Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA


Jalan Trunojoyo Kav. 6 Kepanjen Telp./ Fax. : 0341-393930
Website : binamarga.malangkab.go.id ; email : binamarga@malangkab.go.id
KEPANJEN 65163

SURAT PERINTAH MULAI KERJA


NOMOR : «NO_SPMK»

Berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Pekerjaan


«PAKET_PEKERJAAN_hrf_kecil» Nomor : «No_Kontrak» Tanggal : «TGL_KONTRAK»
kepada :
Nama Perusahaan : CV. «KONTRAKTOR_PELAKSANA»
Alamat : «ALAMAT_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
N.P.W.P. : «NPWP_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
Harga Kontrak : Rp. «NILAI_KONTRAK»
Masa Pelaksanaan : «MS_PELAKS» («Hari_hrf») hari kalender
Untuk Melaksanakan : Pekerjaan «PAKET_PEKERJAAN_hrf_kecil» Kec. «KECAMATAN»
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan syarat/ketentuan sebagaimana termuat dalam
Kontrak beserta lampiran Pekerjaan.
1. Masa pelaksanaan pekerjaan ditentukan sejak tanggal Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan atau dari tanggal «TGL_KONTRAK» sampai dengan «Tgl_Selesai_Kontrak»
2. Pekerjaan harus sudah dimulai setelah diterima dan ditandatanganinya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) ini.
3. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ini dicabut apabila:
a. Tidak dapat melaksanakan syarat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tersebut
dalam angka 1 (satu) sampai angka 2 (dua) di atas.
b. Tidak sesuai atau terjadi penyimpangan dari ketentuan-ketentuan yang tertuang
dalam Surat Perjanjian (Kontrak).
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ini dibuat dan ditandatangani oleh
kedua belah pihak dan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Kepanjen, «TGL_KONTRAK»
Setuju dan Sanggup Melaksanakan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
CV. «KONTRAKTOR_PELAKSANA» Kegiatan «URAIAN_KEGIATAN»

«DIREKTUR_KONTRAKTOR_PELAKSANA» SUWIKNYO, ST., MT.


Direktur Penata Tk. I
Nip. 19720611 200604 1 016

Mengetahui/menyetujui :

PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KAB. MALANG

Ir. ROMDHONI
Pembina Utama Muda
Nip. 19620919 199003 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA
Jalan Trunojoyo Kav. 6 Kepanjen Telp./ Fax. : 0341-393930
Website : binamarga.malangkab.go.id ; email : binamarga@malangkab.go.id
KEPANJEN 65163

SURAT PERJANJIAN
(KONTRAK)

Antara

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KEGIATAN «KEGIATAN_KAPITAL»
DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG

Dengan :

CV. «KONTRAKTOR_PELAKSANA»
NOMOR : «No_Kontrak»

Untuk Melaksanakan Paket Pekerjaan:


«PAKET_PEKERJAAN_hrf_kecil» Kec. «KECAMATAN»

Bahwa pada hari «HARI_KONTRAK» Tanggal «TGL_KONTRAK_hrf» Bulan


«BLN_KONTRAK_hrf» Tahun Dua Ribu Dua Puluh bertempat di Kepanjen, yang bertanda
tangan dibawah ini :

I. NAMA : SUWIKNYO, ST., MT.


JABATAN : Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)
Kegiatan «URAIAN_KEGIATAN»
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang
ALAMAT : Jl. Trunojoyo Kav. 6 Kepanjen Telp. (0341) 393930
Menjalankan Jabatan tersebut dan dengan demikian bertindak
untuk dan atas nama serta mewakili Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga Kabupaten Malang berdasarkan Keputusan Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Nomor : 600/21-
SK/KEP/35.07.109/2020 tanggal : 13 Oktober 2020 tentang
Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) pada Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga Tahun Anggaran 2020,
selanjutnya disebut PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPKom) atau PIHAK KESATU.

