TINJAUAN PUSTAKA
untuk menguji pengaruhnya pada variabel dependen yaitu penghindaran pajak (tax
avoidance).
populasi penelitian ini. Selanjutnya dari populasi tersebut diambil sampel penelitian
penghindaran pajak.
11
12
berganda
2012-2015.
penghindaran pajak pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar pada BEI.
13
kepemilikan institusional. Lima variabel yan lain yaitu komite audit, presentase
sampling
intesitas aset tetap, ukuran perusahaan dan koneksi politik tehadap penghindaran
menggunakan effective tax rate (ETR). Sampel yang digunakan adalah perusahaan
Jumlah pengamatan sebanyak 144 sampel penelitian yang diperoleh dengan metode
berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi leverage dan intensitas aset tetap akan menyebabkan menurunnya tingkat tax
avoidance. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi ukuran perusahaan maka tindakan tax avoidance akan
avoidance.
variabel independen
15
sampling
berganda
(2016)
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2011-2015. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
kualitas audit menunjukkan nilai 0,028 < 0,05. Artinya, bahwa variasi variabel
penghindaran pajak.
perusahaan
berganda
pengaruh beberapa variabel bebas yaitu, karakter eksekutif, komite audit, ukuran
perusahaan, leverage dan sales growth terhadap variabel terikat yaitu, penghindaran
pajak (tax avoidance). Variabel terikat diproksikan melalui Cash Effective Tax Rate
dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter eksekutif dan
berpengaruh negatif pada tax avoidance. Sedangkan variabel komite audit dan sales
berganda
eksekutif, komite audit dan sales growth sebagai variabel independen, sedangkan
BEI tahun 2010-2012. Terdapat 170 sampel perusahaan yang terdaftar di BEI yang
avoidance.
19
berganda
bukti empiris tentang komite audit, kualitas audit, kepemilikan institusional, risiko
perusahaan dan return on asset terhadap tax avoidance. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sektor industri property dan real estate yang terdaftar
perusahaan dengan pengamatan selama 4 tahun. Hipotesis dalam penelitian ini diuji
bahwa risiko perusahaan dan return on assets berpengaruh terhadap tax avoidance.
variabel independen
berganda
BUMN dan para eksekutif BUMN memiliki insentif untuk membayar pajak pada
selanjutnya adalah:
berganda
9. Chen, Shuping, Xia Chen, Qiang Cheng dan Terry Shevlin (2010)
spesisfik penelitian menggunakan dua ukuran effective tax rate dan dua ukuran
analisis faktor untuk mengekstrak satu faktor umum dari keempat pengukuran.
Melalui 3.865 observasi perusahaan pertahun dari S&P perusahaan pada periode
asset
23
direksi terhadap tax aggressiveness. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 73 perusahaan di Perancis pada 120 index SBF periode 2006-2010. Analisis
on asset dan ukuran perusahaan secara signifikan dan positif saling berhubungan.
berganda
dan leverage
VARIABEL INDEPENDEN
No Nama Penulis (Tahun) LEV
UK PDKI KI
(DER) ROA
1 Wijayanti, Ajeng, Anita Wijayanti, dan Yuli Chomsatu (2016) PS TS TS - -
2 Dyas, Deddy Cahyono, Rita Andini dan Kharis Raharjo (2016) TS TS TS PS TS
3 Surya, I Made dan Putu Agus Ardiana (2016) PS PS - - -
4 Nurfadilah, Henny Mulyati, Merry Purnamasari dan Hastri Niar (2016) TS TS - - -
5 Swingly, Calvin & I Made Sukartha (2015) PS (+) PS (-) - - -
6 Ngadiman & Christiany Puspitasari (2015) PS TS - PS -
7 Damayanti, Fitri & Tridahus Susanto (2015) - - - TS PS
8 Andeyani, Vivi Tandean (2015). TS - TS -
9 Butje, Stella & Elisa Tjondro (2015). PS PS - -
10 Winata, Fenny (2015). - - PS TS -
11 Khoiru, M. Rusydi & Dwi Martani, (2014). - - - PS -
12 Mulyani, Sri, Darminto dan M.G Wi Endang N.P (2014). - PS - - -
13 Hendy, I Gede Darmawan & I Made Sukartha, (2014). PS TS - - PS
14 Kristiana, Ni Nyoman Dewi & I Ketut Jati (2014) TS - TS TS
15 Khoiru, M. Rusydi (2014). TS - - - -
24
25
Table 2.2
RINGKASAN JURNAL INTERNASIONAL
Variabel:
1. Dependen : tax agressiveness
2. Variabel Independen : board size, indeendent
director, board diversity, duality
3. Variabel Control: roa, firm size
Kim, J. H., dan Judul: Study on Corporate Tax Avoidance of SME and Non SME mempunyai motif lebih untuk
Chae Chang Im, non-SME melakukan tax avoidance, salah satunya
(2016). untuk meringankan financial distress
Teknik analisis : regresion model,
Variabel :
1. Variabel dependen: book tax deverate (btd) adalah
total akrual yang merupakan perbedaan antara laba
akuntansi dan arus kas operasi.
