Anda di halaman 1dari 8

Nama: Wina Apsari

NPM : D202001424

1). Sebutkan dan jelaskan indikasi dan Kontraindikasi pemasangan kateter !

Jawab:
1.Indikasi pemasangan kateter
Kateter merupakan sebuah alat berupa tabung kecil yang fleksibel dan biasa digunakan pasien
untuk membantu mengosongkan kandung kemih. Pemasangan alat ini dilakukan khusus untuk
pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri dengan normal.

Kateterisasi uretra dapat dilakukan untuk diagnosis ataupun sebagai prosedur


a. Indikasi Diagnosis Kateterisasi Urethra, antara lain:
 Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan kultur mikrobiologi dengan
menghindari kontaminasi.
 Pengukuran residual urine dengan cara melakukan regular kateterisasipada klien segera
setelah mengakhiri miksinya dan kemudian diukurjumlah urine yang keluar.
 Untuk pemeriksaan cystografi, dengan cara kontras dimasukan dalamkandung kemih
melalui kateter.
 Untuk menilai produksi urin
 Untuk pemeriksaan urodinamik yaitu cystometri dan uretral profil pressure.
b. Indikasi terapeutik kateterisasi, antara lain :
 Dipakai dalam beberapa operasi traktus urinarius bagian bawah seperti secsio alta, repair
reflek vesico uretral, prostatatoktomi sebagai drainage kandung kemih.
 Mengeluarkan darah atau ebdapan (clots)
 Mengatasi obstrruksi infra vesikel seperti pada BPH, adanya bekuan darah dalam buli
buli, striktur pasca bedah dan proses inflamasi pada uretra.
 Penanganan inkontinensia urine dengan intermitten self catheterization.
 Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri berkala
 Memasukkan obat obat intervesika antara lain sitostatika/antipiretika untuk buli
2.Kontraindikasi pemasangan kateter
Pemasangan kateter urethra memiliki beberapa komplikasi, sehingga terdapat beberapak
ontraindikasi, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Urethritis dan Infeksi Kandung Kemihlika pasien telah didiagnosis mengalami
urethritis dan atau infeksi saluranperkemihan, maka tindakan katetrisasi urethra
belum boleh dilaksanakan.Karena pada proses kateterisasi yarg kurang steril mikoba
dapatdenganmudah nasıkke urthra dan bahkan sampai pada vesica uninaria
sehinggadapat menyebabkan superinfection
2. Trauma pada UretraKateterisasi dapat menyebabkan trauma pada urethra semakin
parah, sehinggapada pasien yang mengalami trauma pada unetra tidak diperbolehkan
untıkdilakukan tindakan pemasangan kateter.
3. Ruptur urethra
4. Gross Hematuria Jika terdapat atau terlihat darah dani urine, maka prosedur
pemasangan katetertidak diperkenankan

2). Apakah efek pemasangan kateter ?


Kateter urine sebenarnya aman untuk digunakan. Kendati demikian, penting untuk selalu
menjaga kebersihan penggunaan kateter. Sebab, jika tidak, dapat meningkatkan risiko efek
samping penyakit infeksi saluran kemih (ISK).
Beberapa gejala infeksi saluran kemih, di antaranya:
1. Demam
2. Menggigil
3. Sakit kepala
4. Urine berwarna keruh, bahkan bernanah
5. Sensasi rasa terbakar pada saluran uretra atau area kelamin
6. Air kencing keluar dari selang kateter
7. Urine berdarah
8. Urine berbau menyengat
9. Nyeri punggung bawah dan terasa pegal-pegal
Selain itu, risiko efek samping lainnya yang mungkin muncul akibat pemasangan kateter urine,
termasuk:
1. Reaksi alergi akibat penggunaan bahan kateter, seperti lateks
2. Batu kandung kemih
3. Urine berdarah
4. Cedera pada saluran uretra
5. Kerusakan ginjal, akibat penggunaan indwelling catheter dalam jangka waktu yang lama
6. Septicemia, atau infeksi saluran kemih dan ginjal
Penggunaan kateter dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan komplikasi seperti:
 Infeksi saluran kemih, biasanya disertai oleh nyeri di pinggang atau perut bawah,
demam, serta tampakan urin yang keruh atau berbau tajam.
 Reaksi alergi terhadap bahan yang digunakan pada kateter, seperti lateks.
 Batu saluran kemih.
 Trauma pada saluran kemih.
 Hematuria, atau darah pada kemih

3). Jelaskan alat beserta fungsinya dalam pemasangan kateter !

