Anda di halaman 1dari 28

STRATIFIKASI

SOSIAL
KOMPETENSI STANDART
Menguasai substansi stratifikasi
Sosial.
KOMPETENSI DASAR.
 Memahami substansi tentang pengertian
stratifikasi sosial.
 Memahami substansi tentang terjadinya
lapisan masyarakat.
 Memahami substansi tentang sifat sistem
lapisan dalam suatu masyarakat.
 Memahami substansi tentang unsure-
unsur lapisan masyarakat.
SELANJUTNYA .................
 Memahami substansi tentang lapisan yang
sengaja disusun.
 Memahami substansi tentang mobilitas sosial.
 Memahami substansi tentang beberapa prinsip
mobilitas sosial vertikal.
 Memahami substansi tentang saluran mobilitas
sosial vertikal
 Memahami substansi tentang perlunya sistem
lapisan masyarakat.
1.Pengertian Stratifikasi

 Stratification berasal dr kata


stratum, yaitu bentuk jamak dr kata
strata, yg berarti lapisan.
 Pitirim A. Sorokin (1959)
mendefinisikan stratifikasi sosial sbg
pembedaan penduduk / masyarakat
ke dlm kelas-kelas scr bertingkat.
 Stratifikasi sosial dlm masyarakat
pd prinsipnya dpt diklasifikasikan
menjadi tiga macam:
1. Stratifikasi berdasarkan
ekonomis
2. Politis.
3. Jabatan-jabatan ttn dalam
msyrkt.
2. Terjadinya Lapisan
Masyarakat
Yg biasa mjd alasan terbentuknya
lapisan masyarakat yg terjadi dgn
sendirinya adlh :kepandaian, tingkat
umur (yg senior), sifat keaslian
anggota kerabat, seorang kepala
masyarakat,& mungkin jg harta dlm
batas-batas ttn.
3.Sifat Sistem Lapisan dalam Suatu
Masyarakat

 Pd dasarnya pelapisan sosial dlm


masyarakat dpt dikelompokkan mjd dua,
yaitu :
1. stratifikasi sosial tertutup (closed social
stratification)
2. stratifikasi sosial terbuka (open social
stratification).
1. Stratifikasi sosial tertutup :
Sulitnya seseorang utk berpindah
dr satu laipan ke lapisan lain.
Contohnya adlh pd masyarakat
India yg berkasta.
2. Stratifikasi sosial terbuka :
setiap anggota masyarakat
mempunyai kesempatan utk
berpindah ke lapisan yg lain (yg
lebih tinggi). Hal ini dpt dilakuka
dgn usaha berdasarkan
kecakapannya sendiri.
• Dasar / kriteria yg umumnya dipakai utk
menggolongkan anggota masyarakat ke
dlm lapisan 2 dlm masyarakat sbb :
1.Kekayaan
2.Kekuasaan
3.Kehormatan
4.Ilmu Pengetahuan
Unsur-Unsur Lapisan Masyarakat

• Selo Sumardjan dan Soelaeman


Soemardi (1962 : 60) bhw unsur-
unsur sistem stratifikasi sosial dlm
masyarakat :
• Kedudukan (status)
• Peranan (role).
a.Kedudukan (Status)

 Roucek dan Warren (1962 :60)


mengartikan kedudukan sebagai tempat
atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok sosial.
 kedudukan sosial = tempat seseorang
secara umum dlm masyarakatnya, yaitu
lingkungan pergaulannya, prestise dan
hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
 Soekanto (2002 : 240) membedakan
kedudukan dlm masykt menjadi 2 , yaitu
1. ascribed status
Kedudukan seseorang krn
kelahirannya (disebabkan kedudukan
orang tuanya), tanpa membedakan
rohaniah maupun kemampuan nya.
Mis : anak seorang bangsawan ,
kedudukannya  bangsawan.
2. Achieved Status
= Kedudukan seseorang yang
diperoleh melalui usaha yang
disengaja.
 Mis : seseorang dapat menjadi manajer
perusahaan asalkan memenuhi kriteria
ttn, baik pendidikan maupun
kecakapan yang mendukung.
b. Peranan (Role)
 Keberadaan peranan selalu melekat dgn
adanya kedudukan.
 Levinson (1964 : 204) bhw peranan
paling sedikit harus mencakup tiga hal :
1. Peranan meliputi norma 2 yg
dihubungkan dgn posisi / tempat
seseorang dlm masyarakat.
Rangkaian peraturan 2 yg membimbing
seseorang dlm kehidupan ber maskrt
2. Peranan = Suatu konsep perihal apa yg
dapat dilakukan oleh individu dlm
masyarakat sebagai organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai
perilaku yg penting bagi struktur sosial
masyarakat.
4. Lapisan Yang Sengaja Disusun