II. N A M A : «DIREKTUR_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
JABATAN : Direktur
ALAMAT : «ALAMAT_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
Menjalankan Jabatan tersebut dan oleh karena itu dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama CV.
«KONTRAKTOR_PELAKSANA» berdasarkan :
a) Akte Notaris : «NOTARIS_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
b) Tanggal :
«TGL_AKTE_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
c) Nomor : «NO_AKTE_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
N.P.W.P. : «NPWP_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
Selanjutnya disebut Penyedia/Pelaksana atau PIHAK
KEDUA
BERDASARKAN
1. Surat Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Pembangunan Dinding Penahan Sidorahayu Kecamatan Wagir
sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini (selanjutnya disebut
“Pekerjaan Konstruksi) Nomor : «NO_SPPBJ» Tanggal : «TGL_SPPBJ».
2. Berita Acara Hasil Pengadaan Barang/Jasa «URAIAN_KEGIATAN» Pekerjaan
«PAKET_PEKERJAAN_hrf_kecil» Kecamatan «KECAMATAN» Nomor :
«NO_HASIL_PEMILIHAN» Tanggal : «TGL_HASIL_PEMILIHAN», oleh Pokja Pemilihan
Setda Kab. Malang.
3. Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Rev 2 untuk Pekerjaan Kontruksi Jalan dan
Jembatan.
4. Peraturan Menteri PUPR Nomor : 14/PRT/M/2020, tentang Standard Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
5. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
: Kep.07/MEN/1984, Nomor : 30/KPTS/1984 tanggal 27 Januari 1984. Dan sesuai
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
bagi Pekerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada
Sektor usaha Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Menteri PUPR nomor : 02/PRT/M/2018, tentang perubahan atas peraturan
menteri pekerjaan umum nomor 05/PRT/M/2014 tentang pedoman sistem
manajemen keselamatan Dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi bidang pekerjaan
umum.
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 07 tahun 2017 tentang Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja Indonesia.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Perpres No.16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, beserta
perubahannya.

MENGINGAT BAHWA
Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan ikatan Kontrak Kerja dalam Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas dan Pihak Kedua /
Penyedia ditunjuk sebagai Pemenang untuk Kegiatan Bangunan Pelengkap Paket
Pekerjaan :

«PAKET_PEKERJAAN_hrf_kecil» Kec. «KECAMATAN»

Sumber Dana : «SUMBER_DANA» («DANA»)


Tahun : 2021
Nomor DPA : 930/xxx/DPPA/35.07.204/2021
Tanggal : Januari 2021
Kode : «KODE_REKENING»
dan berdasarkan ketetapan-ketetapan dalam Perpres No.16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah,beserta perubahannya dengan
ketentuan – ketentuan sebagaimana tersebut dalam Pasal – pasal dibawah ini:

Pasal 1
TUJUAN KONTRAK

Tujuan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ini ialah Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKom) dalam kedudukannya memberi tugas kepada Pihak Kedua / Penyedia
dan selanjutnya Pihak Kedua / Penyedia menerima tugas tersebut untuk melaksanakan,
menyelesaikan, memperbaiki dan melakukan perawatan selama masa pemeliharaan
pekerjaan tersebut. harus melaksanakan paket pekerjaan :
«PAKET_PEKERJAAN_hrf_kecil» kec. «KECAMATAN» sesuai ketentuan – ketentuan
dan syarat – syarat yang tercantum didalam Dokumen Surat Perjanjian kontrak (SPK)
sehingga memberikan kepuasan sepenuhnya kepada Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKom)
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan tersebut pada Pasal 1 meliputi jenis kegiatan sebagaimana tertuang
dalam Dokumen Kontrak yang merupakan satu kesatuan dengan kontrak ini, yang
meliputi :

URAIAN SAT VOL


DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi Ls 1,00
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 1,00

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi Liter
Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton
Laston Lapis Antara (AC-BC) Ton
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-
LAIN
Marka Jalan Termoplastik M2