Jawab:
ALAT-ALAT PEMASANGAN KATETER
1. Kateter urin
Kateter merupakan sebuah alat berupa tabung kecil yang fleksibel dan biasa digunakan pasien
untuk membantu mengosongkan kandung kemih. Pemasangan alat ini dilakukan khusus untuk
pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri dengan normal.
2. Urin bag
Urine Bag adalah sebuah kantong berbahan PVC yang digunakan untuk menampung urine dari
pasien
3. Korentang &silindernya
Korentang adalah penjepit yang digunakan untuk mengambil atau memindahkan alat dan bahan
steril untuk tindakan operasi atau hecting.
Fungsi : untuk memegang atau mengambil alat dan bahan medis steril spaya tetap terjaga dalam
kondisi steril, jika diambil dengan tangan kemungkinan alat tersebut menjadi tidak steril.

4. Pengalas/perlak
Perlak steril atau biasa juga disebut dengan underpad pasien digunakan untuk alas / pelapis
pasien yang dapat meyerap dan menahan cairan dengan cepat dan mudah atau agar urin ketik
keluar tidak mengotori tempat tidur

5. Handscoon 2 pasang
Handscoon adalah sarung tangan yang biasa di pakai oleh tenaga medis agar terhindar dari
droplet pasien. Tujuan Penggunaan Handscoon adalah untuk mencegah terjadinya infeksi silang
serta mencegah terjadinya penularan kuman.

7. Bak instrumen
Bak instrument merupakan alat kesehatan yang berupa bak atau berbentuk seperti balok dengan
ukuran yang bermacam-macam fungsi ,Sebagai tempat untuk menaruh instrument-instrument
atau alat-alat kesehatan seperti gunting anatomis, pinset, jarum suntik dll agar alat-alat kesehatan
tersebut tetap dalam kondisi yang steril

8. Pinset anatomis
Pinset anatomis adalah pinset dengan gigi anatomi untuk penjepit jaringan dalam proses operasi
digunakan untuk memegang jaringan, alat dan bahan medis. Dapat juga digunakan untuk
memegang kassa dan kapas pada saat membersihkan luka. Pinset Anatomi memiliki ujung
tumpul halus.

9. Vaselin/pelumas
Adalah bahan yang berbentuk jell dan berstektur lunak,fungsinya sebagai pelumas agar tidak
terjadi luka saat selang kateter di masukan ke lubang uretra

10. Bengkok
bengkok adalah wadah instrument dan disposible operasi minor yang biasa digunakan bidan saat
melakukan tindakan.Disini bengkok berfungsi untuk menyimpan atau tempat membuang kasa
habis pakai

11. Plester
Plester ialah perban kecil yang digunakan pada luka yang tidak begitu serius untuk diberi perban
besar.Disini plester digunakan sebagai perekat selang kateter pada paha ibu agar kateter tidak
berubah posisi.

12. Gunting Plester


Adalah gunting terbuat dari bahan stainless stell yang ringan, awet dan mudah
dibersihkan.Fungsinya untuk menggunting plester

13. Spuit 10 cc
Adalah spuit yang berukuran 10 CC atau mampu menampung cairan sebanyak 10 cc.Fungsinya
untuk memasukan cairan ke dalam selang kateter.

14. Aquabidest
Yaitu air yang dihasilkan dari proses destilasi/penyulingan bertingkat (2x proses
destilasi/penyulingan) dan mengandung mineral lebih sedikit dari Aquadest. Aquabidest ini
digunakan pada pemasangan kateter dengan cara di masukan ke dalam spuit 10 cc yang
fungsinya untuk mengunci ,agar selang kateter yang berada di galam tidak ubah posisi atau
bahkan keluar.

15. Cairan clorin


Merupakan cairan steril,yang sungainya untuk mensterilkan sarung tangan bekas pakai.

4). Sebut dan jelaskan 4 macam injeksi dan tekniknya !


Jawab:
MACAM-MACAM INJEKSI
1. INJEKSI INTRAMUSKULAR (IM)
Injeksi intra muscular adalah injeksi yang dilakukan pada jaringan otot. Rute intramuscular (IM)
memungkinkan absorpsi obat yang lebih cepat daripada rute SC karena pembuluh darah lebih
banyak terdapat di otot. Bahaya kerusakan jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang
dalam, tetapi bila tidak hati-hati, ada risiko menginjeksi obat langsung ke pembuluh darah.
Perawat menggunakan jarum berukuran lebih panjang dan lebih besar untuk melewati jaringan
SC dan mempenetrasi jaringan otot.
2. INJEKSI INTRAVENA (IV)
Injeksi dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu 18 detik, yaitu waktu
satu peredaran darah, obat sudah tersebar ke seluruh jaringan. Tetapi, lama kerja obat biasanya
hanya singkat. Cara ini digunakan untuk mencapai penakaran yang tepat dan dapat dipercaya,
atau efek yang sangat cepat dan kuat. Tidak untuk obat yang tak larut dalam air atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.

