Anda di halaman 1dari 1

LATIHAN

13-1 Saldo piutang dagang pada tanggal 1 Januari 199A adalah Rp 160.000 dan saldo
pada tanggal 31 Desember 199A adalah Rp 146.000. Penjualan bersih selama tahun
199A berjumlah Rp 2.245.000. Perkiraan penyisihan piutang tak tertagih pada
tanggal 1 Januari 199A bersaldo Rp 3.000 dan selama tahun 199A total ayat jurnal
debit yang dibuat adalah Rp 1.250.

Pertanyaan
a) Apabila penyisihan piutang tak tertagih dihitung berdasarkan 3% dari
saldo piutang rata-rata berapa biaya piutang tak tertagih yang harus
dibebankan dalam tahun yang bersangkutan?
b) Berapa biaya yang harus dibebankan apabila biaya piutang tak tertagih
didasarkan atas 1/8% dari penjualan bersih?
c) Berapa saldo perkiraan piutang tak tertagih pada akhir tahun dengan
masing-masing cara tersebut diatas?
Jawab:
a) Saldo piutang rata-rata = Rp 160.000 + Rp 146.000
2
= Rp 153.000
Penyisihan piutang tak tertagih = 3% ×Rp. 153.000
=Rp 4. 590.000
Saldo awal piutang tak tertagih = Rp 3.000 Rp 3.000
Rp 1.250
Rp 1.750
Piutang tak tertagih yang dapat ditagih = (Rp 1.250)
Beban piutang tak tertagih = Rp 4.590.00-Rp 1.750 = Rp 2.840.000

b) Saldo awal piutang tak tertagih = Rp 146.000


Beban penyisihan piutang tak tertagih = (1/8% × Rp 2.245.000)
= Rp 280.625
Saldo piutang tak tertagih = Rp 426.625

c) Saldo perkiraan piutang tak tertagih pada akhir tahun dengan


1. Metode a : Rp 4.590.00
2. Metode b: Rp 280.625

Anda mungkin juga menyukai