Pasal 3
TATA CARA PELAKSANAAN KONTRAK

Untuk melaksanakan Kontrak ini berlaku Dokumen Kontrak yang terdiri dari Dokumen –
dokumen sebagai berikut :
1) adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
2) pokok perjanjian
3) surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
4) syarat - syarat khusus Kontrak;
5) syarat – syarat umum kontrak;
6) spesifikasi;
7) Gambar-gambar;
8) dokumen – dokumen lainnya seperti : Jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
Semua Dokumen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu dengan
yang lain adalah sejalan dan saling menunjang. Apabila terdapat ketidaksesuaian maka
yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki yang tercantum diatas.

Pasal 4
NILAI KONTRAK

1. Nilai Kontrak Pekerjaan tersebut pada Pasal 1 ditetapkan sebesar


Rp. «NILAI_KONTRAK» («TERBILANG») dengan perincian sebagai berikut :
- Nilai Fisik Rp. «FISIK»
- Nilai PPn Rp. «PAJAK»
Jumlah Total Rp. «NILAI_KONTRAK»
Dibulatkan Rp. «NILAI_KONTRAK»

2. Nilai Kontrak tersebut pada Pasal 4 ayat (1) berdasarkan atas harga satuan
tetap(fixed unit price) yang perinciannya tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga
3. Didalam harga Nilai Kontrak tersebut Pasal 4 ayat (2) sudah termasuk didalamnya
semua pajak, bea dan pungutan resmi lainnya.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Jangka waktu pelaksanaan untuk pekerjaan tersebut pada Pasal 2 selama


«MS_PELAKS» («Hari_hrf») hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Mulai Kerja atau dari tanggal «TGL_KONTRAK» yang diakhiri pada saat
Serah Terima Pertama (Provosional Hand Over), dan dinyatakan dalam Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan.
2. Jaminan Pelaksanaan :
a. Pihak Kedua / Penyedia wajib menyerahkan jaminan Pelaksanaan kepada Pihak
Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kerja sejak diterbitkannya SPPBJ. Surat Jaminan Pelaksanaan berupa
Garansi Bank dari Bank Umum / Asuransi.
b. Surat jaminan tersebut huruf a ayat 2 pasal ini diserahkan kembali oleh Pihak
Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) kepada Pihak Kedua / Penyedia
setelah Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).
c. Dalam surat jaminan pelaksanaan tersebut huruf a ayat 2 pasal ini, harus ada
ketentuan bahwa jaminan pelaksanaan menjadi milik negara dan dapat dicairkan
oleh Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) tanpa persetujuan Pihak
Kedua / Penyedia, bilamana terjadi pemutusan perjanjian dengan
memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pihak Kedua /
Penyedia.
d. Masa berlaku surat jaminan pelaksanaan sejak tanggal kontrak sampai dengan
serah terima pertama pekerjaan. Apabila terjadi perpanjangan masa pekerjaan,
maka Pihak Kedua / Penyedia wajib memperpanjang masa jaminan tersebut, dan
harus dijamin tidak ada waktu senggang diantaranya.
e. Jika Pihak Kedua / Penyedia mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak
(Surat Perjanjian) ini, maka jaminan pelaksanaan menjadi milik negara. Dan
apabila Penyedia melanggar ketentuan ayat 2.a Pasal ini, maka Pihak Kesatu /
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dapat membatalkan Pihak Kedua / Penyedia
sebagai pemenang lelang.