3. INJEKSI SUBKUTAN (SC)


Injeksi subkutan (SC) dilakukan dengan menempatkan obat ke dalam jaringan ikat longgar di
bawah dermis. Karena jaringan SC tidak dialiri darah sebanyak darah yang mengaliri otot,
absorpsi di jaringan subkutan sedikit lebih lambat daripada absorpsi pada injeksi IM. Namun,
obat diabsorpsi secara lengkap jika status sirkulasi normal. Karena jaringan subkutan tersusun
atas reseptor nyeri, klien dapat mengalami rasa tidak nyaman.

4. INJEKSI INTRAKUTAN (IC)


Injeksi atau suntikan intracutan (IC) adalah suatu cara untuk memasukkan obat atau cairan
kedalam lapisan dermal kulit tepat dibawah epidermis dengan menggunakan syrine atau spuit.
Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang digunakan (contoh 0,1 ml).Metode pemberian ini
sering kali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuberkulosis atau memasukan obat kedalam
jaringan kulit, intracutan biasa digunakan untuk mengetahui sensitivitas tubuh terhadap obat
yang disuntikan.

5). Sebut dan jelaskan lokasi dari 4 macam injeksi !


Jawab:

1. Tempat injeksi IM yaitu:


Injeksi Intramuskular (IM) : 1/3 lateral garis sias coccygis pada panggul, paha atau pangkal
lengan/deltoid.
Sudut : 90°

a. Otot Vastus Lateralis


Otot vastus lateraluis yang tebal dan berkembang baik adalah tempat injeksi yang dipilih untuk
dewasa, anak-anak, dan bayi.
b. Otot Ventrogluteal
c. Otot Dorsogluteus
Otot dorsogluteus merupakan tempat yang biasa digunakan untuk injeksi IM. Pada klien yang
jaringannya kendur, tempat injeksi sulit ditemukan. Daerah dorsogluteus berada di bagian atas
luar kuadran atas luar bokong, kira-kira 5-8 cm di bawah Krista iliaka. Perawat dapat
menggunakan injeksi dorsogluteus pada orang dewasa dan anak-anak (sekurang-kurangnya
berusia 3 tahun) yang otot gluteusnya sudah berkembang.
d. Otot Deltoid
Pada beberapa orang dewasa, bayi dan kebanyakan anak, otot deltoid belum berkembang baik.
Perawat jarang menggunakan daerah deltoideus, kecuali tempat injeksi lain tidak dapat di akses
karena ada balutan, gips, atau obstruksi lain. Tempat injeksi terletak tiga jari di bawah prosesus
akromion.

2. Tempat injeksi intravena(lV)


Injeksi Intravena (IV) : pada lengan (vena basilica dan vena sefalika); pada tungkai (vena
safena); pada leher (vena jugularis); pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis).
Sudut : 15 - 30 °
Injeksi intravena (IV) memiliki kelebihan antara lain: Dapat digunakan untuk pasien tidak sadar
• Obat dapat bekerja dengan cepat Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna • Tidak mengiritasi
lambung.

3. Tempat injeksi SC
Injeksi Subkutan (SC) : 1/3 lengan atas bagian luar; Paha anterior; daerah abdomen; area scapula
pada punggung atas; daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas.
Sudut: 45°
Tempat terbaik untuk injeksi subkutan meliputi area vaskular di sekitar bagian luar lengan atas,
abdomen dari batas bawah kosta sampai Krista iliaka, dan bagian anterior paha. Area ini dapat
dengan mudah diakses, khususnya pada klien diabetes yang melakukan injeksi insulin secara
mandiri. Tempat yang paling direkomendasikan untuk injeksi heparin ialah abdomen. Tempat
yang lain meliputi daerah skapula di punggung atas dan daerah ventral atas atau gluteus dorsal.
Tempat injeksi yang dipilih harus bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang,
dan otot atau saraf besar di bawahnya. Klien penderita diabetes secara teratur merotasi tempat
injeksi setiap hari untuk mencegah hipertrofi (penebalan) kulit dan lipodistrofi (atrofi jaringan).
Tempat injeksi tidak boleh digunakan lebih dari setiap enam-tujuh minggu.

Prinsip injeksi subkutan :


 bukan pada area yang nyeri, merah, dan pruritis tau edema
 area kulit yang akan diinjeksi diregangkan
 sudut 45°
 aspirasi tidak boleh ada darah

4. Tempat injeksi Intarakutan(lC)


injeksi intracutan biasanya dilakukan pada daerah lengan bawah bagian dalam,dada atas dan
punggung dibawah skapula. Lengan kiri umumnya digunakan untuk penapisan TBC dan lengan
kanan digunakan untuk semua pemeriksaan lain.Lokasi : disuntikan pada kulit yang aliran
darahnya tidak banyak sehingga obat dapat bisa diserap perlahan.
Injeksi Intrakutan (IC) : lengan bawah bagian dalam; dada bagian atas; punggung di bawah
scapula.
Sudut: 15- 20°

Anda mungkin juga menyukai