 Barnard lapisan yg sengaja disusun utk


memenuhi bbrp kepetingan & kebutuhan al :
1. Perbedaan kemampuan dari individu,
kemampuan khusus yg dimiliki seseorang
yg diakui masyarakat menyebabkan yg
bersangkutan memiliki kedudukan ttn.
2. Perbedaan 2 yg menyangkut kesukaran
untuk melakukan berbagai macam
pekerjaan.
3. Perbedaan 2 kepentingan dari
masing-masing jenis pekerjaan.
4. Keinginan pada kedudukan yg
formal sebagai alat sosial atau alat
organisasi.
5. Kebutuhan akan perlindungan bagi
seseorang. (Soekanto, 2002 : 247)
Mobilitas Sosial
 Kimbal Young dan Raymond W. Mack (1959
: 293) mobilitas sosial = Sebagai suatu
gerakan dalam struktur sosial, yaitu pola-
pola ttn yg mengatur organisasi suatu
kelompok sosial.
 Pitirim A. Sorokin (1928 : 133) membedakan
tipe-tipe mobilitas sosial menjadi 2 macam,
yaitu mobilitas sosial horizontal dan vertikal.
Mobilitas Sosial Horizontal
 Peralihan individu / obyek 2 sosial lainnya
dari suatu kelompok sosial ke kelompok
sosial lainnya yag sederajat.
 Misalnya, seseorang yang beralih
kewarganegaraan.
Mobilitas Sosial Vertikal
 Sebagai perpindahan individu / obyek sosial
dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan
lainnya yg tidak sederajat.
 Mobilitas sosial ada 2 :
1. Mobilitas sosial yg naik (social climbing)
2. Mobilitas sosial yg menurun (social sinking).
 Mobilitas sosial yg naik memiliki dua bentuk
utama, yaitu :
1. Masuknya individu 2 yg mempunyai
kedudukan rendah ke dalam kedudukan
yang lebih tinggi, kedudukan mana telah
ada.
2. Pembentukan suatu kelompok baru, yang
kemudian ditempatkan pada derajat yg
lebih tinggi dari individu pembentuk
kelompok tersebut.
 Mobilitas sosial yg menurun juga memiliki
dua bentuk utama, yaitu :
1. Turunnya kedudukan seseorang ke
kedudukan yg lebih rendah derajatnya.
2. Turunnya derajat sekelompok orang
yang dapat berbentuk suatu
disintegrasi dalam kelompok sebagai
kesatuan.
Beberapa Prinsip Umum Mobilitas
Sosial Vertikal
 Pitirim A. Sorokin (1959 : 139) :
1. Hampir tidak ada masyarakat yg sifat sistem
lapisannya mutlak tertutup, di mana sama
sekali tak ada mobilitas sosial vertikal.
2. Betapapun terbukanya sistem lapisan dlm
suatu masyarakat, tak mungkin mobilitas
sosial vertikal dpt dilakukan dgn sebebas -
bebasnya, tentunya sedikit banya akan
timbul hambatan-hambatan.
3. Tidak ada mobilitas sosial vertikal yg secara
umum berlaku pada semua masyarakat.
4. Terdapat perbedaan laju mobilitas sosial
vertikal yang disebabkan oleh faktor-faktor
ekonomi, politik dan pekerjaan.
5. Dilihat dari sejarah, mobilitas sosial vertikal
yg disebabkan faktor 2 ekonomis, politis
dan pekerjaan tak ada kecenderungan yg
kontinu tentang bertambah / berkurangnya
laju mobilitas sosial.
Saluran Mobilitas Sosial Vertikal
 Pitirim A. Sorokin (1959 : 164) , bahwa
mobilitas sosial vertikal mempunyai saluran 2
dalam masyarakat.al :
 Angkatan bersenjata
 Lembaga pendidikan (sekolah) dapat
 Organisasi politik
 Lembaga keagamaan
Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat

Sistem pelapisan masyarakat diperlukan


agar kebutuhan manusia tercukupi
dengan lebih baik.
Menyediakan beberapa macam sistem
pembalasan jasa sebagai pendorong
individu untuk melaksanakan kewajiban
2 nya.
SELANJUTNYA ........ ?
 TERIMAKASIH JUMPA LAGI
MINGGU DEPAN

Anda mungkin juga menyukai