Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Wiwin
Untuk pengobatan controller ditambahkan pada saat pasien sudah sembuh/ pada saat
pasien sudah tidak mengalami asma lagi, jenis obat / tipe penatalaksaan obat diberikan pada saat
pasien sudah selesai didiagnosa mengalami asma persisten ringan, sedang, atau berat kemudian
dapat diberikan controller yang sesuai dengan jenis asma yg diderita oleh pasien. Kontroller ini
diberikan agar pasien tidak kambuh secara mendadak lagi, dan pada saat kondisi pasien sudah baik
dan bebas dari sesak.
Tatalaksana terapi obat pasien diberikan pada saat pasien mengalami serangan asma
(kambuh secara tiba tiba) dan ada yang diberikan berulang sebagai pengontrol agar pasien tidak
mengalami kekambuhan lagi. Untuk saba diberikan pada pasien yang mengalami kekambuhan dan
serangan akut atau tiba tiba diharapkan dapat meredakan serangan asma dengan cepat, seperti
contoh ya Salbutamol yang bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan
yang menyempit, sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru. Efek dari saba
yang dapatt dirasakan dalam beberapa menit dan bertahan selama 4-5 jam menjadi alasan saba
digunakan pada serangan akut asma
Untuk laba digunakan sebagai pengontrol harian dikarenakan memiliki efek yang dapat
bertahan hingga 12 jam, cara kerja laba seperti contohnya salmeterol bekerja dengan cara
memperlebar saluran napas (bronkus) di paru-paru, sehingga udara dapat mengalir keluar masuk
paru-paru dengan lancar. Dapat dilihat ditabel juga onset laba cukup lama yaitu 20 menit sehingga
tidak bisa digunakan dalam situasi darurat
2. Muyassara
di ppt trlampir faktor resiko asma di faktor lingkungan yaitu salah satunya diet.. diet seperti apa
maksudnya disitu?
Tidak semua diet dilarang untuk penderita asma, akan tetapi kebanyakan diet yang
dilakukan itu biasanya ekstrim dan tidak baik untuk kesehatan karena asupan gizi yang kurang untuk
tubuh seperti contohnya hanya makan 1 buah kentang/ubi 1 kali sehari, hal ini dapat menyebabkan
tubuh kekurangan energi sehingga penderita asma tidak mampu mentolerir rasa lelah yang
dirasakan karena kurangnya energi tubuh. Bila tubuh lelah akibat aktivitas fisik yang dilakukan, maka
tubuh akan mengkompensasi dengan bernafas lebih cepat, dengan tujuan memperoleh oksigen yang
lebih banyak untuk kepentingan metabolisme, yang mana akan menyebabkan nafas penderita asma
menjadi tidak teratur dan dapat memicu terjadinya asma.
3. Melinda
Kan asma itu bisa jadi penyakit turunan kan? Iya, asma diturunkan dari orang tua ke anak melalui
polimorfisme genetic yang dapat menyebabkan terdapatnya beberapa efek yang mungkin muncul
dari satu gen. Satu gen yang terdapat pada suatu region kromosom manusia dapat menghubungkan
satu penyakit terhadap penyakit lainnya. Region spesifik dari kromosom manusia yang
menghubungkan asma yaitu 5q, 6p, and 12q. Pada kromosom 5q terdapat kandidat gen ADRB2,
NR3c1 dan GRL yang berhubungan untuk terjadinya asma dan obesitas. Proses polimorfisme gen
ADRB2 menyebabkan peningkatan kadar IgE serum dan derajat serangan asma, gangguan respon
terapi terhadap pemberian β agonis. Gen NR3C1 berperan dalam respon inflamasi pada asma.
Sedangkan gen GRL berhubungan dengan peningkatan derajat asma, berkurangnya respon terhadap
steroid pada pengobatan asma. Kromosom 6 memiliki gen TNF-α yang mempengaruhi sistem imun
dan respon antiinflamasi baik pada asma. Kromosom 12q mengandung gen untuk sitokin inflamasi
yang berhubungan dengan asma (IFN-γ, LTA4H, Nitritoksida sintesa-1).
