Anda di halaman 1dari 2

NAMA :FIRNA MUTHMAINNAH

NIM : E011201089

Resume Materi Kelompok 9 “Aplikasi Termodinamika dalam Interaksi Ekonomi-


Ekologi”

Perkembangan teknologi di satu sisi terus berlangsung dalam rangka meningkatkan


nilai efisiensi penggunaan materi dan energi, mereduksi produk sampingan berupa bahan
buangan, dan mengolah limbah sebelum sungguh-sungguh dinilai tidak mampu dimanfaatkan
lagi. Disis lain, efek samping penggunaan teknologi, limbah yang diproduksi, dan perubahan
perilaku manusia sehubungan dengan penggunaan teknologi, secara akumulatif menyisakan
pekerjaan dan kekhawatiran. Pada hukum pertama dinyatakan bahwa materi dan energi
memiliki sifat lestari, tetapi kurang mampu menjelaskan irreversible suatu proses, karena
materi dan energy input tidaknakan pernah persis dapat dikembalikan ke bentuknya semula
dari materi dan energy yang menjadi output. Dalam dunia sekitar kita, dapat disaksikan
perubahan bentuk materi dan energi yang dilakukan oleh para pekerja, dan jelas ini
merupakan suatu aktivita ekonomi dengan bantuan teknologi. Pada saat itulah pikiran para
ekonom bekerja dalam paradigma kelangkaan sumber daya. Bagi ekonom suatu sumber daya
dikatakan langka apabila sumberdaya tersebut tidak dapat dimanfaatkan, ditukar atau
diproduksi menjadi sumber daya langka lainnya. Mc Mahon dan Mrozek (1998)
menggunakan 2 aksioma dari Norton (1989), yaitu tentang nilai materi dan kelimpahan, dan
dua teori keberlanjutan dari carpenter (1995) tentang keberlanjutan kuat danlemah.

Bumi terus berputar pada porosnya dan beredar sepanjang garis edarnya. Seiring dengan itu,
perubahan terus berlangsung. Bagaimanapun keadaannya, kehidupan tetap harus
berlangsung, makan dengan menggunakan kearifan lokal, desentralisasi, dan komunikasi
global, ketertiban tersebut harus dapat diadaptasi secara kreatif menuju ketertiban baru.
Resume Materi Kelompok 10 “Pembelajaran Sistem Sosio-Ekologi”

Pada tahun 1998, kelompok pegiat lingkungan hidup, Stockholm Environment


Institute (SEI) pernah merumuskan sebuah teori tentang bagaimana agar pembangunan
berkelanjutan dapat dilaksanakan. Untuk menguatkan teorinya, mereka menggambarkan ke
dalam sebuah sistem yang disebut dengan sistem sosio-ekologi. Teori SSE menggabungkan
ide-ide dari teori yang berkaitn dengan kajian tentang resilience (daya lenting), robustness
(kekokohan), sustainbility (keberlanjutan), dan vulnerability (kerentanan). Teori SSE
mengacu pada berbagai bidang keilmuan seperti biogeografi pulau, teori pencarian-makanan
yang optimal, dan teori mikroekonomi. Sistem sosial-ekologi (SSE) adalah sistem yang
dibentuk dari komponen biologi, geologi, dan fisik (bio-geo-fisik) serta beragam aktor dan
institusi sosial terkait dengan komponenkomponen tersebut. Sistem sosial-ekologi sifatnya
kompleks dan adaptif serta dibatasi oleh lingkup ruang atau fungsi yang terhubung dengan
ekosistem dan konteks masalah tertentu.

Karakteristik SSE :

1. Sebuah sistem koheren tersusun dari faktor-faktor biofisik dan sosial yang kerap

berinteraksi dalam pola yang resilien dan berkelanjutan;

2. Sebuah sistem yang didefinisikan oleh beberapa skala ruang, waktu, dan organisasi yang

saling terhubung dan memiliki hierarki;

3. Kumpulan dari beberapa sumber daya penting (alam, sosioekonomi, dan budaya) dimana

aliran dan pemanfaatanya diatur oleh kombinasi dari beberapa sistem ekologi dan sosial;

dan

4. Sebuah sistem yang kompleks, dan senantiasa dinamis dengan beradaptasi.

Anda mungkin juga menyukai