Pasal 6
JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN DAN JAMINAN PEMELIHARAAN

1. Jangka waktu pemeliharaan untuk pekerjaan tersebut pada Pasal 2 ditetapkan selama
180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal Serah Terima
Pertama (PHO) yang disetujui.
2. Setelah penyerahan pertama pekerjaanPihak Kedua / Penyedia berhak
mengajukan permintaan pembayaran sebesar 100% (seratus persen) dan atau
permintaan pembayaran angsuran berakhir dengan syarat Pihak Kedua / Penyedia
menyerahkan jaminan pemeliharaan 5% (lima persen) dari nilai Surat Perjanjian
kontrak (SPK) dan diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Bank Swasta/Lembaga
Keuangan yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan dan akan dikembalikan setelah
pekerjaan dipelihara dengan baik dan benar atau setelah penyerahan kedua
pekerjaan dilaksanakan (FHO).
3. Dalam hal adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan dalam masa pemeliharaan
melampaui batas jangka waktu pemeliharaan dalam ayat (1) pasal ini, maka masa
pemeliharaan dihitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang dilakukan
tersebut.
4. Semua biaya perbaikan yang dikeluarkan dalam masa pemeliharaan ditanggung oleh
Pihak Kedua / Penyedia.
5. Apabila Penyedia Jasa tidak melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana dimaksud
ayat 1 dan 3 pasal ini dan selama 7 (tujuh) hari sejak surat peringatan dikeluarkan
tidak melakukan perbaikan-perbaikan maka jaminan pemeliharaan dapat dicairkan
oleh Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) untuk melaksanakan
perbaikan pekerjaan dimaksud.
6. Apabila selama masa pemeliharaan ternyata terdapat kerusakan-kerusakan akibat
perubahan cuaca atau akibat kelalaian/kesalahan pemakaian/pemasangan bahan
yang tidak sesuai dengan ketentuan perjanjian, maka Pihak Kedua / Penyedia wajib
melakukan perbaikan dan seluruh biaya yang ditimbulkan akibat kerusakan tersebut
sepenuhnya tanggung jawab Pihak Kedua / Penyedia
Pasal 7
PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

1. Total harga kontrak atau nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2. Pihak Kedua / Penyedia berhak mengajukan Permintaan Pembayaran Uang Muka
Pekerjaan setinggi – tingginya 20% (dua puluh persen) dari Nilai Kontrak dalam
Surat Perjanjian kontrak (SPK) setelah Pihak Kedua / Penyedia mengajukan
Permohonan secara tertulis kepada Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen
(PPKom) dengan melampirkan jaminan uang muka yang diterbitkan oleh Bank
Pemerintah atau Bank Swasta/Lembaga Keuangan yang ditunjuk Menteri Keuangan
untuk keperluan tersebut senilai dengan jumlah uang muka yang diminta.
3. Uang Muka Pekerjaan sesuai tercantum dalam Pasal 7 ayat (1) akan diperhitungkan
berangsur – angsur secara proposional dengan nilai prestasi pekerjaan yang dicapai
Pihak Kedua / Penyedia dan harus lunas pada saat menagih prestasi fisik 100%.
4. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan ditentukan sebesar :

Rp. «NILAI_KONTRAK»
(«terbilang»)

5. Pembayaran angsuran pekerjaan kepada Pihak Kedua / Penyedia dilakukan sesuai


dengan :
a. Nilai prestasi pekerjaan, yaitu perkalian harga satuan dengan kemajuan fisik
hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, sampai mencapai prosentase fisik yang
harus dilaksanakan.
6. Selanjutnya Pembayaran akan dilakukan dalam 2 (dua) kali pembayaran :
a. PEMBAYARAN I (KESATU) : 95 %
Akan dibayarkan setelah pekerjaan dilaksanakan dengan benar dan mencapai
kemajuan fisik :100% sebesar
b. PEMBAYARAN II (KEDUA) :5%
Akan dibayarkan setelah pekerjaan dilaksanakan dengan benar dan selama masa
pemeliharaan telah dilaksanakan perbaikan – perbaikan sesuai dengan kebutuhan
yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Kedua dan pekerjaan tetap
dalam keadaan baik dan benar, atau akan dibayarkan bila memenuhi Pasal 6 ayat
(2) dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK) ini.