Bisa ga sih asma itu sembuh ? untuk asma sendiri tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat
dikendalikan supaya tidak kambuh lagi dengan menggunakan controller dengan dosis sesuai yang
ditentukan dari derajat keparahannya
Atau obat2 yg digunakan kaya terapi farmakologi itu hanya untuk menangani asma saja?
Obat yang digunakan untuk terapi farmakologi dibagi menjadi 2 jenis yaitu Pengontrol berupa
anfiinflamasi dan pelega berupa bronkodilator, untuk terapi farmakologinya tidak khusus untuk
asma saja bisa digunakan untuk penyakit lain, contohnya pelega berupa bronkodilator terbutaline
yang masuk kedalam golongan SABA (Short Acting Beta Agonis) bisa digunakan untuk menangani
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) yang berguna untuk melebarkan saluran pernapasan agar
lebih lancer
(Perbedaan asma dan ppok, asma mengi sesak yg mengikat, ppok batuk dan dahak)
4. Muna
Kan di asma tuh salah satu tandnay ada suara mengi, bunyi diujung nafas gtu, nah itu tuh bunyi
nya kenapa ? Mengi ditandai dengan muncul bunyi saat bernapas. Bunyi yang muncul pada
kondisi ini terdengar seperti suara bersiul dan seringnya disertai dengan rasa sesak di area
dada.
Mngapa bisa terjadi bunyi sperti iru ? Mengi atau napas berbunyi secara umum disebabkan oleh
penyempitan dan peradangan pada saluran pernapasan di tenggorokan maupun yang menuju
ke paru-paru sehingga udara tidak bisa lewat dan pernapasan menjadi terganggu lalu tubuh
memaksakan untuk bernapas sehingga timbul bunyi diujung napas.
Di bagian klasifikasi derajat asma, mengapa frekuensi timbulnya gejala lebih banyak terjadi pada
waktu siang daripada waktu malam? Hal ini berkaitan dengan rutinitas di siang hari yang tidak
teratur, pekerjaan yang dilakukan di siang hari lebih banyak dan lebih berat daripda di malam hari,
karena di malam hari biasanya digunakan untuk tidur dan istirahat. Pada siang hari juga kebanyakan
aktivitas yang dilakukan di luar ruangan kebanyak di luar ruangan terdapat banyak factor resiko yang
dapat memicu timbulnya asma seperti, allergen, polutan, wangi wangian iritan yang merangsang
Hal apa yang menyebabkan itu terjadi? Pada saat beraktivitasdi siang hari tubuh lelah akibat
aktivitas fisik yang dilakukan, maka tubuh akan mengkompensasi dengan bernafas lebih cepat,
dengan tujuan memperoleh oksigen yang lebih banyak untuk kepentingan metabolisme dan dapat
menyebabkan napas menjadi tidak teratur dan memicu terjadinya asma. Polutan, allergen, dan
wewangian dapat menyebabkan hipereaktivitas yang kemudian menyebabkan inflamasi pada
saluran napas kemudian memicu terjadinya asma
6.Grace D
Kan di ppt di sebutkan bahwa faktor resiko penyebab asma itu adalah suku atau ras.
Yang mau gesi tanyain, suku atau ras yang bagaimana yang lebih mudah terkena asma dan apa
penyebab dari hal tersebut.
Perbedaan pada ras kulit hitam terhadap kulit putih, adalah pada ras kulit hitam
menunjukkan prevalensi asma yang lebih tinggi dibandingkan kulit putih, menurut sebuah penelitian
di Amerika Serikat. Selain prevalensi, derajat mortalitas akibat asma pada ras kulit hitam ditemukan
lebih tinggi, yaitu 3,34 per 1000 anak kulit hitam.
Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya morbiditas dan mortalitas pada asma adalah
pendapatan, asuransi kesehatan, stress yang berhubungan dengan lingkungan, fasilitas kesehatan,
dan kepatuhan dalam menjalankan terapi. Genetik dalam ras kulit hitam diketahui memilliki daya
imun yang lebih tinggi dibandingkan dengan ras yang lainnya.