2. Variabel kontrol: size, leverage, roa, cfo, ppe,, rnds,
gs, es, ad, big4, yd, ind
27
perusahaan adalah teori agensi. Teori Agensi adalah teori yang mempelajari tentang
ketika timbul perbedaan kepentingan diantara pihak principal dengan agent (Jensen
& Meckling, 1976 Ross, 1973). Terdapat dua masalah yang biasanya timbul di
atau tujuan dari principal tidak sesuai dengan tujuan agen. Sulit bagi prinsipal untuk
memverifikasi atau memastikan agen berperilaku secara tepat. Hal ini lah yang
timbul ketika prinsipal dan agen memiliki sikap yang berbeda terhadap risiko.
Masalah yang timbul adalah prinsipal dan agen dapat memilih tindakan yang
perusahaan. Masalah keagenan muncul ketika terjadi perbedaan atau tujuan antara
pemegang saham sebagai prisipal dan manajer sebagai agen. Sunarto (2009)
disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih tinggi demi mendapatkan insentif,
yang berkualitas agar menimbulkan sinyal positif terhadap investor dan sebagai
dimana pemegang saham tidak mengetahui secara pasti kondisi real perusahaan.
oleh opportunistic dan signaling untuk kepentingan intensif, evaluasi kinerja atau
sinyal positif pada investor. Namun, kepentingan ini dinilai tidak sejalan dengan
tindakan penghindaran pajak menimbulkan biaya yang tidak murah. Selain dari
penghindaran pajak perusahaan demi menjaga reputasi dan nama baik perusahaan
Chen, et al. (2010 : 33). Pertimbangan keputusan jangka panjang dan resiko jangka
panjang juga menjadi kepentingan pemegang saham Zemzem & Khaoula F. (2013
: 141).
2.2.2. Pajak
kepada warga negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
pengadilan tertinggi di Inggris dalam kasus yang sangat terkenal yang disebut The
terkait dengan suatu kesepakatan antara The Duke of Westminster dengan tukang
pembayaran anuitas sebagai balas atas jasa-jasa yang telah dilakukan tukang
kebunnya di masa lalu. Dalam peraturan perpajakan Inggris pada saat itu,
dapat dikurangkan.
pembayaran gaji, sehingga tidak dapat dikurangkan sebagai biaya. Kasus tersebut
Every man is entitled, if he can, to order his affairs so that the tax
attaching under the appropriate Acts is less than it otherwise would be. If
tindakan Wajib Pajak yang tidak secara jelas melanggar undang-undang, sekalipun
penghindaran pajak adalah rekayasa ‘tax affairs’ yang masih tetap berada dalam
bagian dari perencanan pajak. Sumarman (2012 : 16) dalam buku Tax Review dan
1. Menahan diri
Penghindaran pajak dengan cara menahan diri dilakukan dengan cara tidak
melakukan sesuatu yang bisa dikenai pajak. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal
berikut:
independen
31
2. Lokasi terpencil
memindahkan lokasi usaha atau domisili dari lokasi yang tarif pajaknya tinggi ke
ditimbulkan dari pendanaan dari pihak ketiga yang beban bunganya dapat
menggunakan pendekatan model I Cash Effektive Tax Rate (CETR) dan model II
a. Model I
𝑇𝑎𝑥 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒 𝑖, 𝑡
𝐸𝑇𝑅 =
𝑃𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑖, 𝑡
b. Model II
dalam memprediksi temuan penelitian. Penggunaan dua model ini juga dilakukan
oleh Khoiru (2014) dan Chen et al. (2010). Tujuan penggunaan dua model ini juga
berbeda, jika ETR bertujuan untuk melihat beban pajak yang dibayarkan dalam
32
perusahaan (Dyas, dkk, 2016 : 4). Adanya kepemilikan institusional didalam sebuah
saham yang dimiliki institusi pada akhir tahun yang dinyatakan dalam prosentase
kepemilikan institusional:
terafiliasi dalam segala hal dalam pemegang saham pengendali. Tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan direksi atau dewan komisaris, serta tidak menjabat
pemegang saham yang tidak berperan sebagai pengendali dengan ketentuan jumlah
anggota komisaris, disamping undang dan peraturan tentang pasar modal serta
33
2.2.6. Leverage
Leverage dapat menggambarkan seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau
pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh utang atau
modal (equity). Perusahaan yang baik biasanya memiliki komposisi modal yang
berkurang (Hendy & I.M. Sukartha, 2014 : 147). Berikut formula yang digunakan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
besar kecil perusahaan menurut beberapa cara, antara lain: total aset, penjualan
bersih dan kapitalisasi pasar (Adeyani, 2015 : 4). Umumnya ukuran perusahaan
dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: small, medium dan large firm. Semakin besar
34
perusahaan maka semakin besar total aset yang dimilikinya. Tax planning
dapat mengelola total aset perusahaan untuk mengurangi penghasilan kena pajak.
