunakan untuk
menentukan arah kebijakan pengelolaan kawasan.
12
STUDI PUSTAKA/ DOKUMENTASI
13
DAFTAR PUSTAKA
14