7. Grace steffany
Pas zaman S1 saya punya tmen, kebetulan partner pd saat jd panitia ospek pas setelah evaluasi
pingsan & nggak sadar diri. Langsung dikasih oksigen. Setelah itu dilarikan ke rs krn dlm keadaan
tidak sadar. Dan timbul mengi berkali2
Nah pertanyaannya pada saat pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri mengapa pengobatan yg
diberikan pertama Kali adalah pemberian oksigen dan apakah ada penjelasan secara klinis ?
Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (perdangan) kronik saluran napas yang
menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala
episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak napas dan rasa berat di dada. Inflamasi ini
menyebabkan saluran napas menjadi menyempit dan susahnya proses bernapas sehingga oksigen
tidak dapat masuk kedalam tubuh dengan lancer padahal oksigen sangat dibutuhkan oleh tubuh
untuk metabolisme, oleh karena itu oksigen menjadi tatalaksana terapi pertama untuk penderita
asma, karena kalau kadar oksigen dalam tubuh berkurang, pasien bisa kehilangan kesadaran dan
kalau pasien tidak sadarkan diri dan kekurangan oksigen dalam waktu cukup lama dapat
menyebabkan kematian.
8. Putry
Tatalaksana asma intermiten, persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat selama
kehamilan tidak berbeda dengan tanpa kehamilan.
Pasien dengan asma intermiten dapat menggunakan inhalasi beta-2 agonis (Kelas C) untuk
menghilangkan gejala dan tidak memerlukan obat pengontrol.
Asma persisten ringan dberikan inhalasi kortikosteroid dosis rendah (kelas C) atau teofilin lepas
lambat selain beta-2 agonis (Kelas C).
Pada asma persisten sedang diberikan inhalasi kortikosteroid dosis sedang (kelas C) ditambah
bronkodilator kerja lama untuk mengontrol gejala asma.
Pada asma persisten berat memerlukan tatalaksana terapi yang lebih kompleks dan obatobatan
yang optimal yaitu kortikosteroid dosis tinggi (Kelas C) dikombinasi dengan inhalasi beta-2 agonis
kerja lama (Kelas C) atau teofilin lepas lambat (Kelas C). Terapi eksaserbasi akut asma pada pasien
dengan kehamilan sama dengan yang tidak hamil termasuk pemberian kortikosteroid sistemik.
9. Rifa
Ada beberapa kasus kalau obat asma itu cocok cocok an seperti hal nya ada yg tidak kuat minum
obat peroral salbutamol atau ada juga malah yg ga cocok sama inhaler, katanya kalo
mengkonsumsi obat tersebut suka berdebar. Temen² sekalian tau atau tidak kira² apa penyebab
utama obat bisa spt itu, apa ada hubungan dgn genetik, atau gender atau mungkin hanya sugesti
pasien itu sendiri?
keparahan penyakit dan gaya hidup seseorang secara otomatis akan mempengaruhi respon
tubuh terhadap obat yang diminumnya. bukan hanya itu saja, faktor genetik seseorang juga bisa
memengaruhi respon yang timbul pada orang yang memiliki ras tertentu ternyata memiliki jumlah
enzim pemetabolisme yang lebih banyak daripada orang degan ras lain loh. Hal ini dikarenakan
akibat variasi genetik yang ada pada setiap orang. Dengan adanya enzim pemetabolisme yang
banyak ini akan menyebabkan keberadaan obat di dalam tubuh menjadi dipersingkat (karena
metabolismenya diperbesar), sehingga efeknya pun menjadi lebih kecil dari obat yang dikonsumsi.
Ataupun sebaliknya, pada ras seperti kulit hitam yang mengalami mutasi pada gen tertentu dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan tubuh Anda dalam memetabolisme obat, sehingga
keberadaaan obat dalam tubuh Anda meningkat dan nantinya efek yang ditimbulkan menjadi besar
atau bahkan toksis.
Selain itu kepatuhan minum obat dan gaya hidup pasien berbeda-beda ada yang
mengkonsumsi obat bersamaan dengan makanan yang dilarang dikonsumsi bersamaan Obat asma
(Teofilin, Albuterol, Ephinephrine) bila berinteraksi dengan makanan berlemak tinggi (gorengan)
dapat meningkatkan kadar obat dalam darah sehingga dapat menyebabkan terjadinya gejala
toksisitas.