7. Besarnya uang yang dibayarkan pada Pihak Kedua / Penyedia atas biaya pelaksanaan
pekerjaan dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK) ini pada setiap pembayaran adalah
jumlah harga nilai kemajuan pelaksanaan pekerjaan pembayaran/angsuran (termyn)
sesuai dengan progress pekerjaan 100% dan memperoleh sertifikat pembayaran
angsuran/termyn yang diajukan.
8. Pembayaran dapat di transfer ke rekening
Bank : «BANK_REKENING_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
No Rekening : «NO_REKENING_KONTRAKTOR_PELAKSANA»
Atas Nama : CV. «KONTRAKTOR_PELAKSANA»
9. Apabila Pihak Kedua / Penyedia terlambat dalam mengajukan permintaan
pembayaran, halmana karena keterlambatan tersebut mengakibatkan berlakunya
PERMENKEU No. 235/PMK.07/2015 hal tersebut menjadi tanggung jawab dan resiko
Pihak Kedua / Penyedia dan Pihak Kedua / Penyedia tidak dapat melakukan tuntutan
terhadap Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom).

Pasal 8
KENAIKAN HARGA

1. Kenaikan harga bahan, peralatan dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan ini
ditanggung oleh Pihak Kedua / Penyedia;
2. Pihak Kedua / Penyedia dilarang mengurangi mutu pekerjaan sebagai upaya untuk
menekan kerugian akibat fluktuasi harga di pasaran.
3. Pihak Kedua / Penyedia tidak dapat mengajukan tuntutan (klaim) atas kenaikan
harga, kecuali apabila Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang moneter secara
resmi menyatakan tentang kenaikan tersebut yang diatur dalam peraturan perundang
– undangan atau pemberitahuan resmi secara tertulis.
4. Besarnya kenaikan harga yang dapat diajukan oleh Pihak Kedua / Penyedia
sebagaimana ayat 1 pasal ini kan disesuaikan dengan pedoman yang dikeluarkan
oleh Pemerintah.
Pasal 9
KEADAAN TERPAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Hal – hal yang termasuk keadaan terpaksa dalam perjanjian ini adalah :
a) Bencana Alam (gempa bumi, banjir, gunung meletus, tanah longsor, badai, petir)
b) Perang, revolusi, makar, huru hara, pemberontakan, kerusuhan dan evidemi
c) Kebijakan Pemerintah yang dapat mengakibatkan keterlambatan
pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan.
2. Apabila terjadi keadaan terpaksa, PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada
PIHAK KESATU secara tertulis, paling lama dalam waktu 3 (tiga) hari sejak terjadinya
keadaan terpaksa disertai bukti sah, kemudian juga pada waktu kejadian terpaksa
berakhir.
3. Keadaan terpaksa (force majeure) ditetapkan oleh Penguasa Daerah/Bupati Malang
atau Pemerintah.
4. Keterlambatan karena keadaan terpaksa (force majeure) tidak dikenakan denda.

Pasal 10
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Semua pekerjaan tambah atau kurang harus dikerjakan atas perintah dan seijin
tertulis dari Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom), dengan
menyebutkan jenis, volume dan rincian pekerjaan secara jelas dan dibuatkan Berita
Acara Perubahan Pekerjaan.
2. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan Pihak Kedua / Penyedia tanpa seijin
Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat.
3. Untuk pekerjaan sebagaimana tercantum dalam ayat (1) tersebut diatas, akan
dibuat perubahan perjanjian (addendum) apabila ada perubahan besarnya Nilai
Kontrak dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK).