hasil logaritma natural dari total aset perusahaan. Total aset dipilih sebagai proksi
dengan jumlah penjualan atau nilai kapitalisasi pasar (Adeyani, 2015 : 5). Berikut
perusahaan untuk menghasilkan laba disebut return on asset. Semakin tinggi nilai
rasio retun on asset maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Laba merupakan dasar pengenaan tarif pajak pada perusahaan.
Artinya, semakin tinggi nilai return on asset maka akan semakin tinggi nilai beban
pajak efektif karena semakin efisien perusahaan, maka perusahaan akan membayar
pajak yang lebih sedikit dengan melakukan tax planning sehingga tarif pajak efektif
perusahaan tersebut menjadi lebih rendah. Rasio return on asset menurut Sofyan
Perusahaan dengan kepemilikan keluarga sangat menjaga nama baik dan reputasi
mereka dan tidak ingin mengambil resiko dengan melakukan tindakan tax
avoidance.
aware terhadap dampak jangka panjang. Hasil penelitian Ngadiman & Christiany
Pajak
semakin banyak juga suatu perusahaan memiliki dewan komisaris independen, oleh
karena itu independensi akan menjadi semakin tinggi karena semakin banyak yang
kebijakan yang mengarah pada tindakan tax avoidance semakin rendah. Begitu pula
karena itu independensi juga rendah, sehingga kebijakan yang mengarah pada
penghindaran pajak.
mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Adanya utang ini akan menimbulkan
beban tetap (fixed rate of return) yang disebut dengan bunga. Beban bunga yang
Semakin tinggi nilai dari rasio leverage, berarti semakin tinggi jumlah
pendanaan dari utang pihak ketiga yang digunakan perusahaan dan semakin tinggi
pula biaya bunga yang timbul dari utang tersebut (Nurfadilah, dkk. 2016 : 443).
Biaya bunga yang semakin tinggi akan memberikan pengaruh berkurangnya beban
37
pajak perusahaan (Hendy dan I.M. Sukartha, 2014 :593). Hasil penelitian Surya &
P. Agus (2016), Butje & Elisa (2015) dan Mulyani, dkk. (2014) menunjukkan
besar kecil perusahaan menurut beberapa cara, antara lain: total aset, penjualan
bersih dan kapitalisasi pasar (Adeyani, 2015 : 4). Semakin besar perusahaan maka
semakin besar total aset yang dimilikinya. Tax planning dilakukan sebagi upaya
untuk menekan beban pajak seminimal mungkin, perusahaan dapat mengelola total
untuk memperoleh aset tersebut karena beban penyusutan dan amortisasi dapat
443). Hasil penelitian Ajeng, dkk (2016, Surya & P. Agus (2016), Ngadiman &
Christiany (2015), Butje & Elisa (2015) dan Hendy & I.M. Sukartha (2014)
assets adalah salah satu indikator bagi perusahaan dalam pencapaian laba
Semakin tinggi nilai dari laba bersih perusahaan akan semakin tinggi
kesempatan untuk memposisikan diri dalam tax palnning yang mengurangi jumlah
beban kewajiban perpajakan (Chen, et al., 2010). Hasil penelitian Damayanti & T.
Susanto (2015) dan Hendy & I.M. Sukartha (2014) menunjukkan return on asset
Gambar 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN
pemikiran maka dapat dibuat hipotesis atau dugaan sementara sebagai berikut:
Pajak