SIMETRI LIPAT
Jika suatu bangun datar yang dikenai gerak lipat menghasilkan dua buah bangun datar yang
kongruen maka bangun datar tersebut dikatakan mempunyai simetri lipat
Suatu bangun datar dikatakan mempunyai simetri lipat jika terdapat suatu gerak lipat yang
menghasilkan dua bangun datar yang kongruen
Suatu bangun datar dikatakan mempunyai simetri lipat jika terdapat suatu garis sehingga
jika bangun itu dilipat menurut garis tersebut menghasilkan dua buah bangun datar yang
kongruen.
Banyaknya simetri lipat suatu bangun datar sama dengan banyaknya sumbu simetri
Pusat putar suatu bangun datar terletak pada titik berat bangun datar tersebut
Suatu bangun datar dikatakan mempunyai simetri putar jika terdapat suatu gerak putar
sehingga benda putar tersebut menempati tempatnya semula
Suatu bangun datar yang hanya mempunyai gerak putar identitas dikatakan mempunyai
satu simetri putar
Suatu gerak putar dikatakan gerak putar identitas jika besarnya sudut putar a = 360 o
PENGUBINAN
Pengubinan adalah proses penutup suatu bangun datar dengan ubin tanpa ada celah di
antaranya dan tanpa tumpang tindih
Di dalam melakukan pengubinan, ubin-ubin yang digunakan tidak harus kongruen dan tidak
harus satu macam
Pengubinan terhadap suatu bidang datar tidak harus selalu memakai atau menggunakan
bangun datar-bangun datar yang kongruen dan juga tidak harus selalu menggunakan satu
macam bangun datar saja
Boleh saja melakukan pengubinan terhadap suatu bidang datar dengan menggunakan
bangun datar-bangun datar beraturan
Di samping itu boleh juga melakukan pengubinan dengan menggunakan lebih dari satu
macam bangun datar
PENCERMINAN
Dalam pencerminan, bayangan suatu bangun yang diperoleh kongruen dengan bangun
aslinya. Dengan demikian, konsep simetri lipat dapat dipandang sama dengan konsep
pencerminan
Oleh karena itu, terdapat buku yang menulis istilah simetri lipat dengan simetri cermin
SISTEM KOORDINAT
Bilangan yang dihubungkan dengan suatu titik pada garis bilangan tersebut disebut
koordinat titik itu.
Misalnya, titik A yang terletak paling kiri dihubungkan dengan bilangan 0 maka A dikatakan
mempunyai koordinat 0.
Pasangan terurut (a,b) yang dihubungkan dengan titik A disebut koordinat titik A.
Bilangan a dalam pasangan terurut (a,b) adalah bilangan yang terletak pada sumbu pertama,
sedangkan bilangan b adalah bilangan yang terletak pada sumbu kedua.
Jika semesta pembicaraan pasangan terurut bilangan adalah himpunan bilangan real maka
dengan menghubungkan setiap pasangan terurut bilangan dengan titik-titik pada bidang
diperoleh bidang bilangan atau bidang koordinat.
Selanjutnya, apabila sumbu pertama dan kedua saling tegak lurus maka koordinat-koordinat
yang ada pada bidang itu disebut koordinat Cartesius. Nama ini dipakai untuk menghargai
penemunya, yaitu Rene Descartes.