KELAS: XI MIPA 5
SMAN 42
PRINSIP DAN PRAKTEK EKONOMI ISLAM
JAWAB:
1. Asuransi Syari’ah : Asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie artinya pertanggungan.
Dalam bahasa arab at-Ta’min artinya pertanggungan,perlindungan,keamanan, ketenangan atau
bebas dari perasaan takut.
Artinya: “…dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…” (Q.S. al-Maidah/5:2)
Kaitan dgn dasar hokum asuransi menurut fiqih islam adalah boleh (jaiz) dgn suatu ketentuan produk
asuransi tersebut harus sesuai dgn ketentuan hokum isalm.
Pada umumnya, para ulama berpendapat asuransi yang berdasarkan syari’ah dibolehkan dan asuransi
konvensional haram hukumnya.
Hukum syirkah mudhârabah adalah jâ’iz (boleh) berdasarkan dalil as-Sunnah (taqrîr Nabi Saw) dan
Ijma Sahabat.
Jika ada keuntungan, ia dibagi sesuai kesepakatan di antara pemodal dan pengelola modal, sedangkan
kerugian ditanggung hanya oleh pemodal. Sebab, dalam mudhârabah berlaku hukum wakalah
(perwakilan), sementara seorang wakil tidak menanggung kerusakan harta atau kerugian dana yang
diwakilkan kepadanya
Rukun Syirkah
1. Ada sighotnya (lafadz akad/ijab qobul)
2. Ada orang yg berakad (aqidani), syratnya memiliki kecakapan (ahliyah) melakukan tasharruf
(pengelolaan harta)
3. Adanya objek akad (mahal), disebut juga ma’qud alayhi, yakni yg mencakup pekerjaan (amal) dan
modal (mal)