Pasal 11
BAHAN/MATERIAL DAN PERALATAN

1. Bahan/material, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan untuk


melaksanakan pekerjaan ini, harus disediakan oleh Pihak Kedua / Penyedia sesuai
dengan spesifikasi teknis.
2. Pihak Kedua / Penyedia mengajukan contoh bahan/material yang akan digunakan
kepada Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) untuk mendapatkan
persetujuan atau menunjukan bukti bahwa bahan/material sudah melalui pengujian.
3. Pihak Kedua / Penyedia melakukan pengujian mutu dan kualitas terhadap
bahan/material sesuai spesifikasi teknis
4. Peralatan yang diajukan oleh Pihak Kedua / Penyedia harus sesuai dengan pekerjaan
yang dipersyaratkan.
5. Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) berhak menolak bahan/material
dan peralatan yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan kualitasnya tidak memenuhi
persyaratan.
6. Pihak Kedua / Penyedia harus mengganti bahan/material dan peralatan yang tidak
sesuai dengan spesifikasi dan kualitasnya tidak memenuhi persyaratan dan untuk
bahan/material yang sudah dilokasi Pihak Kedua / Penyedia harus menyingkirkan
dalam waktu 2 x 24 jam.
7. Apabila bahan/material yang sudah terpasang dan sudah melalui
pemeriksaan/pengujian tetapi tidak memenuhi persyaratan spesifikasi, kualifikasi dan
gambar rencana yang telah ditentukan, maka Pihak Kedua / Penyedia
mengganti/membongkar dan memperbaiki hingga sesuai dengan persyaratan tapa
menuntut kerugian yang timbul yang disebabkan oleh bahan/material yang sudah
terpasang.
8. Pihak Kedua / Penyedia wajib menjaga kebersihan lokasi dan lingkungan dari kotoran
dan polusi yang ditimbulkan penggunaan bahan dan peralatan serta menjaga
keamanan bahan dan peralatan di lokasi dalam pelaksanaan pekerjaan.
9. Tidak tersedianya bahan/material dan peralatan dipasaran, tidak dapat dijadikan
alasan untuk keterlambatan pekerjaan.
10. Pihak Kedua / Penyedia diwajibkan memaksimalkan penggunaan bahan dan
peralatan produksi dalam negeri.
Pasal 12
PENGAWASAN LAPANGAN

Untuk melaksanakan pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang berfungsi sebagai


pengawasan dan tindakan koreksi di lapangan dilakukan oleh :
1. Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) menunjuk badan hukum
(Konsultan) atau pejabat dari instansi teknis/terkait yang bertindak untuk dan atas
nama Direksi/Penanggung Jawab teknik bertugas mengawasi, meneliti dan
memberikan saran-saran teknis pelaksanaan pekerjaan sehari-hari di lapangan, serta
bertanggungjawab atas kelancaran jalannya pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian
target kuantitatif dan kualitatif dari pekerjaan yang dikerjakan.
2. Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dibantu Konsultan Pengawas dan
Tim Teknis; Tim Teknis dan Konsultan Pengawas yang bertugas memberikan saran-
saran teknis kepada PPK dan melakukan penilaian atas hasil prestasi pekerjaan
sebagai bahan pertimbangan untuk pembayaran angsuran biaya pekerjaan.
3. Pihak Kedua / Penyedia ditempat pekerjaan sebagai pengawas pekerjaan harus selalu
ada Pimpinan Pekerjaan (General Superintendent) yang harus mendapat persetujuan
dari Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom).
4. Pihak Kedua / Penyedia harus memenuhi perintah/petunjuk teknis dan manajemen
dari pengawas pekerjaan sesuai dengan kewenangan yang ditentukan.

Pasal 13
DOMISILI

Kedua belah pihak untuk melaksanakan ikatan kontrak kerja dalam Surat Perjanjian
kontrak (SPK) ini memilih tempat kedudukan (domisili) tetap dan tidak berubah.

Pasal 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sebagai akibat dari pelaksanaan
ikatan ini, maka Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dan Pihak
Kedua / Penyedia sepakat untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah.
2. Apabila cara musyawarah belum dapat menyelesaikan perselisihan, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui Layanan Penyelesaian Sengketa
LKPP, Putusan mana mengikat secara mutlak untuk tingkat pertama dan terakhir.
3. Waktu penyelesaian perselisihan tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk
menunda pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat 1

Pasal 15
HAK DAN KEWAJIBAN

Hak dan Kewajban Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)


1. Meminta laporan – laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Pihak Kedua / Penyedia.
2. Memfasilitasi berupa arahan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Pihak Kedua / Penyedia untuk kelancaran pekerjaan sesuai
ketentuan dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK).
3. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum pada nilai kontrak dalam
Surat Perjanjian kontrak (SPK) yang telah ditetapkan kepada Pihak Kedua / Penyedia.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua / Penyedia


1. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan sesuai Nilai Kontrak dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK).
2. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pihak Kesatu / Pejabat
Pembuat Komitmen (PPKom).
3. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
4. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat, dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, angkutan ke
atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci
pada Nilai Kontrak dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK).
5. Memberikan keterangan – keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom).
6. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK)
7. Mengambil langkah – langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan Pihak Kedua / Penyedia.
8. Bersedia untuk mengadakan pengujian mutu bahan/material dari hasil pekerjaan.
9. Apabila hasil pengujian mutu hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi atau
gambar rencana yang telah ditentukan maka menjadi tanggung jawab Pihak Kedua /
Penyedia sepenuhnya.

Pasal 16
SAKSI DAN DENDA

1. Apabila Pihak Kedua / Penyedia tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


ketentuan – ketentuan didalam Surat Perjanjian kontrak (SPK) dan spesifikasi teknis
pekerjaan dan atau tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu
yang ditetapkan, maka terhadap Pihak Kedua / Penyedia dapat dikenakan sanksi
pemutusan kontrak secara sepihak oleh Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen
(PPKom) setelah Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) menyampaikan
3 (tiga) kali peringatan secara tertulis kepada Pihak Kedua / Penyedia dan Pihak
Kedua / Penyedia tidak melaksanakan perintah sebagaimana yang tertuang dalam
peringatan tertulis yang dikeluarkan Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen
(PPKom).
2. Khusus untuk keterlambatan waktu pelaksanaan, maka Pihak Kedua / Penyedia
berkewajiban membayar denda keterlambatan sebesar 1‰ ( satu perseribu ) dari
nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan terhitung sejak jangka waktu
pelaksanaan habis dengan setinggi – tingginya 5% ( lima persen ) dari Nilai Kontrak.

Pasal 17
RESIKO DAN TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN

1. Apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan syarat/ketentuan teknis dan
apabila dikemudian hari ada kesalahan/kekeliruan dalam pelaksanaan volume
pekerjaan yang mengakibatkan kerugian negara akan menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua / Penyedia jasa termasuk biaya perbaikan dan penyempurnaannya.
2. Hasil pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan Lingkup Pekerjaan dalam
Surat Perjanjian kontrak (SPK), bila dikemudian hari dilakukan pemeriksaan oleh
pihak internal maupun external ditemukan kekurangan kualitas maupun Kuantitas
pekerjaan yang tidak sesuai dengan Lingkup Pekerjaan dalam Surat Perjanjian
kontrak (SPK) yang berakibat merugikan Negara, maka Pihak Kedua / Penyedia wajib
bertanggung jawab secara hukum dan mengemballikan kerugian Negara tersebut
paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender sejak penyampaian surat pengembalian
terhadap kelebihan pembayaran tersebut dari Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKom) ke Pihak Kedua / Penyedia, apabila tidak bersedia
mengembalikan akan dimasukkan dalam daftar hitam dan menanggung sanksi hukum
terhadap kelalaian tersebut.
3. Bilamana selama Pihak Kedua / Penyedia melaksanakan pekerjaan konstruksi ini
menimbulkan kerugian bagi PIHAK LAIN (Orang-orang yang tidak ada sangkut
pautnya dalam perjanjian ini), maka segala kerugian ditanggung sepenuhnya oleh
Pihak Kedua / Penyedia.
4. Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja menjadi beban tanggung jawab
sepenuhnya dari Pihak Kedua / Penyedia atau dengan kata lain bahwa Pihak Kedua /
Penyedia membebaskan Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dari
segala tuntutan para tenaga kerja yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,
baik di dalam maupun di luar pengadilan.
5. Terhadap seluruh keluhan, pengaduan dan laporan masyarakat/ wartawan / LSM
(lembaga Swadaya Masyarakat) atas pelaksanaan pekerjaan selama masa kontrak
karena kelalaian pelaksanaan, maka penyelesaiannya menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua / Penyedia untuk menyelesaikannya.
Pasal 18
KESELAMATAN KERJA

1. Selama pelaksanaan pekerjaan Pihak Kedua / Penyedia wajib memperhatikan


tanggung jawab atas keselamatan kerja baik dilingkungan pekerjaan maupun
keamanan umum dan ketertiban ditempat kerja.
2. Pihak Kedua / Penyedia diwajibkan mengasuransikan tenaga kerja borongan/harian
lepas yang dipekerjakan untuk paket pekerjaan ini pada Perum Astek.
3. Pihak Kedua / Penyedia diwajibkan membayar asuransi ketenagakerjaan bagi tenaga
kerja borongan/harian lepas yang dipekerjakan untuk paket pekerjaan ini.
4. Jika terjadi kecelakaan kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka Pihak Kedua /
Penyedia diwajibkan memberikan pertolongan kepada korban-korban dan segala biaya
yang dikeluarkan sebagai akibatnya, menjadi beban / tanggung jawab Pihak Kedua /
Penyedia.

Pasal 19
PEMUTUSAN KONTRAK

1. Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dapat memutuskan kontrak


secara sepihak, apabila:
a. Kebutuhan Barang / Jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;
1) Berdasarkan penelitian Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom),
Pihak Kedua / Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
2) Setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Pihak
Kedua / Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan.
b. Pihak Kedua / Penyedia lalai / cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan
tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
c. Pihak Kedua / Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
d. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Pihak Kedua / Penyedia;
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang/jasa atau Jaminan uang muka
dicairkan;
c. Pihak Kedua / Penyedia membayar denda keterlambatan; dan
d. Pihak Kedua / Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.

Pasal 20
KETENTUAN PENUTUP

1. Para pihak yang bertanda tangan dibawah ini sepakat ikut bertanggung jawab
terhadap perjanjian dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK) ini, maka seluruh ketentuan
yang tercantum di didalam Pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh ketentuan yang
tercantum dalam dokumen ini merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak
terpisahkan dengan perjanjian ini termasuk segala sanksinya mempunyai kekuatan
mengikat dan berlaku sebagai Undang-undang bagi kedua belah pihak.
2. Surat Perjanjian kontrak (SPK) dibuat rangkap 3 (tiga) bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing – masing untuk Pihak Kesatu /
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dan Pihak Kedua / Penyedia serta Pihak – pihak
lain yang berkepentingan berkaitan dengan Lingkup Pekerjaan dalam Surat Perjanjian
kontrak (SPK) ini dan dinyatakan berlaku sejak ditandatangani pada hari, tanggal,
bulan dan tahun sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian kontrak (SPK).
Dengan demikian, Pihak Kesatu / Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dan Pihak
Kedua / Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani kontrak ini pada tanggal
tersebut diatas dan melaksanakan kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan di Republik Indonesia.

Kepanjen, «TGL_KONTRAK»
Setuju dan Sanggup Melaksanakan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
CV. «KONTRAKTOR_PELAKSANA» Kegiatan «URAIAN_KEGIATAN»

«DIREKTUR_KONTRAKTOR_PELAKSANA» SUWIKNYO, ST., MT.


Direktur Penata Tk. I
Nip. 19720611 200604 1 016

Mengetahui/menyetujui :

PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KAB. MALANG

Ir. ROMDHONI
Pembina Utama Muda
Nip. 19620919 199003 1 007

Anda mungkin